• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bank telah memiliki fungsi pengembangan produk yang independen terhadap unit bisnis, yaitu Satuan Kerja Produk dan Strategi (Product and Strategy Department/PSD). Sumber daya manusia yang ada pada PSD telah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai mengenai prinsip syariah dan produk perbankan secara umum. Proses pengembangan produk baru senantiasa memperhatikan fatwa Dewan Syariah Nasional dan telah memperoleh pendapat syariah dari DPS.

Pelaksanaan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, dan pelayanan jasa Bank secara umum telah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia dan pendapat syariah DPS.

VI. PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan karyawan Bank sebagaimana tercantum dalam Kebijakan GCG dan Code of Ethics and Conduct. Selama periode tahun 2015 tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan.

VII. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN BANK

Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan (Compliance Department/COD) yang independen terhadap satuan kerja bisnis dan operasional.

Tugas dan tanggung jawab COD meliputi antara lain:

1) Memastikan terlaksananya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi;

2) Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan yang berlaku mengenai

Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah;

3) Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

4) Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5) Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku;

6) Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya COD berpedoman pada Kebijakan GCG, Compliance Operation Manual, Syariah Governance Framework, Syariah Compliance Policy, dan Syariah Review Procedure.

Beberapa aktivitas yang telah dijalankan oleh COD selama periode tahun 2015 antara lain:

1) Review berkala atas beberapa kebijakan dan prosedur operasional serta penyusunan prosedur-prosedur baru untuk mendukung operasional Bank; 2) Melaksanakan beberapa pelatihan/sosialisasi internal baik yang bersifat

refreshment maupun pengenalan kebijakan dan prosedur dari induk perusahaan (Maybank Group) serta ketentuan/peraturan baru dari Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan;

3) Melakukan diseminasi kepada satuan-satuan kerja terkait peraturan-peraturan baru yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan khususnya peraturan-peraturan yang berkenaan dengan kegiatan operasional bank umum syariah;

4) Melakukan program/kegiatan untuk memastikan kepatuhan secara umum maupun kepatuhan syariah (syariah compliance), yaitu kegiatan compliance independent check di unit-unit tertentu dan syariah review atas beberapa produk dan transaksi aktual secara sampling.

Bank telah memiliki Direktur Kepatuhan yang bertugas untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan peraturan perundang-undangan lainnya sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai direktur kepatuhan. Direktur Kepatuhan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya secara bulanan kepada Direksi melalui forum Rapat Direksi bulanan, dan Rapat Dewan Komisaris setiap 2 (dua) bulan sekali. Selain itu Direktur Kepatuhan juga telah menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan secara semesteran kepada OJK.

Selama periode tahun 2015 terdapat pengenaan denda atau sanksi kewajiban membayar terhadap Bank yang dikenakan oleh Bank Indonesia yang disebabkan adanya kesalahan atau keterlambatan dalam pelaporan yang disampaikan kepada Bank Indonesia.

Dalam kerangka penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT), Bank telah menunjuk menunjuk satu Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab atas penerapan Program APU & PPT. Petugas APU & PPT tersebut bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan.

Beberapa aktivitas yang telah dilakukan oleh Petugas APU & PPT antara lain: 1) Melakukan pengkinian Pedoman APU & PPT secara berkala (tahunan).

2) Memantau pelaksanaan program pengkinian data nasabah melalui program pengecekan kelengkapan data nasabah secara keseluruhan dan memantau tindak lanjut yang dilakukan oleh unit kerja terkait untuk melengkapi data nasabah.

3) Memastikan unit kerja terkait telah melakukan pemantauan secara terus menerus (harian) atas transaksi nasabah untuk mengidentifikasi kesesuaian antara transaksi nasabah dan profil nasabah. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh unit kerja terkait, Petugas APU & PPT melakukan analisa lebih lanjut untuk menentukan kategori suatu transaksi sebagai transaksi yang wajar atau tidak (mencurigakan) sehingga perlu ditindaklanjuti dengan pelaporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

4) Merekomendasikan kebutuhan pelatihan mengenai penerapan Program APU & PPT bagi pegawai Bank dan memastikan terlaksananya pelatihan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun.

5) Memastikan penerapan Program APU & PPT dilaksanakan sesuai dengan Pedoman APU & PPT yang telah ditetapkan melalui kegiatan pengecekan secara independen (Compliance Independent Check) yang merupakan bagian dari Program Kepatuhan yang disusun secara tahunan.

Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas pelaksanaan tanggung jawab Direksi terhadap penerapan Program APU dan PPT secara berkala melalui forum Rapat Dewan Komisaris (BOC Meeting) yang diselenggarakan 2 (dua) bulan sekali. Dalam BOC Meeting tersebut, Direksi khususnya Direktur Kepatuhan melaporkan pokok-pokok hasil pelaksanaan Program APU & PPT. Direksi Bank senantiasa memantau penerapan Program APU & PPT agar sesuai dengan Pedoman yang telah disusun. Pemantauan dilakukan antara lain melalui forum Rapat Direksi (BOD Meeting) yang dilakukan secara bulanan dimana Direktur Kepatuhan dan COD menyampaikan hasil pelaksanaan Program APU & PPT.

Dokumen terkait