• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Musyawarah Nasional III Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional,

Menimbang : 1. Bahwa Apernas sebagai Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat

Nasional yang mewadahi para pengembang kecil rumah Tapak dan Susun Sejahtera yang bersifat terbuka, professional dan Independen mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjawab tantangan akan kebutuhan rumah sederhana sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

2. Bahwa pengimplementasian hasil – hasil Munas II Apernas Tahun 2012, khususnya Visi, Misi, Pancakrida, Naskah deklarasi pendirian dan AD/ART Apernas dan perlu memperjuangkan asprasi dan kepentingan pengembang kecil dalam Rekomendasi Apernas.

3. Bahwa untuk maksud terebut di atas, perlu ditetapkan dengan Ketetapan MUNAS III APERNAS 2015.

Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28H ayat (1)

2. Undang - Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

3. Undang-undang No 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun

4. Hasil Keputusan RAKERNAS I APERNAS, di Jakarta, tanggal 23 Februari 2013

Memperhatikan : Saran-saran, usul, dan masukan yang berkembang didalam MUNAS III

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL

DEWAN PENGURUS PUSAT

31

Sekretariat : Jl. Taruna Jaya No.102 Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur - 13720 Telp: 021-91799000, Fax: 021-44741034, Web: www.apernas.org, Email: dpp@apernas.org

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Rekomendasi Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional

sebagaimana terlampir dalam Ketetapan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Ketetapan ini.

2. Keputusan ini wajib dipahami, dihayati dan dilaksanakan sebagai komitmen bersama seluruh Anggota APERNAS untuk disampaikan dan di informasikan kepada seluruh stake holder dalam setiap usaha pengembang rumah sederhana sehat untuk masyarakat berpenghasilan rendah sebagaimana mestinya.

3. Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015

PIMPINAN MUNAS III

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL

H.M. Aris Suwirya, SE H.M. Zulfakar Ketua Sekretaris

Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL

DEWAN PENGURUS PUSAT

32

Sekretariat : Jl. Taruna Jaya No.102 Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur - 13720 Telp: 021-91799000, Fax: 021-44741034, Web: www.apernas.org, Email: dpp@apernas.org

LAMPIRAN KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL-III

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL Nomor: XII/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015

Tentang

REKOMENDASI

Sesungguhnya Pemerintah telah berupaya keras mengatur konsep hunian berimbang dengan diterbitkannya Surat Keputusan Bersama tiga Menteri yang dikenal SKB tiga Menteri (Menteri Dalam Negeri, Menteri PU dan Menteri Perumahan Rakyat) tertanggal 16 November 1992 yang diperkuat oleh SK Menteri Perumahan Rakyat No.04/1995, yang intinya Pemerintah akan memaksa pengembang besar menerapkan pola 1 : 3 : 6 melalui jalur perijinan dan akan memberi sanksi tegas setiap pelanggarnya, yang bunyi SKB tiga menteri tersebut adalah : setiap Pengembang yang memiliki lahan diatas 200 ha wajib membangun rumah dengan perbandingan 1 rumah mewah 3 rumah menengah dan 6 rumah sederhana/sangat sederhana (RS/RSS) disatu kawasan/lahan tersebut, Sedang yang luasnya kurang dari 200 ha dapat dibangun RS/RSS di lokasi lain melalui kemitraan dengan pengembang menengah dan kecil, anehnya meski dalam SK bersama tiga Menteri tersebut dalam pelaksanaan pola 1 : 3 : 6 itu terungkap banyak pelanggaran tidak ada yang dikenakan sanksi terhadap pengembang besar yang melanggar tersebut, sehingga saat ini semua kawasan permukiman mewah tidak ada satupun yang melakukan ketentuan itu secara konsisten dan konsekuen. Hal inilah yang mengakibatkan konsep hunian berimbang tidak berjalan atau gagal.

Mencermati situasi dan kondisi serta permasalahan yang berkembang saat ini, dengan dilandasi tanggung jawab moral sesama anak bangsa dan sesama pengembang rumah sederhana sehat, serta berkeinginan luhur untuk membantu jutaan saudara kita Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang saat ini tengah membutuhkan RSH dan Rumah Petak Milik (RPM), sekaligus membantu program Pemerintah untuk memenuhi target pengembangan pembangunan pada Rencana Jangka Menengah (RPJM) rumah sederhana sehat (RSH) dan rumah petak milik (RPM), baik yang berpenghasilan tetap dan tidak tetap.

Sebagaimana diketahui dari tahun ke tahun realisasi bantuan stimulan PSU tidak mencapai target dan sasaran, sehingga MBR sebagai pemilik Rumah Sejahtera tidak bisa menerima haknya bantuan stimulan PSU. Hal tersebut berakibat kawasan permukiman dan perumahan tidak terawat bahkan rusak , sehingga kawasan menjadi kumuh dan PSU rusak serta nilai rumah turun ( LTV turun ).

Prosedur bantuan PSU berbelit karena melalui birokrasi PEMKAB – PEMKOT – PEMERINTAH PROVINSI – KEMENPUPR : DIRJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN – PKS dengan KEMENPUPR, ada indikasi birokratis, lama dan lamban tata kelolanya.

