• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Penerapan PSAK 45

1) Paragraf 01 PSAK 45

Paragraf 01 PSAK 45 sudah diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. YKM merupakan lembaga sosial yang berbentuk badan hukum yang bertujuan untuk memberdayakan orang-orang yang kurang mampu dan anak-anak yang berkebutuhan khusus. Berdasarkan dokumen yang penulis peroleh dan cermati serta melalui wawancara dengan pengurus yayasan bahwa YKM dalam menjalankan aktivitas operasionalnya memperoleh dana dari pihak pemberi sumber daya (donatur). Pihak pemberi sumber daya tersebut meliputi pihak pemerintah, lembaga, masyarakat baik kelompok maupun perorangan yang tidak pernah mengharapkan pembayaran kembali sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. Yayasan Karya Murni untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya, selain memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya, yayasan juga menghasilkan barang dan/atau jasa dari pertukangan, konveksi, perlilinan dan usaha saloon. Kegiatan usaha ini bertujuan bukan untuk memupuk laba. Berdasarkan wawancara penulis dengan pihak pengurus yayasan bahwa kegiatan ini

dilakukan terutama untuk memberdayakan maupun membuka lapangan kerja serta tempat pelatihan bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus baik yang masih sekolah maupun yang sudah lulus dari sekolah yang dikelola Yayasan Karya Murni. Yayasan Karya Murni merupakan salah satu karya sosial yang dimiliki oleh Kongregasi Suster Santo Yosef (KSSY), sehingga pertanggugjawaban atas pengelolaan dana diserahkan kepada otoritas yang lebih tinggi yaitu kongregasi. Kepemilikan dalam yayasan ini tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali. Dengan kata lain pada saat terjadi likuidasi atau pembubaran yayasan, tidak ada pembagian sumber daya diantara pembina, pengurus maupun pengawas.

2) Paragraf 03 PSAK 45

Paragraf 03 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Berdasarkan laporan keuangan yang penulis peroleh dan cermati bahwa setiap tahun YKM menyajikan 4 (empat) laporan keuangan yaitu neraca, laporan penerimaan dan pengeluaran, laporan sisa hasil usaha serta laporan rekapitulasi arus kas. Menurut PSAK 45 entitas nirlaba seperti YKM seharusnya menyebut neraca sebagai laporan posisi keuangan karena neraca lebih cocok digunakan oleh entitas bisnis. Sedangkan laporan aktivitas YKM disebut dengan laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha.

Laporan arus kas YKM disebut dengan rekapitulasi arus kas. Hingga saat ini YKM belum menyajikan catatan atas laporan keuangan. Berdasakan wawancara dengan pengurus yayasan bahwa jenis-jenis rekening yang dimuat dalam laporan keuangan YKM belum sesuai dengan ketentuan berdasarkan PSAK 45 karena YKM menyajikan laporannya berdasarkan keinginan pihak donatur (penyumbang) dan format yang digunakan dalam menyajikan laporan keuangan tersebut masih menggunakan format dari keuskupan.

3) Paragraf 05 PSAK 45

Paragraf 05 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Berdasarkan data laporan keuangan yang penulis peroleh mulai dari periode akuntansi tahun 2011, 2012, dan 2013 bahwa keempat laporan keuangan yang disajikan YKM meliputi neraca, laporan penerimaan dan pengeluaran, laporan sisa hasil usaha serta rekapitulasi arus kas belum menggunakan istilah-istilah yang dimuat dalam PSAK 45 yaitu pembatasan permanen, pembatasan temporer, dan sumber daya tidak terikat. 4) Paragraf 10 PSAK 45

Paragraf 10 PSAK 45 sudah diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Berdasarkan laporan keuangan yang penulis peroleh dan cermati bahwa neraca YKM menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas yang dimiliki yayasan selama satu

periode akuntansi. Meskipun pada neraca YKM menyebut aset sebagai aktiva, liabilitas sebagai kewajiban, dan aset neto sebagai ekuitas. Ketiga rekening tersebut memiliki arti dan tujuan yang sama, namun Yayasan Karya Murni sebagai entitas nirlaba perlu menyajikanya ketiga rekening tersebut dalam laporan keuangannya berdasarkan ketentuan PSAK 45 karena rekening ekuitas pada umumnya digunakan oleh entitas bisnis. Entitas nirlaba seperti yayasan seharusnya menggunakan aset neto karena tidak ada unsur kepemilikan saham dalam yayasan. Berdasarkan wawancara penulis dengan pengurus yayasan bahwa alasan yayasan masih menggunakan ketiga rekening itu karena YKM masih mengikuti format laporan keuangan dari keuskupan, selain itu sumber daya manusia di yayasan yang masih terbatas mengenai penyajian laporan keuangan menurut PSAK 45.

