• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Sarana Belajar dan Lingkungan

Menurut Ngalim Purwanto (1991:107), faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar terdiri dari faktor luar dan faktor dari dalam. Faktor luar terdiri dari lingkungan baik lingkungan alam maupun sosial dan instrumental input yaitu faktor-faktor yang

sengaja dirancang dan dimanipulasikan seperti sarana dan fasilitas. Faktor dalam terdiri dari fisiologis yang menyangkut mengenai sikap, minat, motivasi dan sebagainya. Semua faktor tersebut yang antara lain motivasi, sarana dan lingkungan dapat mempengaruhi bagaimana proses dan hasil belajar mahasiswa.

Dari kajian di atas dapat dilihat suatu hubungan yang saling menunjang antara motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Motivasi belajar yang baik, sarana belajar yang optimal dan lingkungan belajar yang mendukung akan menghasilkan prestasi yang tinggi pula.

C. Paradigma Penelitian

Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam penelitian ini dapat diilustrasikan paradigma sebagai berikut :

ry1 ry2 Ry123 ry3 Keterangan : X1 = Motivasi Belajar X2= Sarana Belajar X3= Lingkungan Belajar

Y = Prestasi Belajar Mahasiswa X1

X2

X3

D. Hipotesis

1. Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

2. Ada pengaruh positif sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

3. Ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

4. Ada pengaruh positif motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

23 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa khususnya mahasiswa program studi pendidikan akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan di luar subyek penelitian, karena hasil penelitian hanya berlaku pada mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002: 108). Sesuai dengan masalah yang akan diteliti yaitu pengaruh antara motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa maka sebagai populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2002 sampai tahun ajaran 2004. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 266 mahasiswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto,2002:109). Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan menggunakan metodepurposive random sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel random yang didasarkan pada pertimbangan tertentu, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini berjumlah 120 mahasiswa.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian

a. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel akibat atau variabel tak bebas atau variabel tergantung (Suharsimi Arikunto,2002:97).

Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa.

b. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi (Suharsimi Arikunto,2002:97). Variabel independen (X) dalam penelitian ini meliputi motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar.

2. Pengukuran Variabel a. Variabel Dependen

Pengukuran variabel prestasi belajar didasarkan pada IPK yang dicapai mahasiswa pada semester yang bersangkutan. Mahasiswa tahun ajaran 2002 berdasarkan IPK pada semester 7, mahasiswa tahun ajaran 2003 berdasarkan IPK pada semester 5, sedangkan mahasiswa tahun ajaran 2004 berdasarkan IPK pada semester 3, Prestasi yang diperoleh mahasiswa dikategorikan sebagai berikut :

Tabel 2

Kategori IPK Mahasiswa

IPK Kategori

2,75 Tinggi

b. Variabel Independen

Variabel motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar diukur dengan menggunakan skala Likert dengan empat pilihan jawaban untuk setiap pernyataan. Untuk pernyataan positif, jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 1, tidak setuju (ts) diberi skor 2, setuju (s) diberi skor 3, sangat setuju (ss) diberi skor 4. Untuk pernyataan negatif, jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 4, tidak setuju (ts) diberi skor 3, setuju (s) diberi skor 2, sangat setuju (ss) diberi skor 1.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner merupakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi sesuai dengan keadaan responden. Kuesioner diberikan kepada mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 untuk memperoleh data mengenai pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Keseluruhan kuesioner yang akan digunakan berjumlah 43 butir atau item. Adapun kisi-kisi untuk masing-masing variabel bebas yang akan digunakan dalam kuesioner adalah sebagai berikut :

Tabel 3

Kisi-kisi kuesioner variabel independen

Variabel Indikator No. itempositif No.itemnegatif 1. Motivasi belajar a. Frekuensi belajar - 1 b. Sikap saat menghadapi kegagalan - 2 c. Sikap saat menghadapi kesulitan belajar 8 3 d. Ketersediaan fasilitas yang memudahkan kegiatan belajar 4 -e. Peran serta dalam kegiatan perkuliahan 6, 7 -f. Cara yang dilakukan untuk mewujudkan cita-cita 5 -g. Cara yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar 9, 10 -h. Cara bagaimana mahasiswa belajar 11, 12 -2. Sarana Belajar a. Ketersediaan sarana belajar 13, 14, 15,19, 20 -b. Kondisi sarana yang dimiliki mahasiswa 16, 17, 18 -c. Kondisi sarana yang disediakan universitas 21, 22

