BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
4. Pengaruh Kedisiplinan Guru terhadap Motivasi Belajar
Kedisiplinan sebagaimana yang dikatakan oleh Dewa Ketut Sukardi yaitu
suatu rentetan kegiatan atau latihan yang berencana yang dianggap perlu untuk
mencapai tujuan.52
Adapun untuk menciptakan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari
menurut Dewa Ketut Sukardi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Dalam proses belajar mengajar, yang perlu diperhatikan adalah
keaktifan peserta didik. Peserta didik dapat berhasil dalam belajar apabila guru
mampu mengorganisir seluruh pengalaman belajar dalam bentuk kegiatan belajar
mengajar. Kemampuan mengorganisir kegiatan belajar mengajar saja tidaklah
cukup apabila tidak dibarengi dengan kedisiplinan guru yang tinggi. Untuk
menjadi guru yang disiplin tidaklah mudah. Disiplin memerlukan proses
pendidikan dan pelatihan yang memadai.
52Dewa Ketut Sukardi, Organisasi Administrasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), h. 41.
a. Membiasakan hidup teratur.
b. Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan
tempat yang disediakan.
c. Memiliki pola pikir yang logis.53
Pendidikannya akan berhasil apabila dikelola dengan baik begitu pula
kaitannya dengan proses belajar mengajar, akan berhasil sesuai dengan tujuan Tradisi, adat, kebiasaan dan rutinitas adalah semua yang mengatur
membuat kehidupan sehari-hari berjalan sendiri dan mengatur sendiri.
Pelaksanaan yang rutin biasa dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk
kedisiplinan yang mula-mula dari anak. Oleh karena itu, guru harus bisa
menimbulkan sikap disiplin dalam diri anak didik yaitu keadaan tenang atau
keteraturan sikap atau keteraturan tindakan. Sebab disiplin adalah suatu jenis
pendidikan yang abstrak, yang bisa mencegah atau membentengi anak didik dari
masuknya pengaruh-pengaruh yang buruk kedalam dirinya, kebiasaan-kebiasaan
yang sehat dalam masyarakat dan akhlak yang ditanamkan dalam jiwa anak didik
sejak kecil, artinya pada saat seluruh syaraf anak-anak masih elastis dan lebih
sedia menerima pembentukan.
Bagaimana bentuknya seorang anak, begitulah nanti bila ia besar. Suatu
keharusan bagi guru (juru didik) untuk menggunakan pelajaran sabagai jalan
pembentukan adat kebiasaan yang baik pada peserta didiknya, membentuk akhlak,
membiasakan ia berbuat sesuatu yang baik, menghindari sesuatu yang tercela,
ringkasnya mendidik dalam arti kata yang sebenarnya.
yang ditetapkan (direncanakan) jika terdapat motivasi yang tinggi pada peserta
didik sebab motivasi akan mendasari keberhasilan belajar peserta didik.
Dalam dunia pendidikan atau lebih khusus dalam masalah belajar,
motivasi merupakan bagian integral (factor) yang sangat penting dan merupakan
syarat mutlak dalam belajar. Motivasi belajar ini memegang peranan karena
dengan adanya motivasi belajar, maka peserta didik akan lebih bergairah dan
bersemangat sehingga dapat dikatakan peserta didik yang memiliki motivasi
belajar yang tinggi akan selalu energik dalam belajarnya, begitupun sebaliknya.
Sebenarnya kedisiplinan guru merupakan suatu alasan dasar bagi seseorang dalam
melakukan sesuatu motivasi yang dimiliki peserta didik sangat mempengaruhi
terhadap suatu kegiatan (usaha) yang tinggi dalam mencapai prestasi.
Faktor terbesar yang membuat manusia itu mulia adalah karena ilmunya.
Ia hidup senang dan tentram karena memiliki ilmu dan menggunakan ilmunya.
Oleh karena itu Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu karena yang
berilmu dan tidak berilmu itu berada dalam pandangan Islam. Firman Allah SWT
dalam QS Az-Zumar/39: 9 Terjemahnya :
(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berani, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat TuhanNya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”. Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.P53F
54
54Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: Penerbit Diponegoro), h. 468.
