• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Salah satu fungsi kajian pustaka adalah untuk mengetahui letak topik penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti di antara penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, serta memastikan bahwa judul penelitian yang akan di teliti belum pernah diteliti sebelumnya sehingga penelitian yang akan dilaksanakan ini terhindar dari duplikasi. Setelah peneliti melakukan penelusuran ada beberapa karya ilmiah (buku hasil Penelitian, disertasi dan jurnal) yang relevan dengan penelitian yang sekarang ini, antara lain;

16

1. Muhammad Arif, Tugas dan Fungsi Kepolisian dalam Perannya Sebagai Penegak Hukum Menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian.28

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah tugas dan fungsi Kepolisian dalam perannya sebagai penegak hukum menurut UU No. 2 Tahun 2002 tentang Polri. Serta mengetahui faktor-faktor apakah yang menghambat peran dan fungsi kepolisian dalam melaksanakan tugasnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode normatif. Hasil penelitian disimpulkan bahwa dalam kehidupan bernegara terdapat berbagai peraturan yang memaksa masyarakat untuk tunduk dan patuh pada aturan yang berlaku. Sifat ketundukan maupun kepatuhan terhadap peraturan karena adanya kesadaran hukum, yaitu memahami makna dan tujuan hukum bagi kemashlatan.

POLRI sebagai agen penegak hukum dan pembina keamanan dan ketertiban masyarakat. Konsepsi tugas, fungsi dan peran Polri yang bersumber dari landasan yang masih relevan namun masih perlu diorintasikan dengan perkembangan masyarakat. Tugas Kepolisian untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan keinginan keinginan dalam hukum agar menjadi kewajiban dan ditaati oleh masyarakat.

Berangkat dari hal di atas tentu saja terdapat persamaan dan perbedaan, di antara persamaan yang dimaksudkan adalah

28M. Arif. ”Tugas dan fungsi kepolisian dalam perannya sebagai penegak hukum menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang kepolisian”. Al-Adl: Jurnal Hukum, Vol.13, no.1, (2021)

17

penelitian yang dilakukan dengan penelitian ini bertemu pada

2019).

aspek penekanan tugas dan fungsi kepolisian, dan kesadaran masyarakat, adapun perbedaannya bahwa penelitian ini menekankan pada kesadaran masyarakat terhadap tugas dan fungsi kepolisian sedangkan penelitian yang akan dilakukan ini lebih menekankan peran pelaksanaan kegiatan BINROHTAL di wilayah Kepolisian dalam mewujudkan nilai-nilai karakter.

2. Implementasi Kode Etik Profesi Polri Terhadap Anggota Polri Yang Melakukan Tindak Pidana Pencurian (Suatu Penelitian di Wilayah Hukum Polda Aceh).29

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan teknik sampel, dan metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara terhadap responden dan informan. Penelitian data (field research) untuk memperoleh data primer yaitu akan dilakukan penelitian lapangan dengan mewawancarai responden dan informan yang telah ditentukan sebelumnya. Penelitian kepustakaan (library research) untuk memperoleh data sekunder. Semua data yang terkumpul, baik melalui penelitian kepustakaan maupun penelitian lapangan dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Alasan memilih dan menentukan lokasi penelitian ini merupakan yang sifatnya ilmiah, dalam hal ini penulis memilih Lokasi penelitian di Kepolisian Daerah Aceh pada satuan kerja Bidang Profesi dan pengamanan Subbidang Pertanggungjawaban profesi (Subbid Wabprof Bidpropam Polda Aceh).

29Darmansyah, M, Iqbal, Implementasi Kode Etik Profesi Polri Terhadap Anggota Polri Yang Melakukan Tindak Pidana Pencurian (Suatu Penelitian di Wilayah Hukum Polda Aceh), Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Pidana, Vol. 3, no.2 (Mei

18

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan sekarang ini,

Dissertation; Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2020).

bahwa penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat persamaan dan perbedaan, adapun titik persamaannya adalah terletak pada kajian kode etik polri, sama-sama menjadikan wilayah kepolisian sebagai wilayah kajian, sedangkan titik perbedaannya adalah dimana penelitian sebelumnya menggunakan metode penelitian kepustakaan sedangkan penelitian yang sedang gilakukan ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