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL

DEWAN PENGURUS PUSAT

33

Sekretariat : Jl. Taruna Jaya No.102 Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur - 13720 Telp: 021-91799000, Fax: 021-44741034, Web: www.apernas.org, Email: dpp@apernas.org

Di lain pihak PSU adalah komponen pembiayaan konstruksi , di mana bank penerbit KPR Sejahtera memberikan KMK ; bahkan ada pembiyaan refinancing pembebasan lahan melalui KREDIT PEMBEBASAN LAHAN ( KPL ), sepanjang yang dibangun adalah Rumah Sejahtera Tapak , Bank BTN sudah menaikkan plafon menjadi Rp.7.500.000.000,- mulai tahun 2013.

Perlu kajian integrasi bantuan stimulan PSU dengan bank penerbit KPR Sejahtera dengan pola refinancing : bank yang membiayai konstruksi akan memasukan RAB dan SPESIFIKASI PSU ke dalam paket pembiayaan konstruksi sesuai standar RAB - Bestek KEMENPUPR ; pencairan PSU akan mengurangi debet KMK.

Tim verifikasi . baik dari unsur PEMDA maupun KEMENPUPR, dapat berkoordinasi dengan bank tentang realisasi pembangunan PSU , bahkan progress pembangunan PSU dapat dilaporkan.

Pada saat bank mengadakan progress report kemajuan proyek dapat dicatat dan dilaporkan khusus kemajuan PSU , ditambahi nilai pisik dan Rupiah PSU – appraisal report bank agar obyektif. Bank dapat minta pencairan nilai PSU setelah diadakan verikasi. Berikut kajian swakelola jika KEMENPUPR dapat menugasi APERNAS :

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL

DEWAN PENGURUS PUSAT

34

Sekretariat : Jl. Taruna Jaya No.102 Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur - 13720 Telp: 021-91799000, Fax: 021-44741034, Web: www.apernas.org, Email: dpp@apernas.org CRASH PROGRAM PSU 2015 – 2016

Dengan crash program tahun 2015 , integrasi dan refinancing PSU pemilihan lokasi langsung oleh KEMENPUPR dan Bank Penerbit KPR Sejahtera , dengan PEMDA bersifat koordinasi. DPP– DPD APERNAS membantu menyiapkan Pengembang Pemasok Rumah Sejahtera termasuk LAHAN KAWASAN PERMUKIMAN yang telah menenuhi kriteria dapat bantuan PSU, diusulkan ada Nota Kesepahaman KEMENPUPR – DPP APERNAS. Hasil kajian lapangan Bank Penerbit akan mengadakan koordinasi dengan KEMENPERA dan Pemasok Pengembang Anggota APERNAS untuk formalitas perjanjian dan persiapan fasilitas pembiayaan kredit komersial – KPL dan KMK.

Diterbitkan SOP untuk alur bisnis tersebut di atas disertai sosialisasi kepada pemangku kepentingan perumahan dan perbankan penerbit KPR Sejahtera.

Selanjutnya kami memohon kepada Bapak Presiden Republik Indonesia melalui Yang Terhormat Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, untuk dapat kiranya dalam waktu yang tidak terlalu lama membuat regulasi usaha pengembang besar, pengembang menengah dan pengembang kecil, merekomendasikan hal – hal sebagai berikut :

1. Untuk menghindari tidak terjadinya monopoli penguasaan lahan yang berlebihan dan diluar peruntukan RSH yang dapat berdampak pada persaingan usaha tidak sehat, perlu ada Ketentuan yang mengatur Ijin Lokasi Pembebasan lahan dimana pembebasan yang peruntukannya untuk Rumah Sederhana Sehat (RSH) hanya diberikan kepada Pengembang Kecil yang bermodal terbatas tidak kepada Pengembang Besar yang bermodal besar & Pengembang Menengah yang bermodal menengah.

2. Sudah saatnya perlu regulasi Pemerintah yang mengatur tentang Pengembangan Pembangunan Perumahan secara terpadu dan berimbang berdasarkan SKB Tiga Menteri yang lebih menegaskan kembali pola 1 : 3 : 6 yaitu :

a. Pengembang Besar yang bermodal besar yang hanya diijinkan membangun Rumah Mewah (susun non susun) dengan harga jual Rp. 500 juta keatas dan diwajibkan menjadi Anggota REI.

b. Pengembang Menengah bermodal menengah yang hanya diijinkan membangun Rumah Menengah (susun non susun) dengan harga jual Rp. 200 juta s/d Rp.500 juta,dan diwajibkan menjadi Anggota APERSI.

c. Pengembang Kecil bermodal kecil/terbatas wajib menjadi anggota APERNAS hanya diijinkan membangun Rumah Sederhana Sehat (RSH) dan Rumah Petak Milik (RPM) susun non susun dengan harga jual Rp.200 juta kebawah.

