• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam rangka melakukan kajian empiris tentang komite sekolah, maka penelitian ini didasarkan pada peneliti terdahulu seperti yang telah dilakukan oleh Tri Astuti Rahayu (2015). “Evaluasi Program Partisipasi Masyarakat Melalui Komite Sekolah di SD Negeri 2 Purbosari Temanggung”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Partisipasi masyarakat melalui komite sekolah sangat dibutuhkan

SD Negeri 2 Purbosari Temanggung. Dari segi input, telah disusun program partisipasi masyarakat melalui komite sekolah dengan pembentukan Komite Sekolah, penyusunan program kerja komite sekolah, penyediaan sarpras dan dana untuk pelaksanaan program serta mekanisme kerja yang kesemuanya sudah memadahi untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Dari segi Proses program partisipasi masyarakat melalui komite sekolah di SD Negeri 2 Purbosari Temanggung sangat baik, ketercapaian programmasing-masing bidang menunjuk kan Bidang Umum terlaksana 100%, Bidang Administrasi 95 %, bidang Organisasi 81,25%, Bidang Pengembangan sekolah / sarpras 83,3 %. Dapat dikatakan bahwa pelaksanaan program partisipasi masyarakat terlaksana 89.89% (Amat Baik ). Adapun hambatannya adalah karena komite sekolah mempunyai pekerjaan sehingga tidak bisa fokus di sekolah. Dari segi Produk pelaksanaan program partisipasi masyarakat sesuai dengan program kerja yang telah disusun. Hasil tersebut diantaranya kebijakan dalam pembuatan program kerja, AD/ART, sumbangan dari wali murid, pembangunan mushola, kamar kecil, perpustakaan, rehab gedung, penentuan SKL.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Tri Astuti Rahayu, dapat disimpulkan bahwa Komite Sekolah

dibutuhkan dalam hal partisipasinya, baik dari segi

input, proses, dan produk pelaksanaan programnya sudah sesuai dan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh sekolah, namun ada hambatan yang tidak terlalu mendasar adalah bahwa pekerjaan anggota komite sekolah yang menjadi kendala karena kurang fokus terhadap tugas pokok dan fungsinya sebagai

stakehoderyang komitmen dengan bidang tugasnya. Padmaratnawati,YH (2015) “Evaluasi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Tentang Peran serta Masyarakat di SMP Negeri 26 Semarang”,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks program peran serta masyarakat (komite sekolah) di SMP Negeri 26 Semarang sangat diperlukan, karena perannya sebagai pendukung , penasehat atau pemberi masukan, pengawas semua kegiatan dan juga sebagai jembatan penghubung antara sekolah dengan orang tua siswa, demikian juga fungsinya melaksanakan semua kegiatan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan SMP Negeri 26 Semarang. Sedangkan input programnya, tidak memiliki program secara khusus tentang kegiatan Komite Sekolah, tetapi eksistensi dari Komite Sekolah sangat diperlukan. Komite Sekolah juga tidak memiliki gedung atau kantor tersendiri, sehingga untuk melaksanakan kegiatan masih meminjam ruangan kepala sekolah atau ruang kelas, selain itu Komite Sekolah juga tidak memiliki sarana prasarana yang lain

tersendiri yang khusus digunakan pada kegiatan Komite Sekolah. Proses Program Komite telah melaksanakan fungsinya yang pertama sebagai lembaga pertimbangan, yakni dengan cara selalu memberi saran dan masukan kepada sekolah tentang program sekolah yang sudah direncanakan. Sebagai fungsinya yang kedua, yakni sebagai lembaga pendukung, pada fungsinya yang ketiga, yakni sebagai lembaga pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan komite SMP Negeri 26 Semarang belum sepenuhnya dilaksanakan, karena tidak ada data yang menyebutkan bahwa SMP Negeri 26 berperan menyeluruh dalam mengontrol pemasukan dan pengeluaran dana kegiatan sekolah. Komite Sekolah hanya mengontrol keuangan atau dana yang dapat langsung dari orang tua siswa saja. Untuk fungsinya yang keempat, yakni sebagai lembaga penghubung, komite sudah melaksanakan dengan cara menggalang dana masyarakat. Komite tidak memiliki program komite secara khusus, sehingga program yang selama ini dilaksanakan hanya mengikuti program sekolah yang sudah disiapkan oleh pihak sekolah. Namun demikian empat fungsi dari Komite Sekolah telah dilaksanakan sesuai dengan fungsi komite SMP Negeri 6 Semarang.