-3. Lingkungan Belajar a. Kedisiplinan terhadap peraturan 23, 28 -b. Dukungan dan dorongan orang tua 24, 25 -c. Kepuasan terhadap sarana yang disediakan universitas 26 -d. Hubungan sosial antara mahasiswa, dosen dan karyawan 27 -e. Hubungan sosial dengan anggota masyarakat 29, 30 -f. Penguasaan diri terhadap hal-hal yang mendukung atau menghambat kegiatan belajar 31 -2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang berdasarkan pada pencatatan data tentang obyek yang dilakukan individu atau lembaga. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian, yaitu data mengenai gambaran umum USD dan data mengenai Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa tahun ajaran 2002-2004 Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas (test of validity) dimaksudkan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan mampu mengukur yang seharusnya diukur (sahih) atau tidak. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor jawaban masing-masing item pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan skor pertanyaan. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson (Suharsimi Arikunto, 2002:146) yaitu :

r

xy =

( )( )

( )

{

}{

( )}

Y

Y

X

X

2 2 n 2 2 n Y X XY n Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara skor item dan skor total n = jumlah item pertanyaan

X = skor masing-masing item tes Y = skor total seluruh item tes

Pelaksanaan perhitungan uji validitas instrumen pada penelitian ini, penulis menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) seri 12.0. Kemudian mencari r tabel yaitu dengan dk = n – 2 dengan taraf signifikansi 5 % (dk = 30 – 2 = 28, 5 %), diperoleh r tabel = 0,239. Kriteria pengujian adalah apabila r hitung r tabel maka butir instrumen dinyatakan valid. Sebaliknya apabila r hitung r tabel maka butir instrumen tidak valid.

Berdasarkan uji validitas butir pada 30 responden terdapat 12 item yang tidak valid yaitu butir 2, 5, 7, 8, 14, 26, 29, 30, 36, 37, 41 & 42. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Item r tabel r hitung Keterangan Item 1 0,239 0,470 Valid Item 3 0,239 0,402 Valid Item 4 0,239 0,450 Valid Item 6 0,239 0,430 Valid Item 9 0,239 0,271 Valid Item 10 0,239 0,548 Valid Item 11 0,239 0,640 Valid Item 12 0,239 0,552 Valid Item 13 0,239 0,630 Valid Item 15 0,239 0,412 Valid Item 16 0,239 0,667 Valid Item 17 0,239 0,550 Valid Item 18 0,239 0,443 Valid Item 19 0,239 0,707 Valid Item 20 0,239 0,579 Valid Item 21 0,239 0,402 Valid Item 22 0,239 0,611 Valid Item 23 0,239 0,549 Valid Item 24 0,239 0,428 Valid Item 25 0,239 0,404 Valid Item 27 0,239 0,561 Valid Item 28 0,239 0,275 Valid Item 31 0,239 0,341 Valid

Item 32 0,239 0,317 Valid Item 33 0,239 0,409 Valid Item 34 0,239 0,641 Valid Item 35 0,239 0,620 Valid Item 38 0,239 0,650 Valid Item 39 0,239 0,436 Valid Item 40 0,239 0,285 Valid Item 43 0,239 0,279 Valid 2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas yaitu ukuran yang menunjukkan kemampuan instrumen untuk dipercaya. Untuk uji reliabilitas digunakan rumus Alpha dariCronbach yaitu (Suharsimi Arikunto, 2002:171) :

r11=

( )

     −       −

2 t 2 b 1 1 k k Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σ

2

b = jumlah varians butir

σ

2

t = varians total

Pengujian reliabilitas butir angket menggunakan koefisien alpha dari Cronbach dengan menggunakan komputer program SPSS seri 12.0. Kemudian mencari r tabel yaitu dengan dk = n – 2 dan = 0,05 (dk = 30 – 2, = 0,05) maka diperoleh r tabel = 0,239. Hasil analisa

menunjukkan bahwa butir-butir pernyatan yang diuji reliabel dan handal. Hal tersebut terbukti dengan diperolehnya r hitung = 0,872.

G. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu, dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2004:150) :

D = maksimum [ Sn1 (X) – Sn2 (X) ] Keterangan :

D = deviasi atau penyimpangan

Sn1 (X) = distribusi frekuensi kumulatif teoritis Sn2 (X) = distribusi frekuensi yang diobservasi

Bila probabilitas ( ) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data variabel tidak normal. Sebaliknya bila probabilitas ( ) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data variabel normal.

b. Uji Linearitas

Pengujian linearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear antara variabel bebas dengan terikat. Pengujian dilakukan dengan uji F dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996:332) :

F =

2 2 TC Se S Keterangan :

