• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian tentang pengaruh pendidikan terhadap pengangguran terdidik pernah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti, salah satunya adalah

74

Nurul Huda, et. al.,Op. Cit., h. 198.

75

penelitian yang dilakukan oleh Anggun Kembar Sari pada tahun 2012 dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Upah Terhadap Pengangguran Terdidik di Sumatera Barat”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh langsung dari Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode

poolingatau panel yaitu kombinasi 19 Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Barat dari tahun 2008 sampai 2010. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis induktif. Analisis induktif dalam penelitian ini mencakup uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, analisis regresi panel, uji parsial, dan uji F. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh signifikan yang positif terhadap pengangguran terdidik di Sumatera Barat, pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap pengangguran terdidik di Sumatera Barat, serta upah berpengaruh signifikan yang negatif terhadap pengangguran terdidik di Sumatera Barat.76

Pada tahun 2013, Dharfan Aprianto dan Ulfah Khairrunnisa meneliti tentang “Hubungan Sumber Daya Manusia Terhadap Tingkat Pendidikan dan Pengangguran Terbuka di Indonesia”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, sedangkan uji penelitian yang digunakan adalah uji korelasi pearson. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan, terutama pada tingkat sumber daya manusia lulusan pendidikan Sekolah Menengah Atas terhadap tingkat

76

pengangguran terbuka. Hal tersebut juga dicerminkan dengan banyaknya jumlah pengangguran dari lulusan Sekolah Menengah Atas mulai tahun 2004 hingga 2013. Namun, secara keseluruhan pada tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan sumber daya manusia di Indonesia, tidak terdapat hubungan yang terlalu signifikan pada tingkat pengangguran terbukanya.77

Penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Imarotus Suaidah dan Hendry Cahyono pada tahun 2013, yang melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengangguran di Kabupaten Jombang”. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tingkat pengangguran dipengaruhi oleh tingkat pendidikan terutama lulusan SMA/Aliyah di Kabupaten Jombang. Lulusan SMA/aliyah yang bertambah mempengaruhi besarnya tingkat pengangguran. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0.561188 menunjukkan tingkat pendidikan berpengaruh 56,11% terhadap tingkat pengangguran, sedangkan sisanya 43,89% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kesimpulan penelitian bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat pengangguran yang ada di Kabupaten Jombang.78

77

Dharfan Aprianto dan Ulfah Khairrunnisa, “Hubungan Sumber Daya Manusia Terhadap Tingkat Pendidikan dan Pengangguran Terbuka di Indonesia”. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil), Vol. 5, ISSN: 1858-2559, Bandung (Oktober 2013), h. 1.

78

Imarotus Suaidah dan Hendry Cahyono, “Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pengangguran di Kabupaten Jombang”, Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), No. 3, Vol. 1 (2013), h. 1.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Purwaka Hari Prihanto pada tahun 2012 mengenai “Tren dan Determinan Pengangguran Terdidik di Provinsi Jambi”. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang menganalisis perkembangan pengangguran terbuka dan pengangguran terdidik di Provinsi Jambi, dan pendekatan kuantitatif yang menggunakan model regresi linier berganda, dan uji hipotesis menggunakan uji F. Hasil estimasi model regresi berganda diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,992, artinya hubungan antara variabel tingkat upah, pendapatan per kapita, kesempatan kerja di sektor formal, dan kesempatan kerja di sektor informal dengan pengangguran terdidik adalah sangat kuat. Uji hipotesis secara serentak menggunakan uji F dengan tingkat kepercayaan 95%, ternyata tingkat upah, pendapatan per kapita, kesempatan kerja di sektor formal, dan kesempatan kerja di sektor informal berpengaruh signifikan terhadap pengangguran terdidik.79

Musfira Nur, Muhammad Yunus Zain, dan Sanusi Fattah, pada tahun 2016 melakukan penelitian yang berjudul “Pengangguran Terdidik di Provinsi Sulawesi Selatan”. Penelitian ini menggunakan data panel dengan

cross-section enam kota/kabupaten dan time-series delapan tahun selama periode 2005 sampai 2012. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM). Pencarian data dilakukan dengan riset kepustakaan (Library Research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu sumber daya manusia (SDM) berpengaruh positif dan signifikan

79

Purwaka Hari Prihanto, “Tren dan Determinan Pengangguran Terdidik di Provinsi Jambi”.Jurnal Paradigma Ekonomi, No. 5, Vol. 1 (April 2012), h. 22.

terhadap tingkat pengangguran terdidik baik secara langsung maupun tidak langsung melalui produktivitas tenaga kerja. Upah minimum kabupaten/kota (UMK) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran terdidik namun tidak memiliki pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap tingkat pengangguran terdidik baik secara langsung maupun tidak langsung melalui produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran terdidik di Provinsi Sulawesi Selatan.80

Tahun 2013, Mukti Hadi Prasaja melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Investasi Asing, Jumlah Penduduk dan Inflasi Terhadap Pengangguran Terdidik Di Jawa Tengah Periode Tahun 1980-2011”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan data time series. Metode analisis regresi log linier dengan metode Ordinary Least Square

(OLS). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eviews 6.0. Hasil dari penelitian ini adalah investasi asing berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengangguran terdidik yaitu sebesar -0.321706. Jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran terdidik yaitu sebesar 7.241755. Inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengangguran terdidik di Jawa Tengah. Variabel investasi asing, jumlah penduduk dan inflasi secara bersama-sama berpengaruh secara nyata

