• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Model Pendekatan Statistik dengan uji Glejser

4.3.1. Pengaruh Kompetensi Komunikasi TerhadapKinerja karyawan

Hasil penelitian menunjukkan variabel kompetensi komunikasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan kantor direksi PTPN III (Persero) Medan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya (Sig) 0,001. Dapat dilihat bahwa 0,001< 0,05da nnilai t hitung (3,449) > t tabel (1,664) artinya apabila kompetensi komunikasi ditingkatkan maka kinerja karyawan pada kantor Direksi PTPN III (persero) Medan akan meningkat dan dapat disimpulkan bahwa tingkat signifikansi sangat tinggi. Menurut Ruslan (2010:14) bahwa komunikasi yang positif diperlukan untuk menunjang keberhasilan dalam lingkungan kerja. Dengan kata lain, komunikasi yang efektif yaitu seseorang yang memiliki kompetensi komunikasi berpengaruh untuk meningkatkan upaya-upaya koordinasi, yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja tim. Berdasarkan pendapat Ruslan dapat dibandingkan dengan hasil penelitian ini yang berdasarkan hasil uji-t bahwa tingkat signifikansinya tinggi. Tingkat signifikasi yang tinggi ini dikarenakan ada hal-hal yang memotivasi karyawan untuk berkomunikasi, karyawan juga harus memiliki pengetahuan berkomunikasi yang baik, empati berkomunikasi, selain itu keterampilan komunikasi juga membantu agar seorang karyawan dapat menerima dan menyampaikan informasi secara efektif. Hal ini tentunya didukung oleh jawaban kuisioner dari responden yang dijadikan sample dalam penelitian ini yaitu pada pernyataan pertama 46,3% menyatakan setuju bahwa karyawan merasa bisa/mampu berkomunikasi dengan semua pegawainya, berati karyawan pada kantor Direksi PTPN III (persero) memiliki pengetahuan komunikasi yang baik. Pada pernyataan kedua, 37,8% menyatakan setuju bahwa karyawan mengetahui saat-saat yang tepat untuk menyampaikan informasi. Pada

peryataan ketiga 48,8% menyatakan setuju bahwa keterampilan komunikasi yang dimiliki karyawan membantu dalam menerima informasi. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada kantor Direksi PTPN III (persero) Medan memiliki keterampilan komunikasi yang baik dalam menerima dan menyampaikan komunikasi.

4.3.2 Pengaruh BudayaOrganisasiTerhadapKinerjaKaryawan

Budaya organisasi dapat membantu kinerja karyawan, karena menciptakan suatu tingkat motivasi yang luar biasa bagi karyawan untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh organisasinya. Nilai-nilai yang dianut bersama membuat karyawan merasa nyaman bekerja, memiliki komitmen dan kesetiaan serta membuat karyawan berusaha lebih keras meningkatkan kinerja. Dalam rangka mewujudkan budaya organisasi yang cocok diterapkan pada organisasi, maka diperlukan adanya dukungan dan partisipasi dari semua anggota

Pada Kantor Direksi PTPN III (persero) Medan faktor budaya organisasi (X2) berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terlihat bahwa nilai signifikansinya (0,061) lebih besar dari (0,05) atau nilai thitung (0,899)< ttabel (1,664) artinya apabila budaya organisasi ditingkatkan maka kinerja karyawan tidak akan meningkat atau menurun.

Menurut Prof Richard Barret saat ini masih banyak perusahaan yang gagal membangun budaya perusahaannya, Prof Richard Barret mengidentifikasi beberapa sebab kegagalan tersebut, pertama, perusahaan tidak mendefinisikan visi, misi, dan nilai perusahaannya. Kedua, tim manajemen telah merumuskan

visi, misi, dan nilai perusahaannya namun tidak dishare kepada seluruh karyawannya. Ketiga, visi, misi, dan nilai perusahaan telah dirumuskan dan disebarkan pada karyawan tapi, mereka tidak merasa memiliki visi, misi, dan nilai perusahaannya. Para karyawan tidak diberi kesempatan untuk memberi masukan atau berpartisipasi dalam proses perumusannya. Keempat, visi, misi, dan nilai perusahaan telah dirumuskan, dan dimiliki karyawan, namun tidak terintegrasi dengan sistem, prosedur, atau praktik organisasi. Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini bahwa budaya organiasi pada kantor Direksi PTPN III (persero) Medan dalam karakteristik pengambilan keputusan selama ini dilakukan kurang memperhatikan pendapat dan aspirasi dari pegawai pelaksana sehingga keputusan yang diambil kurang mencerminkan keadaan atau kondisi nyata, sehinnga dalam pelaksanaanya budaya organisasi tidak signikafikan terhadap kinerja karyawan.