5) Paragraf 11 PSAK 45

Paragraf 11 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Berdasarkan data yang penulis cermati pada neraca YKM serta melalui wawancara dengan pihak pengurus yayasan bahwa YKM menyajikan total aset, kewajiban dan ekuitas. Pada neraca YKM istilah aset neto belum digunakan. Aset neto dalam neraca YKM disebut dengan ekuitas.

6) Paragraf 12 PSAK 45

Paragraf 12 PSAK 45 sudah diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Neraca YKM menyajikan unsur aset homogen yang terdiri dari kas tunai yayasan, rekening bank, piutang yayasan, inventaris, dan investasi jangka panjang seperti tanah, gedung, dan kendaraan.

7) Paragraf 13 PSAK 45

Paragraf 13 PSAK 45 belum sepenuhnya diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Pada neraca YKM aset sudah disajikan berdasarkan urutan likuiditas, dimulai dari yang paling likuid seperti kas tunai yayasan, rekening bank, dan piutang. Aset tersebut sudah dikelompokkan kedalam jenis aset lancar dan aset tidak lancar tetapi YKM menyebut aset lancar sebagai aktiva lancar dan aset tidak lancar sebagai aktiva tetap namun keduanya pada dasarnya memiliki pengertian dan tujuan yang sama. Begitu juga liabilitas sudah disajikan berdasarkan saat jatuh tempo yaitu hutang yayasan, hutang gaji, hutang PPh 25, titipan DSK/Taspen, titipan DHT, titipan PPh 21 dan titipan lain-lain namun penyajian kewajiban tersebut belum dipisahkan kedalam liabilitas jangka pendek dan jangka panjang YKM dalam laporannya hanya menyajikan kewajiban saja. Menurut PSAK 45 bahwa informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh tempo liabilitas termasuk pembatasan penggunaan aset

seharusnya diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. Berdasarkan data laporan keuangan yang penulis cermati dan melalui wawancara dengan pengurus yayasan bahwa hal itu belum diungkapkan, karena YKM belum memiliki catatan atas laporan keuangan.

8) Paragraf 14 PSAK 45

Paragraf 14 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Pada neraca YKM kelompok aset neto belum disajikan berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat. YKM menyebut aset neto terikat secara permanen sebagai modal yayasan, aset neto terikat secara temporer disebut dengan dana beasiswa dan aset neto tidak terikat disebut dengan laba operasional.

9) Paragraf 15 PSAK 45

Paragraf 15 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Berdasarkan PSAK 45 bahwa informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan aset neto terikat secara permanen dan terikat secara temporer perlu diungkapkan dengan cara menyajikannya dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan. Tetapi pada praktiknya YKM belum menyajikan informasi mengenai sifat dan jumlah kedua aset

neto tersebut dalam laporan keuangan maupun pada catatan atas laporan keuangan.

b. Laporan Aktivitas

1) Paragraf 19 PSAK 45

Paragraf 19 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Laporan aktivitas Yayasan Karya Murni disebut dengan laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha. Bila dicermati rekening-rekening yang ada pada laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM masih berbeda dengan laporan aktivitas menurut PSAK 45, perbedaanya pada penggunaan nama laporan, format dan beberapa jenis item-item yang dilaporkan.

2) Paragraf 20 PSAK 45

Paragraf 20 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Pada laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha, YKM menyajikan secara keseluruhan kegiatan operasional dan non operasional yang dijalankan oleh yayasan selama satu periode akuntansi. Berdasarkan data pada laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM yang penulis peroleh dan cermati bahwa laporan tersebut menggambarkan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa di YKM. Namun kedua laporan tersebut belum menyajikan jumlah perubahan

aset neto terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat.

