• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural

Dalam dokumen MANAJEMEN KEPEGAWAIAN NEGARA3 (Halaman 35-39)

BAB V SISTEM KARIR PNS

D. Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural

Fungsional

Setelah seorang CPNS diangkat menjadi PNS, maka terbuka peluang untuk diangkat dalam jabatan struktural atau fungsional.

1. Jabatan Struktural

Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang

menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. Kedudukan tersebut bertingkat-tingkat dari tingkat terendah eselon IV/b sampai dengan tingkat tertinggi eselon I/a. Untuk lebih jelasnya tentang eselon dan jenjang pangkat jabatan struktural sebagaimana diatur dalam PP Nomor 13 Tahun 2002 dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

JENJANG PANGKAT/GOLONGAN RUANG

TERENDAH TERTINGGI NO ESE- LON PANGKAT GOL/ RUANG PANGKAT GOL/ RUANG 1 2 3 4 5 6

1. I/a Pembina Utama

Madya IV/d Pembina Utama IV/e

2. I/b Pembina Utama

Muda IV/c Pembina utama IV/e

3. II/a

Pembina Utama

Muda IV/c

Pembina Utama

Madya IV/d

4. II/b Pembina Tingkat

I IV/b

Pembina Utama

Muda IV/c

5. III/a Pembina IV/a Pembina Tk. I IV/b

6. III/b Penata Tingkat I III/d Pembina IV/a

7. IV/a Penata III/c Penata Tingkat I III/d

8. IV/b Penata Muda Tk.I III/b Penata III/c

9. V/a Penata Muda III/a Penata Muda Tk.I III/b

Persyaratan untuk dapat diangkat dalam jabatan struktural adalah:

Berstatus Pegawai Negeri Sipil ;

Serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 (satu) tingkat di bawah jenjang pangkat yang ditentukan;

Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan dan pelatihan yang ditentukan;

Semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

Memiliki kompetensi jabatan yang diperlukan; dan Sehat jasmani dan rohani.

Di samping persyaratan tersebut di atas Pejabat Pembina Kepegawaian perlu memperhatikan faktor senioritas dalam kepangkatan, usia, pendidikan dan pelatihan jabatan serta pengalaman yang dimiliki.

Bagi PNS yang diangkat dalam jabatan struktural dan belum mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemim pinan sesuai dengan tingkat jabatan struktural yang didudukinya diwajibkan untuk mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan. Selanjutnya, untuk kepentingan dinas dan dalam

rangka memperluas pengalaman, kemampuan, dan

memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,

diselenggarakan perpindahan tugas dan atau perpindahan wilayah kerja. Perpindahan wilayah kerja tersebut dimungkinkan bagi pejabat struktural eselon III ke atas, yaitu untuk perpindahan antar Kabupaten atau Kota, perpindahan dari Kabupaten/Kota ke Provinsi atau sebaliknya, perpindahan dari Kabupaten/Kota/ Provinsi ke Instansi Pusat atau sebaliknya, dan perpindahan antar instansi.

Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dari jabatan struktural apabila:

a. Mengundurkan diri dari jabatan yang didudukinya;

b. Mencapai batas usia pensiun;

c. Diberhentikan sebagai PNS (sehingga dengan demikian

juga diberhentikan dari jabatan strukturalnya):

d. Diangkat dalam jabatan struktural lain atau jabatan

fungsional;

e. Cuti di luar tanggungan negara, kecuali cuti di luar

tanggungan negara karena persalinan (untuk persalinan anak ketiga, PNS wanita mengambil cuti di luar tanggungan negara, karena negara hanya menanggung sampai dengan anak ke dua saja);

f. Tugas belajar lebih dari 12 (dua belas) bulan:

g. Adanya perampingan organisasi pemerintah;

h. Tidak memenuhi persyaratan kesehatan jasmani dan

rohani; atau

i. Hal-hal lain yang ditentukan dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku (misalnya menjadi anggota atau pengurus partai politik).

Untuk menjamin kualitas dan obyektivitas dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dalam dan dari jabatan struktural eselon II ke bawah di setiap instansi dibentuk Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT), baik untuk Instansi Pusat, Provinsi, maupun di Kabupaten/Kota.

Tugas pokok BAPERJAKAT adalah untuk memberikan pertimbangan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhen tian dalam dan dari jabatan struktural eselon II ke bawah. Disamping itu BAPERJAKAT bertugas pula memberikan pertimbangan kepada pejabat yang berwenang dalam pemberian kenaikan

pangkat bagi yang menduduki jabatan struktural, menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya, menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara dan pertimbangan perpanjangan batas usia pensiun PNS yang menduduki jabatan struktural eselon I dan II.

