• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

B. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data

5. Pengaruh zikir raatib al-Atthas terhadap Tuhan

0 45% 42,5% 12,5% 0% Jumlah 40 100%

Tabel 4.4 menginformasikan 45% responden yang menyatakan zikir raatib sangat berpengaruh terhadap pekerjaannya, kemudian 42,5% yang menyatakan berpengaruh dalam pekerjaannya, 12,5% yang menyatakan cukup berpengaruh, dan 0% yang menyatakan biasa saja. Dari tabel di atas dapat di simpulkan dari beberapa responden yang ditanya mereka menjawab ingin mendapatkan ridho Allah melalui pekerjaan, dari motifasi tersebutlah menjadi semangat dan berusaha memberikan yang terbaik terhadap pekerjaannya.

5. Pengaruh zikir raatib al-Atthas terhadap Tuhan

Apakah kebiasaan melakukan zikir raatib al-Atthas memberikan pengaruh terhadap diri pribadi akan keagungan Allah, apakah meresa dekat dengan Allah dan merasa diawasi oleh Allah.

Tabel 5.1

Seberapa besar perasaan anda terhadap keagungan Allah setelah mengikuti zikir raatib al-Atthas

Alternative jawaban Frekuensi Prosentase a.Sangat merasakan b.merasakan c.Cukup merasakan d. Biasa saja 27 9 4 0 67,5% 22,5% 10% 0% Jumlah 40 100%

Tabel 5.1 menginformasikan 67,5% yang menyatakan sangat merasakan keagungan Allah setelah mengkuti zikir raatib al-Atthas, kemudian 22,5% yang menyatakan merasakan, lalu 10% yang menyatakan cukup merasakan, dan 0% yang menyatakan biasa saja. Dari tabel di atas dapat disimpulkan melalui pendekatan zikir lebih efektif untuk merasakan keagungan Allah swt. Dari berbagai jamaah yang penulis tanyakan mereka menjawab zikir raatib al-Atthas ini dapat membangkitkan rasa keingintahuan jamaah terhadap kebesaran Allah yang selama ini mungkin belum di dapatkan dari berbagai ujar responden yang bernama Ajid 43 th.

Tabel 5.2

Bagaimana kedekatan anda dengan Allah setelah mengikuti zikir raatib al-Atthas

Alternative jawaban Frekuensi Prosentase a.Sangat dekat b.Dekat c.Cukup dekat d. Biasa saja 20 15 5 0 50% 37,5% 12,5% 0% Jumlah 40 100%

Tabel 5.2 menginformasikan 50% responden yang menyatakan sangat dekat dengan Allah setelah mengikuti zikir raatib al-Atthas, 37,5% yang menyatakan dekat dengan Allah setelah mengikuti zikir, kemudian 12,5% yang menyatakan cukup dekat, dan 0% yang menyatakan biasa saja. Dari keterangan tabel di atas dapat disimpulkan dari 0% nya yang memilih biasa saja sudah terlihat setelah mengikuti zikir dapat mendekatkan diri kepada Allah dan dapat memenagkan hati ujar responden.

Tabel 5.3

Apakah anda merasa di awasi Allah setelah mengikuti zikir raAtib al-Atthas

Alternative jawaban Frekuensi Prosentase a.Ya b.Tidak c.Tidak tahu d. Biasa saja 38 0 2 0 95% 0% 5% 0% Jumlah 40 100%

Tabel 5.3 menginformasikan 95% responden yang menyatakan merasa diawasi dengan Allah setelah mengikuti zikir, kemudian 0% yang menjawab tidak, lalu 5% yang menjawab tidak tahu, dan 0% yang menjawab biasa saja. Dari prentase yang terdapat pada tabel 5.5 dapat disimpulkan bahwasanya para jamaah sangat merasa diawasi oleh Allah dalam setiap aktifitasnya setelah mengikuti zikir. Dan ini merupakan peningkatan ilmu tauhid yang di pengaruhi melalui zikir raatib al-Atthas.

Dari wawancara yang penulis lakukan kepada para jamaah Majlis Ta’lim Wal

Aurad al-Husaini dapat disimpulkan bahwa dampak berzikir raatib al-Atthas itu memiliki dampak yang positif, dalam mengajarkan zikir raatib Habib Salim bukan sekedar di hafalkan saja, akan tetapi di berikan pemahaman dan arahan untuk apa kita berzikir dan bagiman cara kita melaksanakan zikir dengan menggunakan ahlak, adab dan kesucian, dengan begitu akan terasa ilmu-ilmu yang disampaikan oleh Habib Salim bin Idrus al-atthas sehingga dapat di aplikasikan dalam kehidupan masing-masing para jamaah nya.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa :

1. Jamaah Majlis Ta’lim Wal Aurad al-Husaini dapat merasakan dampak yang positif dari membaca zikir raatib al-Atthas terlihat dari prsentase yang selalu menunjukan nilai positif pada setiap pertanyaan yang di ajukan.