3) Paragraf 23 PSAK 45

Paragraf 23 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Menurut PSAK 45 bahwa laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaanya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat. Tetapi pada praktiknya laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM sudah menyajikan pendapatan sebagai penambah aset dan beban sebagai pengurang aset, namun aset dalam laporan aktivitas tidak digolongkan menurut pembatasan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali seperti aset neto tidak terikat. Pendapatan YKM terdiri dari pendapatan operasional dari sekolah, hasil kebun dan ternak, konveksi, pertukangan, perlilinan, saloon dan panti pijat (mesage) sedangkan biaya-biaya terdiri dari biaya operasional, biaya tenaga kerja, biaya pengembangan, biaya pemeliharaan, biaya inventaris, biaya depresiasi inventaris, biaya depresiasi gedung, pajak dan retribusi, iuran-iuran yang berhubungan dengan sekolah dan biaya lain-lain.

4) Paragraf 24 PSAK 45

Paragraf 24 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM sudah menyajikan sumbangan sebagai penambah aset neto, tetapi aset tersebut belum kelompokkan berdasarkan pembatasan dari pemberi sumber daya. Demikian halnya dengan sumber daya yang diterima dari penyumbang, YKM belum mengelompokkannya kedalam sumber daya terikat dan sumber daya tidak terikat. Berdasarkan wawancara dengan pengurus yayasan bahwa sumber daya YKM berasal dari DHARMAIS, DEPSOS, PEMKO, DINSOS, dana BOS, sumbangan masyarakat baik kelompok maupun perorangan dan bantuan luar negeri.

5) Paragraf 25 PSAK 45

Paragraf 25 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Berdasarkan data laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM yang penulis cermati bahwa keuntungan dari investasi YKM disajikan sebagai penambah laba operasional bukan aset neto tidak terikat karena istilah aset neto tidak terikat belum ada pada laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha. Melalui wawancara dengan pengurus yayasan bahwa keuntungan investasi dan aset

lain yang dimiliki oleh yayasan berasal dari bunga tabungan, bunga deposito serta pendapatan lain-lain.

6) Paragraf 27 PSAK 45

Paragraf 27 PSAK 45 sudah diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM menyajikan pendapatan dan beban secara bruto sedangkan pendapatan investasi berupa bunga tabungan, tabungan deposito dan pendapatan lain-lain secara neto.

7) Paragraf 29 PSAK 45

Paragraf 29 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Laporan penerimaan dan pengeluaran serta laporan sisa hasil usaha YKM yang merupakan pengganti dari laporan aktivitas tidak menyajikan beban menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung, tetapi menggabungkannya sehingga sulit dibedakan antara kelompok jasa utama maupun aktivitas pendukung.

c. Laporan Arus Kas

1) Paragraf 33 PSAK 45

Paragraf 33 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Menurut PSAK 45 tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. YKM menyebut laporan arus kas dengan nama rekapitulasi arus kas. Format dan informasi

laporan arus kas menurut PSAK 45 dengan rekapitulasi arus kas YKM berbeda. Dalam penyajian informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran arus kas dalam laporan rekapitulasi arus kas YKM tidak dijelaskan secara rinci. Berdasarkan data laporan rekapitulasi arus kas yang penulis cermati bahwa laporan rekapitulasi arus kas YKM menyajikan aktiva, kewajiban dan modal yayasan serta informasi mengenai ringkasan atas rekening-rekening penerimaan dan pengeluaran non operasional.

2) Paragraf 34 PSAK 45

Paragraf 34 PSAK 45 belum diterapkan oleh Yayasan Karya Murni. Data laporan rekapitulasi arus kas YKM yang penulis cermati belum memisahkan komponen arus kas berdasarkan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Laporan rekapitulasi arus kas YKM tersebut belum melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan. YKM dalam menyajikan laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung hal ini dapat dilihat dari penyajian rekening-rekening pada laporan tersebut.

Berikut ini akan disajikan perbandingan format laporan keuangan untuk melihat kesesuaian dalam penyajian aset, liabilitas, pendapatan maupun biaya berdasarkan ketentuan PSAK 45 dengan praktik menurut YKM .

