Penelitian tentang pengaruh brand equity telah banyak dilakukan sebelumnya untuk mengetahui kekuatan merek suatu perusahaan. Berikut ini beberapa contoh jurnal yang meneliti tentang brand equity, terdapat dua jurnal. Jurnal pertama dengan judul “Customer based brand equity : evidence from the hotel industry”( Ruchan Kayaman dan Husyein Arasli), jurnal kedua dengan judul The effect of brand equity components on purchase intention: an application of Aaker’s model in the automobile industry.” (Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, dan Seyed Hessamaldin Mahdavinia, 2011), dan jurnal ketiga dengan judul “Analisis pengaruh faktor-faktor ekuitas merek sepeda motor merek honda terhadap keputusan pembelian (Studi kasus pada Universitas Sumatera Utara)” (Fadli dan Inneke Qamariah, 2008).
Jurnal pertama, dengan judul “Customer based brand equity : evidence from the hotel industry” oleh Ruchan Kayaman dan Husyein Arasli, yang berasal dari Eastern Mediterranean University, Gazinagusa, Turkey.
Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan keempat komponen dari brand equity yaitu brand awareness, brand loyalty, perceived quality dan brand image dalam bisnis hotel dan meningkatkan konseptual dari hotel yang customer-based brand equity.
Didalam penelitian ini konsep dari customer-based brand equity akan diukur dengan memecahnya ke dalam sub komponen dan menguji hubungan antara komponen-komponen sub. Jadi hasil akhir akan memberikan kesempatan kepada manajer untuk mengembangkan strategi ekuitas merek secara terperinci. Variabel yang digunakan didalam penelitian ini adalah brand awareness, brand loyalty, perceived quality dan brand image, yang kemudian diperjelas dengan indikator-indikator empirik. Berikut ini gambar mengenai hubungan antar variabel dan indikator empiriknya :
Gambar 2.10. Hubungan Antar Variabel dan Indikator Empirik Sumber : Ruchan Kayaman dan Husyein Arasli (2007)
Dalam gambar diatas, perceived quality dibentuk dari lima komponen (tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy), hipotesis yang melibatkan perceived quality dijelaskan untuk menunjukkan hubungan antara masing-masing komponen dengan variabel customer-based brand equity lainnya. Hubungan antar variabel disimpulkan dengan hipotesis:
HA: Perceived quality memiliki pengaruh signifikan positif terhadap brand loyalty.
HB: Perceived quality memiliki pengaruh signifikan positif terhadap brand image.
HC: Perceived quality memiliki pengaruh signifikan positif terhadap brand awareness.
HD: Brand Awareness memiliki pengaruh signifikan positif terhadap brand loyalty.
HE: Brand loyalty memiliki pengaruh signifikan positif terhadap brand image. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dianalisa dengan menggunakan data yang diambil dari turis asing yang tinggal di hotel bintang lima di nothern Cyprus. Terdapat enam hotel bintang lima disana. Pengambilan data
dengan menggunakan judgemental sampling, dan didapatkan kuesioner sebanyak 345 kuesioner yang diambil secara personal dengan persentase responden 82,1% dari turis yang datang di Ercan airport. Skala perhitungan menggunakan skala likert dengan lima poin dari “5= sangat setuju” dan “ 1= sangat tidak setuju”.
Jurnal kedua dengan judul “The effect of brand equity componentes on purchase intention: an application of Aaker’s model in the automobile industry.” (Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, dan Seyed Hessamaldin Mahdavinia, 2011).
Sebelumnya telah dilakukan penelitian brand equity dengan model Aaker (1991) oleh peneliti yaitu hubungannya dengan maskapai penerbangan, Hosteling dan minuman, akan tetapi tidak satupun yang meneliti efek dari ekuitas merek terhadap niat beli konsumen. Dalam upaya mengeksplorasi hubungan antara dimensi brand equity Aaker (1991) dan purchase intention, penelitian dalam jurnal ini ditetapkan untuk menentukan efek paling populer yang diadopsi dalam dimensi ekuitas merek terhadap niat pembelian pada industri automobile.
