• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

B. Kajian Teori

1. Penerapan Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran

Metode

Bernyanyi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Kelas 1 SDIT Harapan Bunda Purwokerto Kulon Tahun Ajaran 2011

Sama-sama meneliti tentang metode

bernyanyi dalam

pembelajaran bahasa Arab

Peneliti an ini fokusnya hanya

bagaimana penerapan metode bernyanyi dalam

pembelajaran bahasa Arab

Berdasarkan deskripsi dan uraian pada

penelitian diatas dengan judul

"Metode Bernyanyi dalam Pembelajara n Mufrodat Bahasa Arab Siswa Kelas II MI Al-Ihsan Full Day Schooll Balung Tahun Ajaran 2020/2021"

Benar-benar sesuai sebagaiman a adanya.

2. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Inggris siswa Melalui Metode Bernyanyi Pada Siswa Kelas 1A MI Nurul Anwar Kota Bekasi

Sama-sama meneliti tentang metode

bernyanyi

Penelitian ini meneliti tentang metode bernyanyi dalam

pembelajaran bahasa Inggris.

3. Pembelajaran Mufrodat dengan Metode

Bernyanyi di MI

Sama-sama meneliti tentang pembelajaran mufrodat

Penelitian ini fokusnya tentang bagaimana

Salafiyah

Karanganyar 01 Tirto Pekalongan

dengan metode bernyanyi

pelaksanaan pembelajaran mufrodat dengan metode bernyanyi, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

pembelajaran mufrodat di MI Salafiyah Karanganyar 01 Tirto Pekalongan 4. Efektifitas

Penerapan Metode Bernyanyi

Berbasis Media Gambar Terhadap Penguasaan Mufrodat Bahasa Arab Pada Kelas III Materi ءNOPا ةIJءLا Di MI Miftahul

Akhlaqiyah Tambak Aji Semarang

Sama-sama meneliti tentang metode

bernyanyi dalam pelajaran bahasa Arab

Penelitian ini menggunaka n penelitian eksperimen dan

dilakukan pada kelas III MI

5. Pengaruh Metode Bernyanyi

Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata

Pelajaran IPS Kelas IV MI

Negeri 2

Banyumas

Sama-sama meneliti tentang metode

bernyanyi

Penelitian ini meneliti tentang metode bernyanyi dalam pelajaran IPS.

Berdasarkan tabel tersebut posisi penelitian yang peneliti lakukan adalah bukan plagiasi atau meniru dari penelitian sebelumnya.

B. Kajian Teori

Bagian ini berisi pembahasan tentang teori yang dijadikan sebagai perspektif dalam penelitian. Pembahasan teori yang terkait dengan penelitian secara lebih luas dan mendalam akan semakin memperdalam wawasan peneliti dalam mengkaji permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan fokus masalah dan tujuan penelitian. Posisi teori dalam penelitian kualitatif diletakkan sebagai perspektif, bukan untuk diuji sebagaimana dalam penelitian kuantitatif.19

1. Penerapan Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran Mufrodat Bahasa Arab

Metode merupakan salah satu bagian yang sangat utama dalam proses belajar mengajar yang dapat dimasuki pesan-pesan dan disampaikan kepada siswa agar mudah untuk dipahami dan dimengerti.20 Untuk menjadikan proses belajar mengajar lebih menarik dan menyenangkan perlu adanya metode pembelajaran yang mampu memberikan suasana baru agar siswa tidak cepat bosan dan juga bisa menumbuhkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran serta dapat menguasai materi yang disampaikan oleh guru.

Istilah metode berasal dari bahasa Yunani yaitu Methodos yang berasal dari kata “meta” berarti melalui dan “hodos” berarti jalan.

