• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

2.2 Penelitian Terdahulu

Untuk menghasilkan sebuah penelitian yang komprehensif dan berkorelasi, dalam melakukan penelitian yang berjudul “Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan Pada Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Cigondang Kecamatan Labuan” ini, peneliti melakukan peninjauan terhadap penelitian yang telah dilakukan sebelumnya sebagai rujukan bahasan didalam penelitian ini. Diharapkan dengan rujukan tersebut dapat membentuk kerangka dasar berpikir dalam melakukan kajian. Dalam hal ini peneliti mengambil dua penelitian sebelumnya sebagai pembanding dengan penelitian yang akan dilakukan:

1. Penelitian (skripsi) FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang dilakukan oleh Shigie Shabetila 2013, dengan judul Analisis Dampak Industrialisasi Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi di Desa Nagara Kecamatan Kibin Kabupaten Serang, pada penelitian tersebut peneliti menggunakan sistematika permasalahan dan dampak Industrialisasi yang ditimbulkan yang terjadi di Dea Nagara: Dampak Positif (1) Pendapatan Masyarakat di Desa Nagara, (2) Penyerapan Tenaga Kerja Lokal, (3) Menambah pendapatan asli daerah, (4) Perubahan pola pikir dan mata pencaharian masyarakat, (5) Menambah ilmu pengetahuan, Dampak Positif (1) Pencemaran limbah, (2) Berkurangnya lahan pertanian, (3) Cara hidup masyarakat berubah, (4) Terjadinya arus urbanisasi, (5) Adanya Sifat Konsumerisme. Metodelogi dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk lebih

mengetahui Dampak Industrialisasi Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi di Desa Nagara Kecamatan Kibin Kabupaten Serang. Hasil penelitian menunjukan bahwa Analisis Dampak Industrialisasi Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi di Desa Nagara Kecamatan Kibin Kabupaten Serang adalah mampu menyerap tenaga kerja dari Desa Nagara dan telah terjadi penurunan tahun 2001 sampai dengan tahun 2009 sebanyak 15,99%, memunculkan para pelaku bisnis dan menengah serta pemanfaatan limbah industri yang menjadi nilai jual, secara tidak langsung telah mengundang para pendatang untuk berkerumun di satu wilayah sehingga terjadi kepadatan penduduk yang akhirnya sering mengakibatkan kemacetan, belum dapat memberukan kontribusi yang signifikan dalam hal penyerapan tenaga kerja di Desa Nagara, hal ini disebabkan SDM yang masih rendahm adanya pencalonan tenaga kerja oleh elit kekuasaan dan adanya diskriminasi dalam perkrutan tenaga kerja, jumalh penggangguran di Desa Nagara masih tergolong cukup banyak karena penggangguran di Desa Nagara tidak terserap oleh industri sebanyak 41,16%, laju industrialisasi di Kecamatan Kibin banyak menimbulkan kerusakan pada struktur bangunan pertanian.

2. Penelitian (skripsi) FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang dilakukan oleh Vera Mariana 2013, dengan judul Dampak Sosial Ekonomi Penambangan Pasir Laut di Pesisir Pantura Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang, pada penelitian tersebut peneliti menggunakan Komponen Sosial Ekonomi menurut Suratmo (2004:116):

(1) Pola Perkembangan Penduduk, (2) Pola Perpindahan, (3) Pola Perkembangan, (4) Penyerapan Tenaga Kerja, (5) Berkembang Struktur Ekonomi, (6) Peningkatan Pendapatan Masyarakat, (7) Perubahan Lapangan Pekerjaan, (8) Kesehatan Masyarakat, (9) Bentuk Komponen Kritis Lainnya (Keberadaan Sumber Daya Alam). Metodelogi dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk lebih mengetahui dampak-sosial ekonomi penambangan pasir laut di Pesisir Pantai Utara Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang. Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak sosial ekonomi penambangan pasir laut di Pesisir Pantai Utara Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang yaitu dampak negatif yang terjadi pada komponen kritis sekaligus dibutuhkan masyarakat ialah rumpon ikan dan biota laut yang tenang untuk ikan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencukupi kehidupan masyarakat.

Sedangkan dalam penelitian ini membahas mengenai Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan Pada Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Cigondang Kecamatan Labuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang di dalamnya mengkaji tentang Bagaimana Dampak Pembangunan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan Pada Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Cigondang Kecamatan Labuan. Persamaan peneliti dengan penelitian terdahulu diatas adalah tujuan penelitian, dimana peneliti ingin mengetahui bagaimana dampak yang dihasilkan oleh industri pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Adapun

perbedaan peneliti dengan penelitian terdahulu diatas adalah lokasi tempat penelitian.

