• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebelum peneliti mengangkat judul ini menjadi sebuah skripsi, peneliti sudah sering mengamati distro yang ada di Kota Medan, terutama yang berada dikawasan Jalan Dr. Mansyur. Kawasan Jalan Dr. Mansyur yang berdekatan dengan kampus Universitas Sumatera Utara yang juga merupakan tempat peneliti mengikuti kegiatan perkuliahan. Peneliti sering melintas dikawasan Jalan Dr. Mansyur baik ketika hendak berangkat kekampus atau pulang selesai dari akitivitas kampus. Selain sering melihat distro yang ada dikawasan Jalan Dr. Mansyur, peneliti juga gemar mengamati perkembangan fashion atau konsep pakaian yang sedang berkembang dikalangan masyarakat.

Berawal dari ketertarikan peneliti dalam mengamati fashion atau konsep pakaian serta adanya pengamatan peneliti yang melihat kawasan Jalan Dr. Mansyur banyak tumbuh subur dan menjadi lahan tempat kumpulnya anak muda, salah satunya industri kreatif distro. Sepanjang kawasan Jalan Dr. Mansyur, dimulai dari pintu 4 Universitas Sumatera Utara hingga lampu merah persimpangan Jalan Dr. Mansyur dengan Jalan Setia Budi menjadi pusat tumbuh suburnya distro di Kota Medan. Selain itu pengalaman peneliti pada masyarakat mendengar kawasan Jalan Dr. Mansyur akan familiar dengan yang namanya distro-distro kenamaan.

Berawal dari hal itu peneliti menjadikannya sebuah judul skripsi untuk diteliti hingga akhirnya di ACC pada tanggal 15 April 2016. Kemudian peneliti terjun kelapangan penelitian dikawasan Jalan Dr. Mansyur mengunjungi Distro SnugxRaw sambil dengan harapan dapat berjumpa dengan owner atau kepala toko distro tersebut. Hendak masuk ke distro, peneliti terheran melihat distro terbagi menjadi dua toko. Jika sepintas diperhatikan Distro SnugxRaw tidak terlihat dibagi dua toko, namun jika didekati kedalam toko pembagian distro menjadi dua toko terlihat jelas. Dua pintu yang berbeda menjadi pintu masuk ke Distro SnugxRaw, yang satu berlabel SNUG Store dan satu lagi berlabel RAW Labs. Peneliti kemudian masuk lewat pintu RAW Labs kedalam Distro bersama kawannya, didalam distro ada dua orang karyawan Distro berdiri sambil memainkan gadget mereka yang langsung menghentikan aktivitas mereka melihat kunjungan peneliti.

Peneliti melihat satu per satu pakaian seperti kaos, kemeja, celana, topi, serta tas yang dipajang di toko RAW Labs. Mayoritas pakaian yang dipajang di toko RAW Labs berwarna gelap, menunjukkan ciri keras dengan corak pakaian bermotif tengkorak sampai gambar band dengan genre hardcore ditambah suasana toko yang sedikit gelap. Toko RAW Labs dihubungkan dengan satu pintu seukuran 3 orang dewasa yang berdekatan dengan kasir Distro SnugxRaw. Masuk ke toko SNUG Store suasana lebih santai dengan dekorasi ruangan yang rapi, elegan, stylist, dan suasana ruangan lebih terang dengan lampu ruangan putih kekuning kuningan. Pakaian yang dipajang menunjukkan tampilan formal dengan

kemeja polos, bermotif, flannel, kaos dengan corak yang simpel, celana jeans dan jogger, tas, serta berbagai aksesoris.

