Rochayati (2008) dalam penelitian ini “Peranan Usaha Perikanan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Pendapatan Nelayan di Pantai Sikucing Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal tahun 2010” tujuan dari penelitian ini adalah (1) Berapa besar peranan usaha perikanan terhadap penyerapan tenaga kerja di Pantai Sikucing Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal, (2) Bagaimana karakteristik tenaga kerja usaha
perianan di Sikucing Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal, (3) Bagaimana peranan usaha perikanan terhadap pendapatan nelayan di Sikucing Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.
Teknik pengambilan sampel purposive sampling, teknik pengumpulan data observasi langsung, wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah tenik analisis data kualitatif dengan model interaktif
Hasil penelitian menunjukkan
1. Peranan usaha perikanan terhadap penyerapan tenaga kerja terhadap 7% dari jumlah keseluruhan penduduk di Desa Gempolsewu yang bekerja dalam usaha perikanan
2. Karakteristik tenaga kerja usaha perikanan berdasarkan kelompok umur paling banyak diserap dalam usaha perikanan yaitu antara 36-45 tahun, berdasarkan pendidikan paling banyak adalah tamat SMA/SMK, berdasarkan beban tanggungan paling banyak adalah 3 jiwadan 4 jiwa 3. Peranan usaha perikanan terhadap pendapatan nelayan, pendapatan dari 9
jenis pekerjaan nelayan paling banyak termasuk sebagai pekerjaan pokok dan termasuk kelas pendapatan tinggi dalam kata lain sangat cukup.
Nugroho (2008) dalam penelitian ini “Studi Aksesibilitas dan Karakteristik Pengrajin Batu Bata di Kelurahan Lalung Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 2008” tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui aksesibilitas (jarak lokasi bahan baku, sarana transportasi, jarak daerah pemasaran) industri batu bata di Kelurahan Lalung Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar. (2) Untuk mengetaahui karakteristik sosial ekonomi pengrajin batu bata di Kelurahan Lalung Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar
Metode yang dipakai yaitu Deskriptif Kualitatif dan metode spasial , Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dokumentasi, analisis yang dipakia yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
1. Aksesibilitas industri batu bata di Kelurahan Lalung termasuk dalam tingkat aksesibilitas sedang dilihat dari tiga aspek yaitu (jarak lokasi bahan baku dekat 1-3 km, sarana transportasi baik dan cukup tersedia, jarak daerah pemasaran rata-rata di Kelurahan Lalung).
2. Tingkat sosial ekonomi pengrajin batu bata di Kelurahan Lalung cukup baik kriteria ekonomi ( pekerjaan pengrajin batu bata sebagai pekerjaan pokok, pendapatan pengrajin Rp. 500.000 sampai Rp. 1.000.00 (58,82%), rumah dinging mayoritas tembok, jumlah tanggungan keluarga antara 2-3 orang (88,24)) criteria sosial (tingkat pendidikan pernah sekolah (35,30%), kesehatan)
Lestari (2010) dalam penelitian ini “Kontribusi industri kecil kerajinan gitar dalam upaya penyerapan tenaga kerja desa Ngerombo Kecamatan Baki Kabupaten Sukoharjo”. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui alasan masyarakat Desa Ngrombo mengembangkan industri kecil kerajinan gitar. (2) untuk mengetahui konstribusi industri kecil kerajinan gitar dalam menyerap tenaga kerja yang ada di Desa Ngerombo Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. (3) untuk mengetahui cara mengatasi masalah yang menghambat jalannya industri kecil di Desa Ngerombo Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo
Jenis penelitian kualitatif, strategi yang digunakan adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Teknik sampel purposive snowball. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data mengunakan analisis model interaktif.
Hasil dari penelitian:
1. Alasan masyarakat Desa Ngerombo mengembangkan industri kerajinan gitar yaitu mereka mempunyai keinginan menjadikan industri kerajinan gitar sebagai pekerjaan sampingan disamping pekerjaan utama mereka di sektor pertanian selain itu mereka mempunyai alasan untuk menambah penghasilan dan memanfaatkan waktu luang industri kecil kerajinan gitar yang berada di Desa Ngerombo merupakan subtitusi mata pencaharian penduduk Desa Ngerombo.
