• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tambahan Variasi Cooling Pad Sponge

BAB V HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN SERTA

5.2 Perhitungan

5.3.1 Pengaruh Tambahan Variasi Cooling Pad Sponge

Air Cooler

Gambar 5.2 menyajikan efisiensi hubungan antara air cooler tanpa variasi dan air cooler dengan variasi sponge cooling pad.

Gambar 5.2 Grafik Pengaruh variasi cooling pad sponge terhadap efisiensi air cooler.

Gambar 5.2 Dari grafik diatas menunjukkan efisiensi air cooler meningkat setelah ditambahkan variasi cooling pad sponge. Efisiensi air cooler paling tinggi terjadi pada saat kecepatan 1, hal ini disebabkan karena kecepatan aliran udara yang lebih lambat yang menyentuh bidang permukaan cooling pad honey comb dan cooling pad sponge. Sehingga udara yang bersentuhan dengan air yang mengalir lebih lama dan kemudian di hembuskan oleh blower yang menyebabkan

66.00% 66.00% 66.00% 77.63% 72.37% 68.42% 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 1 2 3 E fi si e n si

Kecepatan Putar Air Cooler

Air Cooler tanpa variasi Air Cooler dengan tambahan variasi sponge

suhu udara menjadi lebih rendah. Data diagram diperoleh dari Tabel 5.1 sampai dengan Tabel 5.3 dan Tabel 5.7 sampai dengan Tabel 5.9

5.3.2 Pengaruh Variasi Cooling Pad Sponge dan Balok Es Terhadap Efisiensi Air Cooler

Gambar 5.3 menyajikan pengaruh variasi cooling pad sponge dan balok es terhadap efisiensi air cooler

Gambar 5.3 Grafik Pengaruh variasi cooling pad sponge dan 2 Liter balok es terhadap efisiensi air cooler.

Gambar 5.3 menunjukkan peningkatan efisiensi air cooler yang lebih tinggi. Efisiensi air cooler terbaik didapat dengan menambahkan variasi cooling pad sponge dan balok es pada kecepatan 1. Peningkatan efisiensi terjadi karena adanya dua cooling pad, yaitu cooling pad honey comb yang merupakan cooling pad dari air cooler itu sendiri kemudian cooling pad sponge yang merupakan variasi tambahan untuk air cooler ini, juga digunakannya 2 balok es ukuran 2 liter yang menambah suhu menjadi dingin. Data dalam grafik diperoleh dari Tabel 5.4 sampai dengan Tabel 5.6 dan Tabel 5.10 sampai dengan Tabel 5.12

76.19 % 66.67 % 60.71% 97.37 % 93.42% 86.84 % 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 1 2 3 E fi si e n si

Kecepatan putar Air Cooler

Air Cooler dengan balok es tanpa tambahan variasi Air Cooler dengan tambahan variasi Cooling Pad sponge dan balok es

5.3.3 Pengaruh Tambahan Variasi Cooling Pad Sponge Terhadap Efisiensi

Air Cooler dengan Pengkondisian Udara Menggunakan Mesin

Pengering

Gambar 5.4 menyajikan pengaruh ditambahkannya mesin pengering pada air cooler sebelum dan sesudah variasi sebagai pengkondisian udara.

Gambar 5.4 Grafik pengaruh variasi cooling pad sponge terhadap efisiensi air cooler dengan penambahan mesin pengering sebagai pengkondisian udara.

Gambar 5.4 memperlihatkan pengaruh ditambahkannya mesin pengering pada air cooler sebelum dan sesudah ditambahkan variasi sebagai pengkondisian udara. Mesin pengering dapat menghasilkan suhu hingga 55ᵒC. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar penurunan suhu yang dihasilkan air cooler yang ada dipasaran jika dihadapkan dalam berbagai kondisi suhu udara dan berapa persen efisiensi yang didapatkan. Efisiensi tertinggi didapat pada kecepatan 3. Hal ini disebabkan karena udara dengan suhu tinggi yang keluar melalui kondensor berbanding lurus dengan kecepatan aliran udara yang diberikan. Udara yang keluar melalui kondensor lebih cepat terhisap keluar pada kecepatan 3 dibandingkan pada kecepatan 1 dan 2 sehingga suhu udara yang keluar melalui

