TANAMAN SEMANGKA (Citrullus lanatus Schard)
Dani Ongky Steffano1, Meizal 2 dan Khayamuddin Panjaitan2 1)
Alumni Fakutas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 2)
Dosen Program Study Agroekoteknologi Fakutas Pertanian E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Dani Ongky Steffano, penelitian ini berjudul “Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Bebek dan Pupuk Kascing Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Produksi Tanaman Semangka (Citrullus lanatus Schard.) ”. Dibimbing oleh: Ir. Meizal, M.S, selaku ketua komisi pembimbing dan Khayamuddin Panjaitan., S.P.,M.Agr selaku anggota komisi pembimbing. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016 - Agustus 2016 di Jalan Sei Mencirim Pasar 2, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kotoran bebek dan pupuk kascing terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman semangka. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor, yaitu Faktor pemberian pupuk kotoran bebek (B) dengan 4 taraf, yaitu B0 (Tanpa perlakuan), B1 (7,2 Kg/plot), B2 (14,4 Kg/plot) dan B3 (21,6 Kg/plot) Faktor kedua yaitu pemberian pupuk Kascing (K) dengan 4 taraf, yaitu K0 (Tanpa perlakuan), K1 (120 g/tanaman), K2 (240 g/tanaman) dan K3 (360 g/tanaman). Peubah yang diukur adalah panjang tanaman(cm), jumlah daun(helai), jumlah bunga(bunga), persentase bunga menjadi buah(buah), umur berbunga(hst), umur panen(hst), jumlah buah per plot(buah), berat buah per plot(kg), panjang buah(cm), diameter buah(cm), ketebalan daging buah(cm), ketebalan kulit buah(cm), dan kadar TSS brix.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian Pupuk kotoran bebek memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah panjang tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, persentase bunga menjadi buah, umur berbunga, umur panen, dan berat buah per plot. Perlakuan terbaik pupuk kotoran bebek adalah 21,6 Kg/plot. Pupuk Kascing memberikan pengaruh nyata pada parameter jumlah daun, jumlah bunga, persentase bunga menjadi buah, umur berbunga. Perlakuan terbaik pupuk kascing adalah 360 g/tanaman. Interkasi pemberian pupuk kotoran bebek dan pupuk kascing memberikan pengaruh yang nyata pada parameter jumlah bunga pada umur 5 dan 6 MST, persentase bunga menjadi buah, umur berbunga.
Kata kunci : Pupuk organik kotoran bebek, pupuk kascing, pertumbuhan dan produksi tanaman.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semangka (Citrullus vulgaris
schard) merupakan salah satu komoditas hortikultura dari famili
Cucurbitaceae (labu-labuan) yang
mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Dan buahnya yang sangat digemari masyarakat indonesia karena rasanya yang manis, renyah dan kandungan airnya yang banyak. Semangka biasa di panen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus (imam, 2013).
Budidaya tanaman semangka di Indonesia saat ini masih terbatas untuk memenuhi pasar dalam negeri. Padahal terbuka peluang yang sangat luas bahwa semangka dapat diekspor ke luar negeri. Kondisi alam Indonesia yang subur sesungguhnya
lebih menguntungkan daripada
kondisi alam negara produsen lain di pasaran Internasional. Permintaan pasar dunia akan semangka mencapai 1.506.000 ton. Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, sedangkan produksi masih rendah, maka jalan keluar yang dapat di
lakukan adalah meningkatkan
produksinya (Anonim, 2008)
Bahan organik yang
terkandung dalam kotoran unggas (itik) bermanfaat dalam proses mineralisasi akan melepaskan hara dengan lengkap (N, P, K, Ca, Mg, S serta hara mikro) sehingga dapat meningkatkan kandungan nutrisi tanah. Selain itu kotoran itik juga dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, memperbaiki struktur tanah, tanah menjadi ringan untuk diolah, meningkatkan daya tahan air, permeabilitas tanah menjadi lebih
baik, serta meningkatkan kapasitas pertukaran kation sehingga mampu mengikat kation menjadi tinggi, akibatnya bila pupuk dengan dosis tinggi hara tanaman tidak mudah tercuci (Anonim, 2010).