Lebih tegas lagi Allah SWT meninggikan derajat orang yang beriman
dan orang yang berilmu itu. Firman Allah Swt dalam QS. Al-Mujadalah/ 58:11
Terjemahnya;
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.P54F
55
Demikianlah, manusia itu mulia dalam pandangan Allah karena iman dan
ilmunya dan dengan dasar berilmu itu manusia jadi mulia di dalam alam. Seperti
dalam dua ayat tersebut diatas, Islam memberikan motivasi agar umatnya selalu
belajar dan menuntut ilmu pengetahuan. Telah disebutkan di depan bahwasanya
motivasi jika dilihat dari segi jalannya ada dua macam motivasi, yakni motivasi
instrinsik dan motivasi ekstrensik. Dalam kaitanya dengan kedisiplinan guru,
maka motivasi belajar siswa ini tergolong dalam motivasi ekstrensik yaitu
motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Seluruh
staf sekolah, baik kepala sekolah, guru, pegawai atau karyawan yang mengikuti
55Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur’an dan Terjemahnya (Bandung: CV. Penerbit Diponegor), h. 543.
tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain
juga memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya.56
Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga
mempengaruhi sikap siswa dalam belajar, kurang bertanggung jawab karena bila
tidak melaksanakan tugas maka tidak ada sanksi. Hal mana dalam proses belajar
peserta didik perlu disiplin untuk mengembangkan motivasi yang kuat. Dengan
demikian agar peserta didik belajar lebih maju, peserta didik harus disiplin di
dalam belajar baik di rumah, sekolah maupun perpustakaan agar peserta didik
memiliki motivasi belajar yang tinggi dan disiplin yang kuat, maka haruslah guru
beserta staf yang lain disiplin pula dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
56Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h. 67.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian ex post facto yaitu penelitian yang
dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi, kemudian menurut
kebelakang melalui data tersebut untuk menemukan faktor-faktor yang
mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang
diteliti. 57
2. Lokasi Penelitian
Penulis mengambil metode penelitian kuantitatif karena berkenaan
dengan cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan
data sehingga mudah dipahami tentang pengaruh kedisiplinan guru terhadap
motivasi belajar peserta didik di MTs Kaduaja Kec. Gandangbatu Sillanan Kab.
Tana Toraja.
Lokasi penelitian ini berlokasi di MTs Kaduaja Kec. Gandangbatu
Sillanan Kab. Tana Toraja. Peneliti mengambil lokasi di Sekolah ini karena selain
tempatnya sangat strategis, peneliti juga ingin mengetahui sejauh mana pengaruh
kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar peserta didik di MTs Kaduaja Kec.
Gandangbatu Sillanan Kab. Tana Toraja.
57Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif , R&D)
B. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif merupakan penelitian yang analisisnya lebih fokus pada data-data
numerik (angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistika.58
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.59 Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian.60
2. Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa di MTs
Kaduaja Kec. Gandangbatu Sillanan Kab. Tana Toraja sebanyak 136 orang.
Sampel adalah suatu prosedur yang menyebabkan sejumlah elemen
khusus digambarakan dari kerangka sampling (sampling farm) yang mewakili
daftar aktual elemen-elemen dalam populasi.61
58
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R&D)
(cet. Ke 20. Bandung: Alfabeta, 2013) h.3.
59Sugiyono, MetodePenelitian Kombinasi (Mixed Methods) (cet. ke-2; Bandung: Alfabeta, 2014), h. 119.
60
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 108.
61Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kuantitatif dan Kualitatif) (Cet. 18; Jakarta: Rajawali Pers), h. 39.
Apabila subjek kurang dari 100
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Tetapi, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antar 10-15%, 20-25%, 30-35%
Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini, adalah 35% dari
jumlah populasi yaitu 35/100 X 136 = 47,6 (dibulatkan menjadi 48).62
Adapun teknik pengambilan sampel ini menggunakan Probolity
Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi populasi sampel.63
No
Teknik yang digunakan dalam dalam Probolity
Sampling yaitu teknik Proprtionate Stratifict Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional. Dikatakan tidak homogen (heterogen) karena dalam
suatu sekolah terdapat tingkatan kelas maka jumlah sampel untuk setiap kelas
sebagai berikut.
Kelas Jumlah Populasi Sampel
1 VII 52/136X48 18
2 VIII 42/136X48 15
3 IX 42/136X48 15
Jumlah Sampel 48 Siswa
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data di lapangan maka perlu dilakukan pengumpulan
data. Dalam pengumpulan data perlu ada teknik pengumpulan data. Untuk lebih
jelasnya, teknik pengumpulan data tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
62
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 2016), h. 134.
