• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.9 Penentuan Arah Pengembangan Persyaratan Teknik

Arah pengembangan atau direct of improvement (DOI) dari setiap

persyaratan teknik penting untuk ditentukan karena informasi tersebut akan sangat membantu dalam penentuan korelasi antar persyaratan teknik dalam penentuan target. Terdapat tiga arah pengembangan yaitu :

1. , simbol ini diberikan pada persyaratan teknik yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan apabila lebih atau singkatnya ditingkatkan

2. , simbol ini diberikan pada persyaratan teknik yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan apabila kurang, atau singkatnya diturunkan.

3. O , simbol ini diberikan pada persyaratan teknik yang akan meningkatkan

kepuasan pelanggan apabila terdapat pada target (jangkauan nilai) tertentu. Berdasarkan wawancara dengan pemulia padi VUH dapat diarahkan pengembangan (DOI) untuk masing-masing persyaratan teknik pemuliaan padi VUH. Persyaratan teknik yang memiliki arah pengembangan ditingkatkan yaitu jumlah anakan produktif per rumpun, jumlah gabah isi per malai, persentase gabah isi per malai, posisi daun bendera terhadap malai, tingkat senescence, besar batang, panjang malai, leher malai, ketahanan terhadap hama wereng coklat, ketahanan terhadap virus tungro, ketahanan terhadap penyakit hawar daun bakteri, rendemen beras pecah kulit, rendemen beras giling, persentase beras kepala, dan indeks glikemik. Persyaratan teknik tersebut memerlukan perbaikan karena belum mencapai target pemuliaan padi VUH yang ada. Persyaratan teknik yang mempunyai arah perbaikan diturunkan adalah tinggi tanaman. Menurut pemulia tinggi tanaman padi hibrida perlu diturunkan karena tinggi padi VUH > 120 cm sementara tinggi tanaman padi Ciherang berkisar 116 – 120 cm. Persyaratan teknik yang sudah memenuhi target pemuliaan padi VUH yaitu umur tanaman, warna daun, bobot 1000 butir gabah, rasio panjang dan lebar gabah, kadar air gabah, kadar amilosa, derajat putih, keterawangan, gel konsistensi, warna nasi, aroma, tekstur nasi, dan kilap. Arah pengembangan persyaratan teknik padi VUH dapat dilihat pada Tabel 69.

Tabel 69. Arah Pengembangan Persyaratan Teknik

Persyaratan Teknik Arah

Pengembangan

Sifat Fisik Tanaman (Karakter Agronomis

Tanaman)

Jumlah anakan produktif per rumpun Jumlah gabah isi per malai

Persentase gabah isi per malai Tinggi tanaman

Posisi daun bendera terhadap malai

Umur tanaman O Warna daun O Tingkat senescence Besar batang Panjang malai Leher malai Ketahanan Terhadap OPT Utama

Ketahanan terhadap hama wereng coklat Ketahanan terhadap virus tungro

Ketahanan terhadap penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB)

Sifat Mutu Fisik Gabah Dan Beras

Bobot 1000 butir gabah O

Rasio panjang dan lebar gabah O

Rendemen beras pecah kulit Rendemen beras giling

Kadar air gabah O

Persentase beras kepala

Sifat Mutu Fisikokimia Gabah dan Beras

Kadar amilosa O

Indeks glikemik

Derajat putih O

Keterawangan O

Gel konsistensi O

Sifat Organoleptik Beras

Aroma O Tektur nasi (kepulenan) O

Kilap O Keterangan : = ditingkatkan, = diturunkan, O = dipertahankan

6.10 Analisis Sensitivitas Harga Benih VUH

Analisis sensitivitas harga merupakan alat analisis yang digunakan untuk mendapatkan rentang harga yang relevan bagi konsumen. Hasil akhir dari analisis ini adalah lima tingkat harga yang disajikan dalam bentuk grafik. Kelima tingkat harga tersebut diantaranya adalah tingkat harga tertinggi bagi produk atau

Marginal Expensive Price Point (MEP), tingkat harga terendah bagi produk atau

Marginal Cheap Price Point (MCP), tingkat harga optimum atau Optimum Pricing Point (OPP), tingkat harga minimum bagi produk atau Indeferen Pricing

Point (IPP), dan rentang harga yang wajar bagi produk atau Range of Acceptable Price (RAP).