Diperlukan pengelolaan tanah yang lebih intensif yang diikuti dengan usaha perbaikan kesuburan tanah,salah satunya adalah dengan penambahan bahan organik berupa
pupuk organik. Kotoran itik
merupakan salah satu pupuk organik yang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi tanah. Mampu memperbaiki struktur tanah, tanah menjadi ringan untuk diolah, meningkatkan daya tahan air, akibatnya bila pupuk dengan dosis tinggi hara tanaman tidak mudah tercuci (Anonim, 2010).
Kascing adalah pupuk organik yang diperoleh melalui proses yang melibatkan cacing tanah dalam proses penguraian atau dekomposisi bahan organiknya. Walaupun sebagian penguraian dilakukan oleh jasad renik,kehadiran cacing justru
membantu memperlancar proses
dekomposisi. Pasalnya, bahan yang akan di urai oleh jasad renik penguraian, telah diurai lebih dulu oleh cacing. Proses pengomposan dengan melibatkan cacing tanah tersebut dikenal dengan istilah
vermi-composting. Sementara hasil
akhirnya disebut kascing
(Agromedia, 2007).
Pemberian kascing pada tanah dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti memperbaiki struktur, porositas, permeabilitas,
meningkatkan kemampuan untuk
menahan air. Disamping itu kascing dapat memperbaiki sifat kimia tanah
seperti meningkatkan kemampuan untuk menyerap kation sebagai sumber hara makro dan mikro serta meningkatkan pH pada tanah asam.
Pemakaian kascing diharapkan
mampu mengurangi penggunaan
pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik sehingga mengurangi pencemaran lingkungan (Luh, 2005).
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui repon
pertumbuhan dan produksi tanaman semangka (Citrullus lanatus Schard) melalui pemberian pupuk organik kotoran bebek dan pupuk kascing. Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh pemberian pupuk organik kotoran bebek terhadap
pertumbuhan dan produksi
tanaman semangka.
2. Ada pengaruh pemberian pupuk kascing terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman semangka. 3. Ada interaksi pemberian pupuk
organik kotoran bebek dengan
pupuk kascing terhadap
pertumbuhan dan produksi
tanaman semangka. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai sumber informasi tentang
pertumbuhan dan produksi
tanaman buah semangka melalui aplikasi pupuk organik kotoran bebek dan pupuk kascing.
2. Sebagai penelitian ilmiah dan dasar penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) pada Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di
jalan Sei Mencirim Pasar 2
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Dilaksanakan pada bulan juni 2016 – agustus 2016.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah benih semangka Varietas Baginda F1, Pupuk Organik Kotoran Bebek , Pupuk Kascing, Fungisida Dithane M 4, dan Insektisida Lannate.
Alat yang digunakan adalah cangkul, garu, mulsa plastik hitam perak, bambu berbentuk U untuk
pemasangan mulsa, meteran,
timbangan, ember, handsprayer, polybag 10 cm x 15 cm, selang air, refractometer, karung 50 kg, bambu, pisau/parang, gunting, tali plastik, sabit/ngaret, pulpen, pensil, buku besar, cup plastik, gembor, arang, korek api, minyak lampu dan alat- alat lain yang mendukung penelitian ini.
Metode Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 (dua) faktor yang diteliti, yaitu: yang pertama faktor pupuk organik kotoran bebek (B) sebagai perlakuan pertama dengan 4 taraf yaitu: B0 : tanpa perlakuan (control) B1 : 10 ton/ha = 7,2 kg/plot, B2 : 20 ton/ha = 14,4 kg/plot, B3 : 30 ton/ha = 21,6 kg/plot. Yang kedua faktor pupuk kascing (K) sebagai perlakuan ke dua dengan 4 taraf yaitu : K0 : tanpa perlakuan (control), K1 : 4
ton/ha = 2,88 kg/plot, K2 : 8 ton/ha = 5,68 kg/plot, K3 : 12 ton/ha = 8,56 kg/plot.
Data yang diperoleh dianalisis secara stastistik dengan menggunakan sidik ragam (uji F). Apabila sidik ragam berpengaruh nyata maka dengan pengujian analisisnilai tengah perlakuan dengan Uji Beda Rataan menurut Duncan (DMRT 5%).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Panjang Tanaman (cm)
Tabel 1. Rataan Panjang Tanaman Semangka Umur 2 MST dengan Pemberian Pupuk Kotoran Bebek dan Pupuk Kascing.
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada baris yang sama berbeda nyata menurut Uji DMRT 5%.
