Besaran Pengaruh
C. Pengaruh Full Day School dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Karakter Religius Pembentukan Karakter Religius
orang tua, sebab orang tua merupakan guru pertama anak khususnya dalam pendidikan karakter religius. Pentingnya orang tua memahami tenang religiusitas agar orang tua tidak kebingungan mengajarkan kepada anak. Dimulai dari pembiasaan-pembiasaan sederhana yang sering dilakukan setiap hari contohnya, adab makan, minum, tidur, bangun tidur, salam, sapa, senyum, dan lain-lain.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh yang signifikan dari pola asuh orang tua terhadap pembentukan karakter religius. Adapun indikator yang mendominasi dari pola asuh orang tua mempengaruh karakter religius siswa adalah pola asuh demokratis. Dalam pola asuhnya orang tua bukan hanya membimbing dan memberikan contoh yang baik kepada anak akan tetapi orang tua juga memberikan nasehat dan hukuman jika anak melakukan kesalahan serta memberikan hadiah jika anak dapat mencapai prestasi yang memuaskan contohnya anak mampu menghafalkan beberapa surat-surat pendek dengan baik dan benar. Dengan pembiasaan dan pengelolaan yang baik dari orang tua maka pembentukan karakter religius siswa dapat dikembangkan dengan baik.
C. Pengaruh Full Day School dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pembentukan Karakter Religius
Hasil analisis deskriptif pada variabel full day school dan variabel pola asuh orang tua terhadap pembentukan karaker religius siswa di SD Muhammadiyah 4 Kota Batu memiliki tingkat pelaksanaan dan kerjasama yang baik antara pihak
94
sekolah dengan orang siswa. Dari data yang di peroleh terdapat pengaruh yang signifikan dari full day school dan pola asuh orang tua terhadap pembentukan karakter religius siswa yaitu sebesar 1,991 ≥ 1,977 dan 3,697 ≥ 1,977 sebagai nilai ttabel dan nilai signifikansi diangka 0,048 ≤ 0,05 dan 0,000 ≤ 0,05 sebagai nilai taraf signifikasi. Dari nilai tersebut membuktikan bahwa full day school dan pola asuh orang tua memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembentukan karakter religius siswa, artinya bahwa semakin baik sistem full day
school dan pola asuh orang tua maka akan berdampak pada peningkatan karakter
religius siswa. Full day school dan pola asuh orang tua berperan dalam pembentukan karakter religius siswa akan tetapi kondisi lingkungan sekitar siswa juga dapat mempengaruhi karakter religius siswa.
Adapun besaran pengaruh full day school dan pola asuh orang tua terhadap pembentukan karakter religius dengan nilai interpretasi Rsquare sebesar 0,442 atau dengan nilai persentase 44,2%, artinya full day school dan pola asuh orang tua berpengaruh terhadap pembentukan karakter religius siswa sebesar 44,2% selebihnya 55,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.
Ditinjau dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti menjelaskan bahwa
full day school dan pola asuh orang tua dapat pengaruh yang signifikan dalam
pembentukan karakter religius siswa di SD Muhammadiyah 4 Kota Batu. Dengan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua dalam membimbing dan memberikan pembiasaan tentang keagamaan kepada siswa, sehingga terpatri didalam dirinya untuk melaksanakan kegiatan keagamaan tanpa adanya paksaan dari orang tua maupun sekolah.
95
Kerjasama antar pihak sekolah dan orang tua siswa sangat menentukan tercapainya tujuan sekolah dalam pembentukan karakter siswa terutama karakter religius. Keberhasilan pembentukan karakter religius pada siswa tidak hanya membutuhkan dukungan guru saja namun dukungan dari orang tua sangat dibutuhkan siswa. Adapun langkah di SD Muhammadiyah 4 Kota Batu dalam menjalin hubungan dan kerjasama dengan orang tua siswa ialah dengan membentuk paguyupan GPS (Gerakan Peduli Sekolah).
Hubungan baik antara sekolah dan orang tua sangat penting dalam penunjang keberhasilan tujuan pendidikan, hal ini sejalan dengan pendapat Lickona dalam jurnal Endah Wulandari, menyatakan bahwa sekolah harus merekrut orang tua sebagai partner baik tugas khusus maupun mengembangkan nilai moral dan karakter religius yang baik.74 Kerjasama antar orang tua dan pihak sekolah berguna untuk mendapatkan timbal balik yang positif bagi pembentukan karakter dan moral siswa.
