• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Host Club Terhadap Pemerintah

Dalam dokumen Fenomena Host Club Di Jepang Dewasa Ini (Halaman 59-64)

BAB III FENOMENA HOST CLUB DI JEPANG DEWASA IN

3.3. Pengaruh Host Club Terhadap Pemerintah

Host Taka mengatakan dalam (yamagishi, 2009: 173) “Ini 100% illegal. Tapi diantara wanita (pelanggan wanita) yang tidak mengetahui hal ini dengan baik mengatakan hal seperti ini “ Host Club ada yang memiliki izin dan tidak memiliki izin “ tapi faktanya Host manapun adalah ilegal”.

Menurut pemerintah, Host Club adalah bisnis hiburan illegal karena mereka beroperasi di jam yang tidak di izinkan. Secara hukum, di Jepang, pekerjaan yang menemani dan melayani pelanggan dengan alkohol lalu duduk saling berdampingan satu sama lain, harus sudah tutup pada tengah malam (Yamagishi, 2009:173) namun, hampir semua Host Club di Kabukichou, tanpa memperhatikan apakah mereka kobako atau oubako dan hampir sebagian dari Club lain di Jepang biasanya buka setelah tengah malam (Nakamura dan Kurata 2002;yamagishi 2009 : 174) ada beberapa Club oubako yang buka pada pukul 7 : 30 malam dan tutup di tengah malam, memberikan kesan kalau mereka mengadakan bisnis „legal‟. Namun kemudian mereka membuka kembali bisnis mereka setelah pukul 1 malam dan tutup di pagi hari.

Alasan utama pemilik Host Club untuk mempertahankan jam yang tidak biasa ini karena jam kerja dari kebanyakan pelanggan mereka yaitu pekerja hiburan malam dan seks. Mereka baru akan mengunjungi Host Club setelah tengah malam, sehabis bekerja. Di dalam bukunya yang berjudul how to start a Host Club business, Yura dalam wawancaranya dengan yamagishi (yamagishi, 174: 2009), seorang mantan Host yang sekarang menjadi manager di sebuah Host Club, mengatakan “Untuk sebuah Host Club, dari tengah malam hingga awal pagi adalah waktu yang paling

baik. Dengan kata lain itu seperti Golden Time. Namun, di mata hukum, dilarang dibuka di jam seperti ini.Dan terkadang terjadi pemeriksaan. Kemudian kenapa pemilik Host Club mengambil resiko untuk membuka di Golden Time? Ini karena pelanggan mereka yang mayoritas adalah fuuzokujou (wanita yang bekerja di tempat yang melayani pelayanan seksual).Mereka menyelesaikan pekerjaan mereka dan mengunjungi Host Club untuk bersantai dan meringankan stress”.

Aktivitas lain yang melanggar hukum di Host Club ialah keterlibatan Host dan pelanggan yang berada di bawah umur. Ini adalah hal biasa yang dibicarakan media ketika membicarakan tentang bisnis illegal yang terjadi di Host Club. Tidak seperti Host Club di tahun awal eksistensinya, saat ini banyak Host dan pelanggan yang berada di bawah umur. Beberapa Host Club memiliki Host yang belum mencapai usia diperbolehkan meminum alkohol atau tidak di izinkan untuk bekerja di tengah malam. Masalah lain ialah gadis di bawah umur seperti pelajar sekolah menengah atas bahkan sekolah menengah pertama, mengunjungi Host Club. (inoue 2000; Sakai2001 ;Yamagishi 2009 :174)

Beberapa Host Club mengancam pelanggan dengan prostitusi untuk membuat mereka membayar tagihan mereka.Praktek ini di namakan Shizumeru (menenggelamkan).Kadang-kadang Host menipu pelanggan mereka dengan menghadirkan tagihan palsu, menjebak wanita untuk berhutang.Ada wanita yang ketagihan untuk datang ke Host Club dan mengunjungi mereka lebih sering daripada wanita yang kelas ekonominya lebih mampu.Hal ini menyebabkan pelanggan mengganti pekerjaan mereka.Host mengetahui kalau wanita yang bekerja di bisnis Fuuzoku, yang menjual pelayanan seksual memiliki lebih banyak uang dibandingkan

wanita yang bekerja di Mizushoubai (menyediakan pertemanan), dan tentu saja lebih tinggi dari gaji seorang pegawai wanita.Oleh karena itu beberapa Host membujuk pelanggan mereka untuk mengambil pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi, seperti dari seorang pegawai wanita menjadi pekerja Mizushobai, dari seorang pekerja Mizushobai menjadi pekerja Fuuzoku.(Yamagishi, 2009:175). Ini secara luas diberitakan oleh media dan menghasilkan reputasi negatif dari Host dan Host Club.

