• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Pengalaman Pasien yang Menderita Kanker Leher Rahim

Dari hasil penelitian ditemukan keluhan saat mengalami kanker leher rahim, perasaan saat sakit kanker leher rahim, hal- hal yang dialami pasien selama sakit kanker leher rahim, dan harapan pasien selanjutnya.

1. Keluhan saat mengalami kanker leher rahim

Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa keluhan yang dialami oleh partisipan saat mengalami kanker leher rahim berbeda-beda setiap partisipannya, mulai dari perdarahan yang banyak, sakit pinggang dan sakit pada bagian tubuh lain.

a. Perdarahan yang banyak

Empat dari lima partisipan menyatakan bahwa keluhan yang mereka alami saat mengalami kanker leher rahim adalah perdarahan yang banyak, seperti yang diungkapkan oleh partisipan dibawah ini:

"iyaaa trus gak berhenti-berhenti lah haidnya, trus tahun 2012 eee haidnya ee jadi ini kalo datang haid jadi sakit disisni terasa sakit dibawah pusat itu sakit ee haidnya pun tambah banyak” (Partisipan 1)

"kalo sakit nya yaa udah ada laah kalo 8 bulan yang lalu, itu pendarahannya udah lama tapi gak sakit” (Partisipan 2)

"gak ada,,gak ada,,tahu-tahu blooding aja” (Partisipan 5)

b. Sakit pinggang dan bagian tubuh lainnya

Kelima partisipan menyatakan bahwa keluhan yang mereka alami saat mengalami kanker leher rahim adalah sakit di pinggang dan bagian tubuh lain, sampai yang tidak tertahankan. Pernyataan partisipan yang berkaitan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut:

"...kalo datang haid jadi sakit disini terasa sakit dibawah pusat itu sakit ee haidnya pun tambah banyak sakit pinggang juga...” (Partisipan 1)

"...banyak keluar darah makin sakit perut jadinya, bahkan kadang-kadang maaf kata lobang anus ini kayak mau jebol gitu...” (Partisipan 2)

"...ya sakit disini (informan menunjuk pinggangnya). Sakit. Sakit sekali. Eh, barang darah itu keluar mah nggak, Cuma nyeri bekas darah luar. Sakit nya sekot-sekot neng...sakit sekali seperti mau melahirkan...” (Partisipan 3)

2. Hal- hal yang dialami pasien selama sakit kanker leher rahim a. Tidak mau melakukan hubungan suami istri

Dari hasil penelitian empat dari lima partisipan mengatakan tidak mau melakukan hubungan suami istri, seperti yang diungkapkan oleh partisipan sebagai berikut:

“...jadi ibu gak mau, takutnya tambah parah, ibu aja yah jangankan kesentuh sama itu laki-laki kesentuh jari aja dah keluar...”

(Partisipan 2)

“...nggak ada lagi, sakit, nggak mau ibu...” (Partisipan 3)

“...enggak lagi dek, karna sakit dan keluar darah kalo melakukan itu...”

(Partisipan 4)

b. Bersedih

Dari hasil penelitian kelima partisipan menyatakan bersedih saat mengalami penyakit kanker leher rahim, seperti yang diungkapkan oleh partisipan berikut:

“...yaa sangat sedih lah gimana nanti anak-anakku gak ada lagi orangtua nya kalo aku sakit-sakitan gini lama-lama nanti aku bisa meninggal kayak mana anak-anakku...” (Partisipan 1)

“...yaa sedih kali lah gak bisa jadi ibu rumah tangga yg baik, gak bisa ngurus anak, ngurus suami malah ngerepotin mereka jadinya kan banyak

biaya keluar jadinya gara-gara saya sakit ini...”

(Partisipan 2)

“...ibu sedih, tapi sekarang ibu pengen cepet sembuh...” (Partisipan 4) c. Tubuh berubah

Dari hasil penelitian kelima partisipan menyatakan tubuh berubah, seperti yang telah diungkapkan sebagai berikut:

“...trus badanku timbangan badanku makin menurun...” (Partisipan 1)

“ ya itu aja badannya tambah kurus yang tadinya gemuk. Kalau dah sakit jadi kurus gitu. Karena ada penyakit gitu...” (Partisipan 4)

“...tinggal badan kurus gini lah...” (Partisipan 5)

d. Malu karena bau

Dari hasil penelitian kelima partisipan menyatakan malu karena bau, seperti yang telah diungkapkan sebagai berikut:

