• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TELAAH PUSTAKA

2.2 Penelitian Terdahulu

Sub bab ini berisi uraian sistematis mengenai hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Pada bagian ini akan dijelaskan objek yang diteliti oleh peneliti terdahulu, tujuan penelitian, variabel yang digunakan dan hasil penelitian. Secara rinci mengenai penelitian terdahulu akan dijelaskan sebagai berikut.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari komite audit terhadap hubungan antara rotasi auditor dan audit tenure dengan konservatisme akuntansi. Variabel komite audit merupakan variabel moderasi yang ditambahkan dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah penambahan

variabel komite audit ini akan memperlemah atau memperkuat hubungan antara rotasi auditor dan audit tenure terhadap konservatisme akuntansi.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Georgakopoulus et al (2011) dengan pengambilan sampel perusahaan di Amerika Serikat. Georgakopoulus et al (2011) melakukan pengujian terhadap 11.643 laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan di Amerika Serikat selama periode 1980-2006. Penelitiannya membandingkan perubahan tingkat konservatisme akuntansi sebelum dan sesudah adanya rotasi KAP pada periode rotasi KAP belom diwajibkan (1981-2000), periode terjadinya skandal Enron dan transisi rotasi wajib KAP (2001-2003), dan periode setelah adanya rotasi wajib KAP (2004-2006) dengan menguji pengaruh rotasi KAP dan tenure KAP terhadap tingkat konservatisme akuntansi.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa adanya rotasi KAP tidak diiringi dengan peningkatan konservatisme di laporan keuangan. Akan tetapi, penelitian tersebut menemukan adanya hubungan antara rotasi KAP dengan tingkat konservatisme akuntansi. Selanjutnya, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tenure KAP yang pendek menyebabkan kenaikan tingkat konservatisme akuntansi. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pengaruh rotasi KAP terhadap tingkat konservatisme akuntansi hanya terdapat pada KAP big-4.

Penelitian lain terkait auditor tenure dan konservatisme akuntansi dilakukan oleh Jenkins dan Velury (2008) yang menemukan bukti bahwa terdapat hubungan positif antara konservatisme akuntansi dan auditor tenure. Pada tahun 2010, Li menguji kembali penelitian yang dilakukan oleh Jenkins dan Velury

(2008). Li (2010) menemukan bukti bahwa hubungan positif antara auditor tenure dan konservatisme akuntansi hanya ada pada perusahaan besar atau perusahaan yang diawasi dengan ketat oleh auditornya. Sedangkan perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak mendapat pengawasan ketat oleh auditornya ditemukan hubungan negatif. Li (2010) menyimpulkan bahwa client importance memainkan peranan penting dalam hubungan auditor-klien dengan tingkat konservatisme akuntansi.

Penelitian mengenai rotasi auditor, audit tenure, dan tingkat konservatisme akuntansi di Indonesia telah dilakukan dengan beberapa perbedaan. Rahmawati (2010) meneliti analisis pengaruh karakteristik dewan sebagai salah satu mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, dan keberadaan komite audit dengan tingkat konservatisme akuntansi yang diukur menggunakan nilai pasar dan nilai akrual. Penelitian ini juga memasukkan variabel kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan leverage sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris, leverage dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi yang diukur dengan ukuran akrual, sedangkan kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi yang diukur dengan ukuran nilai pasar.

Astria (2011) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh audit tenure, struktur corporate governance, dan ukuran KAP terhadap integritas laporan keuangan yang diproksikan oleh konservatisme akuntansi. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa struktur corporate governance (kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen) dan ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Sementara itu, audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

Putra (2012) melakukan penelitian untuk menganalisis dan memperoleh bukti empiris tentang pengaruh independensi, mekanisme corporate governance (kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen), kualitas audit, dan manajemen laba terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Integritas laporan keuangan diproksikan dengan konservatisme akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Sedangkan independensi, komite audit, kualitas audit dan manajemen laba berpengaruh secara signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

Wulandini (2012) melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh karakteristik dewan komisaris dan komite audit terhadap tingkat konservatisme akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bukti bahwa variabel proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris dan ukuran perusahaan tidak berhubungan signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan variabel kompetensi komite audit dan frekuensi pertemuan komite audit berhubungan

signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Secara lebih rinci, uraian mengenai penelitian terdahulu akan disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Jenkins dan Velury (2008) Variabel dependen: Konservatisme akuntansi Variabel independen: Auditor tenure

Penelitian ini menemukan adanya hubungan positif antara auditor tenure dengan tingkat konservatisme akuntansi. 2 Li (2010) Variabel dependen: Konservatisme akuntansi Variabel independen: Auditor tenure Variabel kontrol : Umur perusahaan

Penelitian ini menemukan bahwa hubungan positif antara

auditor tenure dan

konservatisme akuntansi hanya ada pada perusahaan besar atau perusahaan yang diawasi dengan ketat oleh auditornya. Sedangkan pada perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak mendapat pengawasan ketat oleh auditornya ditemukan hubungan negatif.

3 Rahmawati (2010)

Variabel dependen :

Konservatisme akuntansi yang dikur dengan nilai pasar dan nilai akrual

Variabel independen :

Komisaris independen, kepemilikan manajerial, keberadaan komite audit, dan ukuran dewan komisaris

Variabel Kontrol :

Kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan leverage

Penelitian ini menghasilkan bukti bahwa ukuran dewan komisaris, leverage dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi yang diukur dengan ukuran akrual, sedangkan kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi yang diukur dengan ukuran nilai pasar. 4 Georgakopoulus et al (2011) Variabel dependen: Konservatisme akuntansi Variabel independen: Rotasi KAP dan tenur KAP

Penelitian ini menemukan bahwa adanya rotasi KAP tidak berpengaruh terhadap tingkat konservatisme akuntansi.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tenur KAP yang pendek menyebabkan peningkatan konservatisme akuntansi.

Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh rotasi KAP terhadap tingkat

konservatisme akuntansi hanya terdapat pada KAP big-N

5 Astria (2011) Variabel dependen :

Integritas laporan keuangan yang dianalisis dengan konservatisme akuntansi

Variabel independen :

Audit tenure, struktur corporate

governance (kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, dan komisaris independen), dan ukuran KAP

Penelitian ini menunjukkan bahwa struktur corporate

governance (kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen) dan ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Sementara itu, audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 6 Putra (2012) Variabel dependen :

Integritas laporan keuangan yang diproksikan dengan konservatisme akuntansi

Variabel independen :

Independensi, mekanisme

corporate governance

(kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen), kualitas audit, dan manajemen laba

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Sedangkan independensi, komite audit, kualitas audit dan manajemen laba berpengaruh secara signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 7 Wulandini (2012) Variabel dependen : Konservatisme akuntansi Variabel independen :

Karakteristik dewan komisaris (proporsi komisaris independen dan ukuran dewan komisaris) dan komite audit (frekuensi pertemuan komite audit dan kompetensi komite audit) Variabel kontrol :

Ukuran perusahaan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi pertemuan komite audit dan kompetensi komite audit mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat konservatisme akuntansi yang diukur dengan ukuran akrual.

Dokumen terkait