56.02 % 59.22 % 60.62 % 70.07 % 71.19 % 72.21 % 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 1 2 3 E fi si e n si

Kecepatan Putar Air Cooler

Air Cooler tanpa variasi dengan pengkondisian udara mesin pengering Air Cooler dengan tambahan variasi dan pengkondisian udara mesin pengering

kondensor berbanding lurus dengan kecepatan aliran udara yang diberikan. Data grafik diperoleh dari Tabel 5.13 sampai dengan Tabel 5.15 dan Tabel 5.19 sampai dengan Tabel 5.21

5.3.4 Pengaruh Tambahan Variasi Sponge cooling Pad dan Balok Es Terhadap Efisiensi Air Cooler dengan Pengkondisian Udara Menggunakan Mesin Pengering

Gambar 5.5 menunjukkan pengaruh ditambahkannya variasi cooling pad sponge dan balok es terhadap air cooler jika menggunakan mesin pengering sebagai pengkondisian udara.

Gambar 5.5 Pengaruh variasi cooling pad sponge dan 2 liter balok es terhadap efisiensi air cooler dengan penambahan mesin pengering sebagai pengkondisian udara.

Grafik diatas memperlihatkan pengaruh variasi dan balok es terhadap air cooler jika diberikan mesin pengering sebagai pengkondisian udara. Efisiensi tertinggi terjadi pada kecepatan 3. Hal ini disebabkan karena udara yang keluar dari kondensor berbanding lurus dengan kecepatan yang diberikan air cooler. Semakin tinggi kecepatan, semakin tinggi daya hisap air cooler terhadap udara yang dikeluarkan kondensor. 69.63 % 67.14 % 68.30 % 78.00 78.27 81.20 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 1 2 3 E fi si e n si

Kecepatan putar Air Cooler

Air Cooler dengan balok es dan pengkondisian udara mesin pengering

Air Cooler dengan tambahan variasi sponge dengan balok es dan pengkondisian udara mesin pengering

5.4 Membandingkan Efisiensi Air Cooler

Ditambahkannya variasi cooling pad sponge pada air cooler sangat berpengaruh terhadap efisiensinya, dibuktikan dari grafik yang ditampilkan pada gambar 5.1 efisiensi air cooler terbaik terdapat pada kecepatan 1 yaitu sebesar 77,63% dengan menggunakan variasi cooling pad sponge dan 66% tanpa menggunakan variasi cooling pad sponge. Gambar 5.2 menyajikan pengaruh balok es dan tambahan variasi yang juga dapat meningkatkan efisiensi kerja air cooler lebih tinggi dari grafik yang disajikan pada gambar 5.1. Efisiensi tertinggi dihasilkan oleh air cooler dengan variasi cooling pad sponge dan balok es pada kecepatan 1 yaitu sebesar 97,37% sedangkan efisiensi air cooler hanya dengan balok es sebesar 76,19%. Mesin Pengering digunakan dalam penelitian ini sebagai pengkondisian udara dengan maksud untuk mengetahui bagaimana efisiensi kerja air cooler jika berada dalam suhu yang sangat tinggi. Terbukti pada gambar 5.3 efisiensi air cooler dengan variasi cooling pad sponge menggunakan mesin pengering mencapai 72,21% dan 60,62% untuk air cooler tanpa variasi namun menggunakan mesin pengering. Gambar 5.4 menunjukkan efisiensi air cooler dengan mesin pengering yang dihasilkan dengan tambahan variasi dan balok es sebesar 81,20% dan 68,30% untuk air cooler dengan mesin pengering dan balok es.