3. Reformasi birokrasi di Badan Pertanahan Nasional di tingkat pusat, di daerah masih ada kebijakan yag belum mendukung pengembang RSH, biaya yang menyangkut pertanahan masih disamakan dengan pengembang untuk rumah menengah dan besar, belum ada kepastian mengenai biaya dan waktu penyelesaian perizinan. Termasuk di dalamnya Biaya sertifikat Induk dan sertifikat pecahan.

4. Kebijakan Pemerintah Pusat untuk menghapus pajak pertambahan nilai (Ppn) sebesar 10% untuk pengembang RSH dan menurunkan pajak penghasilan (Pph) final dari 5 % menjadi 1 % masih belum ter-sosialisasi dengan baik.

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL

DEWAN PENGURUS PUSAT

35

Sekretariat : Jl. Taruna Jaya No.102 Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur - 13720 Telp: 021-91799000, Fax: 021-44741034, Web: www.apernas.org, Email: dpp@apernas.org

5. Biaya Perizinan dihampir instansi pemerintah daerah masih belum seragam, biaya perizinan untuk rumah RSH, menengah dan besar hampir sama nilainya, perizinan untuk RSH masih dijadikan obyek bukan subyek pembangunan daerah.

6. Mengusulkan untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui kebijakan Pemerintah agar Perbankkan atau Lembaga Keuangan pemberi KPR/KPA memprioritaskan suku bunga rendah khusus KPR—RSH dan KPR—RPM, serta memberi Kredit Perbankkan Pembebasan Lahan dan Kredit Konstruksi kepada pengembang kecil dengan Bunga 4% /Tahun.

7. Memohon kepada Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat memberikan kemudahan dan atau membebaskan perijinan kepada pengembang kecil yang melaksanakan pembangunan RSH & RPM.

8. Bantuan Uang Muka dari Bapertarum untuk pegawai negeri sipil, cicilan uang muka selama 5 tahun yang bersamaan dengan angsuran KPR, disesuaikan dengan masa tenor pinjamannya.

9. Perlunya dukungan regulasi khusus yang terkait dengan penyediaan rumah masyarakat berpenghasilan rendah, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota berupa PEMBEBASAN RETRIBUSI berupa Peraturan Daerah (Perda) : - SK IJIN LOKASI UNTUK PENGEMBANG RS SEJAHTERA TAPAK DAN SUSUN - IMB INDUK

- IMB PECAHAN

- REKOMENDASI TANAH MAKAM

10. Perlunya diterbitkannya Peraturan Daerah mengenai :

- Penyerahan Prasarana sarana Utilitas (PSU) dari Pengembang RS Sejahtera Tapak agar PSU dapat dipelihara oleh Pemerintah Daerah.

- Dana Alokasi Khusus (DAK) guna membantu Pemerintah Daerah menerima alokasi APBN untuk membantu pemeliharaan PSU paska penyerahan fasos – fasum berupa PSU dari pengembang RS Sejahtera.

- Percepatan bantuan PSU dari program kementerian perumahan rakyat untuk pengembang RS. Sejahtera tapak dan rusun.

- Perlunya diberlakukan multi years untuk anggaran PSU maupun DAK PSU mengingat sinkronisasi di lapangan.

11. MBR penghuni kawasan permukiman berhak mendapatkan bantuan pemeliharaan PSU melalui program DAK(Dana Alokasi Khusus) dari APBN.

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL

DEWAN PENGURUS PUSAT

36

Sekretariat : Jl. Taruna Jaya No.102 Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur - 13720 Telp: 021-91799000, Fax: 021-44741034, Web: www.apernas.org, Email: dpp@apernas.org

12. Perbankan sebagai kreditur juga sangat berkepentingan terpeliharanya PSU agar agunan KPR Sejahtera aman dari penurunan nilai (Collateral to Valuation) dan kepentingan investor pasar sekunder perumahan.

13. Percepatan proses rekomendasi dari pemerintah daerah, baik dari Kabupaten/Kota dan Propinsi atas usulan pengembang RS. Sejahtera, langsung dilakukan oleh pengembang RS. Sejahtera kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Cq. Dirjen Penyediaan Perumahan. Dan jika Organisasi Tata Pemerintahan Daerah belum siap, khususnya Pemerintahan Daerah Baru dan Pemekaran, PKS PSU dilaksanakan langsung pengembang RS Sejahtera dengan Kementerian PUPR RI Cq. Dirjen Penyediaan Perumahan dan Dirjen Pembiayaan Perumahan.

Demikian Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkah dan karunianya serta meridhoi APERNAS dalam membantu Pemerintah untuk mensukseskan target Membangun Rumah Sederhana Tapak dan Susun untuk MBR dukungan FLPP di Wilayah Republik Indonesia.

Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015

PIMPINAN MUNAS III

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL

H.M. Aris Suwirya, SE H.M. Zulfakar Ketua Sekretaris

Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL

DEWAN PENGURUS PUSAT

37

Sekretariat : Jl. Taruna Jaya No.102 Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur - 13720 Telp: 021-91799000, Fax: 021-44741034, Web: www.apernas.org, Email: dpp@apernas.org

KETETAPAN

MUSYAWARAH NASIONAL-III

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL

Dokumen terkait