2. Dari segi kesehatan mental dan pandangan hidup, para jamaah Majlis Ta’lim

Wal Aurad al-Husaini dapat merasakan dampak yang positif dari membaca zikir raatib al-Atthas yaitu adanya peningkatan pada kualitas keimanan, ke-Tuhanan juga pandanagan hidup yang cenderung lebih menerima takdir yang Allah tentukan.

B. Saran

Dari kesimpulan penelitian diatas bahwasanya para jamaah Majlis Ta’lim Wal

Aurad al-Husaini dapat merasakan dampak yang positif dari berzikir raatib al-Atthas, akan tetapi penulis menyarankan kepada seluruh komponen yang terlibat dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagi pengajar yang Majlis Ta’lim Wal Aurad al-Husaini ditambahkan lagi pelajaran tentang ilmu al-Quran dan ilmu fiqih nya, karena dari penulis lihat responden masih banyak yang belum mengerti kedua ilmu tersebut. Kalau bisa dibuat buletin pada setiap bulan atau minggunya yang membahas tentang ilmu al-quran dan fiqih agar kita dapat mengerti pelajaran dasar-dasar agama sebelum menyentuh Tasawuf.

2. Bagi para jamaah jangan puas pada apa yang anda dapatkan dari berzikir raatib saja akan tetapi tingkatkan terus keilmuan dan ibadah melalui majlis-majlis lainnya.

Wilcox,Lynn Ilmu jiwa Berjumpa Tasawuf, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2003)

Departemen Agama RI , Al-Qur’an dan Terjemahanya, (Mekar Surabaya) edisi 2002 Qomarudin SF, Zikrullah Membeningkan Hati, Menghampiri Ilahi,(Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2000)

Habib Ali bin Hasan Abdullah bin Husain bin Umar Al-Atas Ba’alawi Al-Hadromi, diterjemahkan oleh H.Toha bin Abubakar bin Yahya, AL-QIRTHAAS, Sarah Ratib Al- Atas, (Jakarta: Darul Ulum Press, 2003

Husain Yahya,Tohir, Mutiara Ratibul Attas, (Semarang: PT. Tanjung Mas Inti, 2007) Hamka, Hasan, Metodologi Penelitian Tafsir Hadis, (Jakarta: Lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008)

Soehartono, Irwan, Metode Penelitian Social, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004),

Nasir, Muhammad, Metodologi penelitian , ( Jakarta : Ghahlia Indonesia, 1985 )

fu’ad, Muhammad ‘Abd al-Baqi. Al Mu’jam al-Mufahras liAlfadz al-Qur’an al

-Karim, (Beirut:Dar al-Fikr, 1981)

Syams al-Din ‘Abd Allah Muhammad ibn Qayim al Jawziah, al Wabl al-Shayyib wa Rifi al Kalim al Thayyib, (Damaskus; Mktabah Darl Bayan, tt)

Manzhur, Ibn, Lisan al-‘Arab (Beirut: Dar Shadir,),

Abbas, Abd’Allah ‘al-Nadwi, Qamus Alfadz al-Qur’an al Karim ‘Arabi-Injilisi (Chicago: Iqra’ Internasional Education, 1986)

Majma’ al-Lughah al-‘Arrabiyah, Mu’jam Alfaz al-Quran al-Karim (Kairo: al-Hay’ah

Thaha Putra,tt)

Fakhr al-Din ibn Dhiya’ al-Din ‘Umar Muhammad al-Razi, Al-Tafsir al-Kabir wa Mafatih al-Ghayb (Beirut: Dar al-Fikr, 1985)

Zakariya, Abu Yahya ibn Syaraf al-Nawawi, Kitab al-Azdkar (Beirut: Darul al-Nabhim, 1997),

Aziz Dahlan, Abdul, Ensiklopedi Hukum Islam (Jkarta: Ikhtiar Baru van Hove, 1996) Al-Bana, Hasan, Zikir dan Do’a yang diajarkan Rasulullah, (Jakarta: Media Dakwah, 1997),

Ash Shiddiqy, T.M. Hasbi, pedoman Zikir dan Do’a, (Semarang; Pustaka Rizki Putra)

Nawawi, Imam, Khasiat Zikir dan Do’a (Terjemah Kitab Azakirun Nawawiyah), (Bandung; Sinar Bru Al-Gesindo, 1995),

Zindy, H. Irfan, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta; Dian Rakyat, 1998)

Husain, Tohir Yahya, Mutiara Ratibul Athas, (Semarang: PT. Tanjung Mas Inti, 2007)

al-Musawa, Munzir, majlis Rasulallah.org, selasa 1 feb 2010

al-Qussy, Abdul Aziz (Terjemahan). Pokok-pokok Kesehatan Mental, Alih Bahasa Zakiah Daradjat (Jakarta: Bulan bintang),

Pusat Bahasa, Kamus Besar Indonesia (Jakarta: Balai Puastaka, 2002),

Daradjat, Zakia. Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental (Jakarta: Bulan Bintang, 1987)

Djumana, Hanna Bastman, Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikologi Islam