Tepat pada waktu peneliti berkunjung ke Distro SnugxRaw, ada beberapa pengunjung yang datang untuk berbelanja atau hanya sekedar melihat pakaian dan jika tidak cocok pembeli meninggalkan Distro SnugxRaw. Setelah cukup lama melihat pakaian yang dipajang, peneliti akhirnya tertarik membeli kaos hitam merek Maternal Disaster yang bergamabar kantong kresek bermata satu. Kemudian peneliti meminta karyawan toko untuk mencari size M. Salah satu karyawan bergegas menuju ruangan didekat kasir Distro SnugxRaw yang berada di toko SNUG STORE yang menjadi ruangan penyimpanan stok barang distro yang tersusun rapi sekilas terlihat dari luar ruangan yang tidak memiliki pintu ruangan.

Sembari barang dicarikan peneliti mengajak karyawan yang stand by bersama saya berdiri. Karyawan tersebut menyebut Luluk ketika peneliti menanyakan nama, peneliti kemudian mengajak Luluk mengobrol sambil menyisipkan pertanyaan pertanyaan penelitian hingga karyawan yang tengah mencari barang yang hendak dibeli datang menghampiri. Kaos tersebut kemudian diterima peneliti untuk selanjutnya peneliti mencoba menggenakan kaos tersebut di fitting room26

26

Fitting room adalah ruangan kecil yang terdapat dalam sebuah toko pakaian yang digunakan oleh konsumen untuk mencoba dan melihat pakaian yang diinginkan sebelum dibelanjakan

. Merasa cocok dengan kaos tersebut, peneliti kemudian menuju kasir mendatangi Luluk dan kawannya sesama karyawan Distro SnugxRaw yang sudah menunggu tentunya. Kaos tersbut kemudian dilipat dengan rapi diberi

kantong belanja berlogo Distro SnugxRaw dan diberi faktur belanja. Sebelum membayar peneliti berkenalan dengan karyawan bernama April dan mengajak mengobrol bertanya seputar Distro SnugxRaw.

Ketika peneliti mengobrol dan bertanya kepada Luluk dan April yang pada saat itu berada di toko untuk menjalankan kewajiban mereka menjaga distro SnugxRaw untuk shift pagi, pukul 10.00 sampai pukul 16.00 di sore harinya. Luluk dan April kurang tepat untuk dijadikan informan, karena ketika peneliti bertanya, mereka kurang paham tentang Distro SnugxRaw dan pengalaman kerja disana baru menginjak 3 bulan. Kemudian peneliti diarahkan untuk menjumpai owner dari Distro SnugxRaw pada malam hari ketika Distro SnugxRaw akan tutup. Peneliti kemudian meminta contact person owner Distro SnugxRaw, April merogoh kantong dan mendapati gadget untuk selanjunya memberikan id line dari owner Distro SnugxRaw kepada peneliti. Peneliti kemudian menambah pertemanan diaplikasi chat line dengan owner Distro SnugxRaw, tertulis nama Ersad pada aplikasi line.

Pada malam hari sekitar pukul 21.30 peneliti mendatangi Distro SnugxRaw dengan tujuan menjumpai owner Distro SnugxRaw, yaitu bang Ersad. Distro SnugxRaw pada pukul 22.00 akan ditutup dan kembali beroperasi pada pagi hari pukul 10.00 oleh karyawan yang mendapat jatah shift27

27 Shift adalah pembagian waktu kerja karyawan dalam sebuah perusahaan atau toko.

pagi. Peneliti dapat memanfaatkan waktu sebelum distro ditutup dengan mengajak karyawan distro pada shift malam untuk mengobrol dan memberitahu maksud dan tujuan peneliti ke Distro SnugxRaw. Ada Bang Herlambang yang dipanggil Mbeng dan

Bang Hendra yang menjaga Distro SnugxRaw pada malam hari. Bang Mbeng adalah seorang mahasiswa yang sedang kuliah di Universitas Medan Area dengan konsentrasi jurusan psikologi. Ketika mengobrol Bang Mbeng bercerita banyak tentang fashion distro dan pengalaman bekerja di Distro SnugxRaw selama 3 bulan.