19 IAIN Jember, Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah, 46.

20 Anis Irnawanti, Kompetensi Guru dalam mengembangkan tes hasil belajar qur’an hadist di Man Tulungagung, 2012.

Sehingga metode adalah jalan yang harus dilalui, cara melakukan sesuatu, atau prosedur.21

Metode adalah suatu cara dan siasat penyampaian bahan pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran agar siswa dapat mengetahui, memahami dan mempergunakan dengan kata lain menguasai bahan pelajaran tersebut untuk mencapai hasil efektif.22 Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang digunakan oleh guru, yang akan menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.23

Berdasarkan pengertian diatas, menurut penulis metode adalah suatu cara yang sistematis untuk melakukan aktivitas atau kegiatan pembelajaran yang tujuannya mempermudah dalam encapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Metode dalam rangkaian system pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan penerapam strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.

Metode harus memenuhi unsur-unsur penting yaitu seperangkat cara mencapai pembelajaran, adanya guru sebagai pembawa pesan,

21 Sofyan Slamet, “Penggunaan Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran Mufrodat Bahasa Arab kelas 7 MTS Ma’arif Suka Slamet Indramayu” Syntax Idea, no.11 (November,2020), 954.

22 Slamet, 954.

23 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 2.

memanfaatkan fasilitas yang ada, ada tujuan yang ingin dicapai, menciptakan situasi yang mendukung, dan melibatkan subyek didik.24

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran memiliki peran yang sangat penting bagi proses pembelajaran yang bertujuan untuk tercapainya hasil belajar yang diharapkan. Dalam memilih metode seorang guru harus menyesuaikan materi pembelajaran dan kemampuan siswa agar terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Menumbuhkan sikap aktif dalam belajar siswa tidaklah mudah, guru harus selalu kreatif dalam menciptakan berbagai jenis metode pembelajaran. Guru diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswanya dalam proses pembelajaran. Selain itu guru harus menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan serta membuat siswa lebih berminat dan termotivasi untuk belajar sehingga aktivitas siswa dalam belajar meningkat.

Penerapan metode pembelajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien sebagai media pengantar materi pembelajaran apabila penerapannya tidak didasari dengan pengetahuan yang memadai tentang metode tersebut. Sehingga metode bisa saja menghambat proses pembelajaran, bukan kmponen penunjang pencapaian tujuan pembelajaran jika tidak tepat dalam penggunaannya.25 Oleh karena itu

24 Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Gaung Persada Pres, 2007), 133.

25 Ahmad Muhtadi Ansor, Pengajaran Bahasa Arab dan Metode-Metodenya (Yogyakarta:

Teras, 2008), 53.

dalam menggunakan metode pembelajaran dibutuhkan kompetensi guru untuk memilih metode yang tepat.

Untuk memilih metode pembelajaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, adalah sebagai berikut :

a. Tujuan yang akan dicapai b. Bahan yang akan diberikan

c. Waktu dan perlengkapan yang tersedia d. Kemampuan dan banyaknya murid e. Kemampuan guru mengajar.26

Metode adalah suatu cara yang sistematis untuk melakukan aktivitas atau kegiatan pembelajaran yang tujuannya mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.Semakin cocok metode yang digunakan dalam proses pembelajaran maka akan semakin efektif pembelajarannya. Sebaliknya jika penggunaan metode kurang cocok, maka kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan secara maksimal.

Jadi seorang guru dituntut untuk menguasai berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran terletak pada metode yang digunakan oleh guru.

Metode bernyanyi merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi dengan siswa agar proses pembelajaran di kelas lebih efektif, oleh karena itu metode bernyanyi sangat perlu dalam proses belajar mengajar

26 Kusnadi, Metode Pembelajaran Kolaboratif(Tasikmalaya: Edu Publisher, 2018), 14.

berlangsung.27 Bernyanyi Adalah salah satu aktivitas yang sangat digemari sebagian besar masyarakat, terutama untuk kalangan anak-anak.28 Seorang siswa akan lebih mudah dan mampu menangkap dan mengingat segala pelajaran bahasa Arab dengan proses yang menyenangkan serta menghibur, daripada mendengarkan guru yang menyampaikan materi pembelajaran bahasa Arab dengan metode ceramah.

