• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pemberian konsentrasi pupuk cair urin sapi yang berbeda terhadap pertambahan tinggi, dan pertambahan jumlah daun

HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Pengaruh pemberian konsentrasi pupuk cair urin sapi yang berbeda terhadap pertambahan tinggi, dan pertambahan jumlah daun

Berdasarkan analisis statistik dengan uji anova dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk cair urin sapi belum berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman bayam. Namun, penggunaan pupuk cair urin sapi dapat memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah daun pada tanaman bayam.

Konsentrasi pupuk cair urin sapi yang berbeda belum memberikan pengaruh terhadap pertambahan tinggi tanaman bayam hijau. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi tersebut, yaitu cahaya. Intensitas cahaya yang diterima oleh bayam tidak penuh karena terhalang oleh plastik serta cuaca yang sering mendung dan hujan di siang hari juga mengurangi penyinaran kurang dari 10 jam sehari. Faktor cahaya tersebut mempengaruhi faktor internal pada tanaman, yaitu adanya kerja hormon auksin. Menurut Aryulina, Muslim, Manaf, dan Winarni (2009) hormon auksin berperan dalam pertumbuhan untuk memicu proses pemanjangan sel. Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Tanaman bayam hijau tersebut tidak mendapatkan cahaya yang cukup sehingga mengaktifkan hormon auksin dan tanaman menjadi lebih tinggi. Hal tersebut menyebabkan pemberian pupuk organik cair urin sapi dengan konsentrasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbahan tinggi tanaman bayam hijau,

karena tanaman yang tidak mendapatkan ketersediaan unsur hara yang cukup akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut.

Pada pertumbuhan daun yang merupakan organ tanaman tempat mensintesis makanan untuk kebutuhan tanaman maupun sebagai cadangan makanan. Daun memiliki klorofil yang berperan dalam melakukan fotosintesis. Semakin banyak jumlah daun, maka tempat untuk melakukan proses fotosintesis lebih banyak dan hasilnya lebih banyak juga. Pertambahan jumlah daun tanaman bayam dapat dilihat pada gambar 2 diatas. Gambar 2 menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah daun serta perlambatan dan lalu mengalami peningkatan kembali pada setiap perlakuan tanaman bayam ini terjadi pada hari ke-11 pada setiap perlakuan. Hal ini terjadi karena sebelum pengamatan dilakukan penambahan tanah pada semua tanaman bayam sampai batas kotiledon, sehingga ada beberapa tanaman yang daunnya mengalami kelayuan dan gugur dari batang tanaman. Pada pengamatan terakhir diharike-24, jumlah daun tertinggi diperoleh perlakuan pupuk urin sapi 10% yaitu 19,5. Meningkatnya jumlah daun disebabkan karena adanya batang yang tumbuh sehingga jumlah daun juga semakin bertambah. Sedangkan jumlah daun terendah diperoleh perlakuan pupuk urin sapi 30%. . Hal ini dapat terjadi karena kegunaan pupuk organik dapat memperbaiki kesehatan tanah, memfermentasi, serta mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, apabila tanaman kekurangan unsur hara atau kelebihan unsur hara pertumbuhan tanaman akan terhambat. Keadaan daun

akan menjadi kuning pucat, keadaan tersebut menyebabkan protein, lemak, dan karbohidrat tanaman kurang terbentuk, sehingga dapat mengganggu proses metabolisme khususnya pembentukan sel-sel baru pada jaringan meristematik tanaman, sehingga pada akhirnya menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk cair urin sapi dengan konsentrasi yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun, dimana tanaman yang diberi perlakuan A (10%) memiliki pertambahan jumlah daun yang lebih baik terhadap perlakuan B (20%), perlakuan C (30%) dan perlakuan K (kontrol). Perlakuan A (10%) menghasilkan rata-rata pertambahan jumlah daun yang paling baik. Menurut Setiawan (2007) adanya penembahan unsur nitrogen yang cukup pada tanaman akan mempercepat laju pembelahan dan pemanjangan sel, pertumbuhan tunas, batang dan daun berlangsung secara cepat.

Pertumbuhan tanaman bayam pada dosis pupuk urin sapi yang berbeda-beda memberikan hasil yang berbeda pula. Konsentrasi pupuk urin sapi yang paling optimal pada pertambuhan jumlah daun tanaman bayam hijau adalah pupuk urin sapi 10%. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata pertambahan jumlah daun tanaman yang didapatkan selama pengukuran lebih tinggi jika dibandingkan dengan pupuk urin sapi 20%, dan 30%. Hal ini terjadi karena pada konsentrasi pupuk urin sapi 20% dan 30% nutrisi yang terkandung lebih banyak sehingga penyerapan yang

dilakukan oleh akar untuk pengambilan nutrisi dari pupuk urin sapi pun kurang maksimal. Karena tanaman juga memiliki batas dalam penyerapan hara untuk kebutuhan hidupnya. Pemberian pupuk konsentrasi tinggi sampai batas tertentu akan menyebabkan hasil yang semakin meningkat, dan pada konsentrasi yang melebihi batas tertentu pula akan menyebabkan hasil menjadi menurun dan juga tanaman akan tumbuh dengan baik apabila unsur hara yang diberikan berada dalam jumlah yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tanaman (Mappanganro N,dkk., 20011). Hal ini membuktikan bahwa pada konsentrasi pupuk urin sapi 10%, merupakan dosis yang sesuai dan seimbang dengan kebutuhan tanaman bayam tersebut, serta kandungan nutrisi yang optimal sehingga penyerapan yang dilakukan oleh akar untuk pengambilan nutrisinya pun maksimal.

Pada pengamatan ini juga dilakukan pengukuran Ph tanah saat pengukuran pada tanaman bayam. Tanah yang cocok untuk ditanami bayam adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, memiliki pH 6-7 dan tidak tergenang air (Rukmana, 1995). Pengukuran pH yang diperoleh setiap kali pengamatan berkisar 5-7. Hal ini terjadi karena tanah yang digunakan dalam penanaman telah tercampur dengan pupuk urin sapi setiap kali penyiraman, pH dari pupuk urin sapi adalah 7 sehingga pH pupuk urin sapi bersifat netral yang menyebabkan pH tanah juga bersifat netral. Sedangkan kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan bayam yang optimal berkisar 50%-60%. Pengukuran

kelembaban udara yang diperoleh setiap pengamatan antara lain berkisar 40%-65%. Hal ini terjadi karena pada saat penanaman bayam adalah musim hujan, sehingga udara menjadi lembab.

Penambahan pupuk urin sapi dengan konsentrasi rendah yaitu 10% justru dapat meningkatkan pertumbuhan jumlah daun karena tanaman pada perlakuan pupuk urin sapi menyerap kandungan unsur hara dalam tanah sehingga kebutuhan nutrisi tanaman sudah terpenuhi. Selain itu, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman bayam adalah adanya serangan hama. Hal ini terjadi karena tempat penelitian yang berdekatan dengan persawahan memungkinkan hama yang banyak ditemukan pada saat proses pengambilan data adalah belalang yang menyerang daun muda. Pada saat pengamatan hanya ditemukan beberapa daun yang telah dimakan oleh hama yang dapat mempengaruhi jumlah daun yang dihasilkan.

Dokumen terkait