• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

4.2.3 Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan terhadap

4.2.3 Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Subsektor Makanan dan Minuman

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa harga saham, dan volume perdagangan terbukti berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap indeks harga saham gabungan di subsektor makanan dan minuman. Hasil penelitian ini mendukung teori Samsul (2015: 186-187) bahwa Indeks harga saham gabungan berubah setiap hari karena (1) perubahan harga pasar yang terjadi setiap hari dan (2) adanya saham tambahan. Sebab perubahan harga saham di pasar terjadi karena faktor permintaan dan penawaran. Saat harga saham naik kemudian indeks harga saham naik berarti terdapat korelasi positif dari perubahan harga saham tersebut.

Harga-harga yang terbentuk dalam pasar modal dari informasi yang ada atau “stock price reflect all available information” (Halim, 2015: 99). Informasi yang didapatkan dari sebuah peristiwa yang bernilai positif, maka permintaan saham akan lebih tinggi dibandingkan penawarannya. Volume perdagangan di pasar modal dapat dijadikan indikator penting bagi investor. Kegiatan volume perdagangan yang tinggi di bursa akan ditafsirkan sebagai trend pasar akan membaik. Peningkatan volume perdagangan diikuti dengan peningkatan harga saham merupakan gejala yang semakin kuat akan kondisi bull market (Tandelilin, 2009: 253).

Harga saham dan volume perdagangan berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan di subsektor makanan dan minuman. Berdasarkan teori di atas dijelaskan bahwa ketika harga saham naik maka volume perdagangan juga naik dan berdampak pada indeks harga saham gabungan, begitu pula sebaliknya ketika harga saham turun maka volume perdagangan turun dan berdampak pada indeks harga saham gabungan. Harga saham dan volume perdagangan memiliki hubungan yang sangat penting. Terbentuknya indeks harga saham gabungan adalah atas formasi-formasi harga saham yang ada. Ia akan berubah seiring tingkat permintaan dan penawaran saham yang ada di pasar modal. Sehingga harga saham berfluktuasi tergantung pada informasi yang terjadi. Oleh sebab itu, investor harus jeli dalam melakukan analisis saham.

Seorang emiten dalam memberikan informasi terhadap investor pun harus berlandaskan pada konsep kesuksesan transaksi perdagangan saham di pasar modal. Dalam penyebaran informasi tersebut haruslah relesan, akurat, dan terpercaya. Kemudian seorang investor wajib menelaah informasi-informasi yang disampaikan oleh emiten. Hal ini sesuai dengan Qs. Al-hujurat ayat 6:

اههُّيهأ هي

ٱ

هنيِلََّّ

ُنَّيهبهتهف إهبهنِب ُُۢقِساهف ۡمُكهء اهج نِإ ْا وُنهماهء

ٰه هعَل ْاوُحِب ۡصُتهف ةهلٰههه ِبِ اُۢهمۡوهق ْاوُبيِصُت نهأ ْا و

هينِمِدٰ هن ۡمُتۡلهعهف اهم

٦

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (Qs. Al-hujurat:6)

Dalam bentangan ayat tersebut, dijelaskan bahwa ketika kita mendapatkan sebuah berita atau informasi maka periksalah dengan teliti, agar kita tidak

menimpakan suatu musibah pada yang lain sehingga kita menyesal atas perbuatan kita sendiri. Dalam ayat tersebut jelas tergambar bahwa informasi yang terdapat di pasar merupakan sebuah informasi yang harus ditelaah apakah ia termasuk good news or

bad news (berita yang baik atau buruk), maka periksalah dengan teliti. Hal ini

dianjurkan bagi seorang investor yang akan menanamkan modalnya pada investasi saham yang dijalankannya. Karena informasi di pasar modal menentukan tingkat perkembangan harga dan volume perdagangan terhadap indeks harga saham gabungan.

4.2.4 Pengaruh Harga Saham terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Subsektor Makanan dan Minuman dengan Inflasi sebagai Variabel Moderasi

Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan bahwa pengaruh inflasi terhadap indeks harga saham gabungan subsektor makanan dan minuman adalah inflasi tidak berpotensial untuk menjadi variabel moderasi yang mempengaruhi kekuatan hubungan antara variabel harga saham dan indeks harga saham gabungan.

Inflasi di sini tidak berpotensi memperkuat pengaruh harga saham terhadap indeks harga saham gabungan di subsektor makanan dan minuman. Bahwa semakin tinggi inflasi maka semakin tinggi harga saham dan semakin tinggi pula indeks harga saham gabungan di subsektor makanan dan minuman. Hasil penelitian ini sependapat dengan hasil penelitian Amin (2012), Hismendi dkk., (2013); Ilham (2013) bahwa inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap indeks harga saham gabungan.

Dalam paparan gambar 4.3 dan 4.4 ketika inflasi meningkat kondisi serupa diikuti oleh meningkatnya indeks harga saham gabungan. Meningkatnya harga saham

dan indeks harga saham gabungan ini disebabkan oleh faktor tingkat inflasi tidak secara langsung menjadi pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor masih lebih cenderung menunggu dan mengamati faktor lainnya (tingkat suku bunga SBI, nilai kurs USD/Rp, dan lainnya) secara agregat atau simultan (bersama-sama), baru kemudian investor mengambil keputusan terkait investasi saham di BEI.

Investor sebaiknya melakukan analisis secara teknikal dan fundamental terhadap harga saham dan indeks harga saham gabungan. Serta menganalisis lebih jauh mengenai dampak ekonomi makro terhadap harga saham. Dampak ekonomi makro secara langsung maupun tidak langsung dan agar tidak berpacu pada satu faktor ekonomi makro misalnya inflasi saja, akan tetapi faktor ekonomi secara keseluruhan baih dari segi faktor nilai tukar suku bunga, nilai kurs dan faktor lainnya. Agar pengambilan keputusan investasi tetap sesuai sasaran dan menghasilkan keuntungan.

Dengan demikian, faktor ekonomi makro berupa inflasi tidak memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap harga saham dan indeks harga saham gabungan di subsektor makanan dan inuman. Ketika inflasi tinggi dan kondisi harga saham dan indeks harga saham gabungan tetap tinggi maka sebaiknya seorang investor mengambil keputusan tetap melakukan investasi di pasar modal. Sebab ada tidaknya inflasi di dalam perusahaan subsektor makanan dan minuman ini tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap harga saham dan indeks harga saham gabungan.

4.2.5 Pengaruh Volume Perdagangan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Dokumen terkait