63Sugiyono, MetodePenelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitaif, Kaulitatif, R dan D)
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dimana responden mengisi
pertanyaan atau pernyataan kemudian mengembalikannya kepada peneliti.64
2. Dokumentasi
Metode angket ini digunakan untuk mengetahui data tentang kedisiplinan guru
dan motivasi belajar peserta didik di MTs Kaduaja Kec. Gandangbatu Sillanan
Kab. Tana Toraja.
Dalam peneletian ini peneliti mengambilan 48 orang sebagai responden
yang akan mengisi angket kedisiplian guru dan motivasi belajar perserta didk di
MTs Kaduaja Kec. Gandangbatu Sillanan Kab. Tana Toraja.
Metode angket ini digunakan untuk mengukur variabel kedisiplinan guru
dan motivasi belajar peserta didik di MTs Kaduaja Kec. Gandangbatu Sillanan
Kab. Tana Toraja.
Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data.65
E. Instrumen Penelitian
Metode ini
digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah keseluruhan kelas, siswa, guru
dan seluruh data yang terkait di MTs Kaduaja, Kec. Gandangbatu Sillanan Kab.
Tana Toraja.
Instrumen penelitian yang diartikan sebagai alat bantu merupakan sarana
yang dapat diwujudkan dalam benda misalnya: angket, pedoman wawancara,
64Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), h. 192.
lembar pengamatan dan soal tes.66 Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh
instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis diperoleh melalui hipotesis.67
1. Angket
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen
penelitian yang merupakan alat untuk mengumpulkan data dari lapangan, seperti:
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.68
Jenis angket yang digunakan yaitu angket tertutup (angket tersturktur).
Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa,
responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik
dirinya dengan memberikan tanda silang (X) atau tanda check list.
Dalam hal ini, peneliti membagikan angket berupa pertanyaan
kepada peserta didik untuk kedisiplinan guru dan motivasi belajar peserta didik di
MTs Kaduaja Kec. Gandangbatu Sillanan Kab. Tana Toraja.
69
2. Dokumentasi
Untuk mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, arsip dan lain-lain.
Dalam pelaksanaannya peneliti menghubungi langsung pihak-pihak yang ada di
Sekolah.
66Arikunto. S , Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 134.
67Nana Sudjana ,Penelitian Pendidikan, h. 97.
68
Sugiyono ,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R dan D (Bandung: Alfabeta, 2015) h. 199.
69Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta; Bumi Aksara,2007)
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Analisa data dimaksudkan untuk mengkaji dalam kaitannya dengan
pengujian hipotesis penelitian yang telah penulis rumuskan. Kegiatan dalam
analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan.70
1. Teknik analisis statistik deskriptif
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam
penelitian, yaitu: statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi.71
Adapun langkah-langkah analisis statistik deskriptif sebagai berikut:72
a. Menghitung besarnya range dengan rumus;
R = (NT-NR) + 1 Keterangan: R: Range NT: Nilai tertinggi 70
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h. 127.
71Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h. 207
NR: Nilai terendah
b. Menghitung banyaknya kelas interval
K= 1 + (3,3) log n
Keterangan:
K: Interval
N: Jumlah responden
c. Menghitung panjang kelas interval dengan rumus;
P= 𝑅𝑅𝐾𝐾
Keterangan:
P: Panjang kelas
R: Range
K: Interval
d. Menghitung nilai rata-rata (mean) dengan rumus;
𝒙𝒙� =Σfi.xiΣfi Keterangan :
X: Rata-rata (mean)
Σfi : Jumlah frekuensi xi : Titik Tengah
e. Menghitung presentase frekuensi dengan rumus;
P= 𝐹𝐹
𝑁𝑁 X 100% Keterangan :
P: Presentasi F
N: Banyaknya responden
f. Menghitung nilai standar deviasi dengan rumus;
SD=��Σfi (xi − x)𝑖𝑖−2 2� Keterangan: SD: Standar deviasi Σf : Jumlah frekuensi x: skor n: Responden73 g. Mengkategorisasikan skor
2. Teknik analisis statistik inferensial
Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.74
a. Uji normalitas
Adapun
langkah-langkah analisis statistik inferensial sebagai berikut:
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data-data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian digunakan rumus
Chikuadrat yang dirumuskan sebagai berikut: 𝑥𝑥2 = ∑(𝑂𝑂𝑖𝑖−𝐸𝐸𝑖𝑖)𝐸𝐸 2
𝑖𝑖
Kriteria pengujian normal bila 𝑥𝑥ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖2 lebih kecil dari 𝑥𝑥𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡2 dimana 𝑥𝑥𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡2 diperoleh dari daftar 𝑥𝑥2dengan dk = (k-1) pada taraf signifikan α = 0,05
73
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Cet. XII; Jakarta: PT. Raja Grafindo 2009), h. 49.
74Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
b. Analisis regresi sederhana dengan rumus:
Persamaan regresi sederhana:
Keterangan:
y: Subjek dalam variable dependen yang diprediksikan
a: Bilangan Konstan
b: Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
variable independen. Bila b (+) maka naik, Bila b (-) maka terjadi
penurunan.
x: Subjek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu. Untuk menghitung nilai a dengan menggunakan persamaan:
a = (ΣY)(Σ𝑋𝑋2) − (ΣY)(ΣXY) n Σ𝑋𝑋2− (Σ𝑋𝑋)2
Untuk menghitung nilai b dengan menggunakan persamaan:
b =n(ΣXY) − (ΣX)(ΣY)n Σ𝑋𝑋2− (Σ𝑋𝑋)2 c. Uji signifikan
Uji signifikan digunakan untuk menguji dan mengetahui ada tidaknya
pengaruh kedisiplinan guru terhadap motivasi belajar peserta’ didik di MTs
Kaduaja Kec. Gandangbatu Sillana Kab. Tana Toraja. Sebelum dilanjutkan
dengan penguji hipotesis yang telah ditentukan maka terlebih dahulu dicari y= a + bx
kesalahan baku regresi dan kesalahan baku koefisien b (penduga b) sebagai
berikut:
1) Untuk regresi, kesalahan bakunya dirumuskan:
𝑠𝑠𝑡𝑡 =�Σ𝑌𝑌2 – ( 𝑡𝑡. ΣY − b. Σ XY) 𝑖𝑖 − 2
2) Untuk koefisien regresi b ( penduga b) kesalahan bakunya dirumuskan:
𝑆𝑆𝒃𝒃 = 𝑠𝑠𝑡𝑡 �𝑋𝑋2− (Σ𝑋𝑋)2
𝑖𝑖 d. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan langkah-langkah
pengujian sebagai berikut:
1) Menentukan Formulasi hipotesis
𝐻𝐻0 : β = 0 (tidak ada pengaruh X terhadap Y) 𝐻𝐻1 : β ≠ 0 (Terdapat pengaruh X terhadap Y) 2) Menentukan taraf nyata (𝛼𝛼) dan nilai 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝛼𝛼 = 0,05 dan db = N – 2 𝛼𝛼 = 5 % = 0,05 𝛼𝛼2 = 0,025 db = n – 2
db = 48 – 2 = 46 𝑡𝑡0,025 (46)= 1, 998
3) Menentukan kiteria penguji hipotesis
𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 < 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝐻𝐻0 diterima 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 > 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝐻𝐻1 diterima
4) Menentukan nilai uji statistik
𝑡𝑡0 = 𝑡𝑡− 𝛽𝛽 0𝑠𝑠𝑡𝑡
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Latar Belakang Berdirinya MTs. Kaduaja
Madrasah Ibtidaiyah Kaduaja adalah salah satu madrasah di Kabupaten
Tana Toraja yang usianya tergolong lama, yang berdiri sejak tanggal 1 Maret
1972 yang didirikan oleh masyarakat Islam di Kaduaja. Dalam proses perjalanan
dan pengembangannya telah melaksanakan fungsinya dengan baik seperti
lembaga pendidikan lainnya, begitupun juga halnya jumlah peserta didik dari
tahun ke tahun semakin bertambah. Dengan demikian, ditengah perkembangannya
dan atas dukungan masyarakat yang cukup kuat, akhirnya pada tanggal 3 Mei
2001 Madrasah Ibtidaiyah Kaduaja mendirikan Madrasah Tsanawiyah dan tetap
berada dalam satu lokasi. Hal ini dilakukan dalam rangka melaksanakan program
pemerintah yaitu pendidikan 9 tahun, sekaligus membantu masyarakat Islam
Kaduaja dapat lebih mudah mendapatkan pelayanan pendidikan khususnya bidang
keagamaan.
b. Profil Sekolah
Nama sekolah : MTs. Kaduja
NSM : 121273180003
NPSN : 40320244
Alamat Sekolah : Jl. Poros Kaduaja, Lembang Kaduaja, Kec.
