• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Penelitian Terdahulu

Studi dan penelitian tentang sistem informasi manajemen (SIM) oleh mahasiswa S1, S2 dan S3 program studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP) dan program studi Teknologi Kelautan di Jurusan PSP FPIK-IPB sebagaimana disebutkan oleh Haluan (2002) sudah banyak dilakukan. Kasus serta objek penelitiannya menyebar dari hanya meneliti dan mengembangkan

SIM pada satu perusahaan perikanan, sampai pada Dinas Perikanan Dati I di tingkat propinsi. Hasil penelitiannya diharapkan dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk memacu pengembangan usaha perikanan dari tingkat perusahaan sampai tingkat propinsi atau bahkan nasional. Namun sampai saat ini belum ada usaha monitoring dan evaluasi yang terarah dan terencana untuk hal tersebut.

Sari (2000) mengembangkan sistem informasi perikanan di perairan Bengkalis Propinsi Riau, dengan tujuan (1) mengembangkan suatu sistem informasi perikanan di perairan Bengkalis, (2) menghimpun data dasar perikanan di perairan Bengkalis sebagai masukan awal sistem informasi yang dikembangkan. Sistem informasi perikanan di perairan Bengkalis (SIPRi 2000) berdasarkan “object oriented”. Pelaku dan pengguna pada sistem ini adalah Pemerintah Daerah tingkat I, Dinas Perikanan Tingkat I dan II, pengusaha perikanan, lembaga penelitian, dan institusi lainnya yang terlibat dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya di perairan Bengkalis. Perangkat lunak sistem informasi ini dibagi menjadi empat, yaitu bagian masukan (input), bagian pengolahan, bagian pengeluaran (output), dan bagian penampungan data (database). Bagian masukan terdiri dari masukan data propinsi yang meliputi data produksi (ton) tahunan per kabupaten, data dan jumlah alat tangkap (unit) per kabupaten, data upaya penangkapan (trip) per kabupaten, dan armada penangkapan (buah) per kabupaten.

Bagian keluaran atau informasi terdiri dari produksi tahunan tiap kabupaten, perkembangan sumberdaya, perkembangan upaya penangkapan, perkembangan alat tangkap, perkembangan armada penangkapan, tingkat potensi lestari, hasil tangkap persatuan upaya (CPUE), informasi mengenai species, informasi mengenai alat tangkap, daerah operasi penangkapan dan musim penangkapan. Pada bagian ini juga disajikan monografi desa, kalender musim penangkapan dari tiap kecamatan yang menjadi daerah penelitian. Bagian proses terdiri dari proses standarisasi alat tangkap, perhitungan hasil tangkap per satuan upaya tangkap (CPUE) dan proses pengolahan data dengan metode surplus production menggunakan model Schaefer dan Eksponensial. Bagian penampungan data terdiri dari masukan data mentah yaitu data hasil tangkapan dari tingkat propinsi berupa data statistic dari tiap kabupaten. Untuk tingkat kecamatan berupa data hasil tangkapan berdasarkan spesies, alat

tangkap yang digunakan, upaya penangkapan dan musim penangkapan dari desa pada tiap kecamatan.

Pengembangan SIM sehubungan dengan kebutuhan dan rencana pembangunan perikanan di Indonesia sudah beberapa kali dilakukan, antara lain salah satu contoh adalah perencanaan dan pembentukan pusat informasi pengembangan perikanan dan manajemen database berbasis pengelolaan sumber daya ikan dan permintaan pasar pada tahun 2001.