80

Musfira Nur, Muhammad Yunus Zain, Sanusi Fattah, “Pengangguran Terdidik di Provinsi Sulawesi Selatan”. Jurnal Analisis, No. 1, Vol. 5, ISSN 2303-100X (Juni 2016), h. 29.

terhadap pengangguran terdidik di Jawa Tengah dengan probabilitas sebesar 0.000056.81

Tahun 2016, Nur Ravika Famala Sari melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Pengangguran Terdidik Di Jawa Timur Tahun 2010-2014”. Penelitian ini menggunakan data sekunder 5 tahun dengan metode analisis data yaitu analisis Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel PDRB, UMK, PMDN, dan pengeluaran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pengangguran terdidik di Jawa Timur, sedangkan variabel PMA tidak berpengaruh signifikan terhadap pengangguran terdidik di Jawa Timur.82

Berbeda halnya dengan penelitian Giorgio Brunello pada tahun 2001 yang berjudul “Unemployment, Education, and Earnings Growth”. Penelitian ini menggunakan data panel komunitas rumah tangga di Eropa tahun 1994 dan 1997, dimana sampel terdiri dari 14 negara yang ada di Eropa. Giorgio menyimpulkan

That individuals with higher education have less to lose in terms of subsequent earnings growth from the experience of unemployment. This result adds to the fact that more education reduces the incidence of unemployment: unemployment is less likely among the better educated, and its occurrence has smaller effects on subsequent earnings growth.83 Terjemahan bebasnya adalah bahwa individu dengan pendidikan yang

81

Mukti Hadi Prasaja, Op. Cit., h. 1.

82

Nur Ravika Famala Sari, “Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Pengangguran Terdidik Di Jawa Timur Tahun 2010-2014”. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 14, No. 01 (Juni 2016), h. 71.

83

Giorgio Brunello, “Unemployment, Education, and Earnings Growth”.IZA Discussion Paper, No. 311, University of Padova, CESifo, FEEM, and IZA, Bonn (June, 2001), h. 14.

tinggi lebih sedikit kehilangan dalam hal pertumbuhan pendapatan selanjutnya dari pengalaman menganggurnya. Hasil dari penelitian ini menambah fakta bahwa pendidikan yang lebih tinggi mengurangi pengangguran: pengangguran cenderung lebih kecil diantara orang yang berpendidikan lebih baik, dan kejadian ini memiliki dampak lebih kecil pada pertumbuhan pendapatan selanjutnya.”

Tabel 2.1

Ringkasan Tinjauan Pustaka

Penulis Variabel Hasil

Bebas (X) Terikat (Y) Anggun Kembar Sari (2012) 1. Tingkat pendidikan 2. Pertumbuhan ekonomi 3. Upah Pengangguran terdidik 1. Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan dan positif terhadap

pengangguran terdidik. 2. Pertumbuhan ekonomi

tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap pengangguran terdidik.

3. Upah berpengaruh signifikan dan negatif terhadap pengangguran terdidik. Dharfan Aprianto dan Ulfah Khairrunnisa (2013) Tingkat sumber daya manusia di Indonesia berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan Tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan tertinggi sumber daya manusia di Indonesia

Terdapat hubungan yang cukup signifikan, terutama pada tingkat SDM lulusan pendidikan SMA terhadap tingkat pengangguran terbuka. Namun secara keseluruhan pada tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan SDM di Indonesia, tidak terdapat hubungan yang terlalu signifikan pada tingkat pengangguran terbukanya. Imarotus Suaidah & Hendry Cahyono Tingkat pendidikan Tingkat pengangguran Tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat pengangguran yang ada di Kabupaten Jombang, dan tingkat pengangguran dipengaruhi oleh tingkat pendidikan terutama lulusan

SMA/Aliyah di Kabupaten Jombang. Purwaka Hari Prihanto (2012) 1. Tingkat upah 2. Pendapatan per kapita 3. Kesempatan kerja di sektor formal 4. Kesempatan kerja di sektor informal Pengangguran terdidik

Hubungan antara variabel tingkat upah, pendapatan per kapita, kesempatan kerja di sektor formal, kesempatan kerja di sektor informal adalah sangat kuat.

Musfira Nur, Muhammad Yunus Zain, dan Sanusi Fattah (2016) Mutu SDM 1. Produktivitas tenaga kerja 2. Tingkat pengangguran terdidik Mutu SDM berpengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja dan tingkat pengangguran terdidik. Produktivitas tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap tingkat pengangguran terdidik di Provinsi Sulawesi Selatan. Mukti Hadi Prasaja (2013) 1. Investasi Asing 2. Jumlah Penduduk 3. Inflasi Pengangguran terdidik

Investasi asing berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengangguran terdidik di Jawa Tengah, jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran terdidik di Jawa Tengah, inflasi

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengangguran terdidik di Jawa Tengah. Nur Ravika Famala Sari (2016) 1. PDRB 2. UMK 3. PMDN 4. PMA 5. Pengeluaran Pemerintah Pengangguran terdidik PDRB, UMK, PMDN, dan pengeluaran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pengangguran terdidik di Jawa Timur, sedangkan variabel PMA tidak berpengaruh signifikan terhadap pengangguran terdidik di Jawa Timur.

Dokumen terkait