• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data Permasalahan Kedua

5. Penentuan Jumlah Sampel

Sampel yang akan diambil ditentukan berdasarkan model stop–or–go decision samplingdengan menggunakan tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian. Dengan DUPL yang telah ditentukan sebesar 5% dan tingkat keandalan sebesar 95%, maka besarnya sampel minimum untuk pengujian adalah sebanyak 60 sampel (TABEL II. 1). 6. Penentuan Metode Pengambilan Sampel

Penentuan metode pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yaitu mengambil sampel secara acak sesuai keinginan peneliti. Dengan demikian setiap anggota dari populasi akan memiliki kesempatan yang sama untuk dimasukkan sebagai sampel.

7. Pengujian Kepatuhan

Pengujian kepatuhan adalah suatu pengujian yang digunakan untuk mengetahui apakah prosedur dan kebijakan sistem penjualan konsinyasi dalam perusahaan telah dilaksanakan dengan baik dan memberikan jaminan apakah tujuan perusahaan sudah terpenuhi atau belum. Tujuan dari pengujian kepatuhan ini adalah untuk mengetahui efektivitas sistem pengendalian intern penjualan konsinyasi pada perusahaan “DIA-DIO”. Pengujian kepatuhan dilakukan dengan model stop-or-go sampling. Pengujian kepatuhan dengan model ini dipilih untuk mencegah pengambilan sampel yang terlalu banyak. Langkah-langkah untuk melakukan pengujian kepatuhan dengan model ini yaitu menentukan DUPL sebesar 5% dan tingkat keandalan R% sebesar 95%, menentukan besarnya sampel minimum sebesar 60 lembar, serta melakukan pemeriksaan terhadapattributedari 60 lembar sampel tersebut.

Hasil pemeriksaan terhadap attribute dari 60 lembar sampel diuraikan dengan tabel berikut :

TABEL V. 8

Hasil pemeriksaan terhadap 60 lembar sampel faktur penjualan konsinyasi Perusahaan batik “DIA-DIO”

ATTRIBUTE No. No. Faktur

Penjualan I II III IV V 1 773 √ √ √ √ √ 2 777 √ √ √ √ √ 3 780 √ √ √ √ √ 4 782 √ √ √ √ √ 5 787 √ √ √ √ √ 6 790 √ √ √ √ √

7 793 √ √ √ √ √ 8 800 √ √ √ √ √ 9 803 √ √ √ √ √ 10 809 √ √ √ √ √ 11 812 √ √ √ √ √ 12 818 √ √ √ √ √ 13 821 √ √ √ √ √ 14 825 √ √ √ √ √ 15 828 √ √ √ √ √ 16 832 √ √ √ √ √ 17 837 √ √ √ √ √ 18 840 √ √ √ √ √ 19 844 √ √ √ √ √ 20 849 √ √ √ √ √ 21 853 √ √ √ √ √ 22 856 √ √ √ √ √ 23 861 √ √ √ √ √ 24 864 √ √ √ √ √ 25 867 √ √ √ √ √ 26 870 √ √ √ √ √ 27 874 √ √ √ √ √ 28 876 √ √ √ √ √ 29 882 √ √ √ √ √ 30 883 √ √ √ √ √ 31 887 √ √ √ √ √ 32 889 √ √ √ √ √ 33 892 √ √ √ √ √ 34 896 √ √ √ √ √ 35 899 √ √ √ √ √ 36 903 √ √ √ √ √ 37 905 √ √ √ √ √ 38 907 √ √ √ √ √ 39 913 √ √ √ √ √ 40 917 √ √ √ √ √ 41 920 √ √ √ √ √ 42 922 √ √ √ √ √ 43 924 √ √ √ √ √ 44 928 √ √ √ √ √ 45 930 √ √ √ √ √ 46 933 √ √ √ √ √ 47 936 √ √ √ √ √ 48 940 √ √ √ √ √ 49 943 √ √ √ √ √ 50 945 √ √ √ √ √

51 948 √ √ √ √ √ 52 950 √ √ √ √ √ 53 952 √ √ √ √ √ 54 955 √ √ √ √ √ 55 957 √ √ √ √ √ 56 959 √ √ √ √ √ 57 960 √ √ √ √ √ 58 963 √ √ √ √ √ 59 966 √ √ √ √ √ 60 968 √ √ √ √ √ Keterangan:

Populasi Penelitian : Faktur Penjualan Konsinyasi Tahun 2005 Jumlah Populasi : 198 lembar