2. Keberadaan industri kerajinan gitar memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, memberikan konstribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dengan membuka lapangan pekerjaan baru disektor tersebut. konstribusi yang terkait dengan berdirinya industri kerajinan gitar yaitu memberikan pendapatan masyarakat yang bekerja di sektor tersebut penghasilan tersebut bisa merupakan penghasilan tambahan bagi mereka selain dari penghasilan yang diperoleh dari sector pertanian
3. Kendala yang menghambat jalannya industri kecil kerajinan gitar yaitu semakin bergejolaknya harga bahan baku dan sulitnya sistem pemasaran hasil gitar. Upaya yang dilakukan yaitu dengan menekan jumlah produksi gitar sehingga pengrajin tidak menderita kerugian yang terlalu besar. Untuk pemasaran yaitu dengan melakukan pemasaran secara langsung dan menjalin hubungan kerjasama dengan distributor supaya gitar mereka lebih dikenal di berbagai daerah di Indonesia.
No Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian 1. Peranan Usaha Perikanan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Pendapatan Nelayan di Pantai Sikucing Desa Gempolsewu
Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal (Sri Rochayati:
Skripsi Tahun 2010. Pend. Geografi FKIP UNS)
1. Berapa besar peranan usaha perikanan terhadap penyerapan tenaga kerja di Pantai Sikucing Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal 2. Bagaimana karakteristik tenaga
kerja usaha perianan di Sikucing Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal 3. Bagaimana peranan usaha
perikanan terhadap pendapatan nelayan di Sikucing Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal
Deskriptif kualitatif.
1. Peraan usaha perikanan terhadap penyerapan tenaga kerja terhadap 7% dari jumlah keseluruhan penduduk di Desa Gempolsewu yang bekerja dalam usaha perikanan
2. Karakteristik tenaga kerja usaha perikanan berdasarkan kelompok umur paling banyak diserap dalam usaha perikanan yaitu antara 36-45 tahun, berdasarkan pendidikan paling banyak adalah tamat SMA/SMK, berdasarkan beban tanggungan paling banyak adalah 3 jiwadan 4 jiwa
3. Peranan usaha perikanan terhadap pendapatan nelayan, pendapatan dari 9 jenis pekerjaan nelayan paling banyak termasuk sebagai pekerjaan pokok dan termasuk kelas pendapatan tinggi dalam kata lain sangat cukup.
2. Studi Aksesibilitas dan Karakteristik Pengrajin Batu Bata di Kelurahan Lalung Kecamatan Karanganyar Kabupaten
1. Untuk mengetahui aksesibilitas (jarak lokasi bahan baku, sarana transportasi, jarak daerah pemasaran) industri batu bata di Kelurahan Lalung Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar. Deskriptif kualitatif dan metode spasial
1. Aksesibilitas industri batubata di Kelurahan Lalung termasuk dalam tingkat aksesibilitas sedang dilihat dari tiga aspek yaitu (jarak lokasi bahan baku dekat 1-3 km, sarana transportasi baik dan cukup tersedia, jarak daerah pemasaran rata-rata di Kelurahan Lalung).
2. Tingkat sosial ekonomi pengrajin batu bata di
47
Karanganyar Tahun 2008. (Nasir Nugroho: Skripsi tahun 2008. Pend. Geografi FKIP UNS)
2. Untuk mengetaahui karakteristik social ekonomi pengrajin batu bata di Kelurahan Lalung Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar
Kelurahan Lalung cukup baik kriteria ekonomi ( pekerjaan pengrajin batu bata sebagai pekerjaan pokok, pendapatan pengrajin Rp. 500.000 sampai Rp. 1.000.00 (58,82%), rumah dinging mayoritas tembok, jumlah tanggungan keluarga antara 2-3 orang (88,24)) criteria sosial (tingkat pendidikan pernah sekolah (35,30%), kesehatan) 3. Kontribusi industri
kecil kerajinan gitar
dalam upaya
penyerapan tenaga kerja desa Ngerombo Kecamatan Baki abupaten Sukoharjo. (Lestari 2010, Skripsi Tahun 2010. Pend. Sos-ant FKIP UNS)
1. Untuk mengetahui alasan masyarakat Desa Ngrombo mengembangkan industri kecil kerajinan gitar.
2. untuk mengetahui konstribusi industri kecil kerajinan gitar dalam menyerap tenaga kerja yang ada di Desa Ngerombo Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
3. untuk mengetahui cara mengatasi masalah yang menghambat jalannya industri kecil di Desa Ngerombo Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo
Diskripsi spasial dan
Deskrip
1. Alasan masyarakat Desa Ngerombo mengembangkan industri kerajinan gitar yaitu merea mempunyai keinginan menjadikan industri kerajinan gitar sebagai pekerjaan sampingan disamping pekerjaan utama mereka di sector pertanian selain itu mereka mempunyai alasan untuk menambah penghasilan dan memanfaatkan waktu luang industri kecil kerajinan gitar yang berada di Desa Ngerombo merupakan subtitusi mata pencaharian penduduk Desa Ngerombo.