“...kadang-kadang ya namanya darah ini. Kadang-kadang mungkin dia dah lama, kadang-kadang keluarnya agak kurang sedap, kadang-kadang malu aku...” (Partisispan 3)

“...jadi malu dong. Kalau bau ibu ganti softex..., ya ada perasaan minder, ya malu karena bau...” (Partisipan 4)

“...juga ada keputihan, keputihan kadang bau ibu jadi malu gitu, takut kalau kebau orang lain kan jadi nggak enak...” (Partisipan 5) e. Tidak tinggal bersama suami

Dari hasil penelitian dua dari kelima partisipan menyatakan tidak tinggal bersama suami, seperti yang telah diungkapkan partisipan sebagai berikut:

“...semenjak kena penyakit ini ibu tinggal sama orang tua, suami pun jadi berubah gitu sama ibu, yah gitu lah dek...” (Partisipan 2)

“...si bapak kan kerja di Medan jarang pulang juga jadi yang ngurusin ibu yah mamak ibu lah...” (Partisipan 3) f. Peran sebagai istri dan ibu terganggu

Dari hasil penelitian kelima partisipan menyatakan peran sebagai istri dan ibu terganggu, seperti yang telah diungkapkan partisipan sebagai berikut:

“...yah terganggu lah. Jadi gak bisa kerja, dulu bisa ngepel, ngelap kaca...”

(Partisipan 1)

“...gimana ya rasanya seperti meninggalkan tanggung jawab ibu gitu dan terganggu juga karena ibu dirawat gini...” (Partisipan 3)

“...ibu jadi ibu dan istri ini merasa terganggu sekali dengan penyakit ini

dek...” (Partisipan 5)

Dari hasil penelitian kelima partisipan menyatakan merasa tidak mampu dan tidak sempurna melakukan ibadah, seperti yang telah diungkapkan partisipan sebagai berikut:

“...kalau berdoa aku terus menerus berdoa, ke gereja aku mohon sama Tuhan supaya aku diberi kesembuhan diberi kekuatan aku nya, jadi lebih banyak berdoa aku daripada dulu sewaktu belum kena penyakit ini ...”

(Partisipan 1)

“...ibu gak solat kalo lagi keluar darahnya. Kan itu keluar kotor-kotoran juga lagi mens. Waktu keluar aja ibu gak solat, kalo gak keluar dia sebisa ibu solat lah...” (Partisipan 2)

“...gak solat ibu, kan susah untuk solat kan jadi sedih ibu kalo lagi keluar terus darahnya gak bisa ibadah lagi jadinya...” (Partisipan 4)

h. Cobaan dari Tuhan

Dari hasil penelitian, kelima partisipan menyatakan cobaan dari Tuhan, seperti yang diungkapkan partisipan sebagai berikut:

“...ya aku berpikir ini cobaan dari Tuhan untuk aku supaya aku harus sabar dan tabah...” (Partisipan 1)

“...yah mungkin teguran. Ya udahlah ibu gak pernah apa, mungkin ini teguran Yang Maha Kuasa, yah itu aja...” (Partisipan 2)

“...ini lagi dicoba, ini cobaan dari Allah, kalau yang ngasih sakit itu Gusti Allah, nanti yang nyembuhin Gusti Allah lagi...” (Partisipan 5)

3. Harapan pasien selanjutnya

a. Harapan dan pasrah pada Tuhan

Dari hasil penelitian, kelima partisipan menyatakan harapan dan pasrah pada Tuhan, seperti yang diungkapkan partisipan sebagai berikut:

“...sekarang aku pengen cepat sembuh, tapi kalau itu sih yang menentukan Tuhan ya aku si pasrah-pasrah aja...” (Partisipan 1)

“...yah sekarang pengen sembuh aja, cepet-cepet sembuh gitu. Pengen sehat aja, nggak banyak pikiran apa-apa. Minta diampuni diampuni dosa-dosa, karena ada penyakit ini itu dosa dan tapi sekarang ibu ya pasrah aja sama Allah...” (Partisipan 4)

‘...pokoknya ibu datang kesini tuh pengen sembuh gitu, barang kali bisa diobati, yang ibu pikirkan sekarang pengen sehat aja nggak mikirin yang lain, yang ibu inginkan sehat. Tapi itu juga kan tergantung Tuhan ya kan dek, walaupun ibu pengen sehat, kalau Tuhan menentukan lain kan...”

(Partisipan 5)

Dokumen terkait