BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.3. Pembahasan
4.3.2. Pengaruh Institutional Ownership terhadap Tax Avoidance
Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh hasil pengujian bahwa variabel institusional ownership memiliki nilai p-value 0.394 lebih besar dari 0.05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa institutional ownership tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tax avoidance. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis H2 yang mengharapkan “Institutional Ownership berpengaruh negatif terhadap Tax Avoidance” ditolak.
Berdasarkan Agency Theory, kepemilikan institusi memiliki peran penting untuk mengindari perbedaan kepentingan antara prinsipal dan agent.
Hal ini disebabkan karena kepemilikan institusi mampu memaksa manajemen untuk menghindari perilaku mementingkan diri sendiri, namun hal tersebut gagal dibuktikan. Pemerintah selaku fiskus pajak mengalami keterbatasan informasi tentang pengelolaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan LQ-45.
Keterbatasan informasi tersebut menyebabkan perilaku oportunistik yang dilakukan oleh beberapa pihak berkepentingan dengan memanfaatkan celah peraturan perpajakan. Sehingga perilaku oportunistik dapat mendorong perusahaan LQ-45 untuk melakukan penghindaran pajak guna memenuhi kepentingan-kepentingan pihak tertentu.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Graham et al. (2013) yang menyatakan bahwa institusional ownership berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Penelitian ini juga tidak sesuai dengan penelitian Maharani &
Suardana (2014) yang menunjukkan bahwa institusional ownership berpengaruh negatif terhadap tax avoidance. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya dikarenakan nilai T-statistik sebesar 1,528 (nilai t-statistik < 1,98) menyatakan institutional ownership tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.
4.3.3. Pengaruh Tax Planning terhadap Tax Avoidance
Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh hasil pengujian bahwa variabel tax planning memiliki nilai p-value 0.000 lebih kecil dari 0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa tax planning berpengaruh secara signifikan terhadap tax avoidance. Nilai original sample sebesar 0.813 menunjukkan pengaruh positif terhadap tax avoidance. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis H3 yang mengharapkan “Tax Planning berpengaruh positif terhadap Tax Avoidance” diterima.
Berdasarkan Tax Management, wajib pajak akan melakukan suatu usaha untuk mengelola urusan perpajakan agar baik, ekonomis, efektif dan efisien sehingga memberikan kontribusi maksimum bagi kelangsungan usaha wajib pajak. Tax Planning merupakan suatu usaha perencanaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan agar memberikan kontribusi maksimum bagi wajib pajak. Sehingga perusahaan akan melakukan beberapa perekayasaan
dan memperkecil beban pajak perusahaan guna memperoleh hutang pajak yang rendah atau pembayaran pajak yang ekonomis.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Neuman (2016) yang menyatakan bahwa tax planning berpengaruh negatif terhadap tax avoidance.
Namun penelitian ini sesuai dengan penelitian Graham et al. (2013) yang menunjukkan bahwa tax planning berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tax planning berpengaruh positif terhadap tax avoidance dikarenakan nilai T-statistik sebesar 8,759 lebih besar dari 1,96.
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leverage, institutional ownership dan tax planning terhadap tindak penghindaran pajak (tax avoidance) pada perusahaan indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013 sampai 2015. Melalui analisis regresi berganda diperoleh kesimpulan hasil penelitian bahwa :
1. Leverage tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Hal ini menjelaskan bahwa perusahaan indeks LQ-45 yang memiliki hutang tinggi atau rendah tetap dapat melakukan penghindaran pajak.
Perusahaan LQ-45 memiliki kecenderungan untuk melakukan penghindaran pajak atas dorongan manfaat laba jangka pendek yang diperoleh melalui kegiatan earnings management.
2. Kepemilikan institusi (Institutional Ownership) tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Hal ini menjelaskan bahwa perusahaan LQ-45 yang secara mayoritas maupun minoritas dimiliki oleh pihak institusi tetap dapat melakukan penghindaran pajak. Penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan LQ-45 disebabkan karena munculnya perilaku oportunistik oleh beberapa pihak guna memenuhi kepentingan-kepentingan tertentu.
