• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN INTERNET SEHAT DI MASYARAKAT

Dalam dokumen urnal Penelitian Pos Dan Informatika (Halaman 82-85)

Implementasi internet sehat dalam masyarakat bukanlah sesuatu yang mudah karena membutuhkan kesadaran yang akan mengarah pada pembentukan budaya berinternet secara sehat. Upaya untuk mewujudkannnya harus dimulai dari kesadaran yang muncul baik dalam keluarga maupun lingkungan yang membentuk karakter individu. Dari hasil survei menunjukkan bahwa orang tua dan sekolah/tempat kerja menjadi faktor penting dalam mendukung pemanfaatan internet secara sehat (Tabel 15 dan Tabel 16).

Tabel 16. Pentingnya dukungan lingkungan di sekolah/kantor dalam pemanfaatan internet sehat

Kriteria Jumlah Percent

Ya 85 85.0

Tidak 15 15.0

Total 100 100.0

Kriteria Jumlah Percent

Ya 54 54.0

Tidak 46 46.0

Total 100 100.0

Kriteria Jumlah Percent

Pernah 19 19.0

Tidak Pernah 81 81.0

Total 100 100.0

Namun demikian, dalam prakteknya penerapan internet sehat, yaitu salah satunya adalah dengan melakukan fi ltering dengan aplikasi, ternyata masih tidak begitu menjadi perhatian untuk dilakukan. Tabel 17 dan 18 menunjukan jawaban responden terhadap implementasi aplikasi fi ltering di rumah dan di sekolah/tempat kerja. Aplikasi fi ltering tidak banyak digunakan dalam akses internet dirumah dan juga dilingkungan kerja/sekolah. Hal ini belum bisa dijelaskan lebih lanjut faktor apa yang mempengaruhinya. Rendahnya implementasi aplikasi fi ltering bisa saja disebabkan oleh rendahnya kepercayaan terhadap aplikasi yang ada

Jurnal P

enelitian P

os dan Informatika

ini bisa dipahami karena karakteristik masyarakat kota yogyakarta yang relatif cukup tinggi tingkat literasinya. Informasi tentang internet sehat sudah banyak didapatkan dalam berbagai media termasuk adalah dalam internet itu sendiri.

3. Kondisi lingkungan keluarga dan lingkungan kantor dalam mengontrol penggunaan internet sudah sangat baik, semakin banyak orang tua yang mengerti penggunaan internet dan lingkungan kantor yang juga semakin kondusif dalam mengawasi penggunaan internet. Namun demikian, hal ini belum dibuktikan melalui pemasangan fi ltering dalam akses internet baik dirumah maupun disekolah/kantor.

Saran

1. Bentuk sosialisasi tentang internet sehat oleh pemerintah harus dilakukan secara tepat sasaran dan tujuan. Program talkshow/seminar sangat diperlukan dalam konteks masyarakat umum yang masih belum mengetahui tentang internet sehat. Kondisi tiap daerah pasti berbeda-beda. Daerah kota-kota besar dengan tingkat e-literasi yang tinggi misalnya, maka sosialisasi cukup dilakukan melalui website/internet.

Tabel 17. Pemasangan filtering internet di rumah

Kriteria Jumlah Percent

Ya 18 18.0

Tidak 82 82.0

Total 100 100.0

Tabel 18. Pemasangan filtering internet di sekolah/kantor

Frequency Percent

Ya 46 46.0

Tidak 54 54.0

Total 100 100.0

atau karena belum tahunya masyarakat terhadap teknologi fi ltering tersebut. Namun satu hal yang patut diperhatikan adalah kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan kerja dalam menerapkan internet secara sehat sehingga terbangun budaya berinternet secara baik dan produktif.

KESIMPULAN

1. Pemahaman masyarakat kota yogyakarta tentang internet sehat masih hanya sebatas tidak mengakses website negatif (pornografi ). Pemahaman ini tentunya harus diperluas kearah pemanfaatan internet secara baik dan produktif. Baik dalam arti tujuan penggunaannya, yang tidak hanya sebagai media komunikasi dan sosialisasi tetapi lebih jauh lagi menjadikan internet sebagai sember informasi yang membangun knowledge.

