• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian dan

Dalam dokumen TESIS SIRMAN NPM (Halaman 81-86)

1. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam

Sesungguhnya makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual, maka terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya. Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya.

Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris competence yang berarti kecakapan dan kemampuan. Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.104

104

Kompetensi adalah kemampuan seseorang dalam mengaplikasikan pengetahuan, pengalaman dan keahlian terhadap tugas atau peranan. Kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang yang membuatnya sanggup mengaplikasikan prestasi unggulan pada pekerjaan tertentu peranan dan situasi tertentu.105

Sedangkan motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.106 Menurut ahli menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, memantapkan perilaku arah suatu tujuan.107

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

Berdasarkan pengertian di atas bahwa kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar adalah seperangkat kecakapan, kemampuan, kekuasaan, kewenangan yang dimiliki oleh seorang guru yang semua itu terorganisir dalam suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dan bersifat dinamis dan khas, yang berkaitan langsung dengan kepribadiannya sebagai individu yang unik dan berbeda dengan guru lainnya, menyangkut sifat serta sikap baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, yang terlihat dari caranya bersikap, berbicara, berpenampilan, dan dapat menjadi sosok yang diteladan.

105

Ubaedy, Kompetensi Kunci Dalam Berprestasi, (Jakarta: Bee Media Indonesia, 2007), h. 6

106

Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h.101.

107

2. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam

Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.3Artinya kompetensi terkait dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial dalam berinteraksi deangan orang lain.

Kompetensi sosial terdiri dari sub-kompetensi (1) memahami dan menghargai perbedaan serta memiliki kemampuan mengelola konflik dan benturan; (2) melaksanakan kerjasama secara harmonis dengan kawan sejawat, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, dan pihak-pihak terkait lainnya; (3) membangun kerja sama tim (teamwork) yang kompak; (4) melaksanakan komunikasi secara efektif dan menyenangkan dengan seluruh warga sekolah, orangtua peserta didik, dengan kesadaran sepenuhnyabahwa masing-masing peran dan tanggung jawab terhadap kemajuan pembelajaran; (5) memiliki kemampuan memahami dan menginternalisasikan perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap tugasnya; (6) memiliki kemampuan mendudukan dirinya dari sistem nilai yang berlaku dimasyarakat sekitar; (7) melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (misalnya: partisipasi, transpirasi,akuntabilitas, penegakan hukum dan rofesionalisme).108

Sedangkan motivasi adalah sebagai abstrak keinginan yang timbul dari seseorang dan langsung ditujukan kepada suatu objek.109 Sehingga motivasi merupakan sesuatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri maupun yang bersumber dari luar diri (lingkungan), dimana motivasi dapat mempengaruhi prestasi seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu, apabila seseorang mempunyai motivasi belajar yang tinggi, maka akan terdorong dan berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam melakukan pekerjaannya, sehingga

108

44Ibid., h. 38.

109

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam ( Jakarta: Kalam Mulia, 2012 ), h. 119.

diperoleh hasil belajar yang tinggi dan akan terdorong untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar yang maksimal.

3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam

Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi para peserta didik. Kompetensi kepribadian memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian para peserta didik. Kompetensi kepribadian memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia, serta menyejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada umumnya.110

Adapun kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk: a) Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat, b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.111

Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan mental terhadap perorangan atau orang-orang sebagai anggota masyarakat. Motivasi dapat juga diartikan sebagai proses untuk mencoba memengaruhi orang atau orang-orang yang

110

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), h. 117

111

Subijanto, “Sosok Guru Profesional Pasca Undang-Undang Guru dan Dosen”, Jurnal

dipimpinnya agar melancarkankan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dahulu.112

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. 113

Motivasi belajar ini mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan pengertian motivasi belajar yaitu keseluruhan daya penggerak atau dorongan di dalam diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang ditandai perubahan energi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.

Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Tujuan yang jika berhasil dicapai, akan memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Dengan kebutuhan dimaksudkan suatu keadaan dalam diri (internal state) yang menyebabkan hasil-hasil atau keluaran-keluaran tertentu menjadi menarik. Misalnya rasa haus (kebutuhan untuk minum) menyebabkan kita tertarik pada air segar. Jika tidak haus maka kita bersikap netral terhadap air. Dalam hal ini, sekelompok kebutuhan yang belum dipuaskan menciptakan suatu ketegangan yang menimbulkan dorongan-dorongan untuk untuk melakukan serangkaian kegiatan (berperilaku mencari) untuk menemukan dan mencapai tujuan-tujuan khusus yang akan memuaskan sekelompok kebutuhan tadi yang berakibat berkurangnya ketegangan.

112

Hamzah B. Uno. Teori Motivsi dan Pengukurannya, (Jakarta : Bumi Aksara, 2013). h.1

113

E. Kerangka Pikir dan Paradigma

Dalam dokumen TESIS SIRMAN NPM (Halaman 81-86)

Dokumen terkait