Usman (2002) meneliti tentang sistem informasi manajemen Dinas Perikanan DKI Jakarta, yang bertujuan untuk (1) mengorganisasikan informasi perikanan sehingga lebih teratur, akurat, cepat, efektif dan efisien, (2) mengembangkan program aplikasi sistem informasi manajemen dengan model Dinas Perikanan DKI Jakarta, (3) membantu pengguna (user) dalam pengelolaan informasi sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan kebijakan. Program aplikasi yang dihasilkan diberi nama Sistem Informasi Manajemen Dinas Perikanan DKI Jakarta Version 1.0 atau disingkat SIM-DPJ Version 1.0. Program aplikasi SIM-DPJ Version 1.0 diuji coba (verifikasi) untuk menguji kemampuan sistem dalam memproses data masukan (input data). Berdasarkan keluaran informasi pada menu Hasil Data didapatkan beberapa informasi mengenai pendugaan stok sumberdaya ikan, dalam hal ini digunakan contoh data dari spesies ikan tuna dan cakalang di wilayah pengelolaan perikanan 9 (WPP 9-Samudera Hindia). Pada option Standarisasi ditampilkan informasi mengenai penentuan alat tangkap standar dari enam alat tangkap yang digunakan untuk menangkap tuna dan cakalang. Alat tangkap standar ini memiliki nilai FPI (Fishing Power Index) sama dengan 1, dalam kasus ini yang menjadi alat tangkap standar adalah rawai tuna, pada option ini juga didapat informasi mengenai nilai CPUE standar. Program aplikasi SIM-DPJ Version 1.0 hanya menggunakan metode surplus produksi untuk mengestimasi sumberdaya ikan. Pendugaan (estimasi) mengenai stok sumberdaya ikan diperlihatkan oleh hubungan antara upaya tangkap (effort) dengan hasil tangkap (catch) dengan menggunakan model surplus produksi yaitu model Schaefer dan model Fox. Kegunaan program aplikasi SIM-DPJ 1.0 bila dibandingkan dengan cara konvensional (buku-buku laporan) diantaranya: (1) dapat mengorganisasikan ketersediaan informasi yang ada pada Dinas Perikanan DKI Jakarta sehingga lebih teratur, akurat, cepat, efektif dan efisien serta membantu pengguna (user) sistem informasi ini dalam pengambilan keputusan dan kebijakan, (2) tampilan

program aplikasi SIM-DPJ yang menarik dan jauh lebih akrab dengan pemakai (userfriendly) dari pada program konvensional yang total dikerjakan melalui program prosedur, (3) data tersimpan dalam suatu file database dan data tersebut dapat ditambah, dihapus, diperbaharui (update data) sehingga informasi yang ada tetap aktual. Program aplikasi SIM-DPJ untuk menentukan alternatif pengembangan usaha pemanfaatan sumberdaya perikanan di DKI Jakarta, belum secara sempurna menggambarkan kondisi perikanan yang sebenarnya, karena tergantung akurasi data yang digunakan. Agar memperoleh rekomendasi yang benar dari program aplikasi ini, disarankan dalam pengisian data yang digunakan untuk menghasilkan informasi harus akurat (garbage in garbage out).

Fitria (2002) mengembangkan sistem informasi pada usaha perikanan tangkap di perairan pengandaran Jawa Barat. penelitian ini bertujuan untuk merancang Sistem informasi usaha perikanan tangkap di pengandaran dengan manfaatkan komputer sebagai pendukung dalam pengelolaan data. dengan bantuan komputer, dapat membantu pihak pengelola informasi di dalam proses pemasukan data, penyimpanan data dan pengolahan data sehingga informasi dapat dihasilkan secara cepat, akurat, efektif dan efisien. Perancangan sistem informasi perikanan tangkap di pengandaran di beri nama SI PIT. Informasi yang dihasilkan dari SI PIT pada akhirnya dapat digunakan oleh berbagai pihak pelaku sistem perikanan tangkap di pengandaran. diantaranya digunakan oleh pihak pemerintah daerah dalam menetapkan suatu aturan atau kebijakan dibidang perikanan, oleh pihak pengelola pelabuhan dalam pengelolaan produksi perikanan, dan peningkatan fasilitas pelabuhan, juga dapat digunakan oleh pelaku atau pihak yang berusaha atau yang akan berminat untuk berusaha di bidang perikanan tangkap di pangandaran.

Handayani (2003) telah menghasilkan Sistem Informasi Manajemen Dinas Perikanan Dati I Jawa Timur diberi nama SIM_DP Jatim. Program Aplikasi dibangun sebagai alat untuk mengelola data dinas dan penyedia informasi bagi masyarakat. SIM DP Jatim memiliki kelemahan yaitu belum terbentuknya sistem jaringan pada program aplikasi yang dapat mengatur arus data masuk dan keluar, perhitungan pendugaan stok sumberdaya tidak dilakukan pada Microsoft Access tapi masih menggunakan program lain (Microsoft Excel) untuk mengimpor hasil perhitungan.

