• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.4.5 Penentuan Revisi Jadwal Inisial Server s Tidak Layak Di Stasiun

Bottleneck dengan SPT

Pada tahap kelima dalam penjadwalan produksi buku tulis pada jalur mesin 321 dengan pendekatan DBR ini adalah dilakukan penentuan revisi jadwal inisial server di stasiun bottleneck dengan SPT. Revisi ini dilakukan jika kondisi jadwal inisal server di stasiun kerja bottleneck memiliki kondisi yang tidak layak. Penentuan revisi jadwal inisial server di stasiun bottleneck dengan SPT dalam program yang dirancang seperti pada diagram alir program dibawah ini:

Mulai

Periode, kode buku, jadwal order di stasiun 2 (SKB) tidak layak, waktu proses order di stasiun 2 (SKB), nilai flowtime order

Revisi jadwal inisial dengan SPT (Short Processing Time)

Ganti periode?

Data jadwal order di stasiun 2 (SKB) revisi, nilai flowtime

order

Selesai Y

tn = t + 1

t = 1

Gambar 4.19 Diagram Alir Untuk Menentukan Revisi Jadwal Inisial Server Di Stasiun Bottleneck

Setelah pembuatan algoritma tersebut, kemudian diterjemahkan dalam kode program (syntax) sehingga penentuan revisi jadwal inisial server di stasiun

bottleneck dengan SPT dapat dilakukan. Kode program tersebut merupakan kode program yang diterjemahkan dalam pemrograman komputer dengan Visual FoxPro. Setelah kode program ini dibuat, kemudian ketika program dijalankan akan muncul interface program sebagai berikut:

IV- 40

Gambar 4.20Interface Program Untuk Revisi Jadwal Inisial Server Di Stasiun Bottleneck

4.4.6 Penentuan Jadwal Produksi Buku Tulis

a. Penjadwalan produksi buku tulis di Stasiun Bottleneck

Penjadwalan produksi buku tulis di stasiun bottleneck ditentukan dari tahap-tahap sebelumnya, yaitu mulai penentuan mean lead time order hingga penentuan pengecekan kelayakan jadwal inisial dan revisi jadwal inisial server di stasiun bottleneck jika terdapat kondisi tidak layak pada jadwal inisial tersebut.

b. Penjadwalan produksi di stasiun kerja upstream (Backward

Scheduling)

Setelah hasil jadwal produksi di stasiun kerja bottleneck diketahui, tahap selanjutnya dilakukan penjadwalan produksi buku tulis di stasiun kerja non- bottleneck upstream yaitu dilakukan penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 1 (Cetak Cover). Penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 1 (Cetak Cover) dalam program yang dirancang seperti pada diagram alir program dibawah ini:

IV- 41

Mulai

Periode, identitas nomer jadwal, kode buku, nama buku, waktu proses order di stasiun 1, release time order di stasiun 2 (SKB), jml server

Penentuan jadwal di stasiun 1 (Cetak Cover)

Ganti periode?

Data jadwal order di stasiun 1 (Cetak Cover) Selesai T Y tn = t + 1 t = 1

Gambar 4.21 Diagram Alir Untuk Menentukan Jadwal Produksi Buku Tulis Di Stasiun 1 (Cetak Cover)

Setelah pembuatan algoritma tersebut, kemudian diterjemahkan dalam kode program (syntax) sehingga penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 1 (Cetak Cover) dapat dilakukan. Kode program tersebut merupakan kode program yang diterjemahkan dalam pemrograman komputer dengan Visual FoxPro. Setelah kode program ini dibuat, kemudian ketika program dijalankan akan muncul interface program sebagai berikut:

Gambar 4.22Interface Program Untuk Menentukan Jadwal Produksi Buku Tulis Di Stasiun 1 (Cetak Cover)

IV- 42

Selanjutnya adalah penjadwalan untuk stasiun kerja non-bottleneck upstream yaitu jadwal produksi buku tulis di stasiun 4 (Cetak Isi). Penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 4 (Cetak Isi) dalam program yang dirancang seperti pada diagram alir program dibawah ini:

Mulai

Periode, identitas nomer jadwal, kode buku, nama buku, waktu proses order di stasiun 4, release time order

di stasiun 6, jml server

Penentuan jadwal produksi di stasiun 4 (Cetak Isi)

Ganti periode?