Walaupun dari hasil penelitian ini menyatakan bawha variabel budaya perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan namun dari hasil jawaban responden terhadap kuisioner yang telah dibagikan kepada para responden, lebih banyak responden yang menjawab setuju atas pernyataan yang ada di dalam kuisioner tersebut. Untuk pernyataan pertama, sekitar 67,1% responden menjawab setuju atas pernyataan bahwa tidak membawa masalah pribadi dalam pekerjaan kantor, hal ini bearti karyawan pada kantor Direksi PTPN III Medan bersikap profesional. Untuk pernyataan kedua, sebanyak 69,5% menjawab setuju atas pernyataan bahwa pimpinan mendukung untuk meningkatkan kemampuan menjalankan tugas dengan mengikutsertakan dalam pendidikan dan pelatihan, hal

ini menunjukan bahwa karyawan pada kantor Direksi PTPN III Medan mengikuti arah manajemen perusahaan. Pada pernyataan ketiga, sebesar 62,2% responden menjawab setuju atas pernyataan bahwa kesempatan diberikan seluas-luasnya untuk berinisiatif, mengkaji dan menyelesaikan sendiri pekerjaan yang sesuai dengan pandangan dan peraturan yang berlaku, ini bearti karyawan pada kantor Direksi PTPN III Medan memiliki rasa percaya kepada tim kerja. Pada pernyataan keempat, sebesar 70,7% responden menjawab setuju atas pernyataan bahwa selalu menjunjung tinggi etika pekerjaan dalam aktifitas saya sehari-hari, hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada kantor Direksi PTPN III (persero Medan menjunjung etika pekerjaan. Dan pada pertanyaan kelima sebesar 76,8% responden menjawab setuju atas pernyataan bahwa bersedia lembur demi menyelesaikan tugas. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan pada kantor Direksi PTPN III Medan memiliki intergritas yang cukup tinggi.

Dari hasil distribusi jawaban responden terhadap variabel kinerja karyawan, banyak terdapat reponden atau karyawan kantor Direksi PTPN III (persero) yang menjawab tidak setuju atas pernyataan-pernyataan kuisioner yang berhubungan dengan penilaian kinerja karyawan yang dilihat dari persentase jawabannya terhadap indikator kualitas sebesar 18,3%, kuantitas 9,8%, ketepatan waktu 6,1%, efektifitas 6,1%, kemandirian 3,7% dan komitmen kerja sebesar 6,1%. Hal ini memberikan informasi bahwa karyawan kantor Direksi PTPN III (persero) Medan masih ada yang bekinerja buruk. Hal ini mungkin disebabkan oleh masalah kepemimpinan seperti ketidakmampuan memotivasi bawahan, tidak mampu memberikan keteladanan kepada bawahan, kurangnya motivasi yang diberikan

sehingga karyawan bersikap acuh tak acuh, kurang bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan. Menurut Simamora (2005 : 15) bahwa kinerja dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: faktor individual (kemampuan dan keahlian, latar belakang, demografi), faktor psikologi (persepsi, attitude, personality, pembelanjaan, motivasi) dan faktor organisasi (sumber daya, kepemimpinan, penghargaan), struktur, dan desain pekerjaan.

Hasil penelitian untuk variabel kinerja karyawan dalam mencapai tingkat yang maksimal dipengaruhi oleh kompetensi komunikasi yaitu karyawan harus memiliki pengetahuan komunikasi untuk menjalin komunikasi yang efektif, empati komunikasi yang baik dan keterampilan dalam menyampaikan dan menerima informasi sehingga budaya organisasi yang meliputi profesionalisme, arah manajemen, kepercayaan pada tim, keteraturan dan integritas dapat dilaksanakan karyawan pada kantor Direksi PTPN III (persero) Medan melalui komunikasi yang efektif.

Dokumen terkait