• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Pengendalian Risiko dengan Metode Analytic Hierarchy Process

4.4.1 Penentuan Alternatif Pengendalian Risiko Pipa Lapangan Arjuna . 95

Setelah berdiskusi dengan pakar dan praktisi, dan membaca literatur lainnya, didapat beberapa alternatif untuk sistem pengendalian risiko pada pipa bawah laut Lapangan Arjuna yang mempunya risiko absolut paling tinggi yaitu pipa saluran minyak mentah berukuran16” FPRO – ECOM, khususnya di area penelitian KP 16-20 dan hanya pada perpotongannya dengan jalur pelayaran kapal peti kemas yang sudah ditentukan selebar 400 Meter. Hasil dari seleksi awal didapat lima alternatif pengendalian risiko, yaitu:

1) Perlindungan eksternal pipa dengan penambahan Concrete Mattress Metode ini dilakukan dengan cara memasang kasur/karpet yang terbuat dari beton dan digunakan untuk menutupi permukaan pipa sehingga dapat mengurangi dampak benturan jangkar dengan pipa.

Kasur beton (concrete mattress) digunakan untuk memberikan stabilisasi pada pipa dan perlindungan dari benda yang jatuh. Concrete mattress digunakan secara luas untuk pengaman pada pipa, potongan spool, dan umbilical, terutama di zona 500 m dari anjungan dimana ada potensi ada risiko kejatuhan benda (dropped object). Concrete mattress terdiri dari blok beton artikulasi cor yang dihubungkan dengan tali polypropylene. Mattress berukuran standar

96

6m x 3m dalam kisaran kerapatan dari 2400-3900 kg/m3. Concrete mattress

biasanya dipesan sesuai kebutuhan klien.

Piranti blok beton yang diartikulasikan memungkinkan mattress melengkung di atas profil 3D mengikuti kontur dasar dasar laut dan pipa salurannya.

Matress juga dapat dipasang pada segmen beton dengan mengakomodasi

profil 2D. Kasur berbentuk bar biasanya memiliki beton bertulang untuk memberi kekuatan dan kekakuan tambahan. Untuk stabilitas tambahan, kasur fleksibel dapat disuplai dengan blok berbentuk meruncing di tepi luar kasur untuk memberikan profil yang lebih hidrodinamik.

Kasur umumnya dibuat dalam ukuran standar 6 x 3 m dan ketebalan 0,3m, namun ukuran khusus dapat dibuat sesuai permintaan konsumen. Pemasangan

mattress sangat mahal namun karena dapat dengan mudah diangkut dan

ditangani, opsi ini dapat dengan mudah diterapkan selama instalasi. Kasur beton umumnya digunakan pada kondisi berikut.

pipeline crossing

 pipa yang terletak dekat sebuah platform atau dermaga

 pipa yang berpotongan dengan jalur lalu lintas yang padat

Pemasangan concrete mattress memerlukan crane barge/work barge sebagai pilihan utama untuk installasi dengan perkiraan biaya sebesar USD 18.874.850. Sebagai contoh sistem proteksi ini dapat dilihat pada Gambar 4.5 Perlindungan Dengan Concrete Mattress.

97

Gambar 4.5 Perlindungan Dengan Concrete Mattress

Sumber: www.Subseaprotectionsystem.co.uk

2) Perlindungan eksternal pipa dengan penambahan Rock Beam

Metode ini dilakukan dengan cara memberikan perlindungan tambahan pada permukaan pipa dengan balok/material bebatuan. Dengan metode ini diharapkan dapat meredam pipa terhadap benturan atau tergaruk jangkar. Material bebatuan biasanya dipilih berdasarkan ukuran tertentu. Ukuran minimum batu yang diperlukan dianalisa untuk melindungi pipa dari kerusakan karena dampak pemasangan dan dapat melindungi permukaan tanah agar tidak tersapu oleh arus dan ombak.

Metode yang digunakan dalam pemasangan rock beam adalah:

i. Trailing Suction Hopper Dredger, TSHD

TSHD dipasang pada kapal khusus (hopper barge) dimana material bebatuan akan dimuat di jetty dan dibawa ke area konstruksi. Material bebatuan akan disalurkan melalui suction tube dan drag head dari

dredger menggunakan pompa khusus.

ii. Net Rock Placement dengan Crane

Material bebatuan dimuat dalam kantong-kantong jala (net bag) kemudian dibawa ke area konstruksi. Net bag akan dipasang atau diturunkan di area pipa yang akan diproteksi dengan kapal khusus yang mempunyai crane dibantu oleh ROV (Remote Operated Vehicle) atau diver.

98

Pipeline yang bersinggungan dengan jalur pelayaran harus ditanam agar dapat

melindungi pipa dari kemungkinan drop object dari kapal peti kemas dan juga kegiatan anchoring.