Beberapa media tidak menyukai Host karena alasan ini, menyebut mereka „parasit‟ yang menipu wanita dan menghisap setiap uang dari pekerja seks, mengikat mereka di industri ini lebih lama dan mencegah mereka keluar dari industri ini.

Tuan Kaneda dalam Yamagishi (yamagishi, 2009:175) mengatakan “Jika mereka hanya melakukan pekerjaan Host, mereka tidak akan ditangkap. Masalahnya adalah mereka saat ini melakukan pekerjaan diluar daripada pekerjaan seorang Host.Mereka mendekati gadis muda dan berkata “hanya 5000 yen, ayo minum bersama kami!” dan membawa mereka ke Host Club.Lalu di waktu berikutnya, harganya menjadi 10.000 yen, dan di waktu berikutnya menjadi 20.000 yen, 30.000 yen dan meningkat lagi.Pada akhirnya, wanita yang berusia 17, 18 atau sekitar 20 tahun tidak bisa mendapatkan banyak uang.Jadi mereka terlilit hutang.Kemudian Host memperkenalkan mereka kepada yakuza yang mereka kenal dan menjual mereka untuk mendapatkan uang mereka kembali”.

Tidak semua Host melakukan hal tersebut.Misalnya Sawamura (Yamagishi 2009: 176) seorang Host senior yang marah kepada Host yang seperti itu karena mereka menurunkan reputasi Host secara keseluruhan.Ia juga menambahkan hal ini bukan hanya kesalahan dari Host tetapi juga kesalahan pelanggan. Mereka terkadang

kehilangan kendali diri atas pengeluaran mereka.begitu pula dengan Host yang tidak sulit untuk menjebak pelanggan yang seperti itu. praktekSinking women menjelaskan bahwa beberapa Host mungkin terlibat dalam perbuatan tidak etis dan melanggar hukum seperti itu.

Karena meningkatnya keterlibatan pemuda dan pemudi dalam hal kriminal seperti ini, termasuk kegiatan Host Club, pada tahun 2004 pemerintah Tokyo memperketat peraturan dan membatasi kegiatan pemuda. Sekarang dilarang untuk orang – orang yang berusia di bawah 18 tahun untuk keluar setelah jam 11 malam tanpa terlebih dahulu mendapatkan izin dari wali mereka.pemilik Host Club kemudian mengikuti peraturan ini. Kini disebagian besar Host Club sudah ditetapkan peraturan untuk memperlihatkan kartu identitas sebelum masuk.Namun masih ada beberapa Host Club yang mempekerjakan Host berusia di bawah 20 tahun.

Selain masalah jam operasi dan usia Host serta pelanggan, sebuah Host Club yang menyediakan alkohol dan hubungan pertemanan harus memenuhi beberapa persyaratan hukum di Jepang. Secara garis besar, Bisnis hiburan malam dan dewasa di Jepang dibagi menjadi 2 kategori secara hukum :Fuuzoku eigyou hou ( Hukum untuk bisnis hiburan malam) dan Sei fuuzoku eigyou hou (hukum untuk bisnis seksual) (Nagai 2002; Yamagishi 2009:177) perbedaan dari kedua jenis ini adalah persetujuan mereka atas hal tindakan seksual. Host Club di klasifikasikan sebagai sebuah bisnis hiburan malam. Secara teori menurut hukum bisnis hiburan malam, pemilik Host Club harus memiliki izin.Dan seperti bisnis lainnya, mereka harus membayar pajak.Pemerintah telah memperketat peraturan mengenai bisnis, sehingga pemilik Host Club untuk melindungi bisnis mereka secara hati-hati tidak melakukan

tindakan yang lebih illegal. “kita tidak bisa menjadikan polisi sebagai musuh kita”, kata Tuan Jo. (Yamagishi 2009 :180)

Dalam dokumen Fenomena Host Club Di Jepang Dewasa Ini (Halaman 59-64)

Dokumen terkait