Dalam hal tunjangan jabatan PNS sebagaimana diatur dalam SE Direktorat Jenderal Anggaran, Departemen Keuangan Nomor SE-67/A/2000 tanggal 5 Mei 2000, bahwa besarnya tunjangan masing-masing seperti berikut ini:

NO ESELON BESARNYA TUNJANGAN

1. Eselon I/a Rp 4.500.000,- 2. Eselon I/b Rp 3.500.000,- 3. Eselon II/a Rp 2.500.000,- 4. Eselon II/b Rp 1.500.000,- 5. Eselon III/a Rp 600.000,- 6. Eselon III/b Rp 450.000,- 7. Eselon IV/a Rp 240.000,- 8. Eselon IV/b Rp 210.000,-

Catatan : CPNS tidak dapat diangkat dalam jabatan struktural karena CPNS masih dalam masa percobaan dan kepadanya belum diberikan pangkat, sedangkan untuk menduduki jabatan struktural antara lain disyaratkan adanya pangkat sesuai dengan eselonnya.

2. Jabatan Fungsional

Pangkat PNS dalam jabatan fungsional ini berorientasi pada prestasi kerja, sehingga tujuan untuk mewujudkan PNS sebagai aparatur negara yang berdayaguna dan berhasilguna didalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan dapat tercapai.

Untuk jabatan fungsional tertentu CPNS diangkat pada jabatan fungsional ini sejak hari pertama yang bersangkutan memulai tugasnya, misalnya: guru, dokter (tenaga medis) dan bidan (tenaga paramedis), atau dosen. Sedangkan untuk mulai dapat menduduki jabatan struk-tural seorang PNS harus memenuhi pangkat serendah-rendahnya satu tingkat di bawah pangkat Penata Muda Tingkat I, atau berpangkat Penata Muda Golongan/ruang III/a, yaitu untuk menduduki jabatan struktural eselon IV/b yang hanya ada didaerah (Provinsi, Kabupaten, dan Kota).

Berikut ini Jabatan Fungsional yang ada dan Peraturan Presiden yang mengaturnya :

PERATURAN PRESIDEN

NOMOR

JABATAN FUNGSIONAL

20 Tahun 2006 Panitera

22 Tahun 2006 Juru Sita dan Juru Sita Pengganti 23 Tahun 2006 Pranata Hubungan Masyarakat 24 Tahun 2006 Peneliti

25 Tahun 2006 Perekayasa dan Teknisi Penelitian dan Perekayasaan

Pengganggu Tumbuhan, Pengawasan Benih Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengawas Perikanan, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih Ikan

27 Tahun 2006 Penyuluh Kehutanan 28 Tahun 2006 Pengendali Ekosistem Hutan 29 Tahun 2006 Pengendali Dampak Lingkungan

30 Tahun 2006 Teknik Pengairan, Teknik Jalan dan Jembatan, Teknik Tata Bangunan dan Perumahan, dan Teknik Penyehatan Lingkungan

31 Tahun 2006 Surveyor Pemetaan 32 Tahun 2006 Penyelidik Bumi 33 Tahun 2006 Pranata Komputer 34 Tahun 2006 Statistisi

35 Tahun 2006 Pemeriksa Paten dan Pemeriksa Merek 36 Tahun 2006 Perantara Hubungan Industrial

37 Tahun 2006 Perancang Peraturan Perundang-undangan 38 Tahun 2006 Perencana

39 Tahun 2006 Analis Kepegawaian 40 Tahun 2006 Arsiparis dan Pustakawan 41 Tahun 2006 Agen

42 Tahun 2006 Polisi Kehutanan 43 Tahun 2006 Penyuluh Agama

44 Tahun 2006 Pengawas Ketenagakerjaan 45 Tahun 2006 Pengawas Farmasi dan Makanan

46 Tahun 2006 Pemeriksa Pajak, Pemeriksa Bea dan Cukai, dan Penilai Pajak Bumi dan Bangunan

47 Tahun 2006 Dokter, Dokter Gigi, Apoteker, Asisten Apoteker, Pranata Laboratorium Kesehatan, Epidemiolog Kesehatan, Entomolog Kesehatan, Sanitarian, Administrator Kesehatan, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Perawat Gigi, Nutrisionis, Bidan, Perawat, Radio-grafer,

Perekam Medis, dan Teknisi Elektromedis 48 Tahun 2006 Pranata Nuklir

49 Tahun 2006 Pengamat Meteorologi dan Geofisika 50 Tahun 2006 Pengawas Radiasi

51 Tahun 2006 Instruktur 52 Tahun 2006 Widyaiswara

53 Tahun 2006 Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan 54 Tahun 2006 Pekerja Sosial

55 Tahun 2006 Pengantar Kerja

56 Tahun 2006 Penggerak Swadaya Masyarakat 57 Tahun 2006 Penyuluh Keluarga Berencana 58 Tahun 2006 Tenaga Kependidikan 59 Tahun 2006 Dosen

60 Tahun 2006 Auditor

61 Tahun 2006 Pengamat Gunung Api

62 Tahun 2006 Teknik Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran

63 Tahun 2006 Teknisi Penerbangan

Dalam dokumen MANAJEMEN KEPEGAWAIAN NEGARA3 (Halaman 35-39)

Dokumen terkait