Dari Gambar 5.1 sampai 5.4 dapat disimpulkan penelitian air cooler menggunakan cooling pad honey comb dan variasi sponge cooling pad, dengan variasi kecepatan udara low, medium dan high serta menggunakan balok es dan air juga mesin pengering sebagai pengkondisian udara, hasil efisiensi terbaik dari semua penelitian air cooler adalah menggunakan cooling pad honey comb dengan cooling pad sponge dan balok es. Hasil efisiensi terburuk adalah air cooler menggunakan cooling pad honey comb dengan fluida air.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil tambahan variasi cooling pad sponge, balok es dan tambahan mesin pengering sebagai pengkondisian udara dalam penelitian air cooler yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Efisiensi yang didapat:

a. Untuk kondisi udara masuk air cooler dengan Tdb = 31,50 ºC dan Twb = 22 ºC, dengan menggunakan sponge dan fluida air, efisiensi yang didapat adalah:

Kecepatan low (3,50 m/s) = 77,63%

Kecepatan medium (4,50 m/s) = 72,37 %

Kecepatan High (5,50 m/s) = 68,42 %

b. Untuk kondisi udara masuk air cooler dengan Tdb = 31,50 ºC dan Twb = 22 ºC, dengan menggunakan sponge dan fluida air + 2 liter balok es, efisiensi yang didapat adalah:

Kecepatan low (3,50 m/s) = 97,37 %

Kecepatan medium (4,50 m/s) = 93,42 %

Kecepatan High (5,50 m/s) = 86,84 %

c. Untuk kondisi udara masuk air cooler dengan Tdb = 53,73 ºC dan Twb = 29 ºC pada kecepatan low, Tdb = 50,8 ºC dan Twb = 29 ºC pada kecepatan medium, Tdb = 47,8 ºC dan Twb = 29 ºC pada kecepatan high dengan menggunakan sponge dan fluida air + mesin pengering, efisiensi yang didapat adalah:

Kecepatan low (3,50 m/s) = 70,07 %

Kecepatan medium (4,50 m/s) = 71,19 %

d. Untuk kondisi udara masuk air cooler dengan Tdb = 54,23 ºC dan Twb = 29 ºC pada kecepatan low, Tdb = 50,40 ºC dan Twb = 29 ºC pada kecepatan medium, Tdb = 47,35 ºC dan Twb = 29 ºC pada kecepatan high dengan menggunakan sponge dan fluida air + 2 liter balok es + mesin pengering, efisiensi yang didapat adalah:

Kecepatan low (3,50 m/s) = 78,80 %

Kecepatan medium (4,50 m/s) = 78,27 %

Kecepatan High (5,50 m/s) = 81,20 %

2. Penurunan suhu yang dihasilkan air cooler di pasaran sekitar 4ºC, sedangkan jika menggunakan tambahan variasi cooling pad sponge penurunan mencapai 7,3ºC. Apabila ditambahkan dengan balok es dan variasi cooling pad sponge, penurunan mencapai 9ºC.

6.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat menjadikan pengembangan dan perbaikan dalam penelitian air cooler :

a. Pengambilan data air cooler dapat dikembangkan dengan menjadikan cairan pendingin pada water tank selalu dalam keadaan dingin tanpa harus menggunakan balok es.

b. Pengambilan data sebaiknya dilakukan di ruangan cenderung tertutup, karena jika dilakukan di ruangan terbuka suhu udara luar berubah-ubah dan bisa mempengaruhi kinerja air cooler dan data yang didapat pun kurang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Selrianus. 2008. Perencanaan Dan Pembuatan Cooling Pad Untuk Evaporative Song, Xu, dkk. 2015. Cooling and Dehumidification Capacity Chart of Surface Air Cooler in Air Conditioning

Elgendy, E, dkk. 2014. Performance Enhancement of a Desisccant Evaporative Cooling System Using Direct/Indirect Evaporative Cooler

Xu, J, dkk. 2014. Experimental Performance of Evaporative Cooling Pad Systems in Greenhouses in Humid Subtropical Climates

Chen, Yi, dkk. 2015. Indirect evaporative Cooler Considering Condensation From Primary Air: Model Development and Parameter analysis

Dokumen terkait