• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian yang berhubungan dengan analisis pemahaman berdasarkan Teori APOS dan penelitian yang berhubungan dengan gaya kognitif field

dependent dan field independent dilaporkan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Minanur Rohman pada tahun 2012.127 Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman konsep limit fungsi siswa. Identifikasi pemahaman tersebut mendasarkan pada beberapa teori antara lain; Teori Konstruktivistik, Teori Kognitif Domain Piaget, Teori Kognitif Domain APOS Dubinsky, Teori Kognitif Domain Anna Sfard, Teori Kognitif Domain Procept Gray & Tall, Belajar dalam Prespektif al-Qur‟an, Genetic Decomposition, dan Teori Pemahaman Skemp. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan wawancara untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap konsep limit fungsi. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa yang dipilih berdasarkan alasan dari jawaban kuesioner dan dari rekomendasi guru. Dalam penelitian ini ternyata struktur kognitif ketiga subjek dalam menentukan nilai limit fungsi masih bersifat prosedural. Hal ini terjadi karena subjek masih belum merasakan konsep limit fungsi sebagai bagian internal dari dirinya. Oleh karena itu, menurut pandangan Teori Kognitif Domain APOS struktur kognitif mereka masih berada pada tahap

actions.

127

2. Penelitian yang dilakukan oleh Maryono pada tahun 2008.128 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa tentang konsep keterbagian bilangan bulat dan strategi kognitif yang digunakan mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang keterbagian bilangan bulat. Peneliti mendeskripsikan tingkat pemahaman subjek tersebut dengan menggunakan Teori APOS yang dikaitkan dengan Teori Triad perkembangan skema. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tulungagung jurusan matematika dan mengambil 15 mahasiswa sebagai subjek wawancara. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara umum tingkat pemahaman mahasiswa berada pada tahap objek, yaitu mahasiswa sudah mampu menggunakan definisi, dalil-dalil atau sifat-sifat yang ada pada keterbagian bilangan bulat untuk menyelesaikan soal.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Lasmi Nurdin pada tahun 2005.129 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman siswa tentang barisan dan deret pada SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang berdasarkan kerangka Teori APOS (Aksi, Proses, Objek, dan Skema). Subjek penelitian ini adalah 37 siswa dengan mengambil 9 siswa sebagai subjek wawancara. Hasil penelitian ini disimpulkan secara umum bahwa pemahaman siswa berada pada tahap proses. Jika tingkat pemahaman siswa pada tahap proses ini dihubungkan dengan Teori Triad dari Piaget dan Gracia, maka tingkat pemahaman siswa berada pada tahap intra.

128

Maryono, Eksplorasi Pemahaman…, hal. i 129

4. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rahman pada tahun 2009.130 Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan profil kemampuan pengajuan masalah matematika siswa berdasarkan gaya kognitifnya. Gaya kognitif yang dibahas dalam penelitian ini adalah gaya kognitif field dependent dan field

independent. Subjek penelitian adalah 8 orang siswa yang masing-masing

kelompok gaya kognitif diwakili 4 orang di kelas XI IPA SMAN 3 Makasar. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa profil pengajuan masalah matematika peserta didik dari semua situasi (grafik, kalimat verbal, kalimat matematika, dan gambar) menunjukkan bahwa peserta didik yang bergaya kognitif field independent lebih banyak mengajukan masalah matematika yang dapat diselesaikan, baik yang tidak mengandung informasi baru maupun yang mengandung informasi baru dari pada peserta didik yang bergaya kognitif

field dependent. Menurutnya pemahaman matematika peserta didik dapat

ditelaah melalui kemampuan mereka dalam mengajukan masalah.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Budi Usodo pada tahun 2011.131 Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hakekat gejala yang muncul dari Subjek penelitian. Hakekat tersebut digunakan untuk menemukan profil intuisi yang digunakan mahasiswa dalam memecahkan pemasalahan matematika. Subjek penelitiannya adalah 2 mahasiswa dengan gaya kognitif field dependent dan 2 mahasiswa dengan gaya kognitif field independent, pemilihan 4 Subjek ini dilihat dari hasil tes gaya kognitif dengan GEFT. Dalam penelitian ini untuk mengetahui intuisi mahasiswa yang digunakan dalam memecahkan masalah

130

Abdul Rahman, Profil Pengajuan Masalah Matematika…, hal. iii 131

matematika adalah dengan memberikan 2 masalah yang masing-masing berkaitan dengan masalah menemukan dan membuktikan. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa subjek dengan gaya kognitif field dependent dalam menyelesaikan masalah menemukan ada kecenderungan memandang permasalahan secara menyeluruh. Subjek dengan gaya kognitif field

dependent dalam menyelesaikan masalah membuktikan adalah dengan intuisi

antisipatori yang bersifat bertentangan pada umumnya, individu dengan gaya kognitif field dependent kesulitan dalam memproses. Sedangkan, dalam masalah menemukan subjek dengan gaya kognitif field independent lebih menunjukkan bagian-bagian terpisah dari pola menyeluruh dan mampu menganalisa pola ke dalam komponen-komponennya. Individu dengan gaya kognitif field independent cenderung menggunakan faktor-faktor internal sebagai arahan dalam memproses informasi. Untuk masalah membuktikan, memberikan gambaran bahwa subjek field independent dapat memilah penggunaan cara dalam membuktikan berkaitan dengan soal yang diberikan. Hal tersebut sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa individu dengan gaya field independent lebih menunjukkan bagian-bagian terpisah dari pola menyeluruh dan mampu menganalisa pola ke dalam komponen-komponennya. Dari beberapa penelitian di atas ternyata Teori APOS dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam berbagai topik matematika. Beberapa penelitian di atas juga menunjukkan bahwa karakteristik siswa (gaya kognitif) mampu menunjukkan kemampuan/kecenderungan yang berbeda-beda tentang bagaimana siswa menggunakan pengetahuannya. Oleh karena itu, pada

penelitian ini penulis berusaha mengaitkan antara Teori APOS dengan gaya kognitif, karena pada penelitian sebelumnya belum pernah ada penelitian yang mengkombinasikan antara keduanya.

K. KERANGKA BERPIKIR

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Penelitian

Keterangan:

= Siswa secara umum (Lajur kerangka berpikir fokus penelitian (1) dan (2))

= Siswa berdasarkan gaya kognitif (Lajur kerangka berpikir fokus penelitian (3) dan (4)) Siswa Siswa Field Dependet Siswa Field Independet Struktur Kognitif Analisis Pemahaman Berdasarkan Teori APOS

Dokumen terkait