No. Faktur Penjualan : Nomor 773 – 971

8. Evaluasi Hasil Pemeriksaan Terhadap Sampel

Dari hasil pemeriksaan 60 sampel yang telah dipilih secara acak tidak ditemukan adanya kesalahan atau dengan kata lain kesalahan sama dengan 0 (nol). Untuk mengevaluasi hasil pemeriksaan sampel diperlukan tabel attribute sampling Table for Determining Stop-or-Go sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurrence rate based on Sample Result (TABEL II. 3) dalam mencari confidence level factor dan menentukan AUPL, kemudian membandingkan AUPL dengan DUPL. Jika ditemukan AUPL < atau = DUPL, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian intern yang diperiksa efektif.

Dari tabelattribute sampling Table for Determining Stop-or-Go sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurrence rate based on Sample Result(TABEL II. 3) ditemukan bahwa:

Confidence level = 3 Kesalahan = 0

DUPL = 5%

Maka, untuk mencari AUPL dilakukan dengan rumus: Confidence level AUPL = Sample size 3 AUPL = 60 AUPL = 5%

Dari perhitungan diatas diketahui bahwa AUPL = DUPL yaitu sebesar 5%, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian intern penjualan konsinyasi pada perusahaan batik “DIA-DIO” sudah efektif.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada perusahaan batik “DIA-DIO” mengenai sistem pengendalian intern penjualan konsinyasi yang dilaksanakan oleh perusahaan tersebut, maka dapat disusun kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesimpulan Hasil Analisis Permasalahan Pertama

Hasil analisis untuk menjawab permasalahan yang pertama, yaitu untuk mengetahui baik tidaknya sistem pengendalian intern penjualan konsinyasi yang dilakukan oleh perusahaan batik “DIA-DIO” diuraikan sebagai berikut:

a. Struktur Organisasi. Struktur organisasi pada perusahaan ini sudah dapat dikatakan baik. Hal ini dikarenakan sudah adanya beberapa fungsi yang ada di dalam perusahaan (penjualan, gudang, pengiriman, akuntansi) yang terpisah dan sudah menjalankan tugasnya dengan baik.

b. Unsur-Unsur Pengendalian Intern. Secara keseluruhan, pengendalian intern yang dilakukan oleh perusahaan ini sudah baik. Hal ini dikarenakan antara lain:

1) Perusahaan sudah menerapkan struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas. Fungsi

penyimpanan dan operasi dari perusahaan tersebut telah dipisahkan dari fungsi akuntansi, dan setiap transaksi dilaksanakan lebih dari satu orang atau satu fungsi.

2) Adanya sistem wewenang/otorisasi yang telah sesuai dengan teori. 3) Perusahaan telah menerapkan praktik yang sehat dengan cara

penggunan formulir bernomor urut tercetak, pemeriksaan mendadak, serta satu orang tidak melaksanakan beberapa transaksi. 4) Perusahaan juga mengadakan seleksi bagi karyawan yang baru untuk mendapatkan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan batik “DIA-DIO” terdapat sistem pengendalian intern penjualan konsinyasi. 2. Kesimpulan Hasil Analisis Permasalahan Kedua

Hasil analisis permasalahan kedua yaitu pengujian kepatuhan menggunakan metode stop-or-go sampling dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern penjualan konsinyasi pada perusahaan batik “DIA-DIO” sudah efektif karena tidak ditemukan adanya penyimpangan-penyimpangan terhadap attribute-attribute yang telah ditentukan (kelengkapan dokumen pokok beserta dokumen pendukung, otorisasi pemilik perusahaan, penggunaan formulir bernomor urut tercetak, kebenaran perhitungan dalam dokumen, serta kesesuaian data yang tertera dalam dokumen pokok dan dokumen pendukungnya).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis memberikan saran kepada perusahaan batik “DIA-DIO” agar perusahaan batik “DIA-DIO” dapat mempertahankan sistem pengendalian intern penjualan konsinyasi yang telah diterapkan dengan baik oleh perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan batik “DIA-DIO” diharapkan dapat menerapkan peraturan perputaran jabatan yang selama ini belum pernah dilakukan oleh pemilik perusahaan, karena dengan diterapkannya peraturan perputaran jabatan diharapkan dapat lebih memperkuat sistem pengendalian intern penjualan konsinyasi yang sudah ada.