Hipotesis dalam penelitian ini meliputi:
H1 : Brand awareness memiliki dampak signifikan langsung terhadap purchase intention.
H2 : Brand association memiliki dampak signifikan langsung terhadap purchase intention.
H3 : Perceived quality memiliki dampak signifikan langsung terhadap purchase intention.
H4 : Brand loyalty memiliki dampak signifikan positif langsung terhadap purchase intention.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyalty, dan purchase intention. Skala perhitungan yang digunakan adalah skala likert dengan tujuh poin, mulai dari pernyataan “1= sangat tidak setuju” hingga “7= sangat setuju”. Dalam mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner yang akan didapat dari calon pelanggan yang disebut Iran Khodro agencies. Metode pengambilan data dengan menggunakan cluster sampling methode dan data dikumpulkan dari agencies Iran Khordo di Isfahan selama bulan November 2010. Kuesioner yang disebar adalah
300 kuesioner dan 242 sampel bisa digunakan sedangkan sisanya tidak lengkap dalam pegisian, menghasilkan tingkat 81% dari mereka yang setuju untuk berpartisipasi. Analisa data melibatkan statistik deskriptif dan pemodelan persamaan struktural dengan menggunakan persamaan struktural AMOS program. AMOS dirancang untuk memperkirakan dan menguji model persamaan struktural (SEM). SEM adalah statistik model hubungan linear di antara variabel yang tidak teramati dan memanifestasikan variabel, hal ini juga digunakan untuk analisis faktor konfirmatori eksplorasi, dan analisis jalur.
Hasil yang didapat, variabel brand awareness memiliki dampak terhadap niat pembelian. Variabel brand association memiliki dampak terhadap niat pembelian. Variabel perceived quality memiliki dampak terhadap niat pembelian. Variabel brand loyalty memiliki dampak terhadap niat pembelian.
Jurnal ketiga dengan judul “Analisis pengaruh faktor-faktor ekuitas merek sepeda motor merek honda terhadap keputusan pembelian (Studi kasus pada Universitas Sumatera Utara)” (Fadli dan Inneke Qamariah, 2008).
Dalam jurnal ini meyakini bahwa merek mempunyai kekuatan besar untuk memikat orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Perkembangan industri sepeda motor di Indonesia dengan bermacam mere yang digunakan oleh perusahaan produsennya juga menjadikan isu merek menjadi sangat strategis untuk mengembangkan dan memelihara loyalitas pelanggan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis dimensi ekuitas merek mana yang berpengaruh lebih signifikan pada merek sepeda motor Honda terhadap keputusan pembelian, dimana dengan teori Aaker (1997) tentang keempat dimensi ekuitas merek terdiri dari kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek dan bagaimana pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda.
Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang mengikuti program Doktor, progrm Magister, pendidikan profesi, program sarjana, program ekstensi, dan program diploma dan juga seluruh staf administrasi maupun dosen Universitas Sumatera Utara yang terdaftar dan aktif mengikuti perkuliahan serta bekerja periode akademik 2007/2008 yaitu sebanyak 34.862 orang. Sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik
pengambilan data dengan kuisioner dan dengan menggunakan studi dokumentasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesadaran merek (X1), kesan kualitas (X2), asosiasi merek (X3), loyalitas merek (X4), dan keputusan pembelian (Y).
Hipotesis; H1: Diduga kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap sepeda motor merek Honda.
Hasil yang didapat, kesadaran merek tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel kesan kualitas memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Variabel asosiasi merek memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Variabel loyalitas merek berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen. Dari keempat faktor ekuitas merek yaitu kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek diketahui variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian terhadap sepeda motor merek Honda adalah faktor loyalitas merek.
Perbandingan antara penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini dijelaskan pada tabel 2.1. berikut ini : Tabel 2.1. Perbandingan antara penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini.
Pembanding Penelitian terdahulu Penelitian saat ini
Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3
Tujuan penelitian
Untuk menjabarkan keempat komponen dari brand equity yaitu brand awareness, brand loyalty, perceived quality dan brand image dalam bisnis hotel dan meningkatkan
konseptual dari hotel yang menggunakan metode pelanggan berbasis ekuitas merek.