F = nilai F untuk garis regresi S 2

TC = varians tuna cocok Se2 = varians kekeliruan

Jika F hitung F tabel pada taraf signifikan 5% maka dapat dikatakan ada hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebaliknya apabila F hitung F tabel pada taraf siginifikan 5% maka dapat dikatakan tidak ada hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi linier yang tinggi diantara dua atau lebih variabel bebas. Dengan adanya multikolinieritas maka standar kesalahan untuk masing-masing koefisien yang diduga akan sangat besar, akibat lainnya akan menghasilkan nilai t yang rendah dan pengaruh masing-masing variabel bebas tidak dapat dideteksi (Rietvield dan

Lasmono, 1993:53). Untuk mendeteksi multikolinieritas digunakan bantuan komputer dengan program SPSS seri 12.0. Multikolinieritas terjadi apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10 (Imam Ghozali, 2001:92).

d. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah pada persamaan regresi tersebut terjadi heteroskedastisitas atau tidak. Heteroskedastisitas maksudnya variabel pengganggu tidak sama untuk semua pengamatan, jika pengamatan semakin besar akan mengakibatkan residual yang semakin besar pula (Rietvield dan Lasmono, 1993:51-52).

Menurut Imam Ghozali (2001:108) heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan ketentuan yaitu jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas, sedangkan apabila tingkat probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis 1 yang menyatakan ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa digunakan teknik

koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2002:146): rxy =

( )( )

( )

{

∑ ∑

}{

∑ (∑ )

}

∑ ∑ ∑

− − −

Y

X

2 2 2 2 n Y X n Y X XY n Keterangan : rxy = koefisien korelasi X = skor variabel bebas Y = skor variabel terikat n = jumlah ukuran sampel

Untuk menguji hipotesis 2 yang menyatakan ada pengaruh positif sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa digunakan teknik koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2002:146): rxy =

( )( )

( )

{

∑ ∑

}{

∑ (∑ )

}

∑ ∑ ∑

− − −

Y

X

2 2 2 2 n Y X n Y X XY n Keterangan : rxy = koefisien korelasi X = skor variabel bebas Y = skor variabel terikat n = jumlah ukuran sampel

Untuk menguji hipotesis 3 yang menyatakan ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa digunakan teknik koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2002:146):

rxy =

( )( )

( )

{

∑ ∑

}{

∑ (∑ )

}

∑ ∑ ∑

− − −

Y

X

2 2 2 2 n Y X n Y X XY n Keterangan : rxy = koefisien korelasi X = skor variabel bebas Y = skor variabel terikat n = jumlah ukuran sampel

Kemudian untuk membuktikan apakah hipotesis dapat diterima atau tidak, maka diadakan uji signifikansi dengan tingkat signifikan 5%. Rumus yang digunakan adalah rumus t-test sebagai berikut (Sudjana,1996:377) : t = 2 r 1 2 n r − − Keterangan :

t = harga test yang dicari

r = koefisien antara variabel bebas dan variabel terikat n = jumlah sampel

Kriteria pengambilan keputusan yaitu hipotesis diterima bila t hitung t tabel dan sebaliknya, hipotesis ditolak bila t hitung t tabel. Untuk menguji hipotesis 4 yang menyatakan ada pengaruh positif motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa digunakan analisis regresi ganda dengan tiga variabel, Sedangkan untuk menentukan koefisien regresi ganda, digunakan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1982:33):

R

y (1,2,3)

=

+

+

2 y y x a y x a y x a1 1 2 2 3 3 Keterangan:

Ry(1,2,3) = koefisien korelasi antara variabel x1, x2, x3 dan y a1 = koefisien prediktor x1

a2 = koefisien prediktor x2

a3 = koefisien prediktor x3

∑x1y = jumlah kuadrat antara x1 dengan y ∑x2y = jumlah kuadrat antara x2 dengan y ∑x3y = jumlah kuadrat antara x3 dengan y

R2 (koefisien determinan) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi tersebut signifikan maka perlu dilakukan uji F dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996:385) : Fhitung =

(

1

)(

n k 1

)

k

R

R

2 2 − − − Keterangan:

F hitung = harga F garis regresi yang dicari R2 = koefisien determinasi

n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas

Hipotesis akan diterima apabila F hitung F tabel dan sebaliknya, hipotesis akan ditolak bila F hitung F tabel dengan taraf signifikansi alpha 5%.

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma 1. PTPG Sanata Dharma (1955- 1958)

Rencana untuk mendirikan suatu Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (mentri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1050-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J. waktu itu ordo telah membuka kursus-kursus BI, antara lain BI mendidik (Yayasan De Brito) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loef, S.J.dan BI Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.

Berkat dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desembar 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi

Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S. J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjabat pejabat Departeman Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No. 1/ 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77/ 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri. 3. IKIP Sanata Dharma (1965-1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas Katolik cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma berubah

menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No.237/ B-SWT/ U/ 1965. Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965.