Bernyanyi merupakan kegiatan menyenangkan bagi anak dan akan lebih menghidupkan suasana pembelajaran. Penggunaan metode bernyanyi bertujuan agar siswa yang takut, malas, dan tidak menyukai pembelajaran mufrodat bahasa Arab menjadi tertarik dan senang dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.29

Bernyanyi merupakan mengeluarkan suara dengan syair-syair yang digunakan. Mengelola kelas dengan bernyanyi berarti menciptakan dan mengelola pembelajaran dengan menggunakan syair-syair yang dilagukan.

Biasanya syair-syair tersebut disesuaikan dengan materi-materi yang akan diajarkan. Bernyanyi membuat suasana belajar menjadi riang dan bersemangat sehingga perkembangan anak dapat distimulasi secara lebih optimal.30

27 Yuli Ani Setyo Dewi,” Metode Pembelajaran Guru Etnis Jawa-Madura dalam Pengembangan Bahasa Siswa RA di Kabupaten Pasuruan” Jurnal Program Studi PGRA (2017), 106.

28 Ika Khoirun Nisa, “Penerapan Metode Bernyanyi dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab di MTS Ma’arif NU 07 Purbolinggo, (2020), 15.

29 Lily Alfiyatul Jannah, Kesalahan-Kesalahan guru PAUD yang sering dianggap sepele (Yogyakarta; Diva Press, 2013).

30 M. Fadlillah, Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2014), 42-43.

Berdasarkan pengertian dari metode bernyanyi diatas, penulis menyimpulkan bahwa metode bernyanyi adalah suatu cara atau teknis menyampaikan materi pelajaran dengan mengeluarkan suara dengan syair-syair yang dilagukan, dengan cara yang menyenangkan terutama bagi anak-anak yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran, yang nantinya anak-anak tersebut akan merasa nyaman, tenang, dan bisa menerima materi yang disampaikan oleh gurunya.

Dengan uraian tersebut memberikan gambaran bahwa kegiatan bernyanyi tidak bisa terlepas dari anak-anak. Anak-anak sangat suka bernyanyi sambil bertepuk. Dengan menggunakan nyanyian dalam setiap pembelajaran anak akan mampu merangsang perkembangannya, khususnya dalam berbahasa dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Penerapan metode bernyanyi dapat menumbuhkan minat dan menguatkan daya tarik pembelajaran. Bernyanyi adalah cara berkomunikasi verbal sebagai jembatan penghantar yang membantu anak-anak mengembangkan kosakata serta mempelajari car-cara baru untuk mengekspresikan diri.31 Jadi menggunakan metode bernyanyi pada peserta didik memberikan stimulus yang cukup kuat terhadap otak sehingga mendorong perkembangan kognitif peserta didik dengan cepat.

Bernyanyi adalah salah satu strategi dalam menyampaikan pesan dan kesan. Bernyanyi merupakan salah satu metode pembelajaran yang efektif terutama untuk anak-anak. Metode ini dimanfaatkan oleh para guru

31 Ortiz, M.John, Nurturing Your Child With Music (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002), 11-12.

dalam dunia pendidikan, tidak saja pada pendidikan anak usia dini, TK, SD, bahkan sampai sekolah menengah. Tanpa disadari dari kecil telah belajar melalui beryanyi yang sering disenandungkan. Hal ini membuktikan bahwa nyanyian merupakan sebuah metode pembelajaran yang dapat dengan cepat meresap kedalam memori siswa. Apalagi mata pelajaran yang sifatnya hafalan, sering membuat anak malas, tapi bila disandingkan dengan bentuk nyanyian pasti membuat anak mudah mengingatnya karena cepat tersimpan dalam memorinya.