3. Perencanaan pajak berpengaruh positif terhadap tax avoidance. Hal ini menjelaskan bahwa kegiatan perencanaan pajak oleh perusahaan LQ-45 merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk memperoleh hutang pajak yang rendah sehingga menyebabkan tindak penghindaran pajak dikarenakan beban pajak yang dibayarkan tidak sesuai.
5.2. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, terdapat beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dan diterapkan bagi beberapa pihak diantaranya :
1. Investor
Melalui penelitian ini, pihak investor dapat melakukan prioritas investasi terhadap beberapa perusahaan berdasarkan kesejahteraan pemegang saham. Investor juga akan mempertimbangkan keputusan investasi melalui dampak kegiatan penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Pemerintah
Melalui penelitian ini, pemerintah selaku fiskus pajak mampu memperbaiki peraturan perpajakan tentang pajak badan bagi perusahaan di Indonesia. Sehingga kegiatan penghindaran pajak dapat diminimalisir dengan memperbarui peraturan perpajakan atas hasil review yang dilakukan oleh pemerintah.
3. Akademisi
Melalui penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk pihak akademisi dalam memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya
tentang penghindaran pajak. Penelitian ini juga diharapkan mampu membantu perkembangan ilmu akuntansi di bidang perpajakan.
5.3. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang kemungkinan dapat memberikan pengaruh terhadap hasil penelitian diantaranya :
1. Sampel penelitian yang masih kurang representatif untuk variabel penelitian tentang kepemilikan institusi. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 52 perusahaan, sedangkan perusahaan yang memiliki kepemilikan institusi hanya sebanyak 18 perusahaan pada tahun 2013, sebanyak 19 perusahaan untuk tahun 2014 dan sebanyak 19 perusahaan untuk tahun 2015.
2. Keterbatasan alat ukur untuk variabel tax planning dan tax avoidance.
Alat ukur yang digunakan adalah Book Effective Tax Rate (BETR) untuk tax planning dan Cash Effective Tax Rate (CETR) untuk tax avoidance menggunakan pretax book income sehingga tidak dapat diaplikasikan untuk sampel perusahaan yang mengalami loss before income tax. Ketika perusahaan yang mengalami loss before income tax diukur, maka akan mengakibatkan distorsi makna pengukuran BETR dan CETR untuk setiap variabel.
3. Penelitian ini menggunakan data panel yang merupakan gabungan antara data time series dan data cross section. Sehingga analisis regresi tidak cocok ketika menggunakan analisis regresi linier berganda. Hal ini disebabkan karena data panel sulit untuk memenuhi salah satu uji
asumsi klasik yaitu uji normalitas data. Penulis menggunakan alat uji Partial Least Square (PLS) untuk mengatasi permasalahan tersebut.
5.4. Saran
Penelitian selanjutnya disarankan menambahkan variabel kepemilikan manajerial atau management ownership untuk mengetahui dampak terhadap tindak penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan. Teknik pemilihan sampel juga harus tepat agar sampel mampu menggambarkan pengaruh management ownership terhadap tindak tax avoidance.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan alat ukur yang lebih sesuai agar dapat di implementasikan untuk perusahaan yang mengalami kerugian baik loss before income tax atau net loss. Alat ukur yang dapat digunakan salah satunya adalah total tax book difference untuk menghitung selisih pajak secara keseluruhan.
Penelitian selanjutnya disarankan memilih alat uji yang lebih sesuai untuk mengatasi permasalahan normalitas data panel. Analisis regresi dengan pendekatan Fixed Effect Model (FEM) dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Peneliti selanjutnya juga harus mempertimbangkan variabel dummy yang akan digunakan ketika memilih pendekatan Fixed Effect Model (FEM).
DAFTAR REFERENSI
Arifani, R. (2011). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja
Keuangan Peursahaan. Universitas Brawijaya.
http://doi.org/10.1080/00420986820080431
Belz, T., Robinson, L. A., Ruf, M., & Steffens, C. (2013). Tax Avoidance as a Driver of Mergers and Acquisitions. SSRN 2371706.
