BAB I: PENDAHULUAN
E. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Penelitian mengenai tema ini tentu bukanlah hal yang baru. Oleh karena itu, penulis telah menemukan penelitian-penelitian lainnya dengan tema yang sama, baik dalam bentuk jurnal, tesis, disertasi, maupun karya ilmiah lainnya. Setelah menelusuri hasil-hasil penelitian lainnya, penulis membaginya ke dalam tiga bagian, antara lain: penelitian-penelitian yang berkaitan dengan Nurcholish Madjid, penelitian-penelitian yang berkaitan dengan Bertrand Russell, dan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan ateisme.
Bagian pertama yaitu penelitian-penelitian yang berkaitan dengan Nurcholish Madjid, antara lain:
Pertama, buku berjudul “Gagasan Nurcholish Madjid;
Neo-Modernisme Islam dalam Wacana Tempo dan Kekuasaan” ditulis oleh M. Deden Ridwan pada tahun 2002.
Buku ini mendeskripsikan gagasan-gagasan Nurcholish
48 Himyari Yusuf, “Eksistensi Tuhan dan Agama dalam Perspektif Masyarakat Kontemporer”, h. 232.
24
Madjid dalam menyikapi modernisasi yang terjadi di dunia Islam.
Kedua; buku berjudul Prof. Dr. Nurcholish Madjid;
Jejak Pemikiran dari Pembaharu Sampai Guru Bangsa yang ditulis oleh Sukandi pada tahun 2004. Buku ini membahas pemikiran-pemikiran pembaharuan Nurcholish Madjid. Lebih dari itu, buku ini tentu juga mengulas bagaimana perjalanan Nurcholish Madjid menjadi guru bangsa.
Ketiga, buku berjudul Nurcholish Madjid; Kontroversi Kematian dan Pemikirannya ditulis oleh Adian Husaini pada tahun 2005. Buku ini mengulas kontroversi-kontroversi yang terjadi akibat gagasan-gagasan pembaharuan Nurcholish Madjid.
Keempat, buku berjudul Jalan Sufi Nurcholish Madjid yang ditulis oleh Triyoga A. Kuswanto pada tahun 2007.
Buku ini lebih berfokus pada kehidupan sufistik Nurcholish Madjid.
Kelima; buku berjudul Api Islam Nurcholish Madjid;
Jalan Hidup Seorang Visioner ditulis oleh Ahmad Gaus pada tahun 2010. Buku ini mengulas gagasan-gagasan keislaman Nurcholish Madjid yang visioner. Ia mampu membaca persoalan-persoalan yang bukan hanya pada masanya, tetapi Islam di masa depan.
Keenam, buku berjudul Membaca Nur Cholish Madjid;
Islam dan Pluralisme yang ditulis oleh Budhy Munawar Rachman pada tahun 2011. Buku ini memaparkan secara sistematis pikiran-pikiran Nurcholish Madjid. Budhy mendeskripsikan kerja-kerja intelektual Nurcholish Madjid yang dilakukan seumur hidupnya. Buku ini belum membahas kritik Nurcholish Madjid terhadap ateisme barat dikarenakan buku ini memfokuskan diri pada gagasan-gagasan Nurcholish Madjid tentang Islam dan peradaban.
Selain karya-karya dalam bentuk buku di atas, terdapat karya lainnya dalam bentuk jurnal, artikel, dan makalah, antara lain: pertama; makalah yang ditulis oleh Franz Magnis Suseno berjudul “Islam Agama Kemanusiaan; Pemikiran
25
Keislaman Nurcholish Madjid” yang dipresentasikan pada seminar tahun 1997 dan simposium tahun 2005 di Universitas Paramadina. Dalam makalah ini, Franz Magnis Suseno mendeskripsikan usaha-usaha Nurcholish Madjid dalam menjaga Islam secara teologis agar tetap relevan dengan kebutuhan-kebutuhan zaman ini demi umat dan iman. Kedua;
jurnal yang ditulis oleh Muhammad Rusydy berjudul
“Paradigma Pemikiran Nurcholish Mdjid tentang Keislaman, Keindonesiaan, dan Kemodernan” tahun 2012 dalam jurnal Innovatio. Dalam tulisan ini, Rusydy mendeskripsikan gagasan Nurcholish Madjid tentang integrasi ajaran Islam, tradisi keindonesiaan dan tuntutan kemodernan. Ketiga; jurnal yang ditulis Nasitotul Janah berjudul “Nurcholish Madjid dan Pemikirannya; Di antara Kontribusi dan Kontroversi” tahun 2017 dalam Jurnal Studi Islam Cakrawala. Dalam tulisan ini, Janah mendeskripsikan kontribusi pemikiran Nurcholish Madjid dalam tiga tema besar, yaitu keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan.
Bagian kedua yaitu penelitian-penelitian yang berkaitan dengan Bertrand Russell, antara alain:
Pertama, artikel berjudul “The Development of Bertrand Russell’s Philosophy” dan artikel berjudul “Russell and Religion”; kedua artikel ini ditulis oleh Ronald Jager pada tahun 1972. Dua artikel ini, sebagaimana judulnya, mendeskrisikan mengenai pandangan Russell mengenai filsafat dan agama.
Kedua, buku berjudul A Bibliography Bertrand Russell yang ditulis oleh Kenneth Blackwell dan Harry Ruja dalam tiga jilid. Buku ini berisi tulisan-tulisan Russell yang berkaitan dengan agama.