Shift malam bagi Mbeng memudahkannya untuk tetap mengikuti perkuliahan pada pagi hari samapai sore hari dikampus Universitas Medan Area. Bersama Bang Hendra yang merupakan kepala toko yang dipercayakan owner Distro SnugxRaw. Bang Hendra sudah bekerja di Distro SnugxRaw selama kurang lebih satu tahun. Dipercaya untuk mengemban tanggung jawab untuk mengatur distro selama owner tidak berada didistro, membuat pengalaman dan kepemimpinan untuk mengajak sesama karyawan untuk bekerja bersama-sama mengurus Distro SnugxRaw.

Obrolan malam berakhir ketika jam menunjukkan pukul 22.00 dan tepat pada jam itu juga, mobil pribadi berhenti didepan Distro SnugxRaw terdengar ucapan Bang Hendra yang mengatakan yang didalam mobil adalah Bang Ersad, owner Distro SnugxRaw. Peneliti yang berada diatas sepeda motor dipelataran Distro SnugxRaw melihat seorang pria memakai kaos hitam lusuh dangan tampilan santai berbadan besar dan gemuk menggunakan kacamata minus lengkap dengan brewok yang lumayan lebat terkesan sanggar. Pria tersebut langsung masuk kedalam Distro SnugxRaw menjumpai karyawan yang sedang bersiap-siap menutup distro, lampu dimatikan, pintu distro ditutup, komputer di kasir dimatikan, hingga karyawan mengadakan briefing didalam distro.

Satu jam berlalu dari dalam Distro keluar Bang Mbeng bersama owner Distro SnugxRaw sementara Bang Hendra mengunci pintu Distro dan menarik pintu besi Distro, Bang Ersad diperkenalkan oleh Bang Mbeng dan peneliti memperkenalkan diri dan mengutarakan maksud dan tujuan peneliti untuk melakukan penelitian di Distro SnugxRaw serta niatan untuk meminta waktu Bang Ersad untuk berjumpa dengan peneliti.

Awalnya Bang Ersad bertanya-tanya seperti ada keraguan dan kecemasan dengan kehadiran peneliti untuk melakukan penelitian di Distro SnugxRaw. Namun dengan rapport yang dibangun oleh peneliti dangan baik, Bang Ersad akhirnya memahami dan mengindahkan maksud dan tujuan serta keinginan peneliti untuk meneliti. Peneliti kemudian menanyakan waktu yang tepat untuk dapat berjumpa dengan Bang Ersad, namun Bang Ersad mengutarakan membuat janji dengan peneliti untuk minggu depan, berhubung pada minggu ini Bang Ersad sibuk. Untuk memudahkan komunikasi dilain waktu, Bang Ersad dengan ramah memberi kontak nomor telepon. Malam semakin larut membuat Bang Ersad bergegas masuk kedalam mobil untuk berkendara kembali kerumah beristirahat.

Besoknya pada siang hari setelah makan siang peneliti kembali ke distro SnugxRaw mendapati Bang Hendra dan Bang Dicky sedang duduk dikasir distro dengan kegiatan masing-masing. Peneliti menhampiri mereka dan berjabat tangan dan mengobrol dengan mereka dengan bahasa santai sambil bercanda. Ketika mengobrol dengan mereka peneliti menyisipkan pertanyaan-pertanyaan peneliti yang menyangkut dengan skripsi peneliti. Situasi distro yang khas dengan musik genre rock, pop hingga punk yang berasal dari komputer dikasir distro yang

terhubung ke speaker yang dipasang disudut ruangan distro. Dengan volume yang lumayan keras musik yang terdengar menjadi hiburan tersendiri untuk karyawan yang menjaga Distro ketika tidak ada kustomer yang berbelanja dan menjadi hiburan yang familiar untuk kustomer yang datang berbelanja ke distro.

Ketika Distro SnugxRaw belum kedatangan kustomer, karyawan yang menjaga distro biasanya sibuk dengan gadget, menyetel musik di komputer, bermain game di komputer atau gadget sampai PSP, serta menonton dvd lewat komputer. Peneliti mengalami kendala ketika dhadapkan pada situasi obrolan dengan karyawan distro ketika berada didalam distro dengan situasi musik terdengar keras dan ketika karyawan asyik dengan kegiatan masing-masing. Obrolan santai peneliti dengan karyawan ketika karyawan keluar dari dalam distro untuk selanjutnya duduk santai diatas sepeda motor sambil menghisap rokok sebatang sampai dua batang rokok.