Mengelola kelas dengan bernyanyi berarti menciptakan dan mengelola pembelajaran dengan menggunakan syair-syair yang dilagukan. Syair-syair yang digunakan disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan. Nyanyian disini sifatnya dalah membantu anak dalam memahami materi. Dengan menggunakan nyanyian dalam setiap pembelajaran, peserta didik akan merasa enjoy dan senang dalam belajar sehingga mudah dalam menerima materi.

Bernyanyi merupakan sebuah kegiatan yang dapat diintegrasi kedalam pembelajaran. Bernyanyi sebagai bagian dari music merupakan salah satu komponen yang dianggap dapat mengembangkan otak kanan manusia. 32

Menyanyi dapat dilakukan dalam bentuk menyanyi aktif maupun menyanyi pasif. Menyanyi aktif artinya anak melakukan secara langsung kegiatan menyanyi baik dilakukan sendiri, mengikuti atau bersama-sama.

Sedangaka menyanyi pasif artinya anak hanya mendengarkan suara

32 Esthi Endah Ayuningtyas, Cerdas Emosional dengan Musik (Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2008), 85

nyanyian atau music dan menikmatinya tanpa terlibat secara langsung dalam kegiatan menyanyi.33

Menyanyi atau mendengarkan suara music adalah bagian dari kebutuhan alami individu. Bernyanyi dapat mengekspresikan segala pikiran, dan isi hati anak-anak, karena menyanyi merupakan bagian ungkapan dari emosi.34 Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bernyanyi merupakan hal yang paling disukai anak-anak. Peserta didik yang menirukan suara dari guru di depan kelas bersama teman-temannya, akan merasa senang dan bersemangat dengan materi yang diajarkan oleh guru. Dengan bernyanyi peserta didik akan lebih cepat mempelajari, mengingat, menguasai dan mempraktikkan materi yang disampaikan oleh guru.

Penerapan metode bernyanyi dapat menumbuhkan minat dan menguatkan daya tarik pembelajaran, terutama dalam kemampuan menghafal pada peserta didik. Jadi penggunaan metode bernyanyi pada peserta didikmemberikan stimulus yang cukup kuat terhadap otak sehingga mendorong perkembangan kognitif peserta didik dengan cepat.

Bernyanyi dapat melatih seorang anak dalam perkembangan bahasanya. Dengan nyanyian yang sederhana, setiap kata yang ada dalam nyanyian tersebut dapat diikuti oleh anak. Jadi manfaat dari metode bernyanyi dapat membawa suasana pembelajaran menjadi asyik dan menyenangkan, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh

33 Ayuningtyas, 93

34 Ortiz, M. John, Nurturing Your Child With Music (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), 92

dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, bernyanyi juga dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.

Bernyanyi tidak hanya dilakukan dalam proses belajar saja, kegiatan bernyanyi juga dapat dilakukan sebagai selingan dan menambah energy ketika akan memulai pelajaran dan disaat siswa mulai jenuh dan bosan belajar. Siswa akan banyak belajar mufrodat baru, sehingga dapat memperkaya perbendaharaan mufrodat mereka dan lebih terampil dalam menggunakannya.

Pengelolaan kelas berbasis bermain dan bernyanyi adalah mengatur, mengarahkan, dan melakukan pembelajaran dengan menggunakan cara bermain dan bernyanyi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Hal ini dalam rangka menciptakan pembelajaran berbasis edutainment, yakni pengelolaan kelas yang asyik dan menyenangkan.

Diantara manfaat bermain dan bernyanyi ialah dapat membawa suasana pembelajaran menjadi asyik dan menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, bermain dan bernyanyi juga dapat merangsangpertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.

Menurut Syamsuri Jari, yang dikutip oleh Setyoadi menyebutkan bahwa diantara manfaat bernyanyi dalam pembelajaran yaitu :

1. Menumbuhkan minat dan menguatkan daya tarik pembelajaran.

2. Menciptakan proses pembelajaran lebih humanis dan menyenangkan.

3. Sebagai jembatan dalam mengingat materi pembelajaran.

4. Proses internalisasi nilaiyang terdapat pada materi pembelajaran.

5. Mendorong motivasi belajar siswa.35

Dengan nyanyian yang sederhana, setiap kata yang ada dalam nyanyian tersebut dapat diikuti oleh siswa. Dengan sering mengadakan bernyanyi untu siswa secara tidak langsung akan merangsang perkembangan berbahasa siswa.