Data pengamatan panjang tanaman semangka pada umur 2 minggu setelah tanam (MST).
Perlakuan pupuk kotoran bebek berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan panjang tanaman
semangka sementara aplikasi pupuk kascing terhadap panjang tanaman
semangka tidak memberikan
pengaruh nyata sedangkan interkasi kedua perlakuan tersebut tidak nyata.
Berdasarkan tabel 1 rataan panjang tanaman semangka tertinggi terdapat pada perlakuan B3 (21,6 Kg/plot) yaitu 27,13 cm yang berbeda nyata dengan B2 (14,4 Kg/plot) yaitu 21,55 cm serta B1 (7,2 Kg/plot) yaitu 21,56 cm dan B0 (kontrol) yaitu 13,36 cm.
Gambar 1. Hubungan Panjang
Tanaman Semangka
Umur 2 MST Terhadap
Pemberian Pupuk
Kotoran Bebek
Berdasarkan Gambar 1
Pemberian pupuk kotoran bebek membentuk hubungan linier positif dengan persamaan y = 14,70 + 0,573x dengan nilai r = 0,883. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa panjang tanaman mengalami peningkatan seiring dosis perlakuan bertambah pada pupuk kotoran bebek yang terpanjang yaitu B3 (21,6 kg/plot). Pemberian kotoran bebek menjadi
pupuk dasar yang mempunyai
kandungan unsur hara makro seperti N,P dan K dan unsur hara mikro.
Kotoran bebek juga dapat
memperbaiki sifat fisik tanah
sehingga pertumbuhan tanaman
menjadi lebih baik. Gaur (1981), melaporkan Pupuk kotoran bebek/itik
y = 14.70 + 0.573x r = 0.883 0 5 10 15 20 25 30 0 10 20 30 P an jan g T an am an (Cm )
Pupuk kotoran bebek (Kg/Plot)
Perlakuan K0 K1 K2 K3 Rataan B0 12.78 12.13 15.68 12.87 13.36c B1 22.33 21.41 21.08 21.45 21.56b B2 19.73 21.52 22.16 22.80 21.55b B3 26.74 27.15 25.83 28.81 27.13a Rataan 20.40 20.55 21.19 21.48
kedalam tanah akan berpengaruh terhadap sifat fisik tanah diantaranya merangsang granulasi, memperbaiki aerasi tanah, dan meningkatkan
kemampuan menahan air serta
memiliki peran terhadap sifat biologi tanah adalah meningkatkan aktivitas mikrorganisme yang berperan pada fiksasi nitrogen dan transfer hara tertentu seperti N, P, K, dan S.
Jumlah Daun
Data pengamatan dan daftar sidik ragam jumlah daun semangka umur 2 MST.
Pemberian pupuk kotoran bebek dan pemberian pupuk kascing terhadap perlakuan berpengaruh nyata pada interaksi jumlah daun tanaman umur 2 MST.
Tabel 2. Rataan Jumlah Daun (helai) 2 MST dengan Pemberian Pupuk Kotoran Bebek dan Pupuk Kascing
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom yang sama berbeda nyata menurut Uji DMRT 5%.
Pada Tabel 2 interaksi jumlah daun semangka terbanyak pada pemberian pupuk kotoran bebek dan
pupuk kasicng terdapat pada
perlakuan B3K3 yaitu 5,92 helai dan jumlah helai yang terendah terdapat pada perlakuan B0K0 dan B0K1 yang
memiliki helai daun yang sama sedikit yaitu 2,17 helai.
Gambar 2. Hubungan Interaksi Pemberian Pupuk Kotoran Bebek dan Pemberian Pupuk Kascing Terhadap Jumlah Daun Tanaman Semangka Umur 2 MST.