Suasana didalam distro yang sejuk dengan AC dan ruangan yang kedap suara dan udara membuat ruangan Distro SnugxRaw selalu dingin dan sejuk membuat karyawan merokok diluar ruangan Distro SnugxRaw. Sambil merokok peneliti bertanya tanya dengan mengobrol santai dengan harapan data yang diterima peneliti apa adanya dan diselingi canda tawa. Terkadang mereka meninggalkan rokok mereka dipelataran Distro SnugxRaw ketika kustomer datang berkunjung ke Distro SnugxRaw untuk melayani kustomer yang datang. Hal seperti ini menjadi keadaan yang menggangu keberlangsungan obrolan yang terjadi antara peneliti dan karyawan Distro SnugxRaw.

Kendala-kendala yang dihadapi ketika mengobrol dengan karyawan distro pada saat distro beroperasi membuat peneliti inisiatif membuat janji dengan karyawan untuk jumpa diluar jam kerja Distro SnugxRaw. Ketika berada di Distro SnugxRaw peneliti mengambil kesempatan yang tepat untuk mengajak ngobrol atau bertanya singkat dan lebih banyak melakukan pengamatan terhadap suasana distro, kegiatan yang dilakukan karyawan selama berada pada distro, kustomer yang datang, dan pakaian yang dijul pada Distro SnugxRaw.

Seminggu kemudian peneliti menghubungi Bang Ersad, pemilik Distro SnugxRaw. Ketika memanggil lewat sambungan jaringan handphone, peneliti menerima nomor yang dihubungi sibuk. Akhirnya peneliti memutuskan meninggalkan pesan dengan mengirim pesan singkat lewat handphone. Sampai malam hari peneliti tidak kunjung menerima pesan balasan dari Bang Ersad, hingga sekitar pukul 22.00 peneliti mengirim pesan chat lewat aplikasi line. Selang 15 menit berlalu, peneliti menerima pesan balasan yang berlanjut dengan membuat janji kembali pada dua hari berikutnya tepat pada Hari Rabu.

Pada hari Rabu sesuai janji dengan Bang Ersad, peneliti mengirim pesan chat lewat aplikasi line kepada Bang Ersad. Dua jam berlalu peneliti menerima pesan balasan dan berkesepakatan jumpa pada siang hari selesai makan siang dengan tempat yang belum ditentukan untuk selanjutnya akan dikabari oleh Bang Ersad. Pada siang hari peneliti tidak kunjung menerima pesan atau kabar dari Bang Ersad hingga peneliti berkesimpulan Bang Ersad sedang sibuk dan memutuskan datang berkunjung pada malam sebelum Distro SnugxRaw tutup dimalam hari.

Sekitar jam 21.30 peneliti berada di Distro SnugxRaw yang dijaga oleh Bang Luluk dan Bang Mbeng. Tampilan ala gaya distro menggunakan kaos putih polos, jeans ketat, aksesoris kalung putih longgar menggantung dileher serta cincin dengan kepala tengkorak, lengkap dengan sneakers hitam sol sepatu putih menjadi pilihan Bang Luluk untuk mengisi shift malam Distro SnugxRaw. Sementara Bang Mbeng menggunakan kupluk hitam, kaos putih dengan gambar simpel, celana jeans ketat diujung dilipat sampai semata kaki, menggunakan aksesoris cincin bermata tengkorak, lengkap dengan sepatu samata kaki hitam merek Dr. Marteen.

