• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Teknik Pijat Effleurage pada Ibu Inpartu Kala 1 Fase Aktif oleh Pendamping Pasien

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Lokasi Penelitian 1 Profil Polindes

2. Penerapan Teknik Pijat Effleurage pada Ibu Inpartu Kala 1 Fase Aktif oleh Pendamping Pasien

commit to user

a. Persalinan ke 1 Ny.Ja ( tanggal 25 – 4 - 2011 di Polindes Kembangringgit) Pendamping pasien bernama Ny Um, umur 67 tahun, pendidikan SD tidak tamat, Agama islam, pekerjaan buruh tani, jumlah anak 6 orang terdiri laki laki dan perempuan, hubungan dengan pasien Ny. Ja. adalah ibu, menurut Ny Um yang menyebabkan nyeri persalinan adalah takdir dari yang maha kuasa karena perempuan ditakdirkan untuk melahirkan, dan untuk mengurangi nyeri persalinan adalah dengan menahan sekuat tenaga karena akan sangat memalukan bila seorang wanita tidak kuat menahan nyeri persalinan, faktor yang bisa mengurangi nyeri persalinan adalah berbuat patuh pada kedua orang tua juga suami, bila sakit tersebut sangat hebat dan tak tertahankan pasien diberi minuman air putih yang sudah di basuhkan pada kaki ibu, sedangkan nyeri persalinan dirasakan lebih hebat pada persalinan ganjil dan pada anak dengan jenis kelamin laki laki, selama ini ibu belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang nyeri persalinan dari dukun bayi.

Saat peneliti mendeskripsikan teknik pijat Effleurage pada Ny. Um dengan menggunakan dua tangan dimulai dari perut bagian bawah dan keatas di fundus uteri secara melingkar terus menerus selama rahim berkontraksi, ibu mengatakan bahwa ini adalah pekerjaan dukun bayi yang di sebut ”oyok” yaitu mengurut perut pasien dengan pelan agar pasien yang akan melahirkan merasa nyaman, selanjutnya ibu mencoba melakukannya dengan kooperatif pada saat pasien mulai terasa nyeri.

b. Persalinan ke 2 Ny. Ik (tanggal 31- 4 - 2011 di Polindes Kembangringgit) Peneliti melakukan wawancara dengan pendamping pasien yang bernama Tn.Bd umur 40 tahun, pendidikan SLTA tamat, Pekerjaan karyawan perusahaan

commit to user

swasta, menurut suami pasien penyebab nyeri persalinan adalah adanya tekanan dari dalam rahim untuk mengeluarkan isi rahim, ketidak hadiran keluarga dan teman dekat seringkali akan membuat nyeri yang di alami akan semakin meningkat, sedangkan rasa nyeri bisa berkurang apabila ada dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan dengan cara memberi semangat, melakukan pijatan ringan (di kusuk). Peneliti mengamati cara Tn. Bd melakukan pijatan ringan dengan teknik satu tangan pada daerah perut bagian dan diulangi setiap rahim mulai berkontraksi dengan tanda tanda perut keras seperti batu dan pasien mulai merasa nyeri, suami berharap semoga kali ini dia bisa membantu istrinya untuk bisa mengendalikan rasa nyeri dan proses persalinan berjalan lancar tanpa tindakan.

c. Persalinan ke 3 Ny. Ri (tanggal 1 - 5 - 2011 di Polindes kembangringgit ) Berdasarkan wawancara dan pengamatan di lapangan menurut suami pasien Tn.Im, umur 29 tahun, pendidikan tamat SD, pekerjaan buruh tani, bahwasannya penyebab nyeri persalinan adalah karena bayi akan dilahirkan, suami pasien meyakini bahwa cara untuk mengurangi nyeri persalinan yaitu dengan mendampingi istri dan meminta air pada orang pintar (kyai) yang sudah diisi dengan doa kemudian di minum oleh pasien yang akan melahirkan, sedangkan menurut ibu pasien Ny. Po, umur 48 tahun, pendidikan SD tidak tamat, pekerjaan buruh tani, menurut dia penyebab nyeri persalinan adalah takdir dari Gusti Allah dan untuk mengurangi nyeri persalinan dengan cara meminta air pada orang pintar (kyai) yang sudah diisi dengan doa kemudian di minum oleh pasien. Dengan di dampingi ibu dan suaminya Ny. Ri mendengarkan penjelasan bidan dan bidan mulai mendeskrepsikan teknik pijat Effleurage dengan menggunakan

