• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAWASAN CAMPURAN ADUKAN 1. Komposisi

Dalam dokumen RKS TEKNIS (Spesifikasi Teknis) (Halaman 58-61)

PASAL 3 PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PEMBONGKARAN

6.4. PENGAWASAN CAMPURAN ADUKAN 1. Komposisi

Semua agregat, semen, air, beratnya harus ditakar dengan seksama. Proporsi semen yang ditentukan adalah minimal. Sebagai pedoman, Pemborong harus tetap mengusahakan mutu/kekuatan beton sesuai dengan yang disyaratkan dalam Pasal 5.3.

2. Pengujian (testing).

Pada umumnya pengujian dilakukan sesuai dengan PBI 1971 PASAL 4.7. termasuk pengujian-pengujian susut (slump) dan pengujian-pengujian tekanan. Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat slump, maka bagian/kelompok adukan tersebut tidak boleh dipakai. Jika pengujian tekanan gagal, maka perbaikan harus dilakukan sesuai dengan prosedur-prosedur dalam PBI 1971.

6.5. BAHAN-BAHAN.

Semen yang dipakai harus semen portland dari merk yang disetujui dan yang dalam segala hal memenuhi syarat seperti yang dikehendaki oleh "Peraturan Beton Bertulang Indonesia” untuk beton kelas I - Z 475 atau British Standard, nomor : 12-1965. Dalam pengangkutan, semen harus terlindung dari hujan, zak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat dan harus disimpan di gudang yang cukup ventilasinya dan tidak kena air, ditaruh pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Kantong semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m, dan tiap pengiriman baru harus dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya. 1. Agregate.

 Agregat harus keras, bersifat kekal dan bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak, umpamanya yang bentuk atau kwalitasnya bertentangan dan mempengaruhi kekuatan atau kekalnya konstruksi beton pada setiap umur, termasuk daya tahannya terhadap karat dari tulangan besi beton. Agregat (butiran) dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan-ketentuan) PBI 1971. Bagian 3 dilakukan pengujian butiran.

Pasir Beton.

Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organik, lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.

Koral Beton/Split.

Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai

gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971.

Penyimpanan/penimbunan pasir dan koral beton harus dipisahkan satu dengan yang lain, hingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur  untuk mendapatkan adukan beton yang tepat.

2. A i r.

 Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen dan dilakukan pengujian air/laboratorium test.

3. Bahan Tambahan.

Bahan tambahan disetujui secara khusus dengan persetujuan Ahli/ Konsultan Pengawas.

4. Baja Tulangan.

a. Jenis penulangan.

Batang tulangan besi beton terdiri dari BJTD-39 dan BJTP-24, bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan PBI 1971, standar  Jepang kelas SR - 24 atau British Standard Nomor 