• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian terdahulu

Dalam dokumen BAB 2 TINJAUAN TEORITIS (Halaman 32-39)

Adapun penelitian terdahulu yang dapat memberikan sumbangan teori bagi penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Putri Yenny (2012) meneliti “Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance dalam pelaksanaan Pelayanan Publik di Kantor Camat Samarinda Utara Kota Samarinda”. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) bahwa penerapan penerapan prinsip – prinsip Good Governance di dalam pelaksanaan pelayanan publik di Kantor Kecamatan Samarinda Utara masih terdapat kesenjangan yakni pada kejelasan penyelesaian pelayanan, transparansi mengenai biaya pelayanan, sikap ramah tamah pegawai dalam pelayanan dan ketidakadilan aparatur dalam pelayanan; (2) Akuntabilitas pelayanan publik oleh Kantor Camat Samarinda Utara secara vertical dapat dikatakan baik dengan laporan akuntabilitas instansi Pemerintah (LAKIP), sementara akuntabilitas secara horizontal (kepada masyarakat ) masih kurang baik ini terlihat dari ketepatan penyelesaian dalam pelayananya kepada publik; (3) Transparansi Pelayanan di Kantor Camat Samarinda utara masih kurang baik, ini terlihat dari kurangnya transparansi mengenai biaya pengurusan dokumen tanah

baik itu akte jual beli maupun pelepasan hak. Namun dalam hal prosedur sudah transparan; (4) Keterbukaan Pelayanan di Kantor Camat Samarinda utara masih kurang baik sikap aparat belum sepenuhnya dirasakan masyarakat, terutama berhubungan dengan keramah tamahanya; (5) Aturan Hukum Pelayanan di Kantor Camat Samarinda utara masih kurang baik, ini dirasakan bagi sebagian masyarakat dalam hal ketidakadilan aparat dalam melayani masyarakat. mereka melihat ada sebagian masyarakat lain dapat menyelesaikannya lebih cepat karena adanya hubungan kekerabatan atau pertemanan dengan pegawai Kantor Camat. Perbedaan yang ada antara penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Yenny untuk mengetahui penerapan prinsip–prinsip Good Governance di dalam pelaksanaan pelayanan publik. Sedangkan penelitian yang sekarang bertujuan untuk mengetahui secara terinci satu per satu penerapan prinsip-prinsip Good Governance untuk penilaian efektivitas kerja pegawai.

2. Obyek penelitian yang dilakukan oleh Putri Yenny adalah Kantor Camat Samarinda Utara Kota Samarinda. Sedangkan penelitian sekarang dilakukan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.

Sedangkan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang diantaranya:

Penelitian yang dilakukan Putri Yenny dan peneliti menggunakan landasan teori yang hampir sama yaitu membahas mengenai Good Governance. Mengenai faktor apa saja yang menghambat dan mendukung penerapan prinsip – prinsip

Good Governance. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Yenny dan peneliti menggunakan pendekatan penelitian yang sama yaitu pendekatan kualitatif yang bersifat diskriptif, dengan menggambarkan secara sistematis fakta secara faktual dan cermat.

Penelitian kedua dilakukan oleh Prima Yuda (2012) meneliti “Pengaruh Pelaksanaan Good Governance dan Pengendalian Intern Terhadap Kinerja Organisasi (Survey Pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)”. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) Dinas Daerah Kota Tasikmalaya pada umumnya telah melaksanakan good governance dan pengendalian intern dengan baik. Hal ini terlihat dari nilai total jawaban responden mengenai pelaksanaan good governance dengan kategori sangat baik dan pengendalian intern dengan kategori baik. Artinya ruang lingkup pelaksanaan good governance yang mencakup akuntabilitas, transparansi dan partisipasi masyarakat serta hal yang mencakup dari pengendalian intern yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan monitoring itu telah dilaksanakan dengan baik; (2) Dinas Daerah Kota Tasikmalaya telah menjalankan kinerjanya dengan baik. Terlihat dari nilai total jawaban responden mengenai kinerja organisasi dengan menunjukan kategori baik. Dengan demikian kinerja organisasi pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya yang dilihat dari cakupan produktivitas, kualitas layanan, dan responsivitas mencapai hasil yang baik; (3) good governance memiliki hubungan dengan pengendalian intern. Artinya semakin baik pelaksanaan good governance dilakukan maka semakin baik pula pengendalian intern pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya, maupun sebaliknya;

(4) Berdasarkan uji hipotesis dengan taraf signifikansi sebesar 5% dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan good governance dan pengendalian intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya; (5) Pengujian secara simultan menunjukan bahwa, pelaksanaan good governance dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Artinya apabila pelaksanaan good governance dan pengendalian intern dilaksanakan secara bersamaan dengan baik, maka kinerja organisasi pada Daerah Kota Tasikmalaya akan meningkat. Perbedaan yang ada antara penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah:

1. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prima Yuda tidak menjelaskan apa saja yang menjadi kendala-kedala dalam implementasi Good Governance sedangkan penelitian yang sekarang dilakukan menjelaskan secara rinci kendala-kendala atau faktor penghambat dalam penerapan prinsip-prinsip Good Governance.

2. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prima Yuda dilakukan di Dinas Daerah Kota Tasikmalaya. Sedangkan penelitian yang sekarang dilakukan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.

Sedangkan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang diantaranya :

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prima Yuda dan oleh peneliti yang sekarang menggunakan landasan teori yang hampir sama yaitu mengenai

Good Governance, dan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengetahui Pelaksanaan Good Governance dalam obyek masing-masing.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Saleh et al. (2011) meneliti “Prinsip-Prinsip Good Governance Dalam Penempatan Aparatur Dalam Jabatan Struktural Disekretariat Daerah Kabupaten Pohwatu”. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) bahwa penerapan prinsip partisipasi (Participatory), aturan hukum (Rule of Law), transparansi (Transparancy), responsif (Responsive) berorientasi kesepakatan (Consensus orientation), kesetaraan (Equity), efektif dan efisien, akuntabilitas (Accountability) dan visi strategis (Strategic Vision) dalam kebijakan penempatan aparatur pada jabatan struktural di Kabupaten Pohuwato, adalah tidak optimal; (2) Pemerintah Daerah, khususnya BAPERJAKAT dan PPK konsisten melaksanakan prinsip partisipasi (Participatory), aturan hukum (Rule of Law), transparansi (Transparancy), responsif (Responsive) berorientasi kesepakatan (Consensus orientation), kesetaraan (Equity), efektif dan efisien, akuntabilitas (Accountability) dan visi strategis (Strategic Vision) dalam kebijakan penempatan aparatur pada jabatan structural, serta meminimalisir penggunaan pendekatan politik; (3) Faktor-faktor pendukung internal adalah kebijakan internal Pemda, jumlah SDM aparatur, formasi jabatan, eksistensi BAPERJAKAT dan PPK, komitmen pimpinan daerah. Faktor-faktor pendukung eksternal : kebijakan peraturan perundang-undangan, eksistensi Inspektorat Provinsi, adanya tuntutan kualitas pelayanan publik; (4) Faktor-faktor penghambat internal adalah perubahan kepemimpinan, belum adanya Lembaga Uji Kompetensi, Uji kompetensi belum dilaksanakan, keterbatasan SDM yang berkualitas, kompetensi

SDM, motivasi, inkonsistensi, konflik kepentingan, iklim organisasi, dan Kepemimpinan; (5) Faktor-faktor penghambat eksternal adalah intervensi, kurangnya peran lembaga independen, sistem pendiklatan, kondisi sosial budaya masyarakat.

Perbedaan yang ada antara penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Gretty Syatriani Saleh menjelaskan dan menganalisis penerapan prinsip-prinsip good governance pada penempatan aparatur dalam jabatan structural. Sedangkan penelitian yang sekarang dilakukan untuk Menelaah bagaimana penerapan prinsip-prinsip Good Governance Guna mengetahui bagaimana efektifitas kerja pegawai.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Gretty Syatriani Saleh dilakukan di Sekretariat Daerah Kabupaten Pohwatu. Sedangkan penelitian yang sekarang dilakukan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.

Sedangkan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang diantaranya:

Penelitian yang dilakukan Gretty Syatriani Saleh dengan peneliti memiliki landasan teori yang hampir sama yaitu mengenai penerapan prinsip-prinsip Good Governance. Penelitian ini dengan penelitian Gretty Syatriani Saleh menggunakan pendekatan penelitian yang sama yaitu pendekatan kualitatif yang bersifat diskriptif, dengan menggambarkan secara sistematis fakta secara faktual dan cermat.

Penelitian keempat dilakukan oleh Galih Rachmandy (2012) meneliti “Analisa Penerapan Prinsip Good Coorporate Governance (GCG) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.”. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) secara umum penerapan prinsip good corporate governance yang meliputi keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran dilaksanakan dengan cukup baik perusahaan memberikan contoh tentang bagaimana penerapan dari masing-masing prinsip tersebut.

Perbedaan yang ada antara penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Galih Rachmandy hanya mempunyai satu tujuan saja yaitu untuk mengetahui sejauh mana penerapan prinsip Good Corporate Governance. Sedangkan penelitian yang sekarang dilakukan untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip Good Governance,untuk mengetahui bagaimana efektifitas kerja pegawai, dan mengetahui kendala-kendala atau faktor yang menghambat dan mendukung dalam implementasi Good Governance.

2. Obyek penelitian yang dilakukan Galih Rachmandy adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Sedangkan obyek penelitian yang sekarang dilakukan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya.

Sedangkan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang diantaranya:

Penelitian yang dilakukan Galih Rachmandy dengan peneliti memiliki landasan teori yang hampir sama yaitu membahas mengenai Good Governance, Penelitian ini dengan penelitian Galih Rachmandy menggunakan pendekatan penelitian yang sama yaitu pendekatan kualitatif yang bersifat diskriptif, dengan menggambarkan secara sistematis fakta secara faktual dan cermat.

Dalam dokumen BAB 2 TINJAUAN TEORITIS (Halaman 32-39)

Dokumen terkait