Interaksi pemberian pupuk kotoran bebek dan pupuk kascing membentuk hubungan linier positif dengan persamaan K0 y = 2,087 + 0,150x dengan nilai r = 0,983, persamaan K1 y = 2,195 + 0,142x dengan nilai r = 0,968, persamaan K2 y = 2,579 + 0,137x dengan nilai r = 0,937 dan persamaan K3 y = 2,564 + 0,148x dengan nilai r = 0,885. Persamaan tersebut menunjukkan
bahwa jumlah daun tanaman
semangka mengalami peningkatan seiring dosis perlakuan interaksi bertambah pada pupuk kotoran bebek dan pupuk kascing yaitu B3K3 memiliki helain daun terbanyak dengan 5,92 helai. Pemberian dosis yang tepat dan tidak berlebihan akan memberikan hasil yang optimal bagi
pertumbuhan tanaman dan
y = 2.087 + 0.150x r = 0.983(K0) y = 2.195 + 0.142x r = 0.968(K1) y = 2.579 + 0.137x r = 0.937(K2) y = 2.564 + 0.148x r = 0.885(K3) 0 1 2 3 4 5 6 7 0 5 10 15 20 25 J um la h Da un
Pupuk Kotoran Bebek dan Pupuk Kascing
K0 K1 K2 K4
Bebek Kascing Rataan
K0 K1 K2 K3
B0 d2.17 d2.17 d2.67 d2.33 2.33d B1 c3.17 c3.42 bc3.67 b4.25 3.63c B2 bc4.00 b3.92 b4.08 b4.17 4.04b B3 a5.50 a5.42 a5.83 a5.92 5.67a
beragamnya hara yang terkandung pada kotoran bebek membuat organik tanah menjadi lebih seimbang. Sarief
(1986), melaporkan bahwa
pertumbuhan tanaman akan mencapai optimum apabila faktor penunjang mendukung pertumbuhan tersebut berada dalam keadaan optimal, unsur-unsur yang seimbang, dosis pupuk yang tepat serta nutrisi yang dibutuhkan tersedia bagi tanaman. Sedangkan pupuk kascing yang kaya akan unsur hara makro seperti N, P, K, Mg, dan Ca serta unsur hara mikro seperti Fe, Mn, Zn, Mo, Cu, dan Bo dengan hara yang beragam dapat menstabilkan pertumbuhan tanaman semangka hal ini sesuai dengan pernyataan zahid (1994), menyatakan pupuk kascing terdapat zat pengatur tumbuh serta unsur hara seperti N, P, K, Ca dan Mg. Mashur (2001),
melaporkan kascing juga
mengandung unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman seperti Fe, Mn, Zn, Mo, Cu dan Bo yang dapat
berpengaruh nyata untuk
pertumbuhan tanaman. Jumlah Bunga
Data pengamatan dan daftar sidik ragam jumlah bunga semangka umur 5 dan 6 MST.
Pemberian pupuk kotoran bebek dan pemberian pupuk kascing terhadap perlakuan berpengaruh nyata pada jumlah bunga tanaman umur 5 dan 6 MST dan interkasi kedua perlakuan tersebut berpengaruh nyata pada jumlah bunga 5 dan 6 MST. Tabel 4. Rataan Jumlah Bunga 6 MST dengan Pemberian Pupuk Kotoran Bebek dan Pupuk Kascing
Bebek Kascing Rataan K0 K1 K2 K3 B0 h3.50 h3.42 g4.00 f4.58 3.88d B1 f4.83 f4.83 e5.67 de6.00 5.33c B2 e6.00 de6.17 cd6.50 c6.67 6.33b
B3 b8.00 b7.92 a8.58 a8.58 8.27a
Rataan 5.58c 5.58c 6.19b 6.46a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada baris yang samaberbeda nyata menurut Uji DMRT 5%.
Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa perlakuan jumlah bunga terbanyak pada pemberian pupuk kotoran bebek dan pupuk kascing terdapat pada perlakuan B3K3 dan B3K2 yang memiliki jumlah bunga yang sama yaitu 8,58 bunga sedangkan jumlah bunga yang terendah terdapat pada perlakuan B0K1 yaitu 3,42 bunga. rendah yaitu 2,00 bunga.
Gambar 4. Hubungan Interaksi Pemberian Pupuk Kotoran Bebek dan Pemberian Pupuk Kascing Terhadap Jumlah Bunga Tanaman Semangka Umur 6 MST.