Jadi sukses tidaknya dalam pembelajaran menggunakan metode bernyanyi sangat dipengaruhi oleh pendidik dan lagu yang dibawaknnya.

Menghafal yakni dengan lagu yang umumnya digunakan anak-anak TK dan SD untuk menghafal dan meningkatkan daya ingat. Apabila pendidik pandai membawakan lagu, tentu peserta didik akan senang mendengarkan dan mengikutinya. Namun, apabila pendidik kurang pandai dalam membawakan lagu, tentu peserta didik akan merasa bosan dan malas mendengarkan apalagi mengikutinya. Kemudian untuk model lagunya, perlu dicari lagu yang sesuai dengan usianya. Jangan sampai lagu orang-orang dewasa dinyanyiakan oleh anak-anak. Selain tidak sesuai dengan usianya, lagu juga sulit dimengerti dan dipahami oleh siswa. Oleh karenanya, sebelum menggunakan metode bernyanyidalam kegiatan pembelajaran, alangkah baiknya pilihlah lagu yang sesuai dengan karakteristik usia mereka, supaya siswa dapat mengerti dan memahami dengan mudah lagu yang dinyanyikan, baik mudah mengikutinya maupun mengambil arti-artinya.

35 M. Fadlillah, Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2014), 44

Pelaksanaan proses belajar mengajar adalah proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan pendidikan dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran. Salah satu hal yang terpenting didalam keberhasilan pembelajaran adalah proses pelaksanaan yang baik dan hal lain juga dipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula.

Pembelajaran sebenarnya merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang hal tersebut tidak dapat sepenuhnya dijelaskan dengan detail, adapun maksud dari pembelajaran secara sederhana adalah produk interaksi berkelanjutan dan pengalaman hidup. Mufrodat atau kosa kata adalah kumpulan kosa kata yang digunakan oleh seseorang baik secara lisan maupun tulisan yang sudah memiliki pengertian dan uraian terjemahannya tanpa dirangkaikan dengan kata-kata lain serta tersusun secara abjadiyah.36 Jadi mufrodat adalah kumpulan kata-kata yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang dan kumpulan kata tersebut yang akan digunakan dalam menyusun kalimat atau berkomunikasi dengan masyarakat sekitar.

Tujuan umum pembelajaran mufrodat (kosakata) bahasa Arab adalah sebagai berikut :

a. Memperkenalkan kosakata baru kepada siswa

b. Melatih siswa untuk dapat melafalkan kosakata itu dengan baik dan benar, karena pelafalan yang baik dan benar dapat mengantarkan

36 Zulhanan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 109

kepada kemahiran berbicara dan membaca secara baik dan benar pula.

c. Memahami makna kosakata

d. Mampu mengapresiasi dan memfungsikan mufrodat itu dalam berekspresi lisan (berbicara) maupun tulisan sesuai dengan konteks yang benar.37

Mempelajari bahasa tidak bisa terlepas dengan apa yang dinamakan pembelajaran mufrodat, dimana pembelajaran mufrodat adalah salah satu unsur yang penting dalam pembelajaran bahasa itu sendiri. Pembelajaran mufrodat bukan hanya sekedar mengajarkan kosakata kemudian menyuruh siswa untuk menghafalnya, akan tetapi lebih dari itu peserta didik dianggap mampu menguasai mufrodat jika sudah mencapai beberapa indicator yang ada. Adapun indicator nya adalah :

a) Siswa mampu menerjemahkan bentuk-bentuk mufrodat dengan baik b) Siswa mampu mengucapkan dan menulis kembali dengan baik dan

benar

c) Siswa mampu memahami makna kata ketika mendengar atau membaca kata tersebut

d) Siswa mampu mengucapkan kata dengan benar ketika menggunakannya dalam percakapan

e) Siswa mampu menulis kata tersebut dengan benar

37 Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif (Malang: UIN Maliki Press, 2011), 63

f) Siswa mampu membaca kata tersebut jika melihatnya dalam sebuah tulisan, baik dalam kalimat sempurna maupun ketika berdiri sendiri.

