• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerbitan laporan dan catatannya

Dalam dokumen Buku Ajar: Akuntansi Sektor Publik (Halaman 90-96)

BAB 6 Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik

E. Penerbitan laporan dan catatannya

B. Analisis bukti transaksi C. Mencatat data transaksi D. Posting

E. Penerbitan laporan dan catatannya A. Transaksi

Menurut Sunarto Zulkifli (2003:10) dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Akuntansi Perbankan Syariah” menyatakan bahwa : “Secara umum transaksi dapat diartikan sebagai kejadian ekonomi/ keuangan yang melibatkan paling tidak 2 pihak (seseorang dengan seseorang atau beberapa orang lainnya) yang saling melakukan pertukaran, melibatkan diri dalam perserikatan usaha, pinjam meminjam atas dasar sama-sama suka ataupun atas dasar suatu ketetapan hukum atau syariah yang berlaku. Dalam sistem ekonomi yang paradigma Islami, transaksi harus dilandasi oleh aturan hukum-hukum Islam (syariah) karena transaksi adalah manifestasi amal manusia yang bernilai ibadah dihadapan Allah, yang

82 dapat dikategoriakn menjadi 2 yaitu transaksi halal dan haram.”

Transaksi menurut Skousen (2007:71) dalam bukunya yang berjudul ”Pengantar Akuntansi Keuangan” menyatakan bahwa : “Pertukaran barang dan jasa antara (baik individu, perusahaan-perusahaan dan organisasi lain) kejadian lain yang mempunyai pengaruh ekonomi atas bisnis.”

Transaksi menurut Indra Bastian (2007:27) adalah sebagai berikut : “Transaksi adalah pertemuan antara dua belah pihak ( penjual dan Pembeli) yang saling menguntungkan dengan adanya data/bukti/dokumen pendukung yang dimasukkan kedalam jurnal setelah melalui pencatatan”

Pengertian transaksi menurut Slamet Wiyono (2005:12) adalah sebagai berikut : “Transaksi adalah suatu kejadian ekonomi atau keuangan yang melibatkan paling tidak dua pihak( seseorang dengan seseorang atau beberapa orang lainnya) yang saling melakukan pertukaran, melibatkan diri dalam perserikatan usaha pinjam meminjam dan lain-lain atas dasar suka sama suka ataupun atas dasar suatu ketetapan hokum/syariat yang berlaku”

Sedangkan Pengertian transaksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai berikut: “Persetujuan jual beli dalam perdagangan antara pihak pembeli dan penjual”.

B. Analisis bukti transaksi

Perusahaan akan melakukan pencatatan jika suatu transaksi benar-benar terjadi dan sah. Transkasi yang sah didukung adanya bukti transaksi yang sah pula. Bukti transaksi

83 dinyatakan sah apabila telah ditanda tangani oleh pihak yang berwenang/penanggungjawab. Sebelum melakukan pencatatan dalam jurnal dan buku besar, terlebih dahulu harus diadakan analisis bukti transaksi, yaitu memeriksa kebenaran jumlah dan keabsahan bukti transaksi yang bersangkutan. Setelah bukti transaksi dinyatakan benar dan sah, selanjutnya dianalisis untuk menentukan akun yang harus dicatat didebit dan dikredit.

C. Mencatat data transaksi

a) Tahapan-Tahapan Proses Pencatatan Transaksi Keuangan Untuk memulai membuat catatan transaksi keuangan, maka setiap transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan akan menjadi informasi awal yang harus dicatat dan diolah sehingga nantinya menghasilkan laporan keuangan. Berikut ini langkah-langkah untuk membuat pencatatan transaksi keuangan:

1. Menyiapkan Bukti-Bukti Transaksi

Sebelum membuat pencatatan transaksi keuangan, tentunya anda harus menyiapkan bukti0buktir transaksi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Bukti-bukti transaksi ini memang sangat penting karena sebagai dasar dari pencatatan transaksi yang anda buat. Dapat dikatakan bila bukti-bukti tersebut dianggap sebagai pertanggung jawaban terhadap transaksi yang sudah dilakukan. Untuk dapat mencatat bukti-bukti tersebut ke dalam jurnal, tentunya bukti-bukti-bukti-bukti ini harus dianalisis terlebih dahulu sehingga diketahui perlakuan yang

84 tepat untuk akun yang berkaitan. (baca juga: Prinsip Akuntansi Syariah Di Indonesia)

2. Pencatatan Transaksi Ke Dalam Jurnal Harian

Setelah menganalisis bukti-bukti transaksi yang ada, saatnya mencatat bukti-bukti tersebut ke dalam jurnal harian. Jurnal merupakan catatan yang disusun secara sistematis dan didasarkan pada kronologis transaksi-transaksi yang dilakukan. Fungsi dari adanya jurnal ini adalah:

a) Digunakan untuk mencatat semua transaksi yang dilakukan berdasarkan pada bukti yang ada.

b) Fungsi historis, sehingga transaksi-transaksi yang ada dapat dicatta berdasarkan waktu kejadiannya.

c) Fungsi analisis, setiap transaki yang dilakukan dan dicatat dalam jurnal merupakan hasil analisa dari bukti-bukti yang tersedia.

d) Fungsi intruktif, artinya pencatatan yang dilakukan di dalam jurnal dapat digunakan sebagai intruksi untuk melakukan posting debet atau kredit ke buku besar.

e) Memberikan informasi terkait dengan transaksi-transaksi yang sudah dilakukan.

Dalam pembagiannya, jurnal terdiri dari dua jenis yaitu:

a) Jurnal Umum : Yaitu jurnal yang mencatat seluruh transaksi ke dalam sebuah kesatuan berdasarkan pada urutan waktu. b) Jurnal Khusus : Jenis jurnal ini biasanya digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan secara spesifik berdasar pada jenis dan kebutuhan perusahaan.

85 Berikut ini beberapa jenis jurnal khusus yang sering digunakan di perusahaan.

a) Jurnal penjualan b) Jurnal penerimaan kas c) Jurnal pengeluaran kas d) Jurnal pembelian e)

3. Melakukan Posting Ke Dalam Buku Besar

Berikut ini langkah-langkah untuk memposting dari jurnal ke dalam buku besar:

a) Pindahkan tanggal transaksi dari jurnal ke lajur perkiraan yang berkaitan di dalam buku besar.

b) Pindahkan jumlah debet dan kredit yang ada di jurnal ke lajur debet atau kredit perkiraan yang ada di buku besar. c) Catat nomor kode akun pada kolom referensi jurnal sebagai

tanda jumlah jurnal yang sudah dipindahkan ke dalam buku besar.

d) Catat nomor halaman jurnal pada kolom referensi yang ada di dalam buku besar setiap pemidah-bukuan.

D. Posting

Posting adalah pemindahan dari buku jurnal ke buku besar.Dalam sistem akutansi buku jurnal dan posting dilakukan dengan cara automatis oleh komputer (auto posting).

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencatat jurnal dan posting yaitu cara teknik yang hanya dapat dilakukan dengan dukungan sistem komputer yang terintergrasi.

86 E. Penerbitan laporan dan catatannya

Selama satu periode akuntansi, transaksi dicatat dan dikelompokkan ke dalam buku besar dan kemudian, berdasarkan catatan tersebut, dibuatlah laporan keuangan yang akan disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

87

Dalam dokumen Buku Ajar: Akuntansi Sektor Publik (Halaman 90-96)