Engle, C. R. (2011). Aquaculture Economics and Financing : Management and Analysis (1st ed.). USA: John Wiley & Sons.
Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least Squares : Konsep, Teknik, dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 3.0. Semarang: Badan Penerbit - Undip.
Graham, J. R., Hanlon, M., Shevlin, T., & Shroff, N. (2013). Incentives for Tax Planning and Avoidance : Evidence from the Field. SSRN 2148407.
http://doi.org/10.2308/accr-50678
Gudono. (2014). Teori Organisasi (2nd ed.). Yogyakarta: BPFE Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM. Retrieved from www.bpfe.feb.ugm.ac.id Guenther, D. A., Matsunaga, S. R., & Williams, B. M. (2013). Tax Avoidance,
Tax Aggressiveness, Tax Risk and Firm Risk. University of Oregon, (August).
Harjito, D. A. (1984). Teori Pecking Order dan Trade-Off dalam Analisis Struktur Modal di Bursa Efek Indonesia. Siasat Bisnis, 15(2011).
Hutagaol, J., Darussalam, & Septriadi, D. (2006). Kapita Selekta Perpajakan.
(Nurchasanah, Ed.). Jakarta: Salemba Empat. Retrieved from http://www.penerbitsalemba.com
Indriantoro, N., & Supomo, B. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis (1th ed.).
Yogyakarta: BPFE Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM.
Jaya, I Gede Nyoman Mindra, I. M. S. (2008). Pemodelan Persamaan Struktural dengan Partial Least Square. Semnas Matematika Dan Pendidikan Matematika, 118–132.
Kennelly, J. J. (2000). Institutional Ownership and Multinational Firms. New York: Garland Publishing Inc.
Maharani, I. G. A. C., & Suardana, K. A. (2014). Pengaruh Corporate Governance , Profitabilitas Dan Karakteristik Eksekutif Pada Tax Avoidance Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2, 525–539.
Neuman, S. S. (2016). Tax Strategies : It’s Not Just about Minimization.
University of Missouri. http://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2 Noor, R., Fadzillah, N. S. M., & Mastuki, N. A. (2010). Corporate Tax Planning :
A Study On Corporate Effective Tax Rates of Malaysian Listed Companies. International Journal of Trade, 1(2), 189–193.
Resmi, S. (2016). Perpajakan : Teori dan Kasus. (M. Masykur, Ed.) (9th ed.).
Jakarta: Salemba Empat. Retrieved from
http://www.penerbitsalemba.com
Santoso, I., & Rahayu, N. (2013). Corporate Tax Management. (R. Ortax, Ed.).
Jakarta: Observation & Research of Taxation (Ortax). Retrieved from www.ortax.org
Sirait, N. S. (2014). Pengaruh Perusahaan Keluarga terhadap Penghindaran Pajak pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia dan Malaysia. SNA 17 Lombok, 1–19.
Suandy, E. (2016). Perencanaan Pajak. (P. Wuriarti, Ed.) (6th ed.). Jakarta:
Salemba Empat. Retrieved from http://www.penerbitsalemba.com
Sugiono, A. (2009). Manajemen Keuangan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Retrieved from www.grasindo.co.id
Sukartha, I. M. (2015). Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Sales Growth pada Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 1, 47–62.
Sumarsan, T. (2013). Tax Review dan Strategi Perencanaan Pajak (2th ed.).