Setelah banyak orang yang mengalami kemajuan, tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah membekali orang-orang agar mampu membaca dan menulis sehingga mereka mengerti sejarah, masa depan, dan lebih banyak mengambil pelajaran dari pada pendahulunya. Tujuan utama dari pembelajaran bahasa Arab adalah menggali dan mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, tujuan dari pembelajaran bahasa Arab menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam, mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala.

Dengan demikian siswa diharapkan memiliki wawasan yang luas.

Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain pelaksanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru (pendidik) dan siswa (peserta didik).

Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai.38

Untuk menjadi seorang pendidik haruslah melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang diantaranya:

38 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),1

a. Pendahuluan

Pendahuluan bertujuan untuk mendekatkan guru kepada siswa-siswa dan untuk menciptakan hubungan yang humoris antara guru dan siswa dan antara siswa dengan siswa yang lainnya.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pada tahapan pendahuluan ini, diantaranya :

1) Di awal pertemuan pertama, guru memperkenalkan diri kepada peserta didik dengan memberi salam, menyebut nama, alamat, pendidikan terakhir, dan tugas pokoknya di sekolah.

2) Peserta didik masing-masing memperkenalkan dengan memberi salam, menyebut nama, alamat, dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, serta mengapa mereka belajar di sekolah ini.

3) Siswa bisa menceritakan atau mengabarkan keadaan mereka.

4) Pada tahap pembelajaran berikutnya guru cukup melakukan pengabsenan kehadiran siswa.

5) Langkah selanjutnya, guru bisa mengulas garis besar pelajaran sebelumnya jika dibutuhkan. Kemudian guru memberikan apersepsi terhadap materi yang akan diberikan. Hal ini berfungsi untuk membuka cakrawalapengetahuan siswa terhadapmateri yang diberikan.

6) Pada tahap ini, guru boleh memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang diberikan.

7) Guru menjelaskan mengenai KD yang akan dicapai pada pembelajaran tersebut.

8) Siswa diminta mendengarkan guru mengenai cakupan materi dan proses yang akan dilalui pada pembelajaran saat itu.39

Tujuan tahapan ini adalah agar mengkondisikan para siswa supaya mereka siap melakukan kegiatan belajar antara siswa dan guru harus saling mengenal terlebih dahulu agar menumbuhkan keakraban antata keduanya.

b. Kegiatan inti

Kegiatan inti dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan agar tercapainya tujuan pembelajaran dengan baik. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bersifat interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi agarsemua bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa tersalurkan dengan baik.

c. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan penutuo, guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran, melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakansecarakonsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadapproses dan hasil belajar, merencanakan kegiatan tindak lanjut baik tugas individual

39 Mukni’ah, Perencanaan Pembelajaran Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum (K13)

ataupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.40

Langkah sederhana dan terstruktur pada kegiatan akhir atau penutup adalah :

1) Bersama-sama siswa dan guru menyimpulkan materi pembelajaran yang baru diselesaikan.

2) Bersama-sama siswa dan guru mengidentifikasi manfaat materi yang dipelajari.

3) Secara bersama-sama siswa dan guru mengidentifikasi nilai-nilai positif yang diperoleh dari materi pembelajaran.

4) Siswa mendengarkan umpan balik yang diberikan oleh guru atau proses dan hasil pembelajaran.

5) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tugas mandiri tidak terstruktur yang harus dikerjakan.

6) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi pelajaran pada pertemuan berikutnya.

Dokumen terkait