Untuk mengeksplorasi hubungan antara dimensi brand equity Aaker (1991) dan purchase intention, penelitian dalam jurnal ini ditetapkan untuk menentukan efek paling populer yang diadopsi dalam dimensi ekuitas merek terhadap niat pembelian pada industri automobile.
Untuk mengetahui dan menganalisis dimensi ekuitas merek mana yang
berpengaruh lebih signifikan pada merek sepeda motor Honda terhadap keputusan pembelian, dimana dengan teori Aaker (1997) tentang keempat dimensi ekuitas merek terdiri dari kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek dan bagaimana pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda.
- Untuk mengukur brand equity yang dimiliki oleh Black Canyon Coffee.
- Untuk mengetahui apakah brand equity Black Canyon Coffee di Surabaya Town Square berpengaruh terhadap minat beli ulang.
(Sambungan) Tabel 2.1. Perbandingan antara penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini.
Pembanding Penelitian terdahulu Penelitian saat ini
Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3
Subyek penelitian
Hotel industry Industri automobile Sepeda motor merek Honda Black Canyon Coffee
Sutos Tempat
penelitian
Nothern Cyprus Isfahan, Iran Universitas Sumatera Utara Surabaya, urban
Tahun penelitian
2007 2011 2008 2011
Obyek penelitian
Turis asing yang tinggal di hotel bintang lima di nothern Cyprus
Calon pelanggan yang disebut Iran Khodro agencies
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
Dewasa muda di daerah Surabaya urban dengan usia 20 – 49 tahun, jenis kelamin pria dan wanita, dengan SES A & B+. Dengan pekerjaan sebagai eksekutif muda & pelajar.
Variabel Brand awareness, brand loyalty, perceived quality, dan brand image.
Brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyalty, dan purchase intention.
Kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, loyalitas merek, dan keputusan pembelian.
Perceived quality, brand association, brand loyalty, dan minat beli ulang.
(Sambungan) Tabel 2.1. Perbandingan antara penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini.
Pembanding Penelitian terdahulu Penelitian saat ini
Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3
Hipotesis HA:Perceived quality memiliki pengaruh signifikan positif terhadap brand loyalty. HB: Perceived quality
memiliki pengaruh signifikan positif terhadap brand image. HC: Perceived quality memiliki pengaruh signifikan positif terhadap brand awareness. HD: Brand awareness memiliki pengaruh signifikan positif terhadap brand loyalty. HE: Brand loyalty memiliki
pengaruh signifikan positif terhadap brand image.
H1 : Brand awareness memiliki dampak signifikan langsung terhadap purchase
intention.
H2 : Brand association memiliki dampak signifikan langsung terhadap purchase
intention.
H3 : Perceived quality memiliki dampak signifikan langsung terhadap purchase
intention.
H4 : Brand loyalty memiliki dampak signifikan positif langsung terhadap purchase intention.
Diduga kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek berpengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen terhadap sepeda motor merek Honda.
1. Diduga brand equity yang terdiri dari brand awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty yang dimiliki Black Canyon Coffee Sutos secara serentak berpengaruh terhadap minat beli ulang. 2. Diduga brand equity
yang terdiri dari brand awareness, perceived quality, brand association, dan brand loyalty yang dimiliki Black Canyon Coffee Sutos secara parsial
berpengaruh terhadap minat beli ulang.
(Sambungan) Tabel 2.1. Perbandingan antara penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini.
Pembanding Penelitian terdahulu Penelitian saat ini
Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3
3. Diduga perceived quality memiliki pengaruh paling besar terhadap minat beli ulang.
Teknik pengambilan data
Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner dan
wawancara Jumlah
responden
345 responden 300 responden 100 orang 100 orang
Teknik Sampling
Judgemental sampling Cluster sampling methode Judgmental sampling
(purposive) Teknik
analisis
Statistik deskriptif, statistik model hubungan linear, analisis faktor konfirmatori eksplorasi, dan analisis jalur.
Analisis statistik regresi linier berganda
Analisa regresi linier berganda