Peneliti datang ketika mereka tengah duduk santai didudukan sepeda motor yang ada dipelataran parkir depan Distro SnugxRaw. Peneliti mengajak ngobrol hingga tiba waktu menutup distro setelah melihat kedatang Bang Ersad, owner Distro SnugxRaw. Bang Ersad menghampiri peneliti mengobrol sebentar untuk selanjutnya masuk kedalam distro untuk persiapan tutup Distro SnugxRaw dan briefing dengan karyawan Distro SnugxRaw.

Selang beberapa lama, Bang Ersad dan menghampiri peneliti dan membuat janji ulang untuk jumpa besok pagi di Distro SnugxRaw bertepatan Distro akan bersih-bersih rutin tiap bulannya. Setelah sepakat, peneliti dan Bang Ersad bersalaman tanda pamit untuk pulang ketempat masing-masing. Peneliti kemudian menerima ajakan karyawan Distro SnugxRaw untuk nongkrong bareng dengan mereka disalah satu cafe yang ada di Kota Medan. Kemudian berangkat dengan tujuan Cafe Chirurgie yang ada di Jalan K.H Wahyid Hasyim, disana peneliti dan karyawan telah mendapati kawan-kawan dari Bang Luluk dan Bang

Mbeng yang tengah asyik nongkrong disana. Peneliti nongkrong bersama mereka dan turut membahas permasalahan konsep pakaian distro yang ada pada Distro SnugxRaw.

Besok paginya peneliti datang ke Distro SnugxRaw sekitar jam 10.15 dan mendapati pintu Distro SnugxRaw hanya dibuka setengah saja dengan pintu di toko RAW Lab tertutup rapat. Peneliti memarkir sepeda motor dipelataran Distro SnugxRaw, masuk kedalam distro mendapati Bang Hendra, Bang Luluk, dan Bang Dicky duduk santai dikasir. Didalam distro masih gelap dan udara tidak sejuk seperti biasanya, maklum saja pagi itu sekitaran kawasan Jalan Dr. Mansyur mengalami pepadaman listrik bergilir.

Sementara mereka membersihkan distro, peneliti menunggu Bang Ersad di pelataran Distro SnugxRaw. Hingga sekitar jam 12.30 mobil sedan milik Bang Ersad terparkir dibadan jalan depan pelatran Distro SnugxRaw, dari dalam mobil keluar Bang Ersad dan seorang pria dan wanita. Begitu keluar dari dalam mobil Bang Ersad meminta waktu sebentar untuk masuk kedalam distro menjumpai karyawan-karyawan distro. Sekilas dari luar distro terlihat dari pintu kaca Distro SnugxRaw mereka berdiskusi ringan dengan pria dan wanita yang datang bersama Bang Ersad ke distro sebelumnya.

Selang beberapa waktu Bang Ersad keluar dari dalam distro meninggalkan pria dan wanita tersebut bersama karyawan-karyawan yang bertugas pagi itu. Peneliti dan Bang Ersad kemudian duduk santai didepan sebuah barbershop28

28

Barbershop adalah sebuah salon khusus pria yang memberikan pelayanan mulai dari potong rambut, cuci rambut, pijat, dan perawatan lain yang ditujukan bagi kaum hawa.

meja kecil sebagi tempat peneliti dan Bang Ersad duduk santai sambil mengobrol. Ditengah obrolan atau wawancara yang dilakukan peneliti dengan Bang Ersad yang tidak sepengetahuannya telah direkam oleh peneliti, turun hujan lumayan deras. Mengharuskan peneliti dan Bang Ersad berteduh kedalam pelataran barbershop yang beratap dan melanjutkan wawancara yang terganggu. Bang Ersad menjadi salah satu informan yang paham benar tentang fashion distro, karena selain sebagai owner Bang Ersad juga membuat merek fashion distro sendiri yang diberi label Sir Alex serta bertindak juga sebagai konsumen yang gandrung dengan fashion distro sejak masih zaman SMA dulu.

Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian dikawasan Jalan Dr. Mansyur yang menjadi salah satu pusat distro di Kota Medan. Sepanjang kawasan Jalan Dr. Mansyur terdapat ruko atau toko yang digunakan sebagai tempat usaha, baik usaha jajanan, butik, perlengkapang elektronik, cafe, restoran, angkringan, toko kelontong, sampai distro yang dapat ditemukan dengan mudah dikawasan Jalan Dr. Mansyur.

Sebagai salah satu pusat distro, selain terdapat Distro SnugxRaw yang menjadi tempat penelitian. Peneliti menambah data yang ada dengan melakukan penelitian pada dua distro yang berbeda, satu diantaranya adalah Distro Dreamer yang dimiliki oleh Bang Hendra yang telah merintis usaha distro sejak 2008. Distro Dreamer menjadi populer dikalangan anak muda Kota Medan karena produk merek lokal dari kota lain diluar Kota Medan yang dititipkan untuk dipasarakan di Kota Medan melalui Distro Dreamer.

Pada saat melakukan penelitian, peneliti dengan izin dari Bang Hendra yang pada suatu kesempatan untuk kunjungan pertama dapat berjumpa langsung dengan peneliti untuk dapat melakukan pengamatan dan wawancara dengan karyawan distro untuk mendapatkan sejumlah data mengenai fashion distro. Namun karena keterbatasan dan waktu yang relatif singkat pengalaman bekerja karyawan Distro Dreamer, peneliti mengalami kendala karena tidak menemukan data-data yang dapat membantu permasalahan penelitian. Pada akhirnya peneliti langsung melakukan wawancara dengan owner atau pemilik distro, yaitu Bang Hendra yang sudah mengerti tentang fashion yang terdapat pada Distro Dreamer.

Selain Distro SnugxRaw dan Dreamer, peneliti melakukan pengamatan dan interkasi dengan karyawan dan owner atau pemilik Distro yang terdapat dikawasan Jalan Dr. Mansyur yaitu Distro LOCCAL. Distro LOCCAL adalah distro yang menjual produk pakaian dengan Merek LOCCAL sama persis seperti nama distro. Merek LOCCAL yang mejadi nama distro merupakan produk yang diproduksi di Kota Bandung dan telah bernaung dan memiliki Distro dan cabang di Kota Bandung. Distro LOCCAL yang terdapat di Kota Medan dipercayakan oleh owner atau pemilik kepada Bang Fadil yang bertindak sebagai menajer untuk mengontrol barang dan keungan distro. Peneliti membangun rapport dengan Bang Fadil yang telah bekerja sejak Distro LOCCAL berdiri di Kota Medan. Berkat pengalaman dan pengamatan selama menjalanakan usaha Distro LOCCAL, Bang Fadil mampu membantu peneliti untuk mejawab permasalahan penelitian.

Perkenalan dengan tiga Distro yang menjadi lokasi penelitian, Bang Ersad sebagai owner atau pemilik Distro SnugxRaw, Bang Hendra sebagai owner

atau pemilik Distro Dreamer, dan Bang Fadil sebagai manajer dari Distro LOCCAL sangat membantu penelitian yang dilakukan peneliti selama sebulan . Dalam proses pengambilan data dilapangan, peneliti membangun rapport baik secara langsung melalui tatap muka atau tidak langsung dengan membuat janji untuk menayakan kesedian waktu informan untuk melakukan wawancara.

Selain kepada owner sampai manajer distro, peneliti juga melakukan rapport dengan beberapa konsumen yang sering berbelanja atau berkunjung ke distro baik untuk berbelanja atau untuk berjumpa dengan karyawan toko yang menjadi teman mereka. Pemilihan informan dilakukan dengan konsumen yang mengerti dengan fashion distro yang menjadi permasalahan penilitian. Perkenalan dan adanya hubungan yang baik dengan para informan turut berpengaruh pada kehidupan sehari-hari peneliti. Peneliti yang sering melintas dari kawasan Jalan Dr. Mansyur, tidak jarang bertegur sapa dengan para informan ketika berada pada Distro SnugxRaw, Dreamer, dan LOCCAL.

Dokumen terkait