Dalam masa IKIP tersebut, banyak hal berkembang di Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik yang menyangkut pembangunan sarana fisik, administrasi, pengajaran dan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma dilengkapi dengan lembaga-lembaga pendukung, yaitu Pusat Penelitian Sanata Dharma, Pusat Pengabdian pada Masyarakat, dan Pusat Komputer. Di samping itu, IKIP Sanata Dharma didukung pula oleh dua biro administrasi, yaitu Biro Administrasi Umum (BAU) dan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK).

Selain melaksanakan Program SI (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I. II dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

4. Universitas Sanata Dharma (1993-sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan jaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.46/ D/ O/ 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.

Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Disamping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersetifikat.

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung, peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

5. Nama-nama Rektor Sanata Dharma a. Prof. Dr. N. Driyarkara (1955-1967) b. Drs. J. Drost, S. J. (1968-1976) c. Prof. Dr. A. M. Kadarman, S. J. (1977-1984) d. Drs. F. X. Danuwinata, S. J. (1984-1988) e. Drs. A. Tutoyo, M. Sc. (1988-1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S. J. (1993-2001)

g. Dr. Paulus Suparno, S. J. MST (2001-2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc (sekarang)

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD 1. Visi

USD didirikan untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan dan Spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian pribadi (cure personalis), semangat keunggulan (magis) dan semangat dialogis.

2. Misi

USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan spiritual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara professional.

3. Tujuan Pendidikan USD

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

C. Prodi Pendidikan Ekonomi (PE)

Prodi PE berada di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Prodi PE mencakup Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEK). Pada tahun 1999, berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 143/ DIKTI/ Kep/ 1999 tentang penataan nama Prodi Pendidikan Akuntansi dan Prodi Pendidikan Ekonomi Koperasi diganti dengan nama Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi dan Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi.

1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (PE BKK PAK).

Program Studi Pendidikan Akuntansi bertujuan untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang professional di bidang akuntansi, manajemen, dan bidang ekonomi/ koperasi. Dalam menyelenggarakan pendidikan,

Program Studi berdasarkan pada kurikulum nasional dan muatan local. Penyelenggaraan proses belajar mengajar dilaksanakan teratur dan didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai. Sikap kritis yang ditanamkan pada mahasiswa dalam proses belajar mengajar terbukti telah memberikan dasar yang kuat bagi lulusan dalam berpikir secara ilmiah. Sebagai hasilnya, lulusan Program Studi Pendidikan Akuntansi memiliki kemampuan yang memadai di bidangnya dan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan banyaknya lulusan prodi yang menduduki jabatan/ posisi penting dalam dunia pendidikan dan non kependidikan, yakni sebagai sumber daya menusia yang dapat diandalkan di bidang akuntansi pada perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, perusahaan jasa seperti bank, perhotelan, peusahaan konsultasi manajemen/ bisnis/ perpajakan, asuransi dan sebagainya.

2. Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi (PE BKK PEK).

PE BKK PEK merupakan salah satu Prodi dibawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang memiliki visi, misi dan tujuan sebagai berikut: VISI

Membangkitkan dan mengembangkan potensi generasi muda agar mampu berpartisipasi aktif dan kreatif dalam membangun masyarakat pluralistik yang adil dan demokratik sesuai dengan bidang keahliannya, yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta visi Kristiani mengenai martabat manusia.

MISI

§ Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi yang professional, dewasa secara spiritual, moral, intelektual, sosial dan emosional, serta yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

§ Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis

§ Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosialnya.

§ Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan dan ekonomi demi pengembangan martabat manusia.

TUJUAN

§ Mempersiapkan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi yang professional dan kreatif dalam menggunakan teknologi informasi

§ Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis dialogis lewat peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa hardware, software,danbrainware-nya

§ Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan oleh para dosen baik individual maupun kelompok dan oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusannya

§ Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat baik yang dilakukan oleh Program Studi sebagai satu kesatuan, dosen dan mahasiswa secara individual maupun kelompok seraya mengembangkan networking dengan lembaga-lembaga pendidikan dan non-kependidikan

D. Program dan Fasilitas Pendukung untuk Kesejahteraan Mahasiswa 1. Beasiswa dan Bantuan Khusus

Untuk memberi motivasi dan insentif kepada mahasiswa yang berprestasi serta membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan, USD memberikan Beasiswa dan Bantuan Khusus kepada mahasiswanya.

Setiap semester rata-rata USD memberikan Beasiswa kepada 100 orang dan Bantuan Khusus kepada 50 orang. Besarnya Beasiswa dan Bantuan Khusus berturut turut yaitu Rp 70.000,00 dan Rp 60.000,00 setiap

Dokumen terkait