Pemberian pupuk kotoran bebek
dan pupuk kascing membentuk
y = 3.382 + 0.203x r = 0.985(K0) y = 3.359 + 0.206x r = 0.996(K1) y = 4.002 + 0.202x r = 0.976(K2) y = 4.557 + 0.176x r= 0.968(K3) 0 2 4 6 8 10 0 5 10 15 20 25 J u m la h B u n g a 6 M S T
Pupuk KotoranBebek dan Pupuk Kascing K0 K1 K2 K3
hubungan linier positif dengan persamaan K0 y = 3,382 + 0,203x dengan nilai r = 0,985, persamaan K1 y = 3,359 Persamaan tersebut menunjukkan bahwa jumlah b + 0,206x dengan nilai r = 0,996, persamaan K2 y = 4,002 + 0,202x dengan nilai r = 0,976, persamaan K3 y = 4,557 + 0,176x dengan nilai r = 0,968. Peningkatan jumlah bunga menunjukkan bahwa pupuk kotoran
bebek dan kascing memiliki
kandungan hara yang baik untuk tanaman selain hara yang terkandung sangat beragam kotoran bebek dan kascing juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Sarief (1989), melaporkan Pupuk kandang merupakan kotoran padat dan cair dari hewan ternak yang bercampur sisa makanan, dapat menambah unsur hara dalam tanah.
Beberapa sifat fisik tanah yang dapat dipengaruhi pupuk kandang antara lain memantapkan agregat, bobot volume, total ruang pori, plastisitas dan daya pegang air. Sedangkan pupuk kascing yang memiliki kemampuan menahan air sehingga kebutuhan air pada tanaman akan terpenuhi peran air pada pembungaan dapat menahan bunga agar tidak terjadinya kerontokan bunga. Mulat (2003), melaporkan Kascing memiliki tekstur yang di dominasi pasir (diameter butiran 0,05 – 2 mm), sehingga kascing bersifat remah. Kascing juga mempunyai kemampuan menahan air yang besar, yakni 145 – 168% artinya berat air yang tertahan sebesar 1,45 – 1,68 kali berat kascing.
Umur Berbunga
Data pengamatan dan daftar sidik ragam umur berbunga tanaman semangka.
Pemberian pupuk kotoran bebek dan pemberian pupuk kascing terhadap perlakuan berpengaruh nyata pada pengamatan umur berbunga tanaman semangka serta interkasi kedua perlakuan tersebut berpengaruh nyata pada umur berbunga.
Tabel 6. Rataan Umur Berbunga (HST) dengan Pemberian Pupuk Kotoran Bebek dan Pupuk Kascing.
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada baris yang sama berbeda nyata menurut Uji DMRT 5%.
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa umur berbunga tercepat pada pemberian pupuk kotoran bebek dan
pupuk kascing terdapat pada
perlakuan dari B2K0, B3K0, B1K1, B2K1, B3K1, B1K2, B2K2, B3K2, B1K3, B2K3, dan B3K3 yaitu 26,00 Hari Setelah Tanam (HST) sementara umur bunga terlama terdapat pada perlakuan B0K0 hingga B0K2 yaitu 28,00 Hari Setelah Tanam (HST).
Bebek Kascing Rataan
K0 K1 K2 K3
B0
a28.00 a28.00 a28.00 a28.00 28.00a B1 b27.33 c26.00 c26.00 c26.00 26.33b B2 c26.00 c26.00 c26.00 c26.00 26.00c B3 c26.00 c26.00 c26.00 c26.00 26.00c Rataan 26.83a 26.50b 26.50b 26.50b
Gambar 7. Hubungan Interaksi Pemberian Pupuk Kotoran Bebek dan Pemberian Pupuk Kascing Terhadap Umur Bebunga Tanaman Semangka.
pemberian pupuk kotoran bebek dan pupuk kascing membentuk hubungan linier negatif dengan persamaan K0 y = 27,93 - 0,101x dengan nilai r = 0,896 sementara pada persamaan K1, K2, K3 memeiliki Persamaan linier yang sama yaitu y = 27,4 – 0,083x dengan nilai r = 0,6. Persamaan tersebut menunjukkan
bahwa umur berbunga tanaman
semangka mengalami percepatan fase pembungaan seiring dosis perlakuan bertambah pada pemberian pupuk kotoran bebek dan pupuk kascing.