Dari laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh Padmaratnawati,YH, menyatakan bahwa eksistensi komite sekolah sangat diperlukan, karena perannya sebagai pendukung , penasehat atau pemberi masukan, dan pengawas semua kegiatan serta sebagai jembatan penghubung antara sekolah dengan orang tua siswa, sudah dilaksanakan dengan baik, namun demikian ada fungsinya sebagai sebagai lembaga pengontrol khususnya dalam rangka transparansi dan akuntabilitas, belum sepenuhnya dilaksanakan.

Tina Rahmawati, M.Pd. penelitian yang dilakukan oleh Armansyah dengan judul Peranan dan pemberdayaan Komite Sekolah dalam penyelenggaraan Pendidikan SMA Negeri di kota Binjai, menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan peranannya hanya sebagai pemberi pertimbangan dan pengawasan yang lebih utama, sedang peran lainnya sebagai pendukung dan mediator belum sepenuhnya terlaksana. Adapun dalam dukungan dana belum berhasil sepenuhnya, karena baru mendapatkan dukungan dana dari wali murid melalui iuran komite, sedang dana dari masyarakat sekitar seperti dari dunia usaha maupun masyarakat yang peduli akan pendidikan belum berhasil.

Penelitian yang dilakukan oleh Tina Rahmawati, M.Pd, dapat disimpulkan bahwa peran komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan dan pengawasan mendapatkan priorotas utama, namun peran lainnya sebagai

pendukung dan mediator belum sepenuhnya terlaksana. Harapan dari sekolah terhadap peran serta komite sekolah dalam memperoleh dana dari masyarakat khususnya dari dunia usaha maupun dunia industri ( DUDI ) belum terpenuhi, kecuali dana dari hasil iuran wali murid.

Zulkifli Matondang dengan judul Pemberdaya an

Komite Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas

Manajemen Sekolah di kota Tebing Tinggi. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa pemberdayaan komite sekolah masih rendah, umumnya tingkat pendidikan pengurus /anggota komite sekolah adalah sarjana dengan profesi guru. Pengurus komite sekolah telah pernah mengikuti latihan, namun materi yang diikuti belum tepat dalam pemberdayaan komite sekolah. Fasilitas dan sarana yang dimiliki pengurus komite masih kurang. Pengurus komite masih banyak yang belum paham peran dan fungsinya dalam mendukung program sekolah, dan masih sedikit yang memiliki AD/ART.

Dari hasil penelitian keempat peneliti terdahulu tersebut diatas dapat bahwa peranserta komite Sekolah sangat diperlukan oleh sekolah. Dari segi konteks program dua peneliti ada program dan dua peneliti tidak memiliki program. Dari segi input, komite sekolah sebagian besar telah memberikan dukungan

program. Dari segi proses pada penelitian terdahulu cukup baik dalam memberikan kontribusi terhadap sekolah dalam rangka peningkatan mutu, baik melalui dukungan dana dan sarana yang dibutuhkan sekolah. Adapun produk yang dihasilkan berupa sarana dan prasarana.

Perbedaan yang tampak dalam penelitian terdahulu berkaitan dengan latar belakang sumberdaya pengurus komite yang beragam tingkat pendidikannya, kehadiran pengurus yang kurang kompak, serta pengurus komite yang tidak memiliki bekal pelatihan maupun workshop pemberdayaan komite sekolah, sehingga mengakibatkan peran-sertanya belum maksimal.

Melalui pengalaman penelitian terdahulu maka, peneliti berharap peran-serta masyarakat dalam hal ini pengurus komite sekolah hendaknya dipilih orang orang yang memiliki kompetensi dan kapasitas dalam memberikan kontribusi terhadap sekolah sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai advisory, supporting, controlling dan mediator. Serta menjalankan fungsinya sebagai pendorong wali murid atau masyarakat untuk memberikan perhatian pada sekolah dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di sekolah demi menciptakan suasana sekolah yang kondusif, ramah, dan nyaman.

Dalam peran-serta masyarakat dalam hal ini pengurus komite sekolah hendaknya dipilih melalui seleksi atau pemilihan yang bersifat terbuka dan bukan tunjukan serta memiliki kompetensi dan kapasitas dalam memberikan kontribusi terhadap sekolah sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai pemberi pertimbangan, dukungan pemikiran, pengawasan dan

menjadi mediator. Serta menjalankan fungsinya sebagai

motivator orangtua siswa atau masyarakat untuk

memberikan perhatian pada sekolah dalam rangka peningkatan

Dokumen terkait