• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE KEPRAMUKAAN DAN DAMPAKNYA PADA PERKEMBANGAN JIWA PRAMUKA PENGGALANG

Dalam dokumen 387215_KML Penggalang (Halaman 87-91)

I. PENDAHULUAN

1. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui : a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka,

b. Belajar sambil melakukan, c. Sistem beregu,

d. Kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik,

e. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan, f. Sistem tanda kecakapan,

g. Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri, h. Kiasan Dasar

2. Pembina pramuka dalam menerapkan metode atas pelaksanaan kegiatan kepramukaan tidak akan dapat secara murni menggunakan salah satu metode saja , tetapi metode tersebut akan terkait dengan metode-metode kepramukaan yang lainnya, karena metode-metode kepramukaan itu merupakan suatu sistem yang kait-mengait dan saling mendukung antar sesama metode yang ada.

Contoh penggunaan metode kepramukaan dalam kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami). a. Persiapan

1) Dewan Pasukan Penggalang menyusun rencana perkemahan pasukan pada hari Sabtu - Minggu.

Metode yang digunakan : a) Sistem beregu

b) Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri c) Belajar sambil melakukan

d) Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka

2) Dewan Pasukan Penggalang menyusun Program Kegiatan Persami, menetapkan : a) lokasi perkemahan

b) macam-macam kegiatan dalam persami c) pembentukan panitia pelaksana

d) peninjauan lokasi perkemahan

e) mempersiapkan perlengkapan perkemahan dan menghimpun dana untuk mendukung kegiatan

3) Metode yang digunakan : a) Belajar sambil melakukan

b) Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri c) sistem beregu

d) Pengamalan Kode Kehormatan e) Kiasan dasar

f) Kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.

b. Pelaksanaan

Persami dilaksanakan sesuai dengan program yang telah disusun bersama oleh Dewan Pasukan Penggalang sebelumnya, yang dalam pelaksanaannya dikendalikan oleh panitia pelaksana dengan didampingi oleh pembina Pramuka Penggalang.

Metode yang digunakan :

1) Belajar sambil melakukan

2) Sistem beregu

3) Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri

4) Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka

5) Kegiatan yang mengandung pendidikan sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani

peserta didik.

6) Kemitraan

7) Sistem tanda kecakapan

8) Kiasan Dasar

c. Evaluasi Kegiatan

Pelaksanaan evaluasi dari kegiatan persami yang mereka rencanakan, programkan dan laksanakan sendiri pada akhirnya akan mereka evaluasi sendiri pula untuk mendapatkan temuan-temuan baik yang positif maupun yang negatif dari kegiatan yang baru saja mereka lakukan sebagai modal dasar dalam penyusunan perencanaan yang akan datang.

Metode yang digunakan pada kegiatan evaluasi ialah : 1) Pengamalan Kode Kehormatan

2) Belajar sambil melakukan 3) sistem beregu

4) Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.

5) Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri

Sistem Among yang merupakan system dalam keseluruhan proses pembelajaran.

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Persami sebagai mana tersebut di atas, bahwa penggunaan metode kepramukaan yang digunakan dalam Persami tersebut saling terkait satu dengan lainnya, membuktikan bahwa metode kepramukaan adalah merupakan suatu sistem.

II. MATERI POKOK

1. Kegiatan dengan menggunakan metode kepramukaan yang tepat, pastilah merupakan kegiatan yang menarik, menantang dan menyenangkan bagi peserta didik karena dalam semua proses kegiatan peserta didik dilibatkan secara langsung; dan selanjutnya bagi para pembina pramuka yang bergiat bersama mereka menempatkan diri sebagai mitra didik.

Suasana kegiatan semacam inilah yang dapat menjadi media pendidikan yang baik sehingga dapat mengembangkan ketahanan spiritual, emosional, social, inetelektual dan fisik pada diri peserta didik yang terlibat dalam kegiatan kepramukaan tersebut.

2. Penerapan metode kepramukaan pada kegiatan pramuka Penggalang, tentu saja disesuaikan dengan perkembangan jiwa penggalang.

Secara umum pramuka penggalang mempunyai tugas perkembangan jiwa sebagai berikut : a. berfikir kritis

b. mudah terjadi identifikasi yang sangat emosional

c. minat dan aktivitasnya mulai mencerminkan jenis kelamin secara lebih menonjol d. pengaruh kelompok sebaya sangat kuat

e. memerlukan dukungan emosional orang tua bila mengalami kekecewaan dalam bergaul f. memerlukan kehangatan dan keserasian dalam keluarga di rumah

g. menyenangi perilaku yang penuh kejutan, tantangan dan perilaku mengganggu orang lain h. permainan kelompok, tim, sangat menarik baginya.

3. Dalam suatu kegiatan kepramukaan, seorang pramuka tidak hanya berfungsi sebagai obyek pendidikan tetapi malah lebih dominan berfungsi sebagai subyek pendidikan, mereka pada hakikatnya mendidik mereka sendiri, sedang pembina pramuka hanya berperan sebagai pendamping, pembimbing dan fasilitator.

4. Dengan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada para pramuka penggalang dalam merencanakan, memrogramkan, melaksanakan dan mengevaluasi sendiri atas kegiatannya, yang mereka sesuaikan dengan tugas perkembangan jiwa yang sedang mereka alami, serta dengan bimbingan, bantuan, pengawasan, dan dukungan yang diberikan oleh para pembina pramuka penggalang yang diimplementasikan dalam penggunaan metode kepramukaan, akan berdampak pada perkembangan jiwa pramuka penggalang, di antaranya ialah :

a. percaya diri b. kreatif

c. bertanggung jawab

d. mendapatkan kepuasan batin karena terwujud keinginannya

e. tertanam kepeduliannya terhadap lingkungan, masyarakat, dan teman-teman sebaya mereka f. meningkatkan keberanian serta inisiatifnya

g. lebih stabil emosinya

h. meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa i. dengan sukarela mengamalkan kode kehormatan pramuka j. komited terhadap kesepakatan yang mereka buat bersama.

III. PENUTUP

1. Pendidikan watak kepada para peserta didik akan dapat dilaksanakan dengan baik bilamana pembina pramuka dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk secara totalitas terlibat dalam kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan, dan sebagai mitra didik pembina akan memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan atas terlaksananya program kegiatan peserta didik dengan maksimal sebagaimana yang mereka rencanakan.

Bantuan, bimbingan dan dukungan pembina sebagai mitra didik berupa pemberian fasilitas dan penggunaan metode yang tepat.

2. Dalam penyelenggaraan kegiatan kepramukaan hendaknya pembina melempar jauh-jauh metode yang bertujuan memaksakan kehendak, sehingga para pramuka penggalang tinggal melaksanakan saja perintah dan tugas-tugas yang diberikan oleh pembinanya, kalau metode ini tetap saja secara terus menerus maka peserta didik akan bersikap apatis, pasif, jenuh dan meninggalkan kegiatan.

CARA MENDIDIKAN TRISATYA DAN DASADARMA

Dalam dokumen 387215_KML Penggalang (Halaman 87-91)