• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A.Dasar Teori

B. Penelitian yang Relevan

Peneliti menelusuri beberapa karya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Chairun Nisa (2014: 1-10) dengan judul penelitian “Pengembangan Media Permainan Jumanji Pada Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Materi Usaha dan Energi”. Penelitian tersebut merupakan penelitian pengembangan menggunakan model pengembangan 4-D sampai tahap pengembangan. Hasil pre-test dan post test pada masing-masing kelompok siswa menunjukkan bahwa penggunaan media permainan jumanji dapat

60

meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam materi usaha dan energi. Analisis gain menunjukkan peningkatan penguasaan materi yang terjadi pada siswa tergolong tinggi. Besar gain untuk uji coba lapangan terbatas adalah 0,57 dan uji coba lapangan luas 0,88. Media yang dikembangkan dinyatakan layak dengan kategori baik.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Supardi U.S., Leonard, Heru Suhendri, dan Rismudiyati (2011: 71-81) dengan judul penelitian “Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika”. Tujuan dari penelitian terebut adalah mendapatkan media pembelajaran yang sesuai dan membantu pemahaman konsep dasar. Penelitian tersebut menggunakan teknik eksperimen dengan membandingkan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar menggunakan media pembelajaran yang berbeda. Hasil penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh hasil belajar fisika peserta didik yang diajar menggunakan media pembelajaran pesona fisika dan media pembelajaran konvensional, terdapat pengaruh hasil belajar fisika peserta didik yang berminat belajar tinggi dan berminat rendah, dan terdapat pengaruh interaksi media pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar fisika.

Berdasarkan uji lanjut (uji t) ada penelitian yang dilakukan Supardi dkk., diketahui bahwa kelompok yang diajar dengan media pembelajaran pesona fisika rata-rata hasil belajar fisika peserta didik yang berminat belajar tinggi lebih tinggi dan berbeda secara signifikan dengan peserta didik yang berminat belajar rendah, sedangkan pada kelompok yang diajar dengan media

61

pembelajaran konvensional, rata-rata hasil belajar fisika peserta didik tinggi tidak berbeda secara signifikan dengan siswa yang berminat belajar rendah.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Edi Istiyono, Djemari Mardapi, dan Suparno (2014: 1-12) dengan judul penelitian “Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika (PysTHOTS) Peserta Didik SMA. Penelitian tersebut menggunakan model modifikasi Model Wilson dan Model Oriondo dan Antonio. Instrumen penilaian kemampuan berfikir tingkat tinggi fisika terdiri dari tes PysTHOTS dan pedoman penilaian. Bentuk tes PysTHOTS adalah pilihan ganda beralasan.

Hasil penelitian yangdilakukan oleh Edi Istiyono ddk., adalah: (1) instrumen PysTHOTS dikembangkan dalam bentuk pilihan ganda beralasan pada kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta pada materi fisika gerak, gaya, usaha dan energi, serta momentum dan impuls terdiri atas perangkat tes A dan perangkat tes B yang masing-masing 26 item dengan 8

anchor item; (2) instrumen PysTHOTS memenuhi validitas isi dan

mendapatkan bukti empiris validitas konstuk fit pada PCM; (3) seluruh item

PysTHOTS dalam kriteria baik. Reliabilitas PysTHOTS termasuk tinggi yakni

0,95. PysTHOTS sangat tepat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi fisika peserta didik dengan kemampuan -0,80 sampai 3,40.

Ketiga penelitian di atas memiliki keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian pertama memiliki persamaan dalam hal media, yan digunakan, yakni media permainan jumanji. Pebedaanya adalah

62

penelitian pertama menggunakan media permainan jumanji sebagai media pembelajaran, sedangkan penelitian ini mengunakan media permainan jumanji sebagai media yang digunakan untuk instrumen penilaian.

Penelitian kedua digunakan sebagai acuan bahwa media pembelajaran berpengaruh terhadap minat belajar peserta didik. Perbedaannya adalah penelitian kedua memiliki tujuan unuk mendapatkan media pembelajaran yang sesuai dan membantu pemahaman konsep, sedangkan pada penelitian ini media digunakan sebagai alat ukur pencapaian minat belajar peserta didik.