2. Program internet sehat sudah banyak diketahui oleh masyarakat kota yogyakarta, namun dalam penelitian ini ditemukan bahwa sosialisasi melalui seminar/talkshow menjadi tidak efektif. Hampir sebagian besar responden menyarakan ragu-ragu terhadap manfaat sosialisasi seperti itu. Hal

Disamping itu, tingginya perkembangan jejaring sosial juga harus menjadi salah satu fokus dalam sosialisasi internet sehat kepada masyarakat.

2. Internet sehat merupakan upaya untuk membentuk perilaku, sehingga memerlukan upaya dari seluruh pihak. Kesadaran keluarga dan lingkungan sekitar menjadi faktor pendukung yang sangat kuat dan harus trus diperhatikan dalam membangun budaya berinternet secara sehat dalam masyarakat.

3. Perlunya penelitian lebih lanjut tentang mengapa aplikasi fi ltering internet tidak banyak digunakan. Jika memang faktor trust menjadi faktor utama yang mempengaruhi, maka perlu perbaikan secara terus-menerus terhadap aplikasi yang sudah ada dan juga diperlukan kerjasama dengan stakeholder dalam hal ini provider dalam implementasi fi ltering tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Griffi n, Emory A., A First Look at Communication Theory, 5th edition, New York: McGraw-Hill, 2003, page 341—354

Fisher, B. Aubrey, 1986, Teori-teori Komunikasi. Penyunting: Jalaluddin Rakhmat, Penerjemah: Soejono Trimo. Bandung: Remaja Rosdakarya.

www.depkominfo.go.id www.internetsehat.org www.wikipedia.com

Jurnal P

enelitian P

os dan Informatika

KETENTUAN PENULISAN

1. Naskah yang dikirim harus asli dan belum pernah dimuat di media lain.

2. Kategori naskah meliputi tulisan/artikel ilmiah, hasil penelitian/pengkajian atau tinjauan kritis teori yang memberikan hasil penemuan baru mengenai penyelenggaraan pos dan informatika. 3. Sistematika Penulisan : a. Pendahuluan b. Metodologi c. Temuan/Hasil d. Pembahasan/Analisis e. Kesimpulan f. Daftar Pustaka

4. Diketik dengan spasi 1,5 pada kerta ukuran kwarto (A4). 5. Naskah minimal 15 halaman dan maksimal 20 halaman. 6. Format huruf menggunakan Times New Roman 12.

7. Catatan kaki ditulis pada halaman tersendiri pada akhir naskah, dengan diberi nomor secara berurutan.

8. Referensi sumber dituliskan : nama pengarang, tahun pengarang dan halaman sumber di antara kurung. Contoh : (Rusdi Muchtar, 2004 : 46).

9. Daftar pustaka dituliskan pada halaman terpisah dan disusun menurut abjad. Urutan penulisan nama pengarang atau penyunting, judul artikel (jika bukan buku) dicetak biasa, judul majalah atau buku dicetak tebal, kota dan nama penerbit dicetak biasa. Tahun penerbitan diletakkan di bawah nama pengarang/penyunting.

Contoh :

Ali Akbar ST, 2006, Kamus Praktis Internet Untuk Semua Orang, Neomedia Press, Semarang 10. Naskah dilengkapi dengan identitas penulis yaitu, nama, pekerjaan, dan alamat.

11. Redaksi berhak mengubah isi naskah sepanjang tidak mengurangi arti dan maksud penulisan.

12. Setiap naskah yang dimuat dalam Jurnal akan mendapat honorarium yang pantas.

PENGIRIMAN NASKAH 1. Naskah dikirimkan ke :

• Via Redaksi di : Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Badan Litbang SDM Kemkominfo, Gedung Belakang Lt. 4, Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Pusat.

• Via email di : - siti.meiningsih@kominfo.go.id

- siti024@kominfo.go.id atau siti_wahyu@yahoo.com - tiar002@kominfo.go.id

2. Batas pengiriman naskah : 12 September 2011 3. Contact Persons :

• Siti Wahyuningsih : 085693126309 • Tiari Pratiwi Hutami : 08562057043

Dalam dokumen urnal Penelitian Pos Dan Informatika (Halaman 82-85)

Dokumen terkait