Rahman, Fathur, Ikhtisar Mustalah Hadis, (Bandung: PT Ma’arif, 1974

Syaifuddin, Ending Ansyari, WawasanIslam: poko-poko pemikiran Islam dan Umatnya, (Jakarta: PT, Raja Grafindo Persada, 1993)

al-Khatib, M. Ajaj, Ushul Hadis, ter. M. qodirun Nur, Ahmad Musyafiq (Jakarta: Gaya Media Pertama, 2001)

Nata,Abudin Metodologi Study Islam, (Jkarta: Rajawali Press, 2002)

Shihab,M. Qurais Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan peranan wahyu dalam

kehidupan masyarakat, (Bandung: Mizan, 1994),

Ardi’s Dic: Dzikir, Patrick Glynn. God : The Evidence, The Reconiliation of Faith

and Reason in a Postsecular Word ( California: Prima Publising, 1997)

Benson, Herbert and Mark Stark, Timeless Healing ( New York: Simon Schuster: 1996) 203

www. Harun Yahya.com. selasa, 22 Desember 2009.

1. Kecenderungan Bapak/ Ibu mengikuti zikir.

1.1 Dari mana Bapak/ Ibu mengenal majelis talim ini ? a. Teman

b. Saudara c. Guru d. ...

1.2 Apa yang melatar belakangi Bapak/ Ibu mengikuti zikir di majlis MTWA Alhusaini ?

a. Waktu dapat musibah

b. Waktu ingin dekat dengan Allah c. Waktu di ajak teman

d. Waktu tahu makna zikir

1.3 Berapa kali dalam sebulan Bapak/ Ibu mengikuti zikir di MTWA Alhusaini ? a. Satu kali

b. Dua kali c. Tiga kali

d. Lebih dari tiga kali

1.4 Mengapa Bapak/ Ibu tertarik mengikuti zikir di MTWA Alhusaini ? a. Menambah keyakinan kepada Allah

b. Memberikan ketenangan jiwa c. Menambah teman

d. Mengisi waktu

2 Tanggapan Bapak/ Ibu terhadap zikir

2.1 Bagaimana perasaan anda ketika mendapatkan masalah sebelum anda mengikuti zikir?

a. Sangat cemas b. Cemas c. Biasa saja d. Tidak tahu

c. Biasa saja d. Tidak tahu

2.3 Bagaimana perasaan anda setelah mengikuti zikir ? a. Sangat tenang

b. Tenang c. Biasa saja d. Tidak tahu

2.4 Apa tanggapan anda tentang zikir ratib al-Attas ? a. Berbeda dengan zikir yang lain b. Sama saja dengan zikir yang lain c. Hamper sama

d. Tidak tahu

2.5 Apakah anda hafal dengan zikir ratib al-Attas? a. Sangat hafal

b. Hafal c. Cukup hafal d. Tidak hafal

2.6 Apakah anda merasakan pengaruh zikir ratib al-Attas? a. Sangat merasakan

b. Merasakan c. Cukup merasakan d. Biasa saja

2.7 Apakah zikir ratib al-Attas berpengaruh bagi kesehatan anda? a. Sangat erpengaruh

b. Berpengaruh c. Cukup berpengaruh d. Biasa saja

c. Cukup faham d. Biasa saja

3. Analisis pengaruh zikir Ratib al-Atthas terhadap kesehatan mental. Pengaruh zikir terhadap pribadi

3.1 Apakah setelah mengikuti zikir anda sangat menghargai hidup? a. Sangat menghargai

b. Menghargai c. Cukup menghargai d. Biasa saja

3.2 Bagimana pandanga anda setelah mengikuti zikir? a. Lebih terbuka

b. terbuka c. Cukup terbuka d. Biasa saja

3.4 Bagaimana Kemampuan anda dalam menghadapi problem kehidupan setelah zikir ?

a. Sangat mampu b. Mampu c. Cukup mampu d. Biasa saja

3.5Setelah mengikuti zikir, seberapa besar anda menghargai kemampuan anda ? a. Sangat menghargai

b. menghargai c. Cukup menghargai d. Biasa saja

3.6Bagaimana Sikap bersyukur anda setelah mengikuti zikir? a. Sangat bersyukur

b. Bersyukur c. Cukup bersyukur d. Biasa saja

a. sangat mampu b. mampu c.. cukup mampu d. biasa saja

4.2Bagaimana Partisipasi anda dalam lingkungan setelah mengikuti zikir ? a. Sangat aktif

b. Aktif c. Cukup aktif d. Biasa saja

4.3Sikap dan perilaku anda di masyarakat setelah mengikuti zikir? a. Sangat baik

b. Baik c. Cukup baik d. Biasa saja

4.4 seberapa besar pengaruh zikir ratib al-Attas dalam kualitas pekerjaan anda? a. Sangat berpengaruh

b. Berpengaruh c. Cukup berpengaruh d. Biasa saja

5. Pengaruh zikir Ratib al- Attas terhadap ke-Tuhan

5.1 Seberapa besar Perasaan anda terhadap keagungan Allah setelah mengikuti zikir?

a. Sangat merasakan b. Merasakan c. Cukup merasakan d. Biasa saja

5.2 Bagaimana Kedekatan anda dengan Allah setelah mengikuti zikir ? a. Sangat dekat

a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu d. Biasa saja

Dokumen terkait