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, penulis mengalami beberapa keterbatasan dalam melakukan penelitian yang antara lain, dalam melakukan pengumpulan informasi mengenai pengendalian intern penjualan konsinyasi dengan menggunakan kuesioner, jawaban yang ada tidak seluruhnya dapat diketahui atau dibuktikan kebenarannya. Selain itu, penentuan attribute-attribute yang digunakan untuk pengujian terbatas, sehingga hasil dari pengujian kepatuhan tidak mempresentasikan seluruh pengendalian intern penjualan konsinyasi, tetapi hanya sebagian dari pengendalian intern penjualan konsinyasi yang diterapkan oleh perusahaan.

UGM.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Megawati, Oktorina. (2002). Analisis dan Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Konsinyasi. Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Mulyadi. (1997).Sistem Akuntansi(Edisi Kelima). Yogyakarta: BPSTIE YKPN. Mulyadi. (2002).Auditing(Edisi Keenam). Jakarta: Salemba Empat.

Pedoman Penulisan Skripsi. (2004). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparwoto, L. (1992). Akuntansi Keuangan Lanjutan (Edisi Pertama).

Berilah tanda (√) pada setiap jawaban yang anda pilih dalam kotak yang telah disediakan.

NO PERTANYAAN YA TIDAK

ORGANISASI

1 Apakah fungsi penjualan terpisah dari fungsi akuntansi?

2 Apakah fungsi penyimpanan barang terpisah dari fungsi akuntansi?

3 Apakah transaksi dilaksanakan oleh lebih dari satu orang atau lebih dari satu fungsi?

SISTEM OTORISASI

1 Apakah penerimaan order dari pelanggan berkaitan dengan penjualan konsinyasi diotorisasi oleh bagian penjualan konsinyasi?

2 Apakah pengiriman barang kepada pihak komisioner diotorisasi oleh pihak yang berwenang (fungsi pengiriman)?

3 Apakah penjualan konsinyasi dilakukan setelah menerima persetujuan dari bagian yang

berwenang?

4 Apakah pengambilan barang di gudang diotorisasi oleh pihak yang berwenang?

5 Apakah pencatatan ke dalam buku jurnal penjualan, jurnal peneriman kas dan jurnal

PRAKTEK YANG SEHAT

1 Apakah faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan?

2 Apakah surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan?

3 Apakah pernah dilakukan pemeriksaan

mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu untuk menilai kinerja dan kebenaran data?

4 Apakah bagian pengawas secara periodik mengawasi dan memonitor jalannya penjualan konsinyasi di setiap perusahaan yang dititipi barang?

5 Apakah perusahaan secara periodik melakukan job rotation(perputaran pekerjaan)?

KARYAWAN YANG CAKAP

1 Apakah penerimaan karyawan melalui tes seleksi?

2 Apakah diadakan training bagi karyawan baru? √

3 Apakah diadakan program pengembangan pendidikan atau pelatihan karyawan selama menjadi karyawan di perusahaan?

1. Kapan perusahaan berdiri? (hal. 53)

2. Apa yang mendasari berdirinya perusahaan? (hal. 53)

3. Bagaimana bentuk perusahaan ketika pertama kali didirikan? (hal. 53) 4. Bagaimana bentuk perusahaan sekarang? (hal. 53)

5. Dimana lokasi perusahaan? (hal. 53) 6. Siapa saja pendiri perusahaan? (hal. 53)

7. Apa yang mendasari pemilihan nama perusahaan? (hal. 53) 8. Apa saja produksi utama perusahaan? (hal. 54)

B. Struktur organisasi perusahaan

1. Bagaimana struktur organisasi perusahaan? (hal. 55)

2. Bagian-bagian apa saja yang ada dalam perusahaan? (hal. 55)

3. Bagaimana wewenang dan tanggungjawab masing-masing bagian tersebut? (hal. 56 - 57)

4. Berapa jumlah karyawan yang dimiliki perusahaan? (hal. 58)

5. Bagaimana peraturan kerja yang diterapkan oleh perusahaan? (hal. 58)

C. Prosedur Administrasi

1. Bagaimana prosedur penjualan konsinyasi di perusahaan tersebut? (hal. 72 - 74)

2. Bagian apa saja yang melaksanakan prosedur tersebut? (hal. 72 - 74) 3. Fungsi-fungsi apa saja yang terkait dalam penjualan konsinyasi?

(hal. 59 - 63)

4. Dokumen dan catatan akuntansi apa saja yang digunakan pada penjualan konsinyasi di perusahaan tersebut? (hal. 64 - 67)

Dokumen terkait