3. Pelanggaran etika kepribadian yang dilakukan oleh anggota polisi di Polsek Rangsang Kepulauan Meranti berdasarkan pasal 11 peraturan Kapolri nomor 14 Tahun 2011 (Studi kasus kekerasan dalam rumah tangga).30

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kejahatan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh anggota polisi di polsek rangsang kepulauan meranti, serta untuk mengetahui upaya yang dilakukan aparat penegak hukum untuk menanggulangi kejahatan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh Anggota Polisi di kepulauan meranti. Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu jenis penelitian sosiologis atau penelitian menggunakan sistem survei yakni dengan cara wawancara dan pengamatan langsung turun kelapangan.

Adapun data yang digunakan dalam penelitian hukum ini, terdiri dari data primer dan sekunder.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. penyebab terjadinya kejahatan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang

30Putri, “Pelanggaran Etika Kepribadian Yang Dilakukan Oleh Anggota Polisi Di Polsek Rangsang Kepulauan Meranti Berdasarkan Pasal 11 Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 (Studi Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga” (Doctoral

19

dilakukan oleh anggota Polri, tidak terlepas dari faktor-faktor pendorong yaitu: a. Faktor intrinsik dari KDRT: faktor yang mempengaruhi Anggota Polri melakukan kejahatan KDRT yaitu;

perilaku/karakter anggota Polri sebagai suami maupun prilaku/karakter istri yang cenderung emosional dalam menghadapi permasalahan baik karena dipicu oleh rasa cemburu,curiga/prasangka tidak baik terhadap satu sama lain maupun karena faktor ekonomi. b. Faktor ekstrinsik dari KDRT:

faktor yang mempengaruhi anggota polri (suami) melakukan KDRT terhadap istri yaitu: keluarga (baik keluarga suami maupun istri), karena turut campurnya keluarga dalam penyelesaian permasalahan rumah tangga antara suami-istri, Disamping itu juga adanya orang ketiga atau terjadinya perselingkuhan yang ikut menjadi penyebab terjadinya KDRT. 2. Upaya menanggulangi terjadinya kejahatan KDRT yang dilakukan oleh anggota polisi di kepulauan Meranti oleh aparat penegak hukum adalah dengan melaksanakan sosialisasi yang melibatkan organisasi persatuan Istri anggota polri yang disebut bhayangkari dijajaran Polda Riau, melalui ceramah dan sosialisasi yang dilaksanakan pada kegiatan- kegiatan tertentu yang diadakan oleh jajaran Polda Riau maupun Bhayangkarinya. Adapun upaya yang dilakukan pada saat telah terjadinya kekerSasan dalam rumah Tangga yang dilakukan oleh anggota Polri adalah Teguran lisan ataupun Tindakan Fisik secara langsung yang bersifat membina anggota Polri itu sendiri. Saran penulis adalah 1. Perlu adanya surat penugasan bagi anggota Polri yang disiapkan oleh Polda Riau di Kepulauan Meranti, guna menghindari salah paham Istri selama suami menjalankan

20

tugasnya yang nantinya dapat berakibat terjadinya KDRT. 2. Perlu adanya sosialisasi lebih mengenai KDRT di lingkungan Polsek Rangsang Kepulauan Meranti.

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang sedang dilakukan ini, di mana penelitian sebelumnya dan penelitian yang sedang dilakukan ini sama-sama mengkaji anggota kepolisian yang melakukan pelanggaran-pelanggaran, sedangkan titik perbedaannya terletak pada aspek yang ingin di kaji, di mana penelitian sebelumnya fokus kepada kekerasan anggota dalam rumah tangga, sedangkan penelitian yang sedang dilakukan ini terfokus pada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota polri yang tidak sesuai dengan kode etiknya.

