• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LANDASAN TEORI

D. PENELITIAN YANG RELEVAN

Untuk mendukung penelitian, maka penulis melakukan pengkajian dari beberapa sumber buku atau karya yang mempunyai relevansi dengan topik yang akan diteliti, diantaranya:

119Tengku Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, Pedoman Zikir dan Do’a…, hal.35 120Tengku Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, Pedoman Zikir dan Do’a,hal.95

1. Tesis yang ditulis oleh Muhammad Yunan Harahap, Jurusan Pendidikan Islam, program pascasarjana INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MEDAN Tahun 2014 dengan judul “Pembinaan Akhlak al-Karimah Santri di Pondok Pesantren Modern Darul Ulum Al-Muhajirin Desa Padang Cermin Kabupaten Langkat”. Fokus penelitiannya adalah membahas tentang pembinaan akhlak al-Karimah Santri di Pondok Pesantren Modern Darul Ulum Al-Muhajirin Desa Padang Cermin Kabupaten Langkat. Penelitiannya bertujuan untuk mengetahui pembinaan akhlak al-Karimah Santri di Pondok Pesantren Modern Darul Ulum Al-Muhajirin Desa Padang Cermin Kabupaten Langkat. Hasil penelitian ini adalah pembinaan akhlakul karimah yang digunakan oleh pengasuh Pondok Pesantren Modern Darul Ulum Al-Muhajirin Desa Padang Cermin Kabupaten Langkat lebih kepada arah tindakan-tindakan yang disebut dengan preventif, represif, dan kuratif bertujuan supaya santri dan santriyah terhindar dari perbuatan negatif. Maka dari itu, sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau tidak mencerminkan akhlakul karimah, santri selalu diajarkan pemahaman agama dan akhlak disetiap pertemuan, memberikan motivasi secara berkesinambungan, melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang santri secara tiba-tiba dan selalu memberikan teladan yang baik kepada mereka.”

2. Tesis yang ditulis oleh Muhammad Ali Mektisen, Jurusan Pendidikan Islam, program pascasarjana INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MEDAN Tahun 2016 dengan judul “Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Dan Pembinaan Akhlak Pada Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu

Al-Hijrah 2 Kec. Percut Sei Tuan Deli Serdang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana metode yang digunakan guru dalam memberikan Pendidikan Agama Islam pada siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Hijrah 2 Kec. Percut Sei Tuan Deli serdang (2) Bagaimana metode yang digunakan guru dalam pembinaan akhlak pada siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu al-Hijrah 2 Kec. Percut Sei Tuan Deli Serdang (3) Bagaimana evaluasi yang digunakan guru dalam Pendidikan Agama Islam pada siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Hijrah 2 Kec. Percut Sei Tuan Deli serdang. Hasil penelitian ini adalah (1) Metode yang digunakan guru dalam memberikan Pendidikan Agama Islam pada siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Hijrah 2 Kec. Percut Sei Tuan Deli serdang tidaklah jauh berbeda dengan sekolah-sekolah lain, yang mana metode yang digunakan adalah menggunakan metode bercerita atau ceramah, bernyanyi, resitasi, praktek langsung dan juga berkelompok. (2) Metode guru dalam pembinaan akhlak pada siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Hijrah 2 Kec. Percut Sei Tuan Deli Serdang adalah setiap pagi diadakan apersepsi dilapangan maupun dikelas. Kemudian melalui proses pembiasaan. Keteladanan (dalam lingkungan sekolah), metode nasehat, bercerita, bernyanyi, sirah (kisah-kisah para Nabi), dan metode pembiasaaan. Pada waktu pembelajaran guru terkadang memotong pembelajaran untuk memperbaiki sikap anak jika diperlukan. Karna dalam pandangan guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Hijrah 2 Deli Sedrang ini sikap anak lebih utama dari pada nilai pelajaran (3) Evaluasi yang dibuat guru dalam Pendidikan Agama Islam dan Pembinaan Akhlak pada

siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Hijrah 2 Kec. Percut Sei Tuan Deli Serdang dalam bentuk laporan informasi dan bentuk instrument. Sedangkan dalam evaluasi pembinaan akhlak, dengan melihat laporan kegiatan anak yang berhubungan dengan infak, shalat, sedekah. Dan juga melihat laporan perkembangan sikap dan perilaku siswa dan juga bintang ibadah dan prestasinya.

3. Penelitian dari Tuko Suprianto mahasiswa IAIN Surakarta tahun 2014 yang berjudul “Pelaksanaan pembinaan akhlak pada siswa sekolah pada siswa Sekolah Dasar Negeri Gonilan 01 Desa Gonilan Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo”. Hasil penelitian ini diketahui bahwa pelaksanaan pembinaan akhlak diketahui dari berbagai aktivitas di sekolah, misalnya pembinaan akhlak melalui upacara bendera, memakai kerudung ke sekolah, sholat dhuhur berjamaah, dan infaq bagi siswa muslim.

4. Penelitian dari Mustofa mahasiswa IAIN Surakarta tahun 2013 yang berjudul “pelaksanaan pendidikan karakter melalui pembiasaan di pondok pesantren mambaul hikam desa kurung kecamatan ceper

kabupaten klaten”. Hasil penelitian ini dapat diketahui pendidikan karakter seorang muslim yang dapat dilihat dari aktivitas seharihari seperti bangun pagi sebelum subuh, mengaji kitab, sholat berjamaah, sholat duha, dzikir berjamaah, membaca surat, sholat sunah rawatib. Penelitian keempat yaitu penelitian dari Fauzan Lutfiyanto mahasiswa IAIN Surakarta tahun 2011 yang membahas tentang pengaruh metode metode ceramah dan pembiasaan dalam pendidikan akhlak terhadap pengalaman

keagamaan siswa di MTSN Pundong Bantul. Dalam penelitiannya berkesimpulan adanya pengaruh yang positif dalam mengamalkan ajaran Islam dengan metode ceramah dan pembiasaan. Pada dasarnya, keempat hasil penelitian diatas sama-sama menegaskan akan pentingnya pendidikan akhlak. Selain itu ada pula kesamaan sama-sama menerangkan bagaimana pelaksanaan pendidikan akhlak di segala lembaga pendidikan. Yang membedakan dari penelitian Pelaksanaan Pendidikan Akhlak dalam Membentuk Perilaku Siswa di Lembaga Bimbingan Belajar Klub Metode Belajar Cepat (MBC) Klaten adalah fokus kepada jenis pendidikan akhlak dan Faktor yang mempengaruhi pendidikan akhlak dalam aplikasinya untuk membentuk perilaku agar diterapkan di kehidupan sehari-hari, dan obyek sasaran adalah siswa yang belajar di bimbingan belajar tempat mereka menambah ilmu di nonformal.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah adanya kesamaan pokok pembahasan yakni tentang pembinaan atau pendidikan akhlak. Posisi penelitian ini merupakan pendukung penelitian sebelumnya, menambah khazanah tentang upaya pendidikan akhlak dalam majelis zikir yakni majelis zikir “Tazkira” di rumah tasawuf Baitul Mustaghfirin al-Amir.

Dokumen terkait