Dengan adanya program full day school, siswa dapat terhindar dari segala macam pengaruh negatif di luar sekolah. Full day school memberikan pengawasan kepada siswa ketika orang tua sibuk bekerja, tidak sanggup memberikan pengawasan yang baik setiap hari, guru dan sekolah akan mengambil alih peran besar dalam pendidikan anak.75 Full day school akan mampu membawa siswa pada pembentukan kepribadian dan karakter religius, melalui
74
Endah Wulandari, dkk. “Analisis Implementasi Full Day School Sebagai Upaya Pembentukan Karakter Siswa Di SD Muhammadiyah 4 Kota Malang”, Universitas Muhammadiyah Malang, Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Vol. 6 No. 1 April 2018, e-ISSN: 2527-3043, hlm. 71
75
Tristiyo Hendro Yuwono, Full Day School: Realisasi Pembentukan Karakter Anak.. hlm. 81
96
pembiasaan pada saat siswa mengamalkan pengetahuan yang sudah diterima dengan tetap berada pada pengawasan guru.
Perpanjangan jam pada full day school menjadikan guru dapat lebih lama dalam membentuk karakter religius siswa dan orang tua akan lebih tenang jika putra-putri mereka dapat lebih banyak belajar dan menghabiskan waktu dengan kegiatan sekolah. Kegiatan yang dilakukan berupa tadarus Alquran, salat dhuha, hafalan surat-surat pendek dan shalat fardhu berjamaah. Berbagai aktifitas siswa yang dilakukan di sekolah perlahan-lahan akan memiliki perilaku yang baik sehingga pengaruh lingkungan sekolah yang kurang baik dapar diminimalisir. Sistem full day school mampu mengontrol tingkah laku siswa, guru dapat memberikan pengawasan dan memantau siswa dalam kegiatan keagamaan. Selain itu siswa juga membiasakan bersikap tanggung jawab, disiplin, tolong menolong dan sikap-sikap lainnya yang berbuah karakter religius siswa yang baik.
Pembelajaran dengan pembiasaan pada dasarnya sesuai dengan teori
conditioning yang diungkapkan Pavlov bahwa belajar adalah proses perubahan
yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (response).76 Hal terpenting dalam belajar menurut teori
conditioning ialah adanya latihan-latihan yang continue (terus-menerus). Hal yang
diutamakan dalam teori ini adalah hal belajar yang terjadi secara otomatis. Inilah yang disebut dengan pembiasaan dan dengan penambahan jam pelajaran dalam
full day school diharapkan akan membentuk karakter religius siswa sesuai dengan
program tambahan.
76
Tri Yunita Raharjo, dkk, Pengaruh Full Day School Terhadap Pembentukan Karakter Religius Siswa…., hlm. 30
97
Pembiasaan kegiatan keagamaan yang dilakukan di SD Muhammadiyah 4 Kota Batu sudah dilaksanakan dengan baik. Terlihat dari banyaknya kegiatan keagamaan yang dilakukan disekolah guna membentuk karakter religius siswa misalnya menghafal surat-surat pendek, membaca doa sebelum dan sesudah belajar, salat dhuha, dan sebagainya. Dalam hal ini sekolah juga bekerja sama dengan orang tua siswa dalam pembentukan karakter religius siswa misalnya pelaksanaan shalat subuh berjamaah setiap hari jumat yang dilaksanakan pihak sekolah, terlihat dari antusias orang tua siswa mengantarkan anak-anaknya mengikuti salat subuh berjamaah bahkan tidak sedikit orang tua siswa juga mengikuti salat subuh berjamaah disekolah.
Tugas guru mengawasi dan membantu siswa untuk menjadi lebih baik, bukan hanya disekolah, dilingkungan rumah, dan dimasyarakatpun ikut terlibat agar apa yang didapat disekolah dapat di implementasikan siswa.77 Selain masyarakat orang tua juga memiliki peran penting dalam hal ini, orang tua harus mampu membiasakan anak untuk melakukan hal-hal baik di lingkungan keluarga agar anak tersebut terbiasa. Orang tua tidak diperbolehkan melakukan kekerasan, yang harus dilakukan adalah memberi kenyamanan dan menasehati ketika anak melakukan kesalahan.
Selain itu dengan diimplementasikan sistem pembelajaran full day school, maka rentang waktu belajar di sekolah relatif lebih lama sehingga memaksa siswa belajar mulai pagi hingga sore hari, sehingga waktu belajar di sekolah lebih efektif
77
Sulandari Ningsih, Hubungan Pelaksanaan Full Day School dan Boarding School dengan Pembentukan Karakter pada Siswa Kelas XI MAN 1 Surakarta Tahun 2016/17”, UNISRI Surakarta, Jurnal Global Citizen, Vol. 2 No. 2 Desember 2016, hlm. 61
98
dan efisien, bahkan dengan diterapkannya sistem pembelajaran full day school, dapat membantu orang tua siswa terutama yang sibuk bekerja.