Data jadwal order di stasiun 4 (Cetak Isi)

Selesai

Y tn = t + 1 t = 1

Gambar 4.23 Diagram Alir Untuk Menentukan Jadwal Produksi Buku Tulis Di Stasiun 4 (Cetak Isi)

Setelah pembuatan algoritma tersebut, kemudian diterjemahkan dalam kode program (syntax) sehingga penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 4 (Cetak Isi) dapat dilakukan. Kode program tersebut merupakan kode program yang diterjemahkan dalam pemrograman komputer dengan Visual FoxPro. Setelah kode program ini dibuat, kemudian ketika program dijalankan akan muncul interface program sebagai berikut:

IV- 43

Gambar 4.24Interface Program Untuk Menentukan Jadwal Produksi Buku Tulis Di Stasiun 4 (Cetak Isi)

Selanjutnya dilakukan penjadwalan untuk stasiun kerja non-bottleneck upstream yaitu jadwal produksi buku tulis di stasiun 6 (Lipat Isi). Penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 6 (Lipat Isi) dalam program yang dirancang sesuai diagram alir program pada gambar 4.25.

Setelah pembuatan algoritma tersebut, kemudian diterjemahkan dalam kode program (syntax) sehingga penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 6 (Lipat Isi) dapat dilakukan. Kode program tersebut merupakan kode program yang diterjemahkan dalam pemrograman komputer dengan Visual FoxPro. Setelah kode program ini dibuat, kemudian ketika program dijalankan akan muncul

IV- 44 Mulai

Periode, identitas nomer jadwal, kode buku, nama buku, waktu proses order di stasiun 6, release time order di stasiun 7, jml server

Penentuan jadwal produksi di stasiun 6 (Lipat Isi)

Ganti periode?

Data jadwal order di stasiun 6 (Lipat Isi)

Selesai

Y

tn = t + 1 t = 1

Gambar 4.25 Diagram Alir Untuk Menentukan Jadwal Produksi Buku Tulis Di Stasiun 6 (Lipat Isi)

Gambar 4.26Interface Program Untuk Menentukan Jadwal Produksi Buku Tulis Di Stasiun 6 (Lipat Isi)

c. Penjadwalan produksi di stasiun kerja downstream (Forward

Scheduling)

Pada tahap selanjutnya dilakukan penjadwalan produksi buku tulis untuk stasiun kerja non-bottleneck downstream yaitu dilakukan penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 3 (Embosst Cover). Penentuan jadwal produksi

IV- 45

buku tulis di stasiun 3 (Embosst Cover) dalam program yang dirancang seperti pada diagram alir program dibawah ini:

Mulai

Periode, identitas nomer jadwal, kode buku, nama buku, waktu proses order di stasiun 3, completion

time order di stasiun 2 (SKB), jml server

Penentuan jadwal di stasiun 3 (Embosst Cover)

Ganti periode?

Data jadwal order di stasiun 3 (Embosst Cover) Selesai T Y tn = t + 1 t = 1

Gambar 4.27 Diagram Alir Untuk Menentukan Jadwal Produksi Buku Tulis Di Stasiun 3 (Embosst Cover)

Setelah pembuatan algoritma tersebut, kemudian diterjemahkan dalam kode program (syntax) sehingga penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 3 (Embosst Cover) dapat dilakukan. Kode program tersebut merupakan kode program yang diterjemahkan dalam pemrograman komputer dengan Visual FoxPro. Setelah kode program ini dibuat, kemudian ketika program dijalankan akan muncul interface program sebagai berikut:

IV- 46

Gambar 4.28Interface Program Untuk Menentukan Jadwal Produksi Buku Tulis Di Stasiun 3 (Embosst Cover)

Pada tahap selanjutnya dilakukan penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 5 (Potong Cover). Penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 5 (Potong Cover) dalam program yang dirancang seperti pada diagram alir program dibawah ini:

Mulai

Periode, identitas nomer jadwal, kode buku, nama buku, waktu proses order di

stasiun 5, completion time

order di stasiun 3, jml server

Penentuan jadwal produksi di stasiun 5 (Potong Cover)

Ganti periode?

Data jadwal order di stasiun 5 (Potong Cover) Selesai Y tn = t + 1 t = 1

Gambar 4.29 Diagram Alir Untuk Menentukan Jadwal Produksi Buku Tulis Di Stasiun 5 (Potong Cover)

Setelah pembuatan algoritma tersebut, kemudian diterjemahkan dalam kode program (syntax) sehingga penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 5

IV- 47

(Potong Cover) dapat dilakukan. Kode program tersebut merupakan kode program yang diterjemahkan dalam pemrograman komputer dengan Visual FoxPro. Setelah kode program ini dibuat, kemudian ketika program dijalankan akan muncul interface program sebagai berikut:

Gambar 4.30Interface Program Untuk Menentukan Jadwal Produksi Buku Tulis Di Stasiun 5 (Potong Cover)

Pada tahap selanjutnya dilakukan penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 7 (Mesin 321). Penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 7 (Mesin 321) dalam program yang dirancang sesuai diagram alir program pada gambar 4.31.