Akreditasi : B
Tanggal/Tahun Dididirikan : 3 Mei 2001
Tahun Beroperasi : 2001
Kepemilikan Tanah : Madrasah
Status Tanah : Hak Milik (Akta Notaris)
Luas Tanah : 5.403 𝑚𝑚2
Visi : Terwujudnya manusia beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, berilmu dan terampil dalam
kehidupan masyarakat.
Misi : 1. Mewujudkan lembaga sebagai suatau
lembaga pendidikan yang Islami dan
berkualitas.
2. Meningkatkan mutu tenaga kependidikan
yang profesional, kompetitif dan disiplin dalam
bekerja.
3. Mewujudkan manajemen kekeluaragaan,
kerjasama dan pelayanan prima dengan
meningkatkan silaturrahmi.
Data Guru : 1. Guru PNS 4 orang
2. Guru Non PNS 13 orang
3. Pegawai 2 orang
c. Keadaan Guru dan Peserta Didik
1) Keadaan Guru
Guru merupakan figur sentral dalam proses pembelajaran yang secara
sama-sama dengan komponen lainnya. Guru merupakan pekerjaan profesi, jadi
mengajar adalah sangat mulia karena secara naluriah orang yang berilmu itu
dimuliakan dan dihormati oleh orang. Dan ilmu pengetahuan itu sendiri adalah
mulia, maka mengajarkannya adalah memberikan keilmuan kepada orang lain.
Untuk kelancaran proses pembelajaran, tentunya harus ditunjang oleh guru-guru
yang merupakan pendidik formal di sekolah, yang pelaksanaannya tidaklah
dipandang ringan karena tugas tersebut mengangkut berbagai aspek kehidupan
serta memikul tanggung jawab moral yang berat. Berikut daftar guru di MTS.
Kaduaja Kec. Gandangbatu Sillanan Kab. Tana Toraja tahun ajaran 2017/2018.
Tabel 4.1
Nama-nama Guru MTs. Kaduaja Tahun Ajaran 2017/2018
No Nama/NIP Jabatan Jenis
Kelamin
Guru Mata Pelajaran
1 Ramli Parewa S.Ag
NIP. 19740115 200501 1 007
Kepala Madrasah L Qur’an Hadits
2 Muh. Muchtar Rumbu S.Ag
NIP. 19721231 200501 1 032 Wakasek Madrasah bagian sarana prasarana L Fiqih 3 Muhiddin, S.Pd.I NIP. 19810327 200501 1 008 Wakasek Madrasah bagian kurikulum
L SKI dan TIK
4 Awal Sukry, S.S.
NIP. 19730503 200710 1 002
Wakasek Madrasah bagian kesiswaan
L Bahasa Inggris dan
1 2 3 4 5
5 Syarifuddin, S.Pd Bendahara dana
BOS
L Matematika
6 Nanang, S. Pd Koordinator TU L Matematika
7 Meli Alim Rasyid, S.Pd Wali Kelas IX A P Bahasa Indonesia
8 Rastini, S.Pd.I Wali Kelas VIII A P Seni Budaya dan
Aqidah Akhlak
9 Eva Rosdiana, S.Pd Wali Kelas VII B P Bahasa Indonesia
10 Nurhayati, SE Wali Kelas VII A P IPS Terpadu
11 Marwati Pabian, ST Wali Kelas VIII B P IPA Terpadu
12 Suleman Kenjeng, S.Pd.I Wali Kelas IX B L Penjaskes
13 Abdul Saidir Amir, SE Koord. Perpustakaan L IPS Terpadu
14 Anwar, S.Pd - L Bahasa Inggris
15 Muh. Jufrianto Massora, S.Pd.I - L Sejarah Kebudayan
Islam
16 Taufik, S.Pd - L Pendidikan
Kewarganegaraan
17 Andi Ilham Patangai, S.Pd.I - L Bahasa Arab dan
Hifsil
18 Muh. Abdul Jalil SATPAM L
-
19 Sampriani Bujang Sekolah P -
Data di atas diperoleh melalui tata usaha MTs Kaduaja Kec.
Gandangbatu Sillanana Kab. Tana Toraja dengan metode dokumentasi.
Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat diketahui jumlah guru di MTs
Kaduaja Kec. Gandangbatu Sillanan Kab. Tana Toraja tahun ajaran 2017/2018
sebanyak 19 orang yang terdiri dari 4 orang guru PNS, 13 orang guru non PNS
dan 2 orang pegawai.
2) Keadaan peserta didik
Peserta didik MTs. Kaduaja pada tahun ajaran 2017/2018, berjumlah 136
siswa terdiri dari beberapa tingkatan yang tersebar dalam beberapa kelas yakni
kelas VII, VIII, dan IX. Ke tiga kelas ini masih terbagi atas beberapa ruangan
kelas, yaitu kelas VII dua ruangan, kelas VIII dua ruangan, dan kelas IX dua
ruangan dengan rata peserta didik setiap ruangan 20-26 orang. Adapun rincian
jumlah peserta didik tiap kelas hasil dokumentasi sebagai berikut.
Tabel 4.2
Jumlah Peserta Didik MTs. Kaduaja Tahun Ajaran 2017/2018
No Kelas Jumlah Jumlah Laki-laki Perempuan 1 VII 27 25 52 2 VIII 21 21 42 3 IX 12 30 42 Jumlah 60 76 136
Data di atas diperoleh melalui tata usaha MTs Kaduaja Kec.
Gandangbatu Sillanan Kab. Tana Toraja dengan metode dokumentasi.
Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa jumlah peserta
didik di MTs Kaduaja Kec. Gandangbatu Sillanan Kab. Tana Toraja tahun ajaran
2017/2018 sebanyak 136 orang yang terdiri dari 52 orang kelas VII, 42 orang
kelas VIII dan 42 orang kelas IX, yang terdiri dari 60 orang laki-laki dan 76
orang perempuan.
d. Keadaan Sarana dan Prasarana di MTs. Kaduaja Tabel 4.3
Keadaan Sarana dan Prasarana di MTs. Kaduaja Tahun Ajaran 2017/2018
Keadaan Gedung Fasilitas Sekolah Jumlah Keterangan
a. Status Gedung Milik MIS Lemari 6 buah Baik
b. Dibangun oleh Masyarakat Rak buku -
c. Banyaknya
gedung
4 ruang Meja Guru 8 buah Baik
1. Yang sudah
ada
4 ruang Kursi Guru 8 buah Baik
2. Yang
dibutuhkan
8 ruang Bangku siswa 40 buah Baik
d. keadaan
gedung
Meja siswa 40 buah Baik
1 2 3 4 5
2. Semi
Permanen
1 buah Papan absen 7 buah Baik
3. Darurat - Papan potensi 5 buah Baik
e. Ruang Kantor - Papan lipat -
f. Ruang Guru - Alat peraga -
g. Ruang UKS - Kursi tamu 7 buah Baik
h. Ruang
Perpustakaan
- Komputer 1 buah Baik
i. Lab. - Mesin ketik 1 buah Baik
j. WC - Jam dinding 3 buah Baik
Sumber Data: Tata Usaha MTs. Kaduaja tahun ajaran 2017/2018
Berdasarkan tabel di atas keadaan sarana dan prasarana di MTs Kaduaja
telah dapat digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar, namun demikian
belum maksimal secara keseluruhan. Dengan melihat perkembangan dan
kemajuan jumlah peserta didik dari tahun ke tahun semakin bertambah dan
semakin kompleksnya kebutuhan peserta didik di Sekolah dalam kegiatan
pembelajaran, hingga kini penambahan gedung dan sarana lainnya yang
e. Struktur Organisasi
Struktur organisasi MTs Kaduaja Kec. Gandangbatu Sillanan Kab. Tana
Toraja tahun ajaran 2017/2018.
…..
Struktur Organisasi MTs. Kaduaja Kec. Gandangbatu Sillanan Kab. Tana Toraja tahun ajaran 2017/2018
Ket.:
……….. Garis Koordinasi Garis Komando
Sumber data: Tata usaha MTs Kaduaja tahun ajaran 2017/2018
KEPALA SEKOLAH RAMLI PAREWA, S.Ag NIP. 197401152005011007 UR. KESISWAAN AWAL SUKRY, S.S NIP. 197305032007101002 KETUA KOMITE SAFRUDDIN, S.E WAKIL KEPSEK
MUH. MUCHTAR R., S.Ag NIP. 197212312005011032 UR.SARANA/ PRASARANA SYARIFUDDIN, S.Pd UR. KURIKULUM MUHIDDIN, S.Pd.I