Parameter umur berbunga
digunakan untuk menunjukkan
adanya peralihan fase pertumbuhan
tanaman. Sehingga mulai
terbentuknya fase generatif setelah melewati fase vegetatif. Hal yang sama tidak terjadi pada tanaman yang tidak diberi perlakuan, umur berbunga menjadi lebih lambat disebabkan kurangnya unsur hara, sehingga fase vegetatif tanaman lebih lama. Rismunandar (1996), melaporkan umur berbunga merupakan parameter
yang dapat digunakan untuk
menunjukkan adanya peralihan fase pertumbuhan tanaman dari fase vegetatif ke fase generatif. Jika saat fase vegetatif tanaman sudah memiliki tinggi yang optimal, maka
jumlah daun meningkat, dan
meningkatnya jumlah daun mampu membawa makanan yang cukup sehingga tanaman telah siap menuju fase generatif. Hal yang sama tidak terjadi pada tanaman yang tidak diberi
perlakuan, umur berbunga menjadi lebih lambat disebabkan kurangnya unsur hara, sehingga fase vegetatif tanaman lebih panjang. Cukupnya kebutuhan hara tanaman baik unsur hara makro maupun mikro, maka perkembangan dan produktivitas tanaman akan berjalan lancar. Sedangkan parameter umur berbunga pada perlakuan pupuk kascing memiliki kandungan hara yang beragam akan memberikan dampak positif sehingga sangat baik untuk tanaman yang memiliki C/N di bawah 20 yang artinya ada banyak hara yang bisa langsung di terima oleh tanaman
sehingga tanaman mampu
mengoptimalkan kebutuhannya.
Simanungkalit (2006), melaporkan kascing merupakan kotoran cacing yang dapat berguna untuk pupuk. Kascing ini mengandung partikel – partikel kecil dari bahan organik yang di makan oleh cacing dan di
keluarkannya lagi. Kandungan
kascing tergantung pada bahan organik dan jenis cacing yang di gunakan. Namun pada umumnya kascing memiliki kandungan hara yang di butuhkan tiap tanaman seperti nitrogen, fosfor, mineral dan vitamin. Karena memiliki unsur hara yang lengkap apalagi nilai C/N nya kurang dari 20 maka pupuk kascing sangat baik untuk di aplikasikan pada tanaman.
Umur Panen
Data pengamatan dan daftar sidik ragam umur panen tanaman semangka
Pemberian pupuk kotoran bebek
dan pemberian pupuk kascing
terhadap perlakuan berpengaruh nyata
tanaman semangka sedangkan interkasi kedua perlakuan tersebut berpengaruh tidak nyata pada umur panen.
Tabel 7. Rataan Umur Panen (HST) dengan Pemberian Pupuk Kotoran Bebek dan Pupuk Kascing
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama berbeda nyata menurut uji DMRT 5%.
Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa rata-rata umur panen tercepat pada pemberian pupuk kotoran bebek terdapat pada perlakuan B3 (21,6 kg/plot) yaitu 60,00 Hari Setelah Tanam (HST) yang tidak berbeda nyata terhadap perlakuan B2 (14,4 kg/plot) yaitu 60,00 Hari Setelah Tanam (HST), B1 (7,2 kg/plot) yaitu 60,00 Hari Setelah Tanam (HST) dan berbeda nyata terhadap perlakuan B0 (kontrol) yaitu 62,00 Hari Setelah Tanam (HST).
Gambar 8. Hubungan Umur Panen (HST) Tanaman Semangka Terhadap Pemberian Pupuk Kotoran Bebek.
Pemberian pupuk kotoran bebek membentuk hubungan linier negatif dengan persamaan y = 61,4 – 0,083x dengan nilai r = 0,6. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa umur
panen tanaman semangka
berpengaruh nyata pada pemeberian pupuk kotoran bebek.
Hal ini menunjukkan pada kandungan hara pada kotoran bebek terdapat unsur hara K2O lebih banyak sekitar 1,89 % ketimbang N 1,16% dan P2O5 1,02%. K2O memiliki peran dalam mengatur tekanan osmotik sel
sehingga akar tanaman dapat
memperoleh mineral disekitarnya
bersamaan dengan melakukan
penyerapan air sehingga air tersebut akan melewati rambut – rambut akar
sehingga rambut akar akan
meningkatkan luas dari permukaan air dan meningkatkan jumlah air yang di ambil. Prajnanta (2001), melaporkan
tanaman semangka dalam
pembudidayaannya membutuhkan
K2O lebih banyak dari pada unsur seperti N dan P2O5. K2O yang diserap oleh tanaman dalam bentuk ion yang berperan dalam pengaturan osmotik sel. Hal yang sama juga diperoleh Marschner (1995) fungsi kalium pada tanaman adalah untuk mengatur kompartementasi dan konsentrasi selular, aktivator enzim, membantu dalam sintesis protein, membantu dalam proses fotosintesis, berperan dalam sintesis pati dan berperan dalam kegiatan osmoregulasi sel.
