BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.3 Pengaruh Konsentrasi IBA dan BAP terhadap Diameter Umbi
Berdasarkan hsil penelitian Pemberian IBA dan BAP terhadap penambahan
diameter umbi bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) didapatkan hasil
sebagai berikut :
4.3.1 Tabel Hasil Uji ANAVA penambahan diameter umbi bawang dayak
(Eleutherine americana Merr.)
Sumber Keragaman JK Db KT F F tabel Model 14.943a 15 .996 14.053* 2.07 IBA 1.221 3 .407 5.740* 2.90 BAP 3.484 3 1.161 16.382* 2.90 IBA * Bap 10.238 9 1.138 16.048* 2.19 Galat 2.268 32 .071 Total 186.824 48
Keterangan : * : Berbeda nyata
Hasil Analisis Variasi di atas menunjukkan bahwa pemberian hormone IBA
dan BAP serta interaksi antara IBA dan BAP pada tunas bawang dayak memberikan
pengaruh yang signifikan (Fhit.> Ftabel ) terhadap tinggi tunas sehingga di lakukan
Tabel 4.3.2 Pengaruh IBA terhadap Diameter Umbi Bawang Dayak (Eleutherine
americana Merr.)
Konsentrasi IBA Diameter Tunas (mm)
0 ppm 2.00b
0,5 ppm 1.62a
1 ppm 2.02b
2 ppm 1.85b
Keterangan : Angka-angka yang dikuti oleh notasi yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda pada uji DMRT 5%
Berdasarkan hasil DMRT menunjukkan bahwa pemberian IBA dengan
konsentrasi 0 ppm, 1 ppm dan 2 ppm sama-sama memberikan tertinggi terhadap
diameter tunas. Penambahan IBA 0 ppm sampai 2 ppm pada penelitian ini tidak
menunjukkan hasil yang konsisten untuk variable penambahan diameter umbi
bawang dayak (Eleutherine americana Merr.). Hal tersebut terihat pada pemberian
IBA dengan konsentrasi 0,5 ppm yang lebih rendah dibandingkan pada pemberian
IBA dengan konsentrasi 0 ppm. Dengan hasil tersebut perlu dilakukan pengkajian
ulang untuk penetapan konsentrasi yang tepat untuk pertumbuhan tunas bawang
dayak (Eleutherine americana Merr.).
Berdasarkan penelitian Wahyuni (2010) tentang teknik kultur jaringan dengan
mengguanakan beberapa konsentrasi IBA mendapatkan hasil bahwa Penambahan
IBA 2 ppm pada media MS menghasilkan persentase tunas berakar tertinggi (35%),
jumlah tunas besar terbanyak (2-6 tunas), dan planlet memiliki akar yang vigor.
Penambahan IBA 4 dan 8 ppm pada media MS menghasilkan kalus yang besar dan
52
secara kultur jaringan, hal utama yang harus diperhatikan adalah konsistensi dalam
menghasilkan persentase tunas berakar yang tinggi dan akar harus berkualitas baik.
Dengan kondisi seperti ini bibit memiliki vigor yang baik bila ditanam di lapangan
Tabel 4.3.3 Pengaruh BAP terhadap Diameter umbi bawang dayak (Eleutherine
americana Merr.)
Konsentrasi BAP Diameter Tunas (mm)
0 ppm 2.26c
1 ppm 1.53a
2 ppm 1.96b
3 ppm 1.75ab
Keterangan : Angka-angka yang dikuti oleh notasi yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda pada uji DMRT 5%
Berdasarkan hasil DMRT tentang pengaruh pemberian BAP terhadap
penambahan umbi bawang dayak (Eleutherne americana Merr.) mennjukkan
Diameter umbi terkecil dihasilkan pada konsentrasi BAP 1 ppm dan 3 ppm,
sedangkan rata-rata penambahan diameter umbi tertinggi daihasilkan pada
konsentrasi BAP 0 ppm.