Penelitian ketiga digunakan sebagai referensi bentuk tes dan pedoman penilaian. Bentuk tes pada penelitian ini mengadopsi dari penelitian yang dilakukan Edi Istiyono, dkk., yakni bentuk tes pilihan ganda beralasan beserta pedoman penilaiannya. Sehubungan dengan bentuk tes yang sama dengan penelitian ketiga, maka analisis soal yang dilakukan juga mengikuti anlisis soal yang dilakukan pada penelitian ketiga, yakni Partial Credit Model

(PCM) untuk mengji fit item. C. Kerangka Berpikir

Minat belajar peserta didik SMA masih kurang pada mata pelajaran fisika disebabkan mata pelajaran fisika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit, sehingga diperlukan pengukuran pencapaian minat belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika. Minat belajar yang rendah menyebabkan hasil belajar peserta didik kurang maksimal. Guru fisika ikut berperan dalam

63

pencapaian minat belajar agar peserta didik dapat mencapai hasil yang maksimal.

Dewasa ini, instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur penguasaan materi fisika berupa instrumen penilaian tes tertulis menggukan kertas lembar ujian, sehingga hanya mengukur penguasaan materi tanpa menimbulkan rasa tertarik bagi pesrta didik. Instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur penguasaan materi fisika cenderung kurang bervariasi, inovatif, kreatif, dan menarik bagi peserta didik, sehingga sebagian peserta didik merasa cemas sewaktu penilaian dan jenuh dengan penilaian yang biasanya dilakukan oleh guru. Dengan demikian, perlu instrumen penilaian yang bervariasi, inovatif, kreatif, menarik, dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan pada saat penilaian.

Penelitian yang dilakukan oleh Supardi, dkk yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika” menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi media pembelajaran dan minat hasil belajar. Berdasarkan uji lanjut (uji t) pada penelitian tersebut diketahui bahwa kelompok yang diajar dengan media pembelajaran pesona fisika rata-rata hasil belajar fisika peserta didik yang memiliki rminat belajar tingi lebih tinggi dan berbeda secara signifikan dengan peserta didik yang berminat belajar rendah. Dengan demikian, penumbuhan minat belajar dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah media permainan. Media permainan dapat diberikan pada peserta didik SMA

64

sebagai sarana rekreasi untuk menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan terus menerus berada dalam ruang lingkup kelas. Permainan yang mengandung tantangan dan mudah dalam memainkannya salah satunya adalah permainan jumanji.

Berdasarkan uraian di atas, agar tercipta suasana yang menyenangkan dalam penilaian dan adanya instrumen penilaian yang bervariasi, inovatif, kreatif, dan menarik dapat dikembangkan instrument penilaian berbasis media permainan jumanji. Instrumen penilaian berbasis media permainan jumanji terdiri atas satu set tes untuk mengukur pemahaman materi fisika usaha dan energi dengan bentuk tes pilihan ganda beralasan yang diintegrasikan dengan permainan jumanji. Dengan demikian perlu adanya penelitian pengembangan instrumen penilaian berbasis media permainan jumanji untuk mengukur penguasaan materi fisika dan pencapaian minat belajar peserta didik SMA.

Instrumen yang dikembangkan diuji kualitasnya berupa validitas isi yang berasal dari expert judgement dilanjutkan dengan validitas empirik dan reliabilitas dari hasil uji coba lapangan. Jika validitas dan reliabilitas yang memenuhi persyaratan diterimanya instrumen sebagai instrumen penilaian maka instrumen penilaian berbasis media permainan jumanji dapat dimanfaatkan sebagai instrument untuk pengukur penguasaan materi fisika dan pencapaian minat belajar peserta didik SMA.

Harapan dari penelitian ini adalah mendapatkan instrumen penilaian berbasis media permainan jumanji yang dapat mengukur penguasaan materi

65

fisika serta pencapaian minat belajar peserta didik SMA. Paradigma penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 7 sebagai bagan alur kerangka berfikir.

66 Gambar

Gambar 7. Alur Kerangka Berpikir a. Minat belajar peserta didik kurang pada mata

pelajaran fisika.

b. Penguasaan materi fisika peserta didik masih kurang c. Instrumen penilaian berupa kertas dari buku catatan kurang menimbulkan rasa tertarik pada peserta didik d. Instrumen penilaianan kurang bervariasi, inovatif

dan kreatif

a. Mengukur pencapaian minat belajar peserta didik b. Membuat instrumen penilaian yang menarik c. Membuat instrumen bervariasi, inovatif dan kreatif .

Pengembangan instrumen penilaian berbasis media jumanji untuk mengukur penguasaan materi dan pencapaian minat belajar peserta didik SMA

Validitas instrumen diuji validitas isi dari expert

jadgment, validitas empirik dan reliabilitas dari hasil uji

coba lapangan

Instrumen yang memenuhi validitas dan reliabilitas dapat diterapkan sebagai instrumen penilaian yang dapat mengukur penguasaan materi dan pencapaian minat belajar peserta didik

Permasalahan Solusi Pengembangan instrumen Memenuhi syarat Pemanfaatan

67 BAB III

METODE PENELITIAN

Dokumen terkait