• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Daftar Negatif Investasi di Bidang Pasar Modal

BAB III : KEBIJAKAN DAFTAR NEGATIF INVESTASI (DNI) DI INDONESIA

D. Penerapan Daftar Negatif Investasi di Bidang Pasar Modal

Daftar Negatif Investasi (DNI) pernah diterapkan di bidang pasar modal. Salah satu contoh dari penerapan Daftar Negatif Investasi (DNI) di bidang pasar modal dapat dilihat pada terganjalnya niat Qatar Telekom (Qtel) untuk menambah kepemilikan sahamnya di PT. Indosat Tbk melalui pasar modal dengan melakukan proses penawaran tender sisa saham PT. Indosat Tbk yang berada di tangan publik. Dalam siaran pers yang dikutip detikINET, Senin (9/6/2008) Qtel mengumumkan telah membeli 40,8% saham Indosat melalui akuisisi Asia ikMobile

136Ibid.

Holdings Pte. Ltd (AMH). Dalam struktur STT, AMH adalah pemilik Indonesia Communications Limited (ICL) yang tercatat sebagai pemegang saham Indosat.138 Pada tanggal 22 Juni 2008, Qatar Telekom (Qtel) secara tidak langsung mengambil alih 2,17 miliar saham seri B atau 40,81% saham PT. Indosat Tbk yang dikuasai Indonesia Communications Limited (ICLM) dan Indonesia Communication Pte Ltd (ICLS). Pengambilalihan tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian jual beli (PJB) pada tanggal 6 Juni 2008 antara Qatar Telekom dan Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (STT). Qatar Telekom mengakuisisi saham PT. Indosat Tbk pada harga Rp. 7.388 per saham dengan total dana US$ 1,8 Miliiar (Rp. 16, 65 Triliun). Langkah Qtel untuk menguasai Indosat ternyata tidak hanya berhenti disitu saja. Qtel yang sebelumnya telah membeli 40,8% saham Indosat yang dimiliki Singapore Technology Telemedia (STT) berencana untuk menggelar tender offer untuk seluruh saham publik. Namun Qtel terganjal aturan Daftar Negatif Investasi (DNI) yang mensyaratkan perusahaan telekomunikasi hanya boleh dimiliki asing maksimal 49%.139 karena PT. Indosat Tbk memenuhi kriteria sektor usaha jaringan tetap berbasis kabel maupun berbasis radio, dengan teknologi circuit switched atau

packet switched. Batasan maksimal asing ini termuat dalam Peraturan Presiden

Nomor 111 Tahun 2007 tentang Daftar bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang

138Indosat Dijual ke Qatar, “http://www.detikinet.com/09/06/2008/indosat-dijual-ke-qatar, 8

Juni 2010.

139Qatar Masih Ingin Kuasai Penuh indosat, “http://www.detiksport.com/13/10/2008/qatar-

Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal dalam bagian C tentang kepemilikan modal No. 44.

Sejak diundangkannya Undang-Undang nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, terdapat ketentuan yang terkait secara langsung maupun tidak langsung terhadap kepemilikan asing dalam hubungannya dengan saham asing di emiten pasar modal. Ketentuan tersebut yaitu:140

1. Ketentuan Terkait Langsung

a. Pasal 12 ayat (1) huruf (c) Perpres Nomor 76 Tahun 2007 Jo. Pasal 2 ayat (1) Perpres Nomor 77 Tahun 2007. Bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan yaitu bidang usaha yang tertentu yang dapat diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal dengan syarat tertentu, yaitu bidang usaha yang dicadangkan untuk UMKMK (Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi), bidang usaha yang dipersyaratkan dengan kemitraan, bidang usaha yang dipersyaratkan kepemilikan modalnya, bidang usaha dipersyaratkan dengan lokasi tertentu, dan bidang usaha yang dipersyaratkan dengan perizinan khusus. Lebih lanjut, dalam ayat (4) Pasal 12 Perpres Nomor 76 Tahun 2007 disebutkan lagi bahwa bidang usaha sebagaiman dimaksud pada ayat (1) huruf (c) memberikan batasan kepemilikan modal bagi penanam modal;

b. Pasal 5 Perpres Nomor 111 Tahun 2007, ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasl 2 Peraturan Presiden ini (yaitu mengenai bidang usaha yang

140Jurnal Hukum dan Pasar Modal, Prof Erman Rajagukguk, Perpres DNI dan Dampaknya

tertutup dan syarat bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan) tidak berlaku bagi penanam modal yang telah disetujui pada bidang usaha tertentu sebelum Peraturan Presiden ini ditetapkan, sebagaimana yang tercantum dalam surat persetujuan, dan perubahannya apabila ada;

c. Pasal 33 Undang-Undang Penanaman Modal. Penanam Modal dalam negeri dan penanam modal asing yang melakukan penanaman modal dalam bentuk perseroan terbatas dilarang membuat perjanjian dan/atau pernyataan yang menegaskan bahwa kepemilikan saham dalam perseroan terbatas untuk dan atas nama orang lain (ayat (1) ). Dalam hal penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing membuat perjanjian dan/atau pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka perjanjian dan/atau pernyataan itu dinyatakan batal demi hukum.

2. Ketentuan Tidak Terkait Langsung

a. Penjelasan Pasal 2 Undang-Undang Penanaman Modal. Dalam ketentuan ini disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “penanaman modal di semua sektor wilayah Negara Republik Indonesia” adalah penanaman modal langsung dan tidak termasuk penanaman modal tidak langsung atau portofolio.

b. Pasal 2 ayat (3) Perpres Nomor 77 Tahun 2007 yang menyebutkan bahwa persyaratan mengenai bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan merupakan persyaratan bagi pembentukan badan usaha yang berbadan hukum

Indonesia bagi penanam modal (khususnya penanaman modal asing sebelum melakukan kegiatan penanaman modal di Indonesia).

Dari ketentuan yang tidak terkait langsung yaitu Pasal 2 beserta penjelasannya di Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Pasal 2 ayat (3) Perpres Nomor 77 Tahun 2007, pada hakikatnya Daftar Negatif Investasi (DNI) tidak berlaku terhadap penguasaan asing atas saham-saham emiten di pasar modal. Alasannya saham-saham emiten bukan termasuk penanaman modal langsung akan tetapi bersifat tidak langsung.

Pada akhirnya berkaitan dengan permasalahan diterapkannya Daftar Negatif Investasi di bidang pasar modal, Qatar Telekom (Qtel) sesuai dengan peraturan yang ada boleh saja membeli saham PT. Indosat Tbk melalui pasar modal. Karena Qatar Telekom (Qtel) tidak tunduk pada ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 serta Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007 tentang DNI sebagai peraturan pelaksananya, akan tetapi tunduk pada peraturan Pasar Modal mengingat metode yang dilakukan Qatar Telekom (Qtel) merupakan investasi portofolio atau investasi tidak langsung.

Dan kini setelah lahirnya Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Pesyaratan Di Bidang Penanaman Modal, telah semakin jelas bahwa Daftar Negatif Investasi (DNI) tidak berlaku bagi penanaman modal tidak langsung atau portofolio

yang transaksinya dilakukan melalui pasar modal dalam negeri. Hal tersebut dapat dilihat dalam Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010.

Dokumen terkait