Pemasangan rock beam memerlukan kapal khusus atau Diving Support Vessel

dengan perkiraan biaya sebesar USD 20.024.263. Contoh pengerjaannya seperti terlihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Perlindungan dengan Rock Beam

Sumber: www.Offshore-fleet.com

3) Pipa dikubur (Buried)

Metode ini dilakukan dengan cara membuat galian di dasar laut dan menempatkan pipa ke dalam galian tersebut dan ditutup kembali dengan menggunakan tanah. Pipa yang terkena dampak alur pelayaran akan dipotong dan dipasang ulang sesuai dengan kontur kedalaman yang baru yang diperlukan agar tidak terkena dampak aur pelayaran. Dalam hal ini, perlu diperhitungkan piping stress karena elevasi pipa yang berubah.

Pemotongan, pemasangan pipa dan menguburnya membutuhkan Pipeline Lay

Barge khusus dengan biaya konstruksi sekitar 30 juta dollar amerika. Selain

itu metode ini membutuhkan shutdown produksi yang akan berdampak pada kehilangan produksi pemilik pipa minimal 3000 barrel per hari. Gambar 4.7 menunjukan contoh pipa yang dikubur.

99

Gambar 4.7 Buried Subsea Pipeline

4) Relokasi jalur pipa (Relocation)

Metode ini adalah dengan melakukan pemindahan jalur pipa bawah laut ke tempat aman yang tidak dilewati oleh rencana jalur pelayaran kapal peti kemas. Namun karena letak dua area produksi Foxtrot dan Echo yang memang berada tepat di jalur lintasan pelayaran tersebut, maka tidak ada jalur pipa yang bebas dari rencana jalur baru pelayaran kapal peti kemas Pelabuhan Patimban. Pemikiran lain adalah dengan cara merelokasi jalur pipa kearah area yang lebih ketengah laut lagi agar mendapat kedalaman yang cukup aman. Biaya relokasi pipa dengan asumsi pemasangan pipa baru adalah sekitar 39 juta dollar Amerika. Oleh karena itu, metode ini sangat membutuhkan banyak waktu dan biaya, juga harus melakukan shutdown production yang cukup lama.

5) Pipa dibiarkan saja seperti sebelumnya (Stay As It Is)

Alternatif ini hanya bisa diaplikasikan pada dua buah pipa yang berkatogori risiko ALARP (As Low As Reasonable Practicable), juga pada section aman pipa 16” MOL FPRO – ECOM yaitu diluar section rawan bahaya KP 16-20. Pada implementasinya sebaiknya perlu ditambahkan soft protection agar dapat menurunkan potensi bahaya pipa-pipa tersebut, seperti pemasangan buoy,

navigation, dan lain sebagainya. Sedangkan pada pipa bawah laut 16” MOL

FPRO – ECOM terutama di section rawan KP 16-20 harus dilakukan langkah pengendalian risiko karena hasil penilaian dan evaluasi risiko menunjukan bahwa pipa termasuk dalam kategori high risk sehingga perlu dilakukan penambahan sistem proteksi pada jalur pipa tersebut.

100

4.4.2 Kriteria Alternatif Pengendalian Risiko Pipa Bawah Laut

Dari hasil diskusi dan konsultasi dengan nara sumber ahli dan pelaku operasi Lapangan Arjuna didapatkan tujuh kriteria dalam proses pemilihan alternatif pengendalian risiko pipa migas bawah laut dampak dari adanya jalur baru pelayaran kapal peti kemas Pelabuhan Patimban. Ke tujuh kriteria tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.32 dengan penjelasan dan alasannya masing-masing.

Tabel 4.32 Kriteria Alternatif Pengendalian Risiko Pipa Bawah Laut

No Kriteria Deskripsi Alasan

1 Biaya

Pertimbangan dari biaya termasuk

harga material, teknologi,

engineering, pemasangan sistem proteksi pipa

Biaya investasi akan

mempengaruhi cash flow perusahaan

2

Efektifitas

Pengendalian risiko harus efektif

dalam menghilangkan atau

mengurangi risiko

Sistem tidak boleh

mengalami kegagalan

dalam fase operasi

3

Keandalan Kekuatan dan ketahanan pipa

terhitung sejak pipa dipasang

Lebih kuat dan lebih andal

akan lebih baik bagi

kelangsungan operasi & produksi

4

Keselamatan

Faktor keselamatan sistem proteksi pipa pada saat sistem proteksi tersebut dioperasikan

Sistem jangan sampai

mengancam keselamatan

manusia dan lingkungan

5 Pengerjaan

Kemudahan dalam proses

pengerjaan, termasuk juga waktu

yang dibutuhkan untuk

pengerjaannya

Pengerjaan sistem harus mudah dan dalam waktu yang singkat agar tidak

banyak menginterupsi

operasi

6 Perawatan

Biaya dan kemudahan yang timbul dari proses perawatan pipa pada fase operasi

Perawatan harian paska pemasangan harus yang mudah, murah dan efektif

7 Shutdown

Produksi

Efek pemasangan sistem proteksi terhadap proses produksi migas

Tidak ada atau minimal loss production

Bagan hirarki proses pemilihan sistem pengendalian risikonya seperti terlihat pada Gambar 4.8.

101

Gambar 4.8 Hirarki Proses Pemilihan Pengendalian Risiko Pipa Bawah Laut

Dokumen terkait