PSAK 45 Yayasan Karya Murni

YAYASAN KARYA MURNI NERACA Per 31 Desember 2011

(dalam ribuan rupiah)

01-Jan-11 31-Des-11 01-Jan-11 31-Des-11

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN

Kas Tunai Yayasan (Medan) 1.142.203 1.139.540 Hutang Yayasan Kas Tunai Yayasan (Ruteng) 1.044.924 1.044.924 Hutang Gaji/honor

Kas Tunai Unit Medan 12.574.880 15.735.086 Hutang PPH 25 (badan) 4.798.504 Kas Tunai SLB A 1.192.090 Hutang lain-lain 5.689.050 5.100.000 Kas Tunai Panti Asuhan A 1.418.280 2.115.573 Titipan Taspen/DSK 11.488.084 11.666.804 Kas Tunai SLB B 664.550 Titipan DHT 19.106.592 19.066.805 Kas Tunai Panti Asuhan B 3.206.600 3.800.788 Titipan PPH Psl 21 1.545.672 5.483.317 Kas Tunai Konveksi 2.289.000 2.294.730 Titipan lain-lain 15.513.040 13.304.040 Kas Tunai Pertukangan 3.450.000 3.450.235

Kas Tunai Perlilinan 2.211.000 2.217.120 Kas Tunai Unit Ruteng 21.900 21.900 Bank 66.071.196 62.389.370 Piutang Yayasan 659.650 3.143.585

PSAK 45 Yayasan Karya Murni

YAYASAN KARYA MURNI NERACA Per 31 Desember 2011

(dalam ribuan rupiah)

01-Jan-11 31-Des-11 01-Jan-11 31-Des-11

AKTIVA TETAP EKUITAS

Inventaris Yayasan 16.170.000 16.170.000 Modal Yayasan 135.861.755 137.870.586 Inventaris Unit Medan 24.721.738 26.855.063 Dana Beasiswa 11.077.500 5.423.431 Inventaris Unit Ruteng 8.221.000 8.221.000 Laba/Rugi - 3.366.214 Kendaraan 11.519.000 13.224.031

Gedung 38.040.925 38.040.925 Tanah 20.094.277 20.094.277 Akum.Depr Inventaris Yayasan

Akum.Dep Inventaris Medan Akum.Dep Inventaris Ruteng Akum.Dep Kendaraan Akum.Dep Gedung

Nilai Buku aktiva Tetap 118.766.940 122.605.296 Total Ekuitas 146.939.255 146.660.231

Total Aktiva 200.281.693 206.079.701 Total Passiva 200.281.693 206.079.701

Medan, 31 Desember 2011

Disetujui Oleh Disusun Oleh

Sr.Raynelda Gultom,KSSY Sr.Clarensia Berutu,KSSY Ketua Bendahara

PSAK 45 Yayasan Karya Murni

YAYASAN KARYA M URNI LAPORAN SISA HASIL USAHA Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah )

PENDAPATAN Debet Kredit

PENDAPATAN OPERASIONAL Uang Pendaftaran 10.520.000 Uang pembangunan 81.410.000 Uang sekolah SLB 9.333.950 Uang Pemondokan SLB 4.382.100 Uang OSIS Uang Komputer Uang Alat 450.000 Uang Les,Ujian 956.750

Hasil Produk, Kebun,ternak,botot 7.640.000

Uang Konveksi 32.467.150

Hasil Pertukangan 41.695.905

Hasil Perlilinan 1.513.051

Hasil Salon 500.000

Hasil Pengembangan anak didik 15.000.000 Pendapatan Sewa

Hasill Panti Pijat 13.680.000

Hasil kios

PENDPATAN NON OPERASIONAL

Dana PNS,PEMKO,BOS 39.310.070

DINSOS,DHARMAIS,DEPSOS 25.802.300

Sumbangan Masyarakat 72.562.361

Bantuan Luar negeri 12.574.300

Pendapatan Bunga Bank

Bunga Tabungan Bunga Deposito

Pendpatan lain-lain 62.966.330

JUM LAH 432.764.267

Biaya Administrasi dan Umum

Biaya pangan 111.175.200

Biaya sandang 5.166.000

Biaya Tenaga kerja

Biaya gaji guru/pegawai tetap 8.579.848

Biaya upah guru/pegawai lain 5.926.820

Honor lembur 7.934.000

TCK karyawan

DP-KWI, DSK 2.453.896

Tunjangan lain- lain 1.120.000

Partisipasi suka dan duka (intern) 1.065.100

Partisipasi suka dan duka (ekstern) 8.233.500

Biaya listrik,air dan sampah 17.886.520

Biaya telepon/fax 11.469.391

Biay administrasi (sekolah dan Panti) 18.939.900

PSAK 45 Yayasan Karya Murni

YAYASAN KARYA M URNI LAPORAN SISA HASIL USAHA Pe r 31 De se mbe r 2011 (dalam ribuan rupiah )