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah pemahaman yang paling menadasar yang mendukung pemahaman selanjutnya. Suatu tolak ukur yang mudah adalah apakah kita telah memahami pemahaman yang paling mendasar tersebut , atau pertanyaan sebelum itu apakah kita mengetahui pemahaman yang mendasari pemahaman-pemahaman selanjutnya. Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasikan sebagai masalah penting (Sugiyono, 2005:65).

Alur pemikiran penelitian ini terdiri dari permasalahan yang muncul dalam latar belakang masalah yang dirangkum dalam latar belakang masalah, kemudian rumusan masalah penelitian yang dianalisis dengan penggunaan teori yang relevan dengan penelitian inim untuk mencapai tujuan dari pelaksanaan penelitian ini. Kerangka berfikir menggambarkan konsep pemelitian mengenai “Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan Pada Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Cigondang Kecamatan Labuan-Banten”, yang ditujukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan mencapai tujuan dari penelitian yang akan dilakukan.

Penelitian ini, peneliti menggunakan teori komponen sosial ekonomi menurut Suratmo yang teridir dari sembilan indikator, yang diantaranya Pola Perkembangan Penduduk, Pola Perpindahan, Pola Perkembangan Penduduk, Penyerapan Tenaga Kerja, Berkembangnya Struktur Ekonomi, Peningkatan

Pendapatan Masyarakat, Perubahan Lapangan Pekerjaan, Kesehatan Masyarakat, Bentuk Komponen Kritis Lainnya (Keberadaan Sumber Daya Alam). Berikut adalah alur kerangka berfikir penelitian mengenai “Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan Pada Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Cigondang Kecamatan Labuan-Banten”

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

1. Pihak PLTU belum mampu menyerap tenaga kerja dari Kecamatan Labuan terutama Desa Cigondang secara maksimal.

2. Pihak PLTU dianggap belum mampu mendorong peningkatan kesejahteraan sosial dan pendapatan masyarakat Desa Cigondang serta ketidakmerataan bantuan untuk masyarakat yang terkena dampak negatif pembangunan PLTU Banten 2 Labuan.

3. Pembangunan PLTU mengakibatkan tercemarnya pesisir pantai Kecamatan Labuan yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2

Labuan Pada Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Cigondang Kecamatan Labuan-Banten

Komponen Sosial Ekonomi Menurut Suratmo (2004 : 116) :

1. Pola Perkembangan Penduduk 2. Pola Perpindahan

3. Pola perkembangan ekonomi 4. Penyerapan Tenaga Kerja 5. Berkembang Struktur Ekonomi 6. Peningkatan Pendapatan Masyarakat 7. Perubahan Lapangan Pekerjaan 8. Kesehatan Masyarakat

9. Bentuk Komponen Kritis Lainnya (Keberadaan Sumber Daya Alam)

Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan Yang Lebih Baik

2.4 Asumsi Dasar

Asumsi dasar merupakan hasil dari refleksi penelitian berdasarkan kajian pustaka dan kajian teori yang digunakan sebagai dasar argumentasi. Berdasarkan pada kerangka pemikiran yang telah dipaparkan di atas, peneliti telah melakukan observasi awal terhadap objek penelitian. Maka peneliti berasumsi bahwa penelitian tentangDampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan Pada Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Cigondang Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang-Banten belum berjalan secara optimal.

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Metodologi berhubungan dengan cara (metode). Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (sience of methods). Menurut Arikunto (2002:136) metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dalam arti umum dan awam, metodologi biasa digunakan dalam konteks apa saja, misalnya berpikir, metodologi pendidikan, atau metodologi pengajaran. Menurut Irawan (2005:42) metodologi adalah “totalitas cara” untuk meneliti dan menemukan kebenaran. Disebut totalitas cara, sebab metodologi tidak hanya mengacu pada metode penelitian, tetapi juga paradigma, pola pikir, metode pengumpulan dan analisis data, sampai dengan metode penafsiran temuan penelitian itu sendiri.

Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kuantitatif maupun kualitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tidak terbatas. Dalam penelitian Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan Pada Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Cigondang Kecamatan Labuan

58  

Kabupaten Pandeglang-Banten, berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti menggambarkan dan menjelaskan situasi dan kondisi yang terjadi, setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara yang berkaitan dengan Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan Pada Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Cigondang Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang-Banten kepada sumber yang terkait dengan penelitian. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2006:4) mendefinisikan

metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong (2006:4) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, Moleong dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif (2006:6) mensintesiskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan yang secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

3.2 Fokus Penelitian

Penelitian ini berjudul Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan Pada Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Cigondang Kecamatan Labuan-Banten. Fokus dalam penelitian ini adalah pada Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan pada Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Cigondang Kecamatan Labuan-Banten, yang ruang lingkupnya adalah bagian kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Cigondang Kecamatan Labuan.

Dokumen terkait