BAB II. KAJIAN PUSTAKA
D. Populasi dan sampel
(Sugiyono 2015:117) mengemukakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian
Kelas Jenis kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
V 8 12 20
Jumlah 20
SDN Inpres Malonjo Kecamatan Birirngbulu Kabupaten Gowa 2. Sampel
Sugiyono (2015:118) mengemukakan bahwa Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Apabila jumlah populasi tidak lebih dari 100 maka jumlah tersebut di ambil secara keseluruhan.
Karena populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SD Inpres Malonjo Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa kelas V yang berjumlah 20 orang, maka di ambil secara keseluruhan sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi.
E. Variabel Penelitian
Sugiyono (2010: 60) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Kemudian ditarik kesimpulan . variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas yaitu pemanfatan belajar di luar jam sekolah yang diberi symbol (X)
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar IPA yang diberi symbol (Y)
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes dan observasi. Penelitian hasil tes diperoleh dari hasil belajar nilai pretes dan posttest. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa. Berdasarkan data yang dikumpulkan,maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah memberikan pretest yang dilakukan sebelum memberikan perlakuan pembelajaran menggunakan metode eksperimen yang terakhir memberikan posttest yang dilakukan sesudah memberikan perlakuan pembelajaran menggunakan metode eksperimen.
2. Instrumen Pengumpulan Data a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi atau pengamatan guna memperoleh data yang diinginkan. Lembar observasi ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada aspek afektif siswa. Kisi-kisi lembar observasi pengamatan sikap siswa sesuai dengan sikap ilmiah yang dinyatakan oleh Harlen (Patta Bundu, 2006: 141). Berikut kisi-kisi lembar observasi hasil belajar afektif siswa (Tabel 4).
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Hasil Belajar Afektif
Dimensi Indikator No. item Jumlah item
Sikap ingin Tahu
1. Antusias dalam menggunakan media 2. Antusias dalam
pengamatan
1, 2 2
Sikap berpikiran Terbuka
3. Tidak merasa selalu benar 3, 4 2
Sikap kerjasama
4. Berpartisipasi aktif dalam Kelompok
5 1
Sumber: Harlen dalam Patta Bundu (2016:141) b. Tes
Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Jenis tes yang digunakan tes objektif berupa pilihan ganda yang terdiri dari pretest dan posttest.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes kognitif yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penerapan pembelajaran pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen di kelas.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest
Indikator Jenjang Kemampuan Butir soal
C1 C2 C3
Menjelaskan sifat cahaya merambat lurus.
7, 9, 10, 12, 16, 17
2, 3, 5, 8, 11, 14, 18
1, 4, 6, 13, 15, 19, 20
1, 3, 6 Menjelaskan sifat cahaya
menembus benda bening
2, 4, 5 Menjelaskan perbedaan
benda bening dan benda
gelap 7, 8
Menjelaskan sifat cahaya dapat dipantulkan
9, 10, 11 Mendeskripsikan sifat
bayangan pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung
12, 13, 14 Menjelaskan sifat cahaya
dapat dibiaskan
16, 17, 18 Menunjukkan bukti
peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari
15, 19, 20
Sumber: SD Inpres Malonjo
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2009: 147), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penyajian data
dilakukan melalui tabel penghitungan mean hasil belajar kognitif dan afektif sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan dengan metode eksperimen.
Analisis data penelitian dimaksudkan untuk menganalisis data hasil tes penelitian berkaitan dengan penggunan metode eksperimen yang telah dilakukan, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriftif dan analisis t-tets.
1. Analisis Statistik Deskriftif
Analisis statistik deskriftif dimaksudkan untuk menggambarkan kurangnya hasil dan antusias, semangat belajar pada siswa kelas V SD Inpres Malonjo sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan yaitu penggunaan metode eksperimen, dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan persentase dengan rumus persentase, yaitu :
% 100 N x P f
Keterangan : P : Persentase
f : Frekuensi yang dicari persentase N : Jumlah subyek (sampel)
Guna memperoleh gambaran umum tentang rendahnya hasil belajar siswa di SD Inpres Malonjo sebelum dan sesudah mengikuti penggunaan metode tebak kata, maka untuk keperluan tersebut, dilakukan perhitungan rata-rata skor peubah dengan rumus:
N Me Xi
keterangan :
Me : Mean (rata-rata)
Xi : Nilai X ke i sampai ke n N : Banyaknya siswa
Adapun kategori dalam menentukan hasil belajar siswa yaitu:
Tabel. 4.1 Kategorisasi Tingkat Penggunaan Metode Eksperimen
Interval Kategori
0 – 34 Sangat Rendah
35 – 54 Rendah
55 – 64 Sedang
65 – 79 Tinggi
80 – 100 Sangat Tinggi
2. Analisis Data Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk membuktikan atau menguji hipotesis pada penelitian ini. Adapun analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji t-tes. Uji t-tes ini digunakan untuk perbedaan hasil belajar siswa kelas IV dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) antara sebelum dan sesudah penerapan. Berikut rumus t-test, yang dikemukakan oleh Arikunto (2013:
351) yaitu:
Keterangan : t = thitung
X 1 = rerata posttest X 2 = rerata kelas pretest
S1 = mean posttest S2 = mean pretest
n1 = jumlah siswa kelas IV n2 = jumlah siswa kelas IV Kriteria pengujian jika :
a. Uji tHitung> t Tabel dengan db = n , berarti tebak kata berpengaruh terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas V SD Inpres Malonjo Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.
b. UJi tHitung< t Tabel maka Ho dengan db = n, berarti penerapan penguasaan kelas tidak berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia kelas V IV SD Inpres Malonjo Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Menentukan harga tTabel
Namun sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
1) Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk melihat apakah data tentang hasil belajar Bahasa Indonesia siswa baik sebelum dan sesudah perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan kriteria pengujian yaitu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai P > 0,05 sedangkan jika signifikansi atau nilai P < 0,05 maka sebaran data tersebut dikatan tidak berdistribusi normal.
2) Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil belajar Bahasa Indonesia baik sebelum dan setelah perlakuan berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Dengan kriteria pengujian yaitu data dikatakan berasal dari populasi yang bervariansi sama jika signifikansi atau nilai P > 0,05 sedangkan jika signifikansi atau nilai P < 0,05 maka data dikatakan tidak berasal dari populasi yang bervariansi sama.