Jakarta Barat: Indeks. Retrieved from www.indeks-penerbit.com
LAMPIRAN PENELITIAN
Lampiran 1
Daftar Sampel Perusahaan Indeks LQ-45 tahun 2013-2015
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk
3 ADRO Adaro Energy Tbk
4 AKRA AKR Corporindo Tbk
5 ASII Astra International Tbk
6 ASRI Alam Sutera Realty Tbk
7 BBCA Bank Central Asia Tbk
8 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
11 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
12 BKSL Sentul City Tbk
13 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
14 BMTR Global Mediacom Tbk
15 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
16 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
17 CTRA Ciputra Development Tbk
18 GGRM Gudang Garam Tbk
19 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
20 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk
21 INCO Vale Indonesia Tbk
22 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
23 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
24 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
25 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk
26 KLBF Kalbe Farma Tbk
27 LPKR Lippo Karawaci
28 LPPF Matahari Department Store Tbk
29 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk
30 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk
31 MNCN Media Nusantara Citra Tbk
32 MPPA Matahari Putra Prima Tbk
33 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
34 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
35 PTPP PP (Persero) Tbk
36 PWON Pakuwon Jati Tbk
37 SCMA Surya Citra Media Tbk
38 SILO Siloam International Hospitals Tbk
39 SMCB Holcim Indonesia Tbk
40 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk
41 SMRA Summarecon Agung Tbk
42 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk
43 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk
44 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk
45 TAXI Express Transindo Utama Tbk
46 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk
47 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
48 UNTR United Tractors Tbk
49 UNVR Unilever Indonesia Tbk
50 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk
51 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk
52 WTON Wijaya Karya Beton Tbk
Sumber : idx.co.id
Lampiran 2
Average Variance Extracted (AVE)
Variabel AVE
LEV 1,000
OWN 1,000
TXP 1,000
TAX 1,000
Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Lampiran 3 Composite Realibility
Variabel Composite Realiability
LEV 1,000
OWN 1,000
TXP 1,000
TAX 1,000
Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Lampiran 4 R-Square
Variabel R-Square
TAX 0,671
Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Lampiran 5
Data Leverage, Institutional Ownership, Tax Planning dan Tax Avoidance Tahun 2013
41 SMRA 0,6590 0 0,1694 0,2017
42 SRIL 0,5851 0 0,2888 0,2340
43 SSIA 0,5508 0,1133 0,1768 0,1654
44 SSMS 0,3743 0 0,2598 0,3024
45 TAXI 0,6270 0 0,2377 0,0431
46 TBIG 0,7802 0 0,1479 0,0867
47 TLKM 0,3949 0,6114 0,2526 0,2724
48 UNTR 0,3785 0 0,2715 0,3878
49 UNVR 0,6813 0 0,2523 0,2523
50 WIKA 0,7438 0,6515 0,3859 0,1815
51 WSKT 0,7288 0,6800 0,3980 0,7204
52 WTON 0,7498 0,1595 0,2658 0,3799
Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Lampiran 6
Data Leverage, Institutional Ownership, Tax Planning dan Tax Avoidance Tahun 2014
41 SMRA 0,6103 0,0561 0,1761 0,1278
42 SRIL 0,6666 0 0,2341 0,1271
43 SSIA 0,4929 0,0495 0,2350 0,2611
44 SSMS 0,2550 0 0,2524 0,2728
45 TAXI 0,7036 0 0,2247 0,0477
46 TBIG 0,8125 0 0,0409 0,0954
47 TLKM 0,3887 0,6059 0,2549 0,2583
48 UNTR 0,3602 0 0,2691 0,3918
49 UNVR 0,6780 0 0,2525 0,2422
50 WIKA 0,6872 0,6505 0,3448 0,3226
51 WSKT 0,7729 0,7925 0,3367 0,5069
52 WTON 0,4146 0,1190 0,2166 0,3041
Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Lampiran 7
Data Leverage, Institutional Ownership, Tax Planning dan Tax Avoidance Tahun 2015
41 SMRA 0,5986 0,0561 0,2984 0,0083
42 SRIL 0,6467 0 0,1381 0,1869
43 SSIA 0,4836 0,0687 0,0231 0,4357
44 SSMS 0,5649 0 0,2428 0,3251
45 TAXI 0,6806 0 0,3627 0,4297
46 TBIG 0,9302 0 0,3267 0,1205
47 TLKM 0,4378 0,5929 0,2560 0,2967
48 UNTR 0,3640 0 0,3340 0,6636
49 UNVR 0,6931 0 0,2526 0,2440
50 WIKA 0,7226 0,6508 0,3598 0,4365
51 WSKT 0,6798 0,6604 0,2507 0,1745
52 WTON 0,4921 0,0981 0,1663 1,0748
Sumber : Hasil Penelitian, 2016