• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Patten (2005) ini meneliti tentang pengaruh

20

digunakan dalam penelitian ini adalah 50 auditor internal yang bekerja pada departemen internal audit perusahaan-perusahaan manufaktur di Amerika Serikat. Hasil yang didapatkan adalah menyatakan bahwa locus of control adalah prediktor signifikan kinerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Martin et al (2005) meneliti hubungan antara

locus of control dengan reaksi kerja. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 404

pekerja yang bekerja di Inggris dan 15 staf administrasi yang berkerjadi Wales. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah orang-orang dengan locus of control internal melaporkan tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi. Hal ini telah lama diasumsikan bahwa kepuasan karyawan yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan.

Namun, sementara beberapa penelitian telah menemukan kepuasan kerja yang lebih tinggi dapat mengakibatkan kinerja tidak lebih tinggi (Nerkar et al., 1996). Penelitian yang dilakukan ini, mengambil sampel sebanyak 168 tim proyek yang terlibat dalam proyek-proyek inovasi bagi perusahaan di Amerika Serikat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepuasan kerja yang lebih tinggi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja dari seseorang. Walaupun kepuasan kerja yang ditunjukkan seseorang meningkat atau lebih tinggi, namun kinerja yang ditunjukkan seseorang belum tentu meningkat atau menjadi lebih tinggi.

Penelitian yang lain juga menemukan bahwa tekanan pekerjaan tidak signifikan berkaitan dengan kinerja (Jamal, 1985 dalam Sullivan dan Baghat, 1992). Penelitian ini membandingkan dua pekerjaan yang berbeda untuk melihat tekanan

21

kerja yang dapat dihasilkan. Tekanan kerja dilihat sebagai keadaan disfungsi pada individu dan organisasi. Tiap orang mengalami tekanan kerja dan membutuhkan waktu untuk mengatasi tekanan kerja tersebut. Namun, pada dasarnya tiap orang dipekerjakan untuk performing. Tekanan kerja yang dirasakan tidak dapat mempengaruhi kinerja yang dihasilkan. Jamal (1985) meneliti mengenai apakah tekanan kerja berpengaruh pada kinerja seseorang pada 227 manajer dan 283 pekerja di perusahaan manufaktur di Kanada.

Hyatt dan Prawitt (2001) mengadakan pengamatan terhadap hubungan antara

locus of control auditor dan evaluasi kinerja jangka pendek untuk sampel auditor dari

empat KAP dari sebelumnya KAP Big Six. Dua dari empat perusahaan diklasifikasikan sebagai KAP yang lebih terstruktur sedangkan dua lainnya kurang terstruktur. Pengamatan itu menunjukan bahwa mereka yang lebih banyak kecenderungan locus of control eksternal akan memiliki kinerja yang lebih baik daripada mereka yang lebih banyak kecenderungan locus of control internal pada lingkungan perusahaan terstruktur. Sebaliknya, mereka yang lebih banyak kecenderungan locus of control internal akan memiliki kinerja yang lebih baik daripada mereka yang lebih banyak kecenderungan locus of control eksternal dalam perusahaan tidak terstruktur.

Kalbers dan Fogarty (2005) melakukan penelitian pada para auditor. Auditor yang diteliti adalah para auditor yang secara terus-menerus melakukan pekerjaan yang pada akhirnya mengalami kelelahan (burnout) dan mengalami tekanan kerja. Dari penelitian ini ditemukan bahwa mereka yang memiliki locus of control internal

22

akan lebih sedikit merasakan tekanan kerja yang tinggi, tetapi mereka yang memiliki

locus of control eksternal dinyatakan lebih merasakan tekanan kerja dan menerima

keadaan tertentu seabgai keadaan yang membuatnya tertekan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahim (1996) menyimpulkan bahwa seseorang dengan locus of control internal yang tinggi percaya bahwa mereka dapat mengatasi tekanan kerja secara fungsional dan lebih efektif daripada seseorang dengan locus of control eksternal tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Rahim, membandingkan antara wirausahawan dan manajer yang bekerja perusahaan yang ada di Amerika Serikat. Penelitian ini menggunakan random sampling dalam pemilihan sampel untuk diteliti.

