• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 METODOLOGI

6.2 Pengaturan Alokasi Perahu/Kapal Motor

Pengaturan alokasi perahu/kapal motor didasarkan pada aspek, luas zona masing-masing PPI, jumlah perahu/kapal motor tiap PPI di wilayah Situbondo untuk masing-masing kategori ukuran, sebaran ZPPI untuk masing-masing PPI, dan kondisi oseanografi pada masing-masing zona PPI serta perairan sekitarnya

termasuk perairan sekitar Selat Madura bagian timur. Pengaturan alokasi perahu/kapal motor dilakukan dengan menggunakan pola zona penangkapan berbentuk lingkaran dan zona penanangkapan berbentuk sejajar garis pantai.

6.2.1Alokasi perahu/kapal motor dalam zona penangkapan ikan berbentuk

lingkaran

Berdasarkan hasil perhitungan luas area rata-rata yang dapat diakses oleh nelayan Situbondo (Lampiran 9.c) maka perahu/kapal motor ukuran 0 – 5 GT mempunyai peluang mengakses area dengan luas terkecil yaitu 0,10 km2/unit, zona 5 – 10 GT mempunyai luasan 0,68 km2/unit, perahu/kapal motor dengan kategori ukuran 10 – 20 GT berpeluang mengakses area paling luas yaitu 2,73 km2/unit. Dari hasil perhitungan luas perairan yang diperlukan untuk kegiatan penangkapan ikan berdasarkan rata-rata luas operasi penangkapan dikalikan jumlah perahu/kapal motor (Lampiran 9.d), dapat diketahui bahwa perahu/kapal motor PPI Tanjung Pecinan dengan kategori ukuran 10 -20 GT memerlukan area penangkapan paling luas yaitu 1.076,85 km2. Kondisi ini cukup beralasan karena berdasarkan parbandingan jumlah perahu/kapal motor yang ada di masing-masing PPI (Lampiran 9.a) maka PPI Tanjung Pecinan mempunyai jumlah perahu/kapal motor dengan kategori ukuran 10 – 20 GT paling banyak yaitu 394 unit, dibandingkan PPI Besuki yang hanya mempunyai 21 unit dan PPI Pondok Mimbo mempunyai 109 unit.

Dengan memperhatikan area yang diperlukan untuk kegiatan penangkapan ikan pada setiap zona penangkapan berdasarkan luas rata-rata yang diperlukan untuk kegiatan penangkapan dan kategori perahu/kapal motor dibandingkan area yang ada pada masing-masing PPI, diketahu bahwa:

a. PPI Besuki kekurangan area penangkapan seluas 14,85 km2 dalam zona 4 – 10 km, yaitu dalam zona penangkapan ikan oleh perahu/kapal motor pada kategori ukuran 5 – 10 GT.

b. PPI Tanjung Pecinan kekurangan area penangkapan paling luas (kritis) yaitu 508,60 km2 pada zona 10 – 20 km untuk penangkapan ikan oleh perahu/kapal motor 10 – 20 GT, juga pada zona untuk penangkapan ikan oleh nelayan

tradisional (perahu/kapal motor < 5 GT), karena kekurangan area penangkapan seluas 24,74km2.

c. PPI Pondok Mimbo akan mengalami kondisi kritis pada zona penangkapan 4 – 10 km, karena kekurangan luas penangkapan 90,41 km2 yang berkorelasi dengan jumlah perahu/kapal motor terbanyak yang mempunyai ukuran 5 – 10 GT yaitu 312 unit.

Dalam upaya pemerataan hasil tangkapan ikan oleh nelayan di Kabupaten Situbondo perlu dilakukan kerjasama penangkapan oleh perahu/kapal motor dari masing-masing PPI, terutama menata kerjasama realokasi perahu/kapal motor antar PPI untuk mencegah terjadinya konflik antar nelayan, baik antar PPI asal nelayan atau antar nelayan yang menggunakan perahu/kapal motor berbeda ukuran. Dengan memperhatikan hasil perhitungan area yang dibutuhkan dan yang tersedia untuk kegiatan penangkapan ikan pada masing-masing PPI (Lampiran 9.d dan 9.e), hasil perhitungan jumlah perahu/kapal motor yang dapat diterima untuk melakukan kerjasama penangkapan ikan pada PPI bersangkutan atau yang seharusnya direlokasi untuk melakukan kerjasama penangkapan ikan di PPI sekitarnya, dibuat skenario sebagaimana dinyatakan pada Tabel 20 berikut.

Tabel 20 Skeario jumlah perahu/kapal motor yang dapat diterima dari PPI lain atau perahu/kapal motor setempat yang harus direlokasi melakukan kerjasama penangkapan ke PPI sekitarnya

Skenario Jumlah Perahu/Kapal Motor yang Diterima dari PPI lain atau Direlokasi ke PPI Sekitarnya.