2. Keberadaan industri kerajinan gitar memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, memberikan konstribusi terhadap penyerapan tenaga kerjadengan membuka lapangan pekerjaan baru disektor tersebut. konsribusi yang terkait dengan berdirinya industri kerajinan gitar yaitu memberikan pendapatan masyarakat yang bekerja di sector tersebut penghasilan tersebut bisa merupakan penghasilan tambahan bagi mereka selain dari penghasilan yang
46
3. Kendala yang menghambat jalannya industri kecil kerajinan gitar yaitu semakin bergejolaknya harga bahan baku dan sulitnya system pemasaran hasil gitar. Upaya yang dilakukan yaitu dengan menekan jumlah produksi gitar sehingga pengrajin tidak menderita kerugian yang terlalu besar. Untuk pemasaran yaitu dengan melakukan pemasaran secara langsung dan menjalin hubungan kerjasama dengan distributor supaya gitar mereka lebih dikenal di berbagai daerah di Indonesia.
4. Daya Serap Tenaga Kerja Dan Persebaran Industri Rumah Tangga Batu Bata Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Tahun 2014.(Untuk Memperkaya Materi Pembelajaran Geografi) (Yessy Patmala: Skripsi, Tahun 2014. Pend.Geografi FKIP UNS)
1. Mengetahui keadaan industri rumah tangga batu bata di Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri
2. Mengetahui karakteristik pengrajin industri rumah tangga batu bata di Kecamatan Purwantoro
3. Mengetahui peran industri rumah tangga batu bata terhadap penyerapan tenaga kerja di Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri
4. Mengetahui peranan industri rumah tangga batu bata terhadap
Diskriptif spasial dan
Deskriptif Spasial
1. Industri batu bata di Kecamatan Purwantoro berjumlah 486 industri, tersebar di Desa Sukomangu dan Desa Talesan. Lokasi industri rumah tangga batu bata sebagian besar berada di area pekarangan rumah yaitu sebanyak 29 unit (59,18%).
2. Berdasarkan kelompok umur mayoritas pegrajin berumur 33-50 tahun tersebar pada setiap kelas kepadatan. Berdasarkan jenis kelamin, pengrajin yang berjenis kelamin laki-laki ada 42 pengrajin (85,71%) terdapat pada kelas kepadatan I-II. Berdasarkan status usaha yang menjadikan industri batu bata sebagai usaha pokok 39 pengrajin (79,59%) pada kelas kepadatan I dan II. Berdasarkan Tingkat pendidikan rata-rata
Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri
5. Untuk memperkaya materi Pembelajaran Geografi
menyebar di kelas kepadatan. Berdasarkan lama usaha rata-rata pengrajin menekuni usaha batu bata selam 1 sampai 10 tahun tersebar pada setiap kelas kepadatan.
3. Jumlah tenaga kerja yang terserap yaitu 1402 tenaga kerja. Tertinggi pada kelas kepadatan I yaitu sebanyak 686 tenaga kerja atau 48,93% dari jumlah seluruh tenaga kerja yang terserap pada industri rumah tanggga batu bata di Kecamatan Purwantoro
4. Rata-rata penghasilan tenaga kerja tiap harinya yaitu Rp.40.000 ,00 - Rp.60.000,00 tergantung tiap bagian kerja. Rata-rata Pengrajin memiliki pendapatan antara Rp.3.000.001,00 sampai dengan Rp.4.000. 000,00 sebanyak 22 pengrajin menyebar pada tiap kelas kepadatan. Pendapatan rata-rata keluarga sudah di atas Upah Minimum Kabupaten Wonogiri yaitu hanya RP.1.101.000,00.
5. Sebagai materi pengayaan KD Menganalisis bentuk-bentuk kearifan lokal dalam pemanfaataan sumber daya alam bidang pertambangan, dan industri