BIAYA Debet Kredit

Biaya alat-alat kebersihan 2.951.900

Biaya alat-alat teknik/taman/kebun 4.883.600

Biaya alat-alat dapur 2.515.000

Keperluan kamar jahit 454.100

Biaya pengobatan 6.529.700

Biaya pengembangan 10.826.620

Biaya pendidikan anak Panti 20.780.770

Biaya kegiatan Belajar mengajar 1.126.300 Biaya praktek siswa

Biaya ekstrakurikuler

Biaya ujian 15.000

Biaya pengembangan SDM (anak didik) 8.000.000 Biaya pengembangan SDM (guru/pegawai) 650.000 By pengem hdp rohani & rekreasi (anak didik) 1.295.765 By pengem hdp rohani & rekreasi (karyawan) 5.813.000

Biaya rapat dan pertemuan 4.896.000

Biaya transport umum 2.753.080

Biaya bahan konvekasi 13.961.225

Biaya bahan pertukangan 19.402.110

Biaya bahan perlilinan 1.500.000

Biaya bahan saloon 219.000

Biaya pengembangan anak didik 8.000.000 Biaya bahan kios

Biaya kebun dan ternak 8.034.000

Biaya Pe me liharaan

Pemeliharaan pekarangan & taman 9.869.500

Pememliharaan inventaris 9.177.060

Pemeliharaan kendaraan 15.688.500

Pemeliharaan gedung dan tanah 30.876.800

Biaya sewa

Biaya inventaris 34.259.000

Biaya depresiasi inventaris Biaya depresiasi gedung

Biaya pajak, retribusi, iuran lain-lain 1.152.380 Iuran-iuran (urusan sekolah)

Biaya lain-lain 1.530.468

Total Biaya Ope rasional 429.398.053

Laba Be rsih 3.366.214

Medan, 09 Agustus 2012

Disetujui Oleh Disusun Oleh

Sr Raynelda Gultom,KSSY Sr.Klarensia Berutu,KSSY

PSAK 45 Yayasan Karya Murni

YAYASAN KARYA MURNI REKAPITULASI ARUS KAS Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah)

KODE KELOMPOK/PERKIRAAN SALDO AWAL DEBET KREDIT SALDO AKHIR

100,000 A K T I V A L A N C A R 01/01/2011 31-12-11

100,100 Kas Tunai 2.187.127 1.179.521 1.182.184 2.184.464

100,110 Kas Tunai Yayasan (Medan) 1.142.203 1.179.521 1.182.184 1.139.540

100,111 Kas Tunai Yayasan (Ruteng) 1.044.924 1.044.924

100,120 Kas Tunai -Unit Medan 12.574.880 4.326.879 1.166.673 15.735.086

100,121 Kas Tunai SLB A 1.204.000 11.910 1.192.090

100,122 Kas Tunai Panti Asuhan A 1.418.280 775.485 78.192 2.115.573

100,123 Kas Tunai SLB B 725.000 60.450 664.550

100,124 Kas Tunai Panti Asuhan B 3.206.600 660.340 66.152 3.800.788 100,125 Kas Tunai Konveksi 2.289.000 768.184 762.454 2.294.730 100,126 Kas Tunai Pertukangan 3.450.000 19.918 19.683 3.450.235 100,127 Kas Tunai Perlilinan 2.211.000 173.952 167.832 2.217.120 100,130 Kas Tunai- Unit Ruteng 21.900 - - 21.900

100,131 Kas Tunai -Panti Asuhan 21.900 - - 21.900 100,132 Kas Tuna SLB A 100,133 Kas Tunai SLB B 100,200 Tabungan Harian 66.071.196 5.180.373 8.810.874 62.440.695 100,210 Tab BTN 6.710.090 45.341 6.755.431 100,211 Tab Mandiri 10.392.000 2.190.350 8.201.650 100,212 Tab BCA 3.600.000 1.000.000 2.600.000