4. Bimbingan rohani dan mental dalam peningkatan kedisiplinan anggota polri (studi deskriptif pada polrestabes bandung)31

Penelitian ini menegaskan bahwa Bimbingan rohani dan mental bagi anggota polri merupakan program rutin yang dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan, baik itu disiplin waktu, disiplin dalam beribadah maupun disiplin dalam bekerja. Tugas ini sebenarnya melekat dalam diri masing-masing anggota polri untuk bisa saling mengkaitkan satu sama lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Akan tetapi, dalam kenyataannya hal itu sulit terwujudkan, karena minimnya pengetahuan serta keterbatasan waktu dan tenaga yang

31Rima Rahmawati, "Bimbingan rohani dan mental dalam peningkatan kedisiplinan anggota Polri: Studi deskriptif pada Polrestabes Bandung.", (UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020)

21

dimiliki anggota polri, baik di bidang sosial maupun keagamaan, sehingga tugas ini menjadi sedikit terabaikan.

Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan rohani dan mental anggota polri dalam upaya menginternalisasikan nilai- nilai Pancasila, Tri Brata dan Catur Parasetya secara terus menerus dan berlanjut dalam rangka membentuk, memelihara dan meningkatkan kondisi mental setiap anggota polri, sehingga terwujud sikap dan prilaku disiplin yang sesuai dengan nilai-nilai pedoman hidup Tri Brata. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori psikoanalisis. Teori ini berhubungan dengan fungsi dan perkembangan mental manusia.

Dalam konsep utama teori psikoanalisis terdapat Struktur Kepribadian Sigmund Freud yang membahas pembagian psikisme manusia yang terdiri dari tiga sistem yaitu id, ego dan superego. Id adalah komponen biologis, ego adalah komponen psikologis dan superego merupakan komponen sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang berkaitan dengan Binrohtal dalam peningkatan kedisiplinan anggota polri melalui data atau sempel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Adapun kaitannya penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah sama-sama mengkaji tentang kegiatan BINROHTAL sedangkan titik perbedaannya terletak pada lokasi penelitian dan metode penelitian.

1. Konsep Pendidikan Karakter menurut Imam Al-Ghazali32 a. Pendidikan Karakter Menurut Imam Ghazali dalam Kitab

Ayyuhal Walad33

Di dalam kitab Ayyuhal WaladImam Al-Ghazali menuangkan pemikrannya mengenai nasehat seorang guru pada muridnya, dalam kitab berisi 24 nasehat-nasehat (fasal) yang akan dibahas guna menjawab dari judul yang diangkat oleh penulis, sebagai berikut;34

1) Religius,

Diawal pembahasan kitab ini Imam Ghazali berpesan agar melepaskan kecintaan terhadap dunia dan memperkuat ketaatan kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana isi dari nasehat yang pertama sebagai berikut; “perpanjanglah ketaatnmu pada Allah SWT, dan letakkan kecintaanmu hanya pada Allah”

2) Kerja Keras

Dalam hal ini yang dimaksud kerja keras menurut peneliti adalah dalam mengamalkan ilmu yang telah

32Nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ta’us Ath- Thusi Asy-Syafi’iy, yang lebih dikenal dengan Al-Ghazali. Lahir di Gazaleh, sebuah desa di pinggiran Kota Thus, Kawasan Khurasan, Iran, pada tahun 450H/1058 M Karena kedudukannya yang tinggi di mata umat Islam, dia mendapat gelar Hujjat al-Islam, Al- Ghazali kemudian wafat (505 H/1111 M). lihat di Syamsul Kurniawan, “Pendidikan Karakter dalam Islam Pemikiran Al-Ghazali tentang Pendidikan Karakter Anak Berbasis Akhlaq al-Karimah” Tadrib, Vol. 3, No. 2, (Desember 2017); 201

33 Ayyuhal Walad merupakan sebuah judul kitab yang isinya penuh dengan nasehat-nasehat Imam Ghazali kepada anak. Bukan hanya nasehat yang diberikan tetapi juga ada pesan moral dannilai karakter yang sangat bagus bila diterapkan kepada anak- anak ataupun peserta didik baik dirumah ataupun dilingkungan pendidikan. lihat di Siti Halimah “PENDIDIKAN KARAKTER MENURUTAL-GHAZALI (Analisis Kitab Ayyuhal Walad Karya Al-Ghazali)” Jurnal Al-Makrifat Vol 3, No 1, (April 2018); 118.

34Siti Halimah “Pendidikan Karakter Menurutal-Ghazali (Analisis Kitab Ayyuhal Walad Karya Al-Ghazali)” Jurnal Al-Makrifat Vol 3, No 1, (April 2018); 118.

22

Dokumen terkait