Berdasarkan hasil penelitian pemberian BAP terhadap diameter umbi bawang
dayak (Eleutherine americana Merr.) menunjukkan bahwa BAP yang diberikan pada
eksplan bawang dayak memberikan hasil yang lebih rendah dari pada eksplan tanpa
BAP 0 ppm, hal ini kemungkinan telah adanya sitokinin endogen pada eksplan
tanaman dan kandungannya sudah cukup untuk memacu pertumbuhan diameter umbi,
sehingga tidak memerlukan zat pengatur tumbuh dengan taraf konsentrasi yang lebih
Sherrington (1984) bahwa sitokinin alami yang terkandung di dalam tubuh eksplan
dapat merangsang eksplan untuk membentuk tunas. Selain itu dimungkinkan juga
karena perbandingan antara auksin dengan sitokinin yang rendah, yakni sitokinin
lebih tinggi daripada auksin, sehingga terjadi ketidakseimbangan pada eksplan.
Tabel 4.3.4 Pengaruh Interaksi IBA dan BAP terhadap penambahan diameter umbi
bawang bayak (Eleutherine americana Merr.).
Perlakuan Diameter tunas (mm)
IBA 0 ppm + BAP 0 ppm 2.46fg
IBA 0,5 ppm + BAP 0 ppm 2.50g
IBA 1 ppm + BAP 0 ppm 2.10efg
IBA 2 ppm + BAP 0 ppm 2.00def
IBA 0 ppm + BAP 1 ppm 1.24ab
IBA 0,5 ppm + BAP 1 ppm 1.50abc
IBA 1 ppm + BAP 1 ppm 1.80cde
IBA 2 ppm + BAP 1 ppm 1.60bcd
IBA 0 ppm + BAP 2 ppm 3.00h
IBA 0,5 ppm + BAP 2 ppm 1.04a
IBA 1 ppm + BAP 2 ppm 2.50a
IBA 2 ppm + BAP 2 ppm 1.32abc
IBA 0 ppm + BAP 3 ppm 1.33abc
IBA 0,5 ppm + BAP 3 ppm 1.47abc
IBA 1 ppm + BAP 3 ppm 1.70bcde
IBA 2 ppm + BAP 3 ppm 2.51g
Keterangan : Angka-angka yang dikuti oleh notasi yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda pada uji DMRT 5%
Hasil uji DMRT diatas tentang pengarun konsentrasi IBA dan BAP terhadap
penambahan umbi bawang dayak (Eleutherine American Merr.) menunjukkan bahwa
penambahan diameter umbi terkecil dihasilkan pada perlakuan IBA 0,5 ppm + BAP 2
ppm, sedangkan diameter umbi terbesar dihasilkan pada perlakuan IBA 0 ppm + BAP
54
Berdasarkan Tabel 4.3.4. perkembangan diameter pada penelitian ini dapat
diketahui jika eksplan yang memiliki penambahan diameter umbi terbesar adalah
pada tunas bawang dayak yang ditanam dalam perlakuan IBA 0 ppm+BAP 2 ppm
yaitu sebesar 3.00 mm. Pada perlakuan IBA 0 ppm+BAP 2 ppm tidak menggunakan
IBA tapi pertumbuhannya cukup tinggi, besarnya pertumbuhan yang terjadi pada
eksplan yang ditanam pada media tersebut di karenakan adanya interaksi yang tepat
antar hormon endogen eksplan dengan hormone eksogen yang ditambahkan kedalam
media. Keseimbangan konsentrasi auksin dan sitokinin yang di tambahkan pada
media tanam mengakibatkan proses fisiologis dalam eksplan.dan memacu
pertumbuhan eksplan dalam media tersebut. George dan dan Sherington (1984) juga
menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan eksplan di pengaruhi oleh
Interaksi dan keseimbangan antara ZPT eksogen dan ZPT endogen.
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua perlakuan yang
diujikan mampu mengalami pertumbuhan diameter dari bawang dayak. Hal ini
ditunjukkan dengan berkembangnya diameter dari eksplan pada semua perlakuan..
Hal ini menunjukkan adanya keseimbangan antara hormon endogen dan zat pengatur
tumbuh yang diberikan pada setiap perlakuan guna mendorong proses pertumbuhan
eksplan bawang dayak. Hal ini sejalan dengan pernyataan George and Sherrington
(1994) bahwa pertumbuhan dan perkembangan eksplan dipengaruhi oleh interaksi
dan keseimbangan antara zat pengatur tumbuh endogen dan zat pengatur tumbuh