• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 PENGUMPULAN DATA

4.1.4 Penentuan Setting Level Faktor

Penentuan setting level didasarkan pada batasan operasional yang dilakukan saat ini oleh perusahaan dan perubahan yang masih mungkin agar hasil eksperimen sedekat mungkin dengan kenyataan. Setting level yang ditentukan untuk masing-masing faktor terkendali dijelaskan pada tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4 Setting level faktor terkendali

Kode Nama Faktor Level 1 Level 2 Level 3 Satuan

A Diameter top front roll 27 28 29 mm

B Diameter top back roll 27 28 29 mm

C Jarak bottom roll-top front roll -1 +1 +3 mm

D Jarak bottom roll-top back roll -2 0 +2 mm

E Jarak bottom roll-cradle -3 -1 0 mm

F Ketebalan dintance clip 2.3 3.1 4.1 mm

G Traveller 2 1/0 3/0 -

H Tekanan pendulum 10 14 18 kg/cm2

I Pembebanan 2 3 4 kg

Sumber : Hasil pengolahan data, 2006

Keterangan tabel 4.4 di atas, yaitu;

a. Diameter top front roll dan diameter top back roll. Diameter top front roll dan top back roll yang digunakan saat ini adalah 28 mm. Diameter top front roll dan top back roll sangat mempengaruhi titik jepit antara top roll dan bottom roll. Jika diameter semakin kecil maka jarak titik jepit semakin besar sehingga benang cenderung semakin tidak rata. Sebaliknya, jika diameter semakin besar

maka jarak titik jepit semakin kecil sehingga benang cenderung sering putus. Pemilihan level untuk diameter top front roll dan top back roll disesuaikan dengan tekanan pendulum yang digunakan. Pengukuran faktor ini membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi, sehingga level yang dipilih merupakan ukuran interval. Dimana ukuran dimeter tersebut mengambil interval 1, agar terlihat variansi yang dihasilkan oleh ketidakrataan, kekuatan tarik, dan puntiran pada benang. Apabila ukuran interval yang digunakan adalah interval 0,5 maka variansi yang dihasilkan oleh ketidakrataan benang, kekuatan tarik benang, dan puntiran pada benang tidak berbeda jauh. Level yang dipilih untuk faktor diameter top front roll dan top back roll sebanyak 3 level yaitu 27 mm untuk level 1, 28 mm untuk level 2 dan 29 mm untuk level 3. Dipilih ketiga ukuran tersebut agar perbedaan yang terjadi untuk kerataan benang, kekuatan tarik dan puntiran benang dapat terlihat secara jelas.

b. Jarak bottom roll dengan top front roll. Jarak bottom roll dengan top front roll yang digunakan saat ini adalah dengan posisi maju 1 (0:+1). Level yang dipilih untuk faktor ini adalah sebanyak 3 level dimana dipilih jarak minimum, sedang, dan jarak maksimum agar benang dapat tetap masuk dari cradle ke bagian front roll. Hal ini untuk menghindari back roll, cradle, dan front roll saling berbenturan. Jarak bottom roll dengan top front roll dapat mempengaruhi kerataan benang. Apabila posisi top front roll semakin maju, maka ketidakrataan benang semakin maksimal. Sehingga dipilih jarak bottom roll dengan top front roll untuk level 1 dengan posisi mundur 1 (0:-1), level 2 dengan posisi maju 1 (0:+1), dan untuk level 3 dengan posisi maju 3 (0:+3). c. Jarak bottom roll dengan top back roll. Jarak bottom roll dengan top back roll

yang digunakan saat ini adalah dengan posisi sejajar (0:0). Level yang dipilih untuk faktor ini adalah sebanyak 3 level dimana dipilih jarak minimum, sedang, dan jarak maksimum agar benang dari gulungan roving dapat tetap masuk ke bagian back roll. Apabila posisi back roll melebihi jarak maksimum dan minimum maka benang tidak dapat masuk ke dalam back roll dan cradle. Jarak bottom roll dengan top back roll untuk level 1 dengan posisi mundur 2 (0:-2), level 2 dengan posisi sejajar (0:0), dan untuk level 3 dengan posisi maju 2 (0:+2).

d. Jarak bottom roll dengan cradle. Jarak bottom roll dengan cradle yang digunakan saat ini adalah dengan posisi mundur 3 (0:-3). Level yang dipilih untuk faktor ini adalah sebanyak 3 level dimana dipilih jarak minimum, sedang, dan jarak maksimum. Jarak ini dipilih agar posisi cradle tidak berbenturan dengan front roll dan back roll, sehingga benang dapat melewati top roll. Apabila posisi cradle semakin mundur maka kekuatan benang akan lebih besar dibandingkan dengan cradle pada posisi maju. Jarak bottom roll dengan cradle untuk level 1 dengan posisi mundur 3 (0:-3), level 2 dengan posisi mundur 1 (0:-1), dan untuk level 3 dengan posisi sejajar (0:0).

e. Ketebalan distance clip. Ukuran distance clip yang digunakan saat ini untuk benang jenis 30R adalah berdiameter 2,3 mm (kuning). Kondisi operasional perusahaan mempunyai 3 ukuran distance clip sehingga dipilihlah ketiga ukuran tersebut dalam eksperimen. Distance clip berfungsi mengatur jarak titik jepit antara top roll dan bottom roll. Apabila ukuran distance clip semakin besar maka ketidakrataan benang juga semakin besar dan sebaliknya. Level yang dipilih adalah 3 level yaitu distance clip dengan diameter 2,3 mm (kuning) untuk level 1, diameter 3,1 mm (putih) untuk level 2, dan diameter 4,1 mm (hitam) untuk level 3.

f. Traveller. Traveller yang digunakan saat ini adalah nomer 2. Jika nomer traveller semakin kecil, maka menambah ballooning pada benang sehingga mengakibatkan gulungan benang tidak ketat. Adanya ballooning mengakibatkan puntiran benang yang semakin banyak, sedangkan gulungan benang yang tidak ketat akan menurunkan kekuatan tarik pada benang. Traveller dengan nomer semakin besar maka jumlah puntiran benang juga semakin mendekati nilai targetnya. Pemilihan level ini merupakan ukuran interval 2 agar terjadi variansi yang dihasilkan oleh kekuatan tarik dan puntiran pada benang. Jika ukuran interval yang digunakan adalah interval 1 maka variansi yang dihasilkan oleh kekuatan tarik dan puntiran pada benang tidak berbeda jauh. Level yang dipilih untuk faktor ini adalah sebanyak 3 level, yaitu traveller dengan nomer 2 untuk level 1, traveller dengan nomer 1/0 untuk level 2 dan traveller dengan nomer 3/0 untuk level 3.

g. Tekanan pendulum. Tekanan pendulum yang digunakan saat ini 14 kg/cm2 dan ukuran tersebut merupakan ukuran tekanan medium. Kondisi operasional perusahaan mempunyai 3 jenis ukuran pendulum, yaitu 10 kg/cm2, 14 kg/cm2, dan 18 kg/cm2, sehingga dipilihlah ketiga ukuran tersebut dalam eksperimen. Jika tekanan terlalu besar maka meningkatkan gaya gesek sehingga pengendalian serat akan lebih baik. Jika tekanan terlalu ringan maka terjadi ketidakstabilan antara top roll dan bottom roll dalam memegang serat yang diolah sehingga serat mudah slip yang akhirnya menimbulkan ketidakrataan benang. Level yang dipilih untuk tekanan pendulum sebanyak 3 level, yaitu 10 kg/ cm2 , 14 kg/cm2 ,dan 18 kg/cm2.

h. Pembebanan. Pembebanan bertujuan untuk menentukan keketatan gulungan benang pada tube. Pembebanan yang saat ini digunakan perusahaan 4 kg (berat). Kondisi operasional perusahaan mempunyai 3 jenis pembebanan, yaitu 2 kg, 3 kg, dan 4 kg sehingga dipilihlah ketiga jenis pembebanan tersebut dalam eksperimen. Jika pembebanan semakin berat maka benang semakin ketat dalam gulungan sehingga mempengaruhi tingkat kekuatan tarik benang. Level yang dipilih untuk pembebanan sebanyak 3 level, yaitu pembebanan dengan berat 2 kg untuk level 1, pembebanan dengan berat 3 kg untuk level 2, dan pembebanan dengan berat 4 kg untuk level 3.

Dokumen terkait