Bebek Kascing Rataan K0 K1 K2 K3 B0 63.00 63.00 62.00 60.00 62.00a B1 60.00 60.00 60.00 60.00 60.00b B2 60.00 60.00 60.00 60.00 60.00b B3 60.00 60.00 60.00 60.00 60.00b Rataan 60.75 60.75 60.50 60.00 y = 61.4 - 0.083x r = 0.6 55.00 57.00 59.00 61.00 63.00 65.00 0 10 20 30 Um u r Pa n en (H S T)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemebrian pupuk kotoran
bebek mampu membrikan
pengaruh nyata terhadap parameter panjang tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, persentase bunga menjadi buah, umur berbunga, umur panen, berat buah per plot,
ketebalan kulit buah
semangka. Perlakuan terbaik pupuk kotoran bebek yaitu 21,6 kg/plot
2. Pemberian pupuk kascing mampu membrikan pengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun, jumlah bunga, persentase bunga menjadi buah, umur berbunga, umur panen. Perlakuan terbaik pupuk kascing yaitu 360 g/tanaman.
3. Interkasi pupuk kotoran bebek
dan pupuk kascing
memberikan pengaruh nyata pada parameter jumlah bunga, persentase bunga menjadi buah, umur berbunga, umur panen.
4. Interaksi pupuk kotoran bebek dan pupuk kascing tidak memberikan perngaruh nyata
pada parameter panjang
tanaman, jumlah daun, jumlah buah per plot, berat buah per plot, panjang buah, diameter buah, ketebalan daging buah semangka, ketebalan kulit buah semangka dan kadar TSS brix
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam penggunaan pupuk kotoran bebek dan kascing untuk mengetahui dosis yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi tanaman semangka.
DAFTAR PUSTAKA
Agromedia, 2007. Petunjukan
Pemupukan. Penerbit
Agromedia Pusaka, Jakarta. Hal : 37 -38
Anonim. 2008. Pusat Kajian
Hortikultura. Dikutip dari http://buah.ipb.ac.id/datastatisti k/exim-export-import-buah.pdf .2010. Produk Panduan NASA dan Hormonik. Edisi 2.Natural
Nusantara.Yogyakarta.
Gaur, A. C. 1981. Improving Soil Fertility through Organic Recycling: A Manual of Rural Composting. FAO. The United Nation, Rome.
Imam J. Santosa J.S. Sudalmi S.E. 2008. Pengaruh Macam Mulsa
dan PemangkasanTerhadap
Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Semangka (Citrullus
vulgaris schard).Jurnal Inovasi
Pertanian Vol. 12, No. 2, Oktober 2013.
Luh, Kartini 2005. Pupuk Kascing
Kurangi Pencemaran
Lingkungan.http://www.balipo st.co.id/balipostcetak/2005/4/1 4/b6.htm.
Mashur, 2001. Vermikompos
(Kompos Cacing Tanah).
Dikutip dari :
http//kascing.com/article/mash ur/29 April 2008 1 halaman.
Mulat, T., 2003 Membuat dan Memanfaatkan Kascing Pupuk
Organik Berkualitas.
Agromedia Pustaka, Jakarta. Hal: 1- 19
Prajnanta, F. 2001. Kiat Sukses Bertanam Semangka Berbiji. Penebar Swadaya, Jakarta. Rismunandar. 1996. Tanah dan
Seluk-beluknya Bagi
Pertanian. Sinar Baru. Bandung. 107 hal.
Sarief, S. 1986. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Bagian Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian
Universitas Padjajaran
Bandung. 127 hlm.
. 1989. Kesuburan dan
Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana Bandung. 171 halaman.
Yulipriyanto, H. 1991. Teknologi
Pengomposan. Lab.
Mikrobiologi dan Biologi Tanah. Jurdik Biologi Univ. Negeri Yogyakarta. Zahid, A. 1994. Manfaat Ekonomis
Dan Ekologi Daur Ulang Limbah Kotoran Ternak Sapi Menjadi Kascing. Studi Kasus Di PT. Pola Nusa Duta, Ciamis. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, pp. 6 –14.