Besuki Tanjung Pecinan Pondok Mimbo Kategori

Perahu/Kapal

Motor (GT) Terima Relokasi Terima Relokasi Terima Relokasi

< 5 107 - - 241 134 -

5 - 10 - 22 156 - - 134

10 - 20 130 - - 186 56

6.2.2 Alokasi perahu/kapal motor dalam zona penangkapan ikan sejajar garis pantai

Berdasarkan hasil perhitungan area untuk tiap unit perahu/kapal motor yang diperoleh dari hasil pembagian luas masing-masing zona terhadap jumlah perahu/kapal motor untuk setiap kategori yang beroperasi pada zona

bersangkutan, dapat diperoleh perbedaan luas perairan yang dapat diakses oleh tiap kategori perahu/kapal motor pada masing-masing PPI (Lampiran 10.a).

Dengan dasar hasil perhitungan luas rata-rata yang dapat diakses oleh setiap kategori perahu/kapal motor di Situbondo, diperoleh luas perairan yang diperlu- kan untuk kegiatan penangkapan ikan pada masing-masing PPI (Lampiran 10. c). Selanjutnya berdasarkan perhitungan selisih antara luas zona dikurangi luas yang diperlukan untuk kegiatan penangkapan ikan bagi masing-masing kategori perahu/kapal motor, diketahui bahwa :

a. PPI Besuki mengalami kekurangan area penangkapan seluas 84,63 km2, sehingga berada dalam kondisi kritis dan berpeluang terjadi konflik perebutan lokasi penangkapan antar nelayan setempat.

b. PPI Tanjung Pecinan, mengalami kondisi sangat kritis dan berpeluang konflik tinggi pada zona penangkapan 10 – 20 km karena kekurangan area penangkapan seluas 863,26km2, juga pada zona penangkapan < 5 km karena kekurangan area penangkapan seluas 160,16km2.

c. PPI Pondok Mimbo, dalam kondisi aman karena luas zona untuk semua kategori melebihi luas yang diperlukan untuk penangkapan ikan.

Dengan memperhatikan hasil perhitungan area yang dibutuhkan dan tersedia untuk kegiatan penangkapan pada masing PPI (Lampiran 10.c dan 10.d) dan hasil perhitungan jumlah perahu/kapal motor yang dapat diterima melakukan kerjasama penangkapan pada PPI bersangkutan atau perahu/kapal motor setempat yang seharusnya direlokasi untuk melakukan kerjasama penangkapan ikan di PPI sekitarnya, dibuat skenario sebagaimana dinyatakan pada Tabel 21 berikut.

Tabel 21 Skenario jumlah perahu/kapal motor yang dapat diterima atau direlokasi melakukan kerjasama penangkapan ke PPI sekitarnya dengan pola pengaturan sejajar garis pantai

Skenario Jumlah Perahu/Kapal Motor yang Diterima dari PPI lain atau Direlokasi ke PPI Sekitarnya.

Besuki Tanjung Pecinan Pondok Mimbo Kategori

Perahu/Kapal

Motor (GT) Terima Relokasi Terima Relokasi Terima Relokasi

< 5 17 - - 241 224 -

5 - 10 - 65 47 - 18 -

6.2.3 Alternatif bentuk zona penangkapan

Pembagian zona penangkapan berdasarkan ukuran perahu/kapal motor ini dapat dipergunakan sebagai sarana pengendalian mencegah overfishing untuk kelestarian sumberdaya ikan di perairan Kabupaten Situbondo dan Selat Madura, untuk kesinambungan usaha penangkapan ikan dan kesejahteraan nelayan Situbondo. Pengaturan zona penangkapan ikan berdasarkan jarak dari garis pantai lebih memungkinkan untuk diterapkan, terutama dalam upaya melindungi nelayan yang menggunakan perahu/kapal motor ukuran kecil (nelayan tradisionil) yang jumlahnya sangat banyak. Hasil analisis menunjukkan bahwa :

a. PPI Besuki berpeluang menerima perahu/kapal motor ukuran 10 - 20 GT dari PPI Tanjung Pecinan sebanyak 120 unit, sebaliknya zona penangkapan ikan untuk perahu motor ukuran 5 – 10 GT sudah melebihi daya dukung luas perairan sehingga diarahkan melakukan relokasi sebanyak 65 unit ke PPI diantaranya 47 unit ke zona penangkapan PPI Tanjung Pecinan.

b. Perahu motor Tanjung Pecinan ukuran < 5 GT sudah melebihi daya tampung zona penangkapannya sehingga harus dilakukan relokasi melalui kerjasama penangkapan yaitu 224 unit ke zona Pondok Mimbo dan 17 unit ke zona Besuki. Begitu juga perahu/kapal motor ukuran 10 – 20 GT sudah melebihi daya dukung zona penangkapannya, sehingga 120 unit direlokasi melakukan bekerjasama penangkapan dengan nelayan lokal dari PPI Besuki dan 173 unit melakukan kerjasama penangkapan dengan nelayan Pondok Mimbo.

c. PPI Pondok Mimbo dengan zona penangkapan yang paling luas mempunyai peluang menerima perahu/kapal motor dari PPI sekitarnya untuk semua kategori perahu/kapal motor untuk melakukan kerjasama penangkapan dalam zona PPI Pondok Mimbo.