Setelah pembuatan algoritma tersebut, kemudian diterjemahkan dalam kode program (syntax) sehingga penentuan jadwal produksi buku tulis di stasiun 7 (Mesin 321) dapat dilakukan. Kode program tersebut merupakan kode program yang diterjemahkan dalam pemrograman komputer dengan Visual FoxPro. Setelah kode program ini dibuat, kemudian ketika program dijalankan akan muncul interface program seperti pada gambar 4.32.

IV- 48 Mulai

Periode, identitas nomer jadwal, kode buku, nama buku, waktu proses order di

stasiun 7, completion time

order di stasiun 5, jml server

Penentuan jadwal produksi di stasiun 7 (Mesin 321)

Ganti periode?

Data jadwal order di stasiun 7 (Mesin 321)

Selesai

Y

tn = t + 1 t = 1

Gambar 4.31 Diagram Alir Untuk Menentukan Jadwal Produksi Buku Tulis Di Stasiun 7 (Mesin 321)

Gambar 4.32Interface Program Untuk Menentukan Jadwal Produksi Buku Tulis Di Stasiun 7 (Mesin 321)

4.4.7 Penentuan Performansi Jadwal Produksi Buku Tulis

Pada tahap terakhir dilakukan penentuan performansi jadwal produksi buku tulis di jalur mesin 321. Penentuan performansi jadwal produksi buku tulis di jalur mesin 321 dalam program yang dirancang seperti pada diagram alir program dibawah ini:

IV- 49 Mulai

Periode, kode buku, nama buku, tgl mulai produksi di stasiun 1, tgl selesai produksi di stasiun 7 Penentuan performansi produksi Ganti periode? Data performansi produksi Selesai Y tn = t + 1 t = 1

Gambar 4.33 Diagram Alir Untuk Menentukan Performansi Jadwal Produksi Buku Tulisdi Jalur Mesin 321

Setelah pembuatan algoritma tersebut, kemudian diterjemahkan dalam kode program (syntax) sehingga penentuan performansi jadwal produksi buku tulisdi jalur mesin 321 dapat dilakukan. Kode program tersebut merupakan kode program yang diterjemahkan dalam pemrograman komputer dengan Visual FoxPro. Setelah kode program ini dibuat, kemudian ketika program dijalankan akan muncul interface program sebagai berikut:

Gambar 4.34Interface Program Untuk Menentukan Performansi Jadwal Produksi Buku Tulisdi Jalur Mesin 321

IV- 50

4.5 Validasi Program Penjadwalan Produksi Buku Tulis

4.5.1Validasi Algoritma Penjadwalan Produksi Buku Tulis Dengan

Pendekatan DBR

Sebelum melakukan validasi program penjadwalan produksi buku tulis, langkah yang dilakukan yaitu memvalidasi algoritma penjadwalan produksi buku tulis yang melewati jalur mesin 321 dengan menggunakan pendekatan DBR. Validasi algoritma ini dengan menggunakan kriteria performansi (Costatine dan Ulvila, 1990) yiatu dengan penilaian (judgement). Atribut yang dinilai pada

judgment ini adalah kualitas dari alasan, dimana penilaian pengguna terhadap kesesuaian jawaban yang diberikan oleh sistem terhadap permasalahan yang diberikan. Penilaian tersebut dilakukan oleh manager PPIC di PT. Solo Murni. Kriteria validasi dari Judgment (penilaian), yaitu: Apakah algoritma penjadwalan produksi buku tulis dengan menggunakan DBR dapat diterapkan di PT. Solo Murni?

Menurut manager PPIC di PT. Solo Murni, bahwa algoritma penjadwalan produksi buku tulis yang melewati jalur mesin 321 dengan menggunakan pendekatan DBR dapat diterapkan di PT. Solo Murni. Hal ini karena di lini produksi buku tulis pada jalur mesin 321 di PT. Solo Murni terdapat sistem

bottleneck yaitu terdapat stasiun kerja yang memiliki kapasitas kecil atau terbatas yaitu pada Vurnish Cover. Pada Vurnish Cover tersebut hanya memiliki satu unit mesin. Selain itu sistem penjadwalan produksi yang diterapkan di PT. Solo Murni menggunakan penjadwalan maju (forward scheduling).