100,213 Tab BRI-YYS Ruteng 2.512.602 2.512.602

100,214 Tab BRI-Panti-Ruteng 2.272.520 2.272.520

100,215 Tab Bank NTT Ruteng 2.378.570 2.378.570

100,216 Tab BRI-Panti-Ruteng (BBM) 7.504.008 1.000.000 6.504.008

100,217 Tab BNI-Panti Ruteng 2.406.603 2.406.603

100,218 Tab BTPN-YYS Medan - -

100,219 Tab KOPKARDIOS-Ruteng 2.240.106 2.240.106

100,220 Tab BPR-YYS Medan 6.682.500 108.770 1.445.000 5.346.270

100,221 Tab KOPKARDIOS-PA Ruteng 6.100.000 6.100.000

100,222 Tab CU-YYS Medan 2.980.800 1.000.000 500.000 3.480.800 100,223 Tab.Bank Permata-YYS Medan 3.184.007 1.013.770 120.032 4.077.745 100,224 Tab BRI-YYS Medan 7.107.390 657.000 200.000 7.564.390

100,225 Tab SUMUT-YYS Medan 2.355.492 2.355.492 -

100,400 Piutang 659.650 2.715.703 231.768 3.143.585

100,410 Piutang Yayasan 589.050 2.320.883 84.693 2.825.240 100,420 Piutang Karyawan Unit Medan - 279.820 32.005 247.815 100,430 Piutang Karyawan Unit Ruteng - - - - 100,440 Piutang Karyawan-unit Surabaya - - - - 100,450 Piutang lain-lain 70.600 115.000 115.070 70.530

PSAK 45 Yayasan Karya Murni

YAYASAN KARYA MURNI REKAPITULASI ARUS KAS Per 31 Desember 2011 (dalam ribuan rupiah)

KODE KELOMPOK/PERKIRAAN SALDO AWAL DEBET KREDIT SALDO AKHIR

100 AKTIVA TETAP - 100,600 Inventaris 49.112.738 2.082.000 51.246.063 100,610 Inventaris-Yayasan 16.170.000 16.170.000 100,620

Inventaris -Unit Medan 24.721.738 2.082.000 26.855.063

100,621

Inventaris -SLB A 5.208.500 500.000 5.708.500 100,622

Inventaris Panti Asihan A 3.920.500 1.633.325 5.553.825 100,623

Inventaris SLB-B 4.153.238 4.153.238

100,624

Inventaris Panti Asuhan B 4.220.000 4.220.000

100,625 Inventaris Konveksi 5.699.500 5.699.500 100,626 Inventaris Pertukangan 525.000 525.000 100,627 Inventaris Perlilinan 995.000 995.000 100,630 Inventaris-Unit Ruteng 8.221.000 8.221.000 100,631 Inventaris SLB-A - - 100,632

Inventaris Panti Asuhan A 3.200.000 3.200.000

100,633

Inventaris SLB-B -

100,634

Inventaris Panti Asuhan B 4.000.000 4.000.000

100,635 Inventaris Konveksi - 100,636 Inventaris Pertukangan 1.021.000 1.021.000 100,640 Kendaraan 11.519.000 1.705.031 13.224.031 100,650 Gedung 38.040.925 38.040.925 100,660 Tanah 20.094.277 20.094.277 - T O T A L A K T I V A 200.281.693 17.189.507 11.391.499 206.079.701 - 200+300 PASSIVA 200,000 Kewajiban - 200,100 Hutang 53.342.438 16.278.478 10.201.446 59.419.470 200,110 Hutang-Yayasan - 200,111 Hutang Gaji/Honor - 200,112 Hutang PPH 25 (Badan) 4.798.504 4.798.504 200,113 Hutang lain-lain 5.689.050 589.050 5.100.000 200,114 Titipan Taspen/DSK 11.488.084 2.582.720 2.404.000 11.666.804 200,115 Titipan DHT 19.106.592 2.960.213 3.000.000 19.066.805 200,116 Titipan PPH Pasal 21 1.545.672 4.572.041 634.396 5.483.317 200,117 Titipan lain-lain 15.513.040 1.365.000 3.574.000 13.304.040 300,100 Modal Yayasan 135.861.755 3.530.932 1.522.101 137.870.586 300,110 Modal Tambahan - 300,200 Dana Beasiswa 11.077.500 5.654.069 5.423.431 300,400 LABA/RUGI 3.366.214 T O T A L P A S S I V A 200.281.693 19.809.410 17.377.616 206.079.701