Tingkat harga tertinggi (MEP) menunjukkan harga sangat mahal untuk sebuah produk. Konsumen tidak lagi membeli produk pada tingkat harga ini. Tingkat harga terendah (MCP) menunjukkan tingkat harga sangat murah untuk sebuah produk, pada tingkat harga ini konsumen meragukan kualitas produk. Tingkat harga optimum (OPP) menunjukkan harga yang dinilai konsumen sebagai harga optimum untuk suatu produk. Tingkat harga minimum (IPP) menunjukkan harga yang dinilai konsumen murah untuk suatu produk. Rentang harga (RAP) menunjukkan rentang harga minimum (IPP) dan harga optimum (OPP) untuk suatu produk. RAP menggambarkan harga yang wajar (tidak terlalu mahal tidak terlalu murah) yang dapat diterima konsumen sebagai rentang harga jual untuk suatu produk. Kelima tingkat harga ini dapat dihasilkan setelah konsumen memilih harga tertentu untuk tiap-tiap kategori harga yang ditanyakan dalam kuesioner analisis sensitivitas harga yang terdiri dari harga sangat murah, harga murah, harga mahal, dan harga sangat mahal.

Hasil survei terhadap 30 konsumen benih padi VUH memaparkan penilaian konsumen terhadap setiap kategori harga benih padi VUH mulai dari tingkat harga sangat murah hingga harga sangat mahal. Adapun sebaran penilaian konsumen terhadap setiap kategori harga benih padi VUH dapat dilihat pada Tabel 70.

Tabel 70. Penilaian Konsumen Terhadap Harga Jual Benih Padi VUH

No Harga/kg (RP)

Sangat Murah Murah Mahal Sangat Mahal

Jumlah (Orang) (persen) Jumlah (Orang) (persen) Jumlah (Orang) (persen) Jumlah (Orang) (persen) 1 5.000 5 16,67 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 10.000 9 30,00 2 6,67 0 0,00 0 0,00 3 15.000 9 30,00 3 10,00 0 0,00 0 0,00 4 20.000 2 6,67 3 10,00 1 3,33 0 0,00 5 25.000 3 10,00 10 33,33 1 3,33 0 0,00 6 30.000 0 0,00 3 10,00 3 10,00 0 0,00 7 35.000 0 0,00 2 6,67 8 26,67 3 10,00 8 40.000 0 0,00 4 13,33 6 20,00 5 16,67 9 45.000 2 6,67 0 0,00 2 6,67 2 6,67 10 50.000 0 0,00 3 10,00 5 16,67 12 40,00 11 55.000 0 0,00 0 0,00 2 6,67 4 13,33 12 60.000 0 0,00 0 0,00 2 6,67 2 6,67 13 65.000 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 6,67 Total 30 100 30 100 30 100 30 100

Sebanyak 5 responden (16,67 persen) memilih harga Rp 5.000,- sebagai harga yang sangat murah untuk setiap 1 kg benih padi VUH. Sembilan responden (30 persen) memilih harga Rp 10.000,-, sembilan responden (30 persen) memilih harga Rp 15.000,-, dua responden (6,67 persen) memilih harga Rp 20.000.-, tiga responden (10,00 persen) memilih harga Rp 25.000,-, dan dua responden (6,67 persen) memilih harga Rp 45.000,- sebagai harga yang sangat murah untuk setiap 1 kg benih padi VUH.

Sebanyak 10 responden (33,3 persen) memilih harga Rp 25.000,- sebagai harga yang murah untuk setiap 1 kg benih padi VUH. Sisa konsumen lainnya yaitu dua responden (6,67 persen) memilih harga Rp 10.000,- tiga responden (10,00 persen) memilih harga Rp 15.000,-, tiga responden (10,00 persen) memilih harga Rp 20.000,-, tiga responden (10,00 persen) memilih harga Rp 30.000,- dua responden (6,67 persen) memilih harga Rp 35.000,-, empat responden (13,33 persen) memilih harga Rp 40.000,-, dan tiga responden (10,00 persen) memilih harga Rp 50.000 sebagai harga yang murah untuk setiap 1 kg benih padi VUH.

Sebanyak 8 responden (26,67 persen) memilih harga Rp 35.000,- sebagai harga yang mahal untuk setiap 1 kg benih padi VUH. Sisa konsumen lainnya yaitu satu responden (3,3 persen) memilih harga Rp 20.000,- satu responden (3,3 persen) memilih harga Rp 25.000,-, tiga responden (10 persen) memilih harga Rp. 30.000,-, enam responden (20 persen) memilih harga Rp 40.000,-, dua responden (6,67 persen) memilih harga Rp 45.000,-, lima responden (16,67 persen) memilih harga Rp 50.000,-, dua responden (6,67 persen) memilih harga Rp 55.000,-, dan dua responden (6,67 persen) memilih harga Rp 60.000,- sebagai harga yang mahal untuk setiap 1 kg benih padi VUH.