Nelly (2005) meneliti mengenai rancang bangun sistem informasi perikanan udang penaeid di perairan Arafura yang berbasis di Sorong dan

Bintuni, yang bertujuan untuk menghimpun data dasar yang berkaitan dengan usaha penangkapan udang di perairan Arafura dan mengembangkan suatu rancang bangun sistem informasi perikanan udang di perairan Arafura berdasarkan data dasar yang didapat untuk mendukung keberlangsungan usaha penangkapan udang di perairan Arafura. Perangkat lunak yang dirancang diberi nama SIPURA, yang digunakan sebagai sistem informasi perikanan udang di perairan Arafura. Dibutuhkan data-data berupa hasil tangkapan udang, alat tangkap, upaya penangkapan, hasil tangkapan sampingan dan data logbook penangkapan udang sebagai masukan awal dalam sistem informasi ini, dengan demikian pengguna sistem informasi ini dapat menduga ketersedian stok udang didaerah tersebut

Mahfud (2005) menyusun suatu Rancang Bangun Sistem Informasi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dalam Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan secara Terpadu : Prototipe Kabupaten Sumenep Madura. Penelitian tersebut telah menghasilkan program aplikasi komputer SISTEMIK®SIMPEL dengan platform Microsoft Windows XP Home Edition dengan dua panel utama, yaitu: (1) marine and coastal support system sebagai sistem pendukung manajemen pemanfaatan sumberdaya pesisir dan lautan; dan (2) marine and coastal guideline system sebagai sistem penuntun manajemen pemanfaatan ruang pesisir dan lautan.

Saptoriantoro (2006) meneliti mengenai sistem informasi perikanan PPP Karangantu Kabupaten Serang Propinsi Banten, dengan tujuan untuk merancang sistem informasi berbasis komputer, dan membantu manajemen PPP Karangantu dalam meningkatkan mutu pelayanan data dan informasi perikanan. Sistem informasi yang dirancang diberi nama SIMKAR Ver. 1 PS, yang meruoakan sistem informasi berbasis komputer yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan oleh pihak manajemen PPP Karangantu, seperti mempercepat waktu pelayanan, dapat memperkecil kekeliruan data dan menghasilkan laporan-laporan yang diinginkan dalam waktu relatif singkat dan akurat.

Sebagaimana disebutkan oleh Haluan (2002) pengembangan sistem informasi untuk pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan masih sangat dibutuhkan, untuk itu penelitian-penelitian lanjutan akan sangat berharga nilainya. Penelitian – penelitian tersebut antara lain dari segi wilayah, permasalahan kelautan dan perikanan, kelembagaan, dan lain sebagainya.

Penelitian dilaksanakan selama 24 bulan pada bulan Desember 2004 hingga Desember 2006. Pengolahan, tabulasi, dan analisis data serta pembuatan perangkat lunak komputer dilaksanakan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB (FPIK IPB). Penelitian lapang dilaksanakan di PPSC (Peta lokasi penelitian lapang tampak pada Lampiran 1).

Kegiatan penelitian tentang ”Rancang Bangun Sistem Informasi Pelabuhan Perikanan: Studi Kasus di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap” meliputi :

(1) Survei terhadap lokasi penelitian untuk analisis dan identifikasi masalah dilakukan pada bulan Desember 2004- Januari 2005.

(2) Studi pustaka untuk mendapatkan data-data pendukung dilakukan bulan Januari 2005-Februari 2005.

(3) Pengumpulan data utama dilakukan di PPSC, Dinas perikanan dan kelautan Kabupaten Cilacap, pada bulan Maret 2005 – Agustus 2005.

(4) Pengolahan data dan pembuatan perangkat lunak komputer Microsoft Access, dilakukan di FPIK IPB bulan September 2005-Desember 2005. (5) Penulisan laporan dan konsultasi serta diskusi kelayakan sistem informasi

dengan stakeholders pendekatan FGD (Focus Group Discussion) bulan Januari 2006–Desember 2006.

3.2 Tahap Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka pelaksanaan penelitian ini melalui beberapa tahap, yaitu: (1) Analisis kebutuhan pelaku sistem pelabuhan perikanan, (2) Identifikasi elemen sistem pelabuhan perikanan, (3) Permodelan sistem pelabuhan perikanan, dan (4) perancangan sistem informasi pelabuhan perikanan.

Identifikasi elemen sistem pelabuhan perikanan dimaksudkan untuk mendapatkan elemen-elemen penting dari sistem yang digunakan untuk perancangan model sistem pelabuhan perikanan. Permodelan sistem digunakan untuk merumuskan hubungan antara masukan dan keluaran dan memprediksi hasil yang dimungkinkan. Pengumpulan data digunakan untuk melakukan verifikasi sistem informasi yang dibangun, yaitu di Cilacap.

Dokumen terkait