commit to user

dua tangan, posisi pasien terlentang kadang juga miring, gerakan dimulai dari perut bagian bawah lalu keatas fundus uteri secara melingkar, lalu suami dan ibu pasien bergantian melakukan pemijatan ringan mengikuti petunjuk dari bidan, ibu pasien mengatakan bahwa pijat ringan ini sama dengan ”oyok” yang di lakukan dukun bayi. berdasarkan pengamatan respon pasien sangat kooperatif

Pada tanggal 2 mei 2011 pukul 08.00 peneliti melakukan wawancara dengan dukun bayi Ny. Sr, umur 68 tahun, pendidikan SD kelas 2, pekerjaan dukun bayi, dan observasi di lapangan bahwa menurut catatan dukun bayi sebelum ada program kemitraan bidan dan dukun bayi, dia telah melakukan pemeriksaan ibu hamil sekitar 20 sampai 25 orang dan menolong persalinan sekitar 10 orang setiap bulan, sekarang jumlah pemerikasaan ibu hamil sudah sangat menurun hanya sekitar 5 orang sedangkan persalinan tidak menolong sama sekali, dan pengetahuan dukun tentang nyeri persalinan adalah karena sudah takdir dari yang maha kuasa sedangkan untuk bisa mengurangi nyeri persalinan yaitu dengan beberapa cara pertama mendampingi saat akan melahirkan, mengusuk (pijat ringan) pada daerah perut dan punggung bagian bawah, minta maaf atas segala kesalahan pada orang tua dan suami, membuka semua tempat yang tertutup di beberapa bagian rumah misalnya (pintu rumah, satu genting rumah, ikat rambut bahkan celana dalam suami) bila nyeri masih tak tertahankan minta air yang di beri do’a oleh seorang kiyai, semua dilakukan dengan tetap mengusuk (pijatan ringan) pasien sampai bayi di lahirkan, menurut dukun bayi mengusuk pasien bisa membuat pasien nyaman dan bisa mengurangi nyeri persalinan, nyeri di rasakan sangat hebat apabila kehamilan ”medeking” (kehamilan ganjil yaitu hamil 1, 3, 5, 7 dan seterusnya)

commit to user

Tentang karakteristik dukun bayi adalah seorang yang di anggap trampil dan di percaya oleh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan menolong persalinan normal serta perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat, telah di percaya masyarakat untuk menjadi dukun bayi di desa kembangringgit kecamatan pungging kabupaten mojokerto selama 25 tahun, mendapat ilmu menjadi dukun di warisi oleh dukun bayi sebelumnya, dan sudah mendapatkan pelatihan dukun bayi dari dinas kesehatan saat ini dukun bayi sudah mengikuti program pemerintah yaitu kemitraan bidan dan dukun, suatu program dimana dukun bayi tidak lagi menolong persalinan tetapi menjalin kemitraan dengan bidan dalam memberikan pertolongan persalinan dengan pembagian tugas sesuai kewenangan masing masing

Sedangkan karakteristik pendamping pasien adalah pendamping pasien bisa terdiri dari keluarga pasien, ibu atau suami pasien yang sedang mendampingi proses persalinan dari awal hingga persalinan selesai dengan terus memberikan semangat kepada pasien dalam menghadapi nyeri persalinan

3. Evaluasi teknik pijat Effleurage oleh bidan dan pendamping pasien