II. PEMASUKAN & PENGELUARAN NON OPERASIONAL

M/K NON OPERASIONAL DEBET KREDIT

300,500

Rekening antara Kas-Kas 89.898.000 89.898.000 300,510

Rekening antara Kas-Bank 93.642.000 93.642.000 300,520

Rekening antara Bank-Bank -

Penjumlahan 183.540.000 183.540.000

Medan, 31 Desember 2012

Disetujui Oleh Disusun Oleh

Sr.Raynelda Gultom,KSSY Sr.Clarensia Berutu,KSSY

Tabel 10.Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan Laporan Keuangan YKM

No Paragraf PSAK 45 Ketentuan Menurut PSAK 45 Praktik Menurut YKM Keterangan 1 Paragraf 01

a. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

b. Menghasilkan

barang/jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada pendiri atau pemilik entitas nirlaba. c. Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis. Kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba a. Yayasan Karya Murni memperoleh sumber daya pendanaan dari donator yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Sumber dana tersebut berasal dari pemerintah, lembaga, kelompok, maupun perorangan d. Yayasan Karya Murni merupakan lembaga yang bergerak dibidang sosial yang bertujuan untuk mendidik dan memberdayakan orang-orang yang berkebutuhan khusus.

e. Yayasan Karya

Murni salah satu karya Kongregasi Suster Santo Yosef, kepemilikan dalam yayasan ini tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali oleh pengurus yayasan tanpa persetujuan kongregasi karena yayasan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab kongregasi. Tidak ada pembagian sumber daya apabila terjadi pembubaran yayasan.

Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan

Laporan Keuangan YKM (lanjutan).

No Paragraf PSAK 45 Ketentuan Menurut PSAK 45 Praktik Menurut YKM Keterangan 2 Paragraf 03 Laporan keuangan untuk entitas nirlaba terdiri dari:

a. Laporan Posisi

Keuangan

b. Laporan Aktivitas

c. Laporan Arus Kas

dan d. Catatan atas Laporan Keuangan Yayasan Karya Murni menyajikan 4 laporan keuangan yang terdiri dari:

a. Neraca b. Laporan

Penerimaan dan Pengeluaran c. Sisa Hasil Usaha d. Rekapitulasi Arus

Kas

YKM tidak memiliki catatan atas laporan keuangan.

Tidak Sesuai

3 Paragraf 05

Beberapa istilah yang digunakan dalam pernyataan ini sebagai berikut: a) Pembatasan permanen b) Pembatasan temporer c) Sumber daya terikat dan d) Sumber daya tidak terikat

Yayasan Karya Murni dalam menyajikan laporan keuangan belum menggunakan istilah-istilah yang ada dalam PSAK 45 yaitu sumber daya terikat baik terikat secara permanen maupun temporer, dan sumber daya tidak terikat

Tidak Sesuai

4 Paragraf 10

Tujuan laporan posisi keuangan

menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, aset neto, dan informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.

Neraca Yayasan Karya Murni menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki YKM selama satu periode akuntansi. YKM menyebut aset sebagai aktiva, liabilitas sebagai kewajiban dan aset neto sebagai ekuitas. Ketiga rekening tersebut memiliki arti dan tujuan yang sama dengan PSAK 45.

Sesuai

Tabel 10. Perbandingan Penerapan Paragraf PSAK 45 pada Penyusunan

Laporan Keuangan YKM (lanjutan).

No Paragraf PSAK 45 Ketentuan Menurut PSAK 45 Praktik Menurut YKM Keterangan 5 Paragraf 11

Laporan posisi keuangan mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan

menyajikan total aset,

liabilitas, dan aset neto.

Pada praktiknya YKM sudah menyajikan keseluruhan total aset, kewajiban dan ekuitas. Tetapi istilah aset neto belum digunakan dalam neraca. YKM masih memakai ekuitas untuk menyebut aset neto.

Tidak Sesuai

6 Paragraf 12

Entitas nirlaba biasanya melaporkan masing- masing unsur aset dalam kelompok yang homogen seperti kas dan setara kas, piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa yang lain, persediaan, sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka, instrument keuangan dan investasi jangka panjang, tanah, gedung, peralatan, serta aset lain yang digunakan untuk

menghasilkan barang dan jasa.

Neraca YKM sudah menyajikan unsur aset homogen berupa kas tunai, rekening bank, piutang yayasan, inventaris, dan investasi jangka panjang seperti tanah, gedung dan kendaraan.

Sesuai

7 Paragraf 13

Informasi likuiditas diberikan dengan cara

Dokumen terkait