Menezes (2008) meneliti mengenai dampak locus of control terhadap kepuasan kerja serta kinerja auditor internal yang bekerja pada perusahaan yang ada di Jawa Tengah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 responden. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah para auditor yang memiliki locus of

control internal dilaporkan memiliki kinerja yang lebih tinggi dibanding mereka yang

memiliki locus of control eksternal. Namun, kepuasan kerja yang ditunjukkan oleh auditor internal baik yang memiliki locus of control internal maupun eksternal tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Locus of control yang dimiliki oleh seseorang tidak mempengaruhi kepuasan kerjanya berdasarkan penelitian ini.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Menezes (2008) didukung oleh Aji (2010). Penelitian tersebut meneliti tentang dampak locus of control terhadap kepuasan kerja, kinerja dan tekanan kerja yang dimiliki oleh auditor internal

23

perusahaan-perusahaan yang ada di Semarang. Responden dalam penelitian ini adalah 48 orang. Dari penelitian ini didapat hasil bahwa auditor internal yang memiliki locus

of control internal dilaporkan memiliki tingkat tekanan kerja yang lebih rendah dan

kinerja yang lebih tinggi dari pada auditor yang memiliki locus of control eksternal. namun, kepuasan kerja yang ditunjukkan oleh auditor yang memiliki locus of control baik eksternal maupun internal tidak menunjukkan adanya perbedaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Chen dan Silverthorne (2008) meneliti mengenai dampak locus of control terhadap tekanan kerja, kepuasan kerja dan kinerja para akuntan di Taiwan, menunjukkan hasil positif. Penelitian ini mengambil responden sebanyak 209 akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik baik besar maupun kecil yang ada di Taiwan. Locus of control secara positif berdampak pada tekanan kerja, kepuasan kerja dan kinerja para akuntan. Para akuntan yang memiliki

locus of control internal dilaporkan memiliki tekanan kerja yang lebih rendah serta

kepuasan kerja dan kinerja yang lebih tinggi dibanding para akuntan yang memiliki

locus of control eksternal.

Khorsidifar dan Adebi (2011) meneliti mengenai dampak locus of control terhadap tekanan kerja, kepuasan kerja dan kinerja 65 akuntan yang ada di kota Mashad Iran. Hasil dari penelitian ini adalah semakin tinggi tekanan kerja yang dirasakan dan locus of control yang dimiliki adalah internal, maka kepuasan kerja akan semakin menurun. Sebaliknya apabila tekanan kerja yang dirasakan semakin rendah dan locus of control yang dimiliki eksternal, maka kepuasan kerjanya akan

24

semakin tinggi. Hubungan antara locus of control terhadap kepuasan kerja dan kinerja pada penelitian ini tidak terbukti

Penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2007) meneliti tentang locus of

control sebagai anteseden hubungan kinerja pegawai dan penerimaan perilaku

disfungsional audit dengan sampel yang terdiri dari 140 auditor di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesimpulan yang didapatkan adalah locus of control eksternal berhubungan negatif terhadap kinerja pegawai. Jadi dapat disimpulkan bahwa auditor yang memiliki kecenderungan locus of control eksternal memiliki kinerja yang lebih rendah. Locus of control berperan dalam motivasi, locus of control yang berbeda bisa mencerminkan motivasi yang berbeda dan kinerja yang berbeda.

Locus of control internal akan cenderung lebih sukses dalam karir mereka daripada locus of control eksternal, mereka cenderung mempunyai level kerja yang lebih

tinggi, promosi yang lebih cepat dan mendapatkan uang yang lebih. Sebagai tambahan, locus of control internal dilaporkan memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi dengan pekerjaan mereka dan terlihat lebih mampu menahan tekanan kerja daripada locus of control eksternal

Pada penelitian ini dikaji mengenai dampak locus of control pada tekanan kerja, kepuasan kerja dan kinerja auditor. Penelitian ini merupakan replikasi pada penelitian yang dilakukan oleh Chen dan Silverthorne (2008). Penelitian tersebut meneliti apakah variabel locus of control berpengaruh dan berdampak pada tekanan kerja, kepuasan kerja serta kinerja dari auditor yang bekerja di Taiwan. Penelitian ini mempunyai perbedaan dengan peneltian yang dilakukan oleh Chen dan Siverthorne

Dokumen terkait