• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Hasil Penelitian

2) Pengamatan siklus 1

Pengumpulan data melalui observasi ini bertujuan untuk mengetahui perilaku siswa dalam mata pelajaran IPA. Observasi dilakukan kepada 24 siswa kelas IV SD Negeri Nglempong Ngaglik Sleman. Pengamatan dilakukan peneliti saat kegiatan belajar klasikal berlangsung

0 1 2 3 4 5 6 7 8 >65 65-75 75-85 85-95 <95 ju m lah si swa range nilai

57

pembelajaran. Rata-rata hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 88,75 dari 6 aspek yang diteliti. Aktivitas belajar siswa dapat dikatakan telah aktif dan baik dalam mengikuti pembelajaran menulis narasi. Rekapitulasi keaktifan belajar siswa dapat dibaca pada tabel berikut:

Tabel 6. Rekapitulasi Keaktifan Belajar Siswa

No. Aspek Yang Diamati Persentase

(%)

1 Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran 87,5

2 Keterlibatan siswa dalam kegiatan eksplorasi 87,5

3 Siswa belajar sesuai dengan pembagian tugas kelompoknya 89,29

4 Sikap dan cara siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas

93,75

5 Keterlibatan siswa dalam kegiatan konfirmasi 85

6 Keterlibatan siswa di akhir kegiatan pembelajaran 75

Rata-rata 86,80

Berdasarkan tabel 6, rekapitulasi keaktifan belajar siswa dapat dijelaskan bahwa kegiatan belajar siswa di kelas berjalan kondusif yakni dengan persentase rata-rata keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran mencapai 86,80%.

Hasil penilaian untuk guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) dapat dilihat pada tabel 7 berikut :

Tabel 7. Hasil Penilaian observasi untuk Guru dalam Pembelajaran IPA dengan Menggunakan model Problem Based Learning

(Pembelajaran Berbasis Masalah) Siklus I No

.

58

2 Kemampuan guru dalam

mengorganisasikan siswa untuk belajar,

14 87,50

3 Kemampuan guru dalam membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok

15 93,75

4 Kemampuan guru dalam memberikan tanggapan dan masukan dari presentasi hasil diskusi siswa

14 87,50

5 Kemampuan guru dalam membimbing siswa dalam menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah

14 87,50

Rata-rata Skor 88,75

Penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) dibagi dalam 5 aspek. Nilai rata-rata kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus I dapat dikatakan sudah baik. Nilai rata-rata kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) mencapai 88,75%. Skor mencapai 71 dari skor maksimal 80.

c. Refleksi

Berdasarkan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPA telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Perolehan hasil tes formatif siklus I menunjukkan nilai rata-rata kelas sebesar 78,58. Nilai tersebut telah mengalami kenaikan jika dibanding dengan nilai rata-rata kelas pada prasiklus yang hanya 69,67. Persentase tuntas belajar klasikal mencapai 23 orang atau 95,83%

59

dan hanya 1 orang atau 4,17% siswa mempunyai nilai lebih kecil dari 65 (belum memenuhi KKM),jika dibandingkan pada nilai awal pra siklus yang persentase tuntas belajar klasikal belum mencapai indikator keberhasilan yaitu sebanyak 14 orang atau 58,33% mempunyai nilai lebih besar atau sama dengan 65 (telah memenuhi KKM). Sedangkan sebanyak 10 orang atau sebanyak 41,67% siswa mempunyai nilai lebih kecil dari 65 (belum memenuhi KKM).

Keberhasilan pembelajaran siklus I tidak hanya dilihat dari hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa akan tetapi juga dilihat dari performansi guru. Pengamatan performansi guru menggunakan lembar observasi pengamatan untuk guru . lembar observasi ini merupakan alat penilaian terhadap kemampuan guru dalam membuat dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah).

Nilai observasi guru pada siklus I telah mencapai 88,75%. Nilai tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu minimal A atau lebih dari 75%. Nilai yang mencapai 88,75% menunjukkan bahwa performansi guru sudah masuk kategori baik. Meskipun performansi guru telah mencapai indikator keberhasilan, akan tetapi masih terdapat beberapa indikator yang belum mencapai nilai maksimal. Performansi guru dapat ditingkatkan agar memperoleh nilai maksimal. Guru harus lebih memperkuat penguasaan terhadap materi pembelajaran IPA dengan

60

Masalah). Guru harus mampu mengalokasikan waktu secara lebih efisien pada saat pembelajaran. Guru juga dapat lebih memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam belajar sehingga hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dapat meningkat atau lebih baik.

C. Pembahasan

Pada evaluasi tindakan 24 siswa sudah menunjukkan peningkatan hasil belajar, dua siswa tetap dan dua siswa lainnya mengalami penurunan dari hasil pratindakan. Hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan penerapan Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran IPA pasa siswa kelas IV SD Nglempong Sleman Yogyakarta dapat dilihat sebagaimana tabel 8 rekapitulasi perbandingan nilai pra siklus dan siklus 1 berikut

Tabel 8.Rekapitulasi perbandingan nilai pra siklus dan siklus 1 Kriteria

keberhasilan

Pra siklus Siklus 1

Jumlah siswa Persentase(%) Jumlah siswa Persentase(%) >65 ≤65 10 14 41,67 58,33 1 23 4,17 95,83 jumlah 24 100 24 100

Hasil olah data primer,2016

Dari tabel 8, rekapitulasi perbandingan nilai pra siklus dan siklus 1 dapat diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

61

dilihat dalam gambar 5 diagram batang dibawah ini:

Gambar 5: Diagram batang perbandingan hasil nilai prasiklus dan siklus 1

Berdasarkan gambar 5 diagram batang perbandingan hasil nilai prasiklus dan siklus 1, dapat diketahui bahwa nilai siklus 1 meningkat cukup baik. dari 10 siswa yang memiliki nilai >65 menjadi satu saja yang memiliki nilai >65 setelah siklus, selanjutnya nilai keseluruhan pada siswa rata-rata meningkat dan memenuhi nilai standar ketuntasan meskipun ada sebagian kecil yang nilainya tetap dan mengalami penurunan.

Hasil perolehan nilai siswa dari pra siklus dan siklus 1 tergambarkan dalam

0 5 10 15 20

turun tetap naik

8,33% 8,33% 83,33% ju ml ah s is w a 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0-65 65-75 75-85 85-95 <95 ju m lah si swa range nilai pra siklus siklus 1

62

Gambar: 6 Diagram batang persentase perolehan nilai evaluasi hasil belajar setelah siklus 1

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skala Siklus I hasil belajar IPA kelasIV SD Negeri Nglempong Ngaglik Sleman tergolong sangat tinggi, dengan nilai rata-rata 78,58 (telah memenuhi KKM). Data menyatakan bahwa dari 24 siswa yang mengikuti tes Siklus I, hanya terdapat 1 orang (4,17%) yang belum memenuhi KKM, oleh karena itu tindakan yang dilakukan pada siklus I dengan menggunakan metode Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA

Dokumen terkait