Sebanyak 12 responden (40 persen) memilih harga Rp 50.000,- sebagai

harga yang sangat mahal untuk setiap 1 kg benih padi VUH. Sisa konsumen lainnya yaitu tiga responden (10 persen) memilih harga Rp 35.000,-, lima responden (16,67 persen) memilih harga Rp 40.000,-, dua responden (6,67 persen) memilih harga Rp 45.000,-, empat responden (13,33 persen) memilih harga Rp. 55.000,-, dua responden (6,67 persen) memilih harga Rp 60.000,-, dan dua responden (6,67 persen) memilih harga Rp 65.000,- sebagai harga yang sangat mahal untuk setiap 1 kg benih padi VUH.

Selanjutnya dalam analisis sensitivitas harga akan dapat diketahui tingkat harga minimum (IPP), tingkat harga optimum (OPP), tingkat harga terendah (MCP), dan tingkat harga tertinggi (MEP) bagi benih padi VUH. Grafik analisis sensitivitas harga benih padi VUH dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Grafik Sensitivitas Harga Benih Padi VUH

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 Sangat Murah Murah Mahal Sangat Mahal MCP IPP OPP MEP

Berdasarkan Gambar 7 diketahui nilai Indifferent Pricing Point (IPP) atau tingkat harga minimum untuk benih padi VUH dihasilkan saat jumlah konsumen menyatakan pada tingkat harga tertentu harga benih padi VUH murah sama dengan jumlah konsumen yang menyatakan pada tingkat harga tertentu harga benih padi VUH mahal. IPP dalam grafik terbentuk dari perpotongan garis yang menunjukkan tingkat kategori harga murah dan tingkat kategori harga mahal berada yaitu pada tingkat Rp 30.000,- per kg. Perpotongan garis ini menunjukkan tingkat harga murah atau harga jual minimum bagi benih padi VUH berdasarkan penilaian konsumen.

Optimum Pricing Point (OPP) menunjukkan jumlah seimbang antara konsumen yang menganggap harga benih padi VUH sangat murah dan konsumen yang menganggap harga benih padi VUH sangat mahal. OPP dalam grafik terbentuk dari perpotongan antara garis yang menunjukkan tingkat harga sangat murah dan garis yang menunjukkan tingkat harga sangat mahal. Berdasarkan garis perpotongan tersebut didapatkan bahwa tingkat harga optimum benih padi VUH berada pada tingkat harga Rp 35.000,- per kg.

Marginal Cheap Price Point (MCP) didapatkan dari hasil perpotongan antara garis yang menunjukkan tingkat harga pada kategori sangat murah dan murah. Marginal Expensive Price Point (MEP) didapatkan dari hasil perpotongan antara garis yang menunjukkan tingkat harga pada kategori sangat mahal dan mahal. Hasil perpotongan garis tersebut didapatkan tingkat harga tertinggi (MEP) bagi benih padi VUH Rp 42.500,- per kg dan tingkat harga terendah (MCP) Rp 20.000,- per kg.

Tingkat harga Rp 20.000,- per kg yaitu tingkat harga terendah bagi benih padi VUH yang menunjukkan harga sangat murah sehingga konsumen akan meragukan kualitasnya. Konsumen merasa harga benih padi VUH sangat mahal jika harga jual benih padi VUH mencapai tingkat harga tertinggi yaitu Rp. 42.500,- per kg. Harga jual benih padi VUH berada dalam rentang harga yang dapat diterima (RAP) yaitu antara harga minimum Rp 30.000,- per kg dan harga optimum Rp 35.000,- per kg. Konsumen akan membeli benih padi VUH pada rentang harga tersebut tanpa meragukan kualitasnya dan tidak menganggap harga benih mahal. Harga benih padi VUH saat ini yaitu Rp 50.000,- per kg merupakan

harga yang sangat mahal bagi petani. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemulia padi VUH, diketahui HPP benih padi VUH yaitu Rp 25.000,- per kg sehingga dapat disimpulkan bahwa RAP Rp 30.000,- – 35.000,- per kg merupakan harga yang relevan baik bagi petani maupun bagi pemulia/produsen. Hasil analisis sensitivitas harga jual benih padi VUH dapat dilihat pada Tabel 71.

Tabel 71. Hasil analisis sensitivitas harga jual benih padi VUH

Analis Sensitivitas Harga Tingkat Harga (Rp per kg)

Tingkat harga terendah (MCP) 20.000

Tingkat harga minimum (IPP) 30.000

Tingkat harga optimum (OPP) 35.000

Tingkat harga tertinggi (MEP) 42.500

Rentang harga yang dapat diterima petani (RAP) 30.000 – 35.000

 

   

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait