• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartit di Filipina telah berkembang sejak tahun 1980 an melalui dukungan ILO yang dikenal dengan nama Labour Management

Cooperation (LMC). Pengaturan Labour Management Cooperation (LMC) di

Filipina adalah merupakan amanat dari Labor Code of the Philippines melalui Putusan Presiden No. 44254 yang termuat dalam Book Five Labor Relation Title VII ,

Collective Bargaining and Administration of Agreement, Art. 255 Exclusive bargaining representation and worker’s participation in policy and decision making. Article 255 undang-undang tersebut menyatakan 55:

Any provision of law to the contrary notwithstanding, workers shall have the right, subject to such rules and regulations as the Secretary of Labor and Employment may promulgate, to participate in policy and decision-making processes of the establishment where they are employed insofar as said processes will directly affect their rights, benefits and welfare. For this purpose, workers and employers may form labor-management councils: Provided, That the representatives of the workers in such labor-management councils shall be elected by at least the majority of all employees in said establishment. (As amended by Section 22, Republic Act No. 6715, March 21, 1989).

Dapat diartikan bahwa dalam hal partisipasi dalam kebijakan dan dalam proses pengambilan keputusan di perusahaan yang secara langsung mempengaruhi hak-hak pekerja, mendatangkan keuntungan dan kesejahteraannya maka pekerja dan pengusaha dapat membentuk dewan buruh manajemen. Asalkan, Bahwa perwakilan dari pekerja di dewan buruh-manajemen tersebut akan dipilih oleh setidaknya sebagian dari seluruh karyawan dalam pembentukannya.

54

http://www.dole.gov.ph/news/view/80 diakses pada tanggal 3 Nopember pukul 08.33 wib 55

Artikel 255 dalam Labor Code of Phlippines ini diamandemen dengan ditambahnya pengaturan mengenai dewan buruh manjemen yang terdapat dalam

Republict Act 6715 Rule XII, Labour Management Council section 38, section 39

sebagai berikut :

Section 38

1. Creation of labor-management council. — The department shall promote the formation of a labor-management council in organized establishments to enable the workers to participate in policy and decision-making processes in the establishment insofar as said processes will directly affect their rights, benefits and welfare, except those which are covered by collective bargaining agreements or are traditional areas of bargaining. The Department shall render, among others, the following services:

1. Conduct awareness campaigns on the need to establish labor-management councils;

2. Assist the parties, through the Department’s field workers, in setting up

labor-management structures, functions and procedures;

3. Provide process facilitators in labor-management council meetings upon request of the parties; and

4. Monitor the activities of labor-management councils as may be necessary. 5. In establishment where no legitimate labor organization exists,

labor-management committees may be formed voluntarily by workers and employers for the purpose of promoting industrial peace. The Department shall endeavor to enlighten and educate the workers and employers on their rights and responsibilities through labor education with emphasis on the policy thrusts of this Code.

Section 39.

Assistance by the Department. — The Department, upon its own initiative or upon the request of both parties, may assist in the formulation and development of labor-management cooperation, programs and projects on productivity, occupational safety and health, improvement ofquality of work life, product quality improvement, and the like.56

56

http://www.chanrobles.com/PDF.LAWS/RULES%20AND%20REGULATIONS%20IMPEM ENTING%20REPUBLIC%20ACT%20NO.%206715.pdf dikases pada tanggal 3 Nopember pukul 10.00 wib

Dapat dilihat bahwa dalam hal pembentukan dewan manajemen buruh (Labour Management Council) adalah tidak lepas dari bantuan pemerintah dalam hal ini departemen tenaga kerja. LMC tersebut harus didukung oleh pemerintah dengan cara mempromosikan pembentukannya dan kampanye kesadaran terhadap pentingnya LMC tersebut.

Labour Management Cooperation (LMC) ini telah membuat

program-program kerjasama pekerja manajemen di tempat kerja57.Kerjasama pekerja manajemen adalah hubungan dimana pekerja dan manajemen bekerja bahu membahu untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan maksud yang dapat diterima satu sama lain. Sebagai akibat dari proses berkelanjutan dari peningkatan rasa saling menghargai dan kepercayaan melalui:

a. Berbagi informasi b. Diskusi

c. Konsultasi d. Negosiasi58

Sebagaimana skema yang ada dalam proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada partisipasi pekerja yang tidak diatur oleh perjanjian kerja bersama. Mengapa pekerja dan manajemen perlu untuk bekerja sama ? Penyebab utama adalah karena pekerja dan manajemen adalah rekan sosial yang berbagi kepentingan yang umum dalam kesuksesan dan perkembangan perusahaan dan ekonomi khususnya, (a) Untuk mempromosikan keterlibatan pekerja dalam proses pengambilan keputusan.

57

Direktorat Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial Ditjen PHI JSK, op.cit., hlm. 8-9.

58

Department of Labor and Employment National Conciliation and Mediation Board, The Official Government Portal of the Republic of Philippines, diakses 6 September 2015.

(b) Untuk menciptakan iklim hubungan kerja yang kondusif bagi peningkatan produktifitas.

(c) Untuk menigkatkan kualitas kehidupan kerja.

(d) Untuk memperoleh dan menopang pertumbuhan ekonomi.

Bagaimana mekanisme untuk mengembangkan kerja sama pekerja manajemen? 1. Mekanime partisipasi langsung melalui kegiatan kelompok kecil misalnya

lingkaran quality control atau lingkaran peningkatan produktifitas.

2. Mekanisme partisipasi secara tidak langsung melalui tergabung dalam badan konsultasi seperti dewan pekerja manajemen atau komite pekerja manajemen. 3. Gabungan dari mekanisme partisipasi secara langsung dan tidak langsung seperti

menggabungkan diri dalam dewan atau kegiatan kelompok kecil.

Faktor-faktor yang penting bagi keberhasilan kerjasama antara pekerja dan manajemen adalah :

1. Sikap atau perilaku

a. Ketulusan – Dukungan satu sama lain b. Saling percaya – Keterbukaan

c. Komitmen – Kerja berkelompok d. Saling menghargai – Objektifitas 2. Keahlian yang tepat

a. Kepemimpinan – Fasilitasi b. Komunikasi – Pembangunan Tim c. Pemecahan masalah – Perencanaan

3. Struktur yang sesuai

a. Perhatian dan kebutuhan yang teridentifikasi dengan jelas. b. Dapat secara resmi / tidak resmi atau keduanya.

c. Menjamin perwakilan yang cukup dari buruh dari pekerja dan manajemen. d. Memastikan pencapaian keputusan melalui konsensus.

e. Memberikan masukan terhadap semua tingkatan organisasi.

Hal yang biasanya ditangani oleh program kerjasama pekerja dan manajemen adalah bertukar informasi, diskusi, konsultasi dan negosiasi dalam hal – hal diluar perjanjian kerja bersama yang meliputi hal – hal yang berkaitan dengan keputusan pimpinan seperti :

a. Kebijakan personalia atau kepegawaian . b. Rencana – rencana produksi.

c. Pengembangan program – program pengembangan bisnis. d. Program pengembangan produktifitas.

e. Program pembagian keuntungan produktifitas. f. Keselamatan kerja.

g. Peningkatan kualitas dunia kerja.

h. Program keselamatan dan kesehatan kerja.

i. Pengenalan terhadap mesin-mesin dan teknologi baru. j. Program penghematan.

k. Penutupan atau penggabungan bisnis.

m. Olahraga, rekreasi dan aktifitas sosial.

Keuntungan yang dapat diperoleh pekerja dari program kerja sama pekerja dan manajemen adalah :

1. Kesempatan untuk berpartisipasi dalam kebijakan dan proses pengambilan keputusan.

2. Saluran komunikasi kepada direksi.

3. Memberikan masukan dalam hal penyelesaian masalah operasional dan rencana manajemen yang mempengaruhi pekerja di tempat kerja.

4. Sebagai jalan masuk bagi pekerja untuk menyampaikan keluh kesahnya yang tidak dapat disampaikan.

5. Sebagai peluang untuk menyatakan bahwa serikat pekerja adalah organisasi yang bertanggung jawab dengan peranan yang membangun.

6. Sebagai peluang untuk pengembangan pribadi dan latihan kepemimpinan.

Keuntungan yang diperoleh manajemen dari program kerja sama pekerja manajemen adalah :

1. Sebagai forum bertukar informasi tentang kondisi perusahaan, masalah kualitas, peningkatan produk dan hal lain yang mendemonstrasikan peranan pekerja dalam kesuksesan perusahaan.

2. Saluran komunikasi dengan pekerja.

3. Peningkatan faktor kemanusiaan yang efektif dan terorganisir.

Labour Management Cooperation (Lembaga Kerjasama Pekerja Pengusaha) pada dasarnya ingin mengembangkan program-program bersama di tempat kerja.

Program-program yang dikembangkan di Philipina tersebut dapat dikaitkan dengan usaha-usaha peningkatan pendapatan pekerja/buruh dan keluarga (income generating project) atau melalui program kesejahteraan lainnya. Dengan kata lain, LMC ingin mewujudkan tempat kerja yang nyaman dan aman bagi semua pihak.

Lembaga kerjasama antara pekerja dan pengusaha di Filipina yang dikenal dengan LMC (Labor Management Cooperation ) yang sudah dilembagakan dikenal dengan Labor Management Council atau disebut dengan dewan manajemen buruh. Lembaga inilah yang akan membuat program-program yang mencakup diskusi, informasi, konsultasi dan negosiasi antara pekerja dan pengusaha. LMC mampu membantu mencegah pemogokan di Filipina dan mengurangi dampak pemogokan tersebut sebanyak 96% bahkan mendekati 100% dalam 25 tahun terakhir ini59. LMC juga dikatakan sebagai pendorong terciptanya hubungan industrial yang harmonis oleh karena itu baik di Indonesia maupun di Filipina ada penghargaan (award) yang diberikan kepada LKS Bipartit dan LMC terbaik yang dimaksudkan untuk mendorong setiap perusahaan memaksimalkan kinerja maupun membentuk lembaga tersebut bagi perusahaan yang belum memilikinya.

LKS Bipartit dan LMC merupakan lembaga dimana pekerja dapat memberikan aspirasinya dalam hal pengambilan keputusan yang terkait dengan perkembangan perusahaan. Pekerja dan pengusaha juga dapat membahas hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan keuntungan, dan kesejahteraan kedua belah pihak. LKS Bipartit dan LMC merupakan wadah bagi pekerja dan pengusaha dalam hal

59

berkomunikasi, berkonsultasi, dan bertukar informasi satu sama lain. Oleh karena itu, pada dasarnya baik LKS Bipartit di Indonesia maupun Labor Management Cooperation di Filipina adalah memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan ketenangan bekerja dan berusaha (industrial peace).

Secara singkat perbandingan antara negara Indonesia dan Filipina dapat dilihat dalam tabel dibawah ini

Tabel 3. Perbandingan LKS Bipartit di Indonesia dan Filipina

No Indonesia Variabel Filipina

1 UU No 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan

Dasar hukum Labor Code of the

Philippines Article 255

2 Lembaga Kerja Sama Bipartit

Nama lembaga Dewan Buruh

Manajemen (Labour Management Council)

3 Didukung dan diawasi oleh pemerintah

Pengawasan Didukung dan diawasi

oleh pemerintah

4 Wajib Sifat Wajib

5 Mengurangi perselisihan

Tujuan Menciptakan

ketenangan bekerja

Ditinjau dari segi filsafat Indonesia, bahwa LKS Bipartit yang terdapat di Indonesia adalah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang bertujuan untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis dalam arti mencegah timbulnya perselisihan.

Dokumen terkait