Ketiga, buku berjudul In Quest of Certainty: Bertrand Russell’s Search for Certainty in Religion and Mathematics up to “The Principles of Mathematics ditulis pada tahun 1903 dan artikel berjudul “Bibliografi Religius Sekunder Bertrand Russell” dalam Russell: The Journal of the Bertrand Russell Archives, New Series, Vol. 7, No.2, Winter pada tahun
1987-26
1988. Masing-masing ditulis oleh Stefan Andersson. Kedua karyanya ini mendeskripsikan mengenai apa yang telah ditulis tentang Russell dan agama.
Keempat, artikel berjudul “Filsafat Agama Russell”
dalam The Philosophy of Bertrand Russell yang ditulis oleh Edgar Sheffield Brightman pada tahun 1994. Artikel ini mendeskripsikan pandangan-pandangan agama Russell ditinjau dari sisi filsafat.
Selain itu, terdapat karya terpenting tentang pandangan agama Russell yang diterbitkan dalam dekade terakhir, antara lain: artikel yang ditulis oleh Nicholas Griffin pada tahun 1995 berjudul “Bertrand Russell sebagai Kritikus Agama”
dalam Studies in Religion Volume 24, No.1 dan artikel Larry Harwood berjudul “Diamnya Russell pada Agama” dalam Russell: Russell: The Journal of the Bertrand Russell Archives, New Series, Vol. 17, No.1, Summer pada tahun 1997.
Bagian ketiga, yaitu penelitian-penelitian yang berkaitan dengan ateisme, antara lain:
Pertama, buku berjudul Atheism: The Case Against God yang ditulis oleh George H. Smith pada tahun 2003.
Sebagai ahli pemikiran kritis, Smith dalam buku ini secara sistematis menggambarkan dan kemudian dengan sempurna menyangkal hampir setiap argumen yang memungkinkan eksistensi Tuhan.
Kedua, buku berjudul Menalar Tuhan yang ditulis oleh Franz Magnis-Suseno pada tahun 2006. Dalam buku ini, Franz mengemukakan bahwa buku ini tidak ditulis untuk membuktikan keberadaan Tuhan, melainkan untuk menunjukkan bahwa manusia akan tetap dapat mempercayai Tuhan di abad XXI ini tanpa harus menyangkal kejujuran intelektualnya.
Ketiga, buku berjudul Masa Depan Tuhan; Sanggahan terhadap Fundamentalisme dan Ateisme yang ditulis oleh Karen Armstrong pada tahun 2011. Di samping menyajikan dinamika jejak-jejak Tuhan dan pengaruhnya dalam sejarah
27
manusia, buku ini secara tidak langsung menjawab paham ateisme modern yang berciri sangat rasional dan ilmiah (scientific atheism) yang telah memukau masyarakat modern dan anak-anak muda di Barat.
Selain tiga buku di atas, terdapat tiga buku lainnya yang ditulis oleh Steve Antinoff, André Comte-Sponville dan Eric Maisel. Walaupun mereka bertiga tidak secara langsung berkomentar tentang ateisme, namun jelas mereka mengkritik agama. Pertama, Steve Antinoff menulis buku berjudul Spiritual Atheism pada tahun 2009. Menganggap kurangnya entitas Ilahi, Antinoff tidak takut untuk mengasingkan pembaca yang percaya pada Tuhan dalam bentuk apapun dan kegemarannya mengutip ahli filsafat (Kristen) yang hebat bernama Paul Tillich untuk semakin memusuhi orang yang percaya pada Tuhan dan juga para ateis yang mencari makna.
Kedua, André Comte-Sponville menulis buku berjudul L’Esprit de l’athéisme: Introduction à une spiritualité sans Dieu dipublikasi dalam bahasa Prancis pada tahun 2006 dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan dua judul yang berbeda, yaitu: The Little Book on Atheist Spirituality dan The Book of Atheist Spirituality. Dalam buku ini, André Comte-Sponville secara umum menampilkan dirinya sebagai pembela “pencerahan”, kebebasan, kemanusiaan dan toleransi. Dia melihat spiritualitas dan mistisisme sejalan dengan kerangka ini dan bertentangan dengan kepercayaan agama. Dan ketiga, buku berjudul The Atheist’s Way: Living Well without Gods yang ditulis oleh Eric Maisel pada tahun 2009. Dalam buku ini, Maisel yakin bahwa agama-agama, termasuk paganisme, astrologi, dan I Ching49 mengganggu kemampuan orang untuk hidup dengan
49 I Ching merupakan metafisika Cina yang lazim digunakan untuk melakukan prediksi atau ramalan. I-Ching adalah teknik peramalan yang tertua, paling terkenal, dan paling sering digunakan di Cina. I-Ching adalah kumpulan dari kebijakan-kebijakan Cina kuno yang tak lekang waktu serta dikembangkan dan
28
baik. Ia bahkan berpikir bahwa agama dapat menimbulkan ancaman bagi kelangsungan hidup spesies manusia.
Dari tulisan-tulisan yang penulis telah sebutkan di atas, baik berupa buku, jurnal maupun makalah tidak satupun membahas tentang kritik Nurcholish Madjid terhadap ateisme Bertrand Russell. Oleh sebab itu, penelitian ini tentu merupakan penelitian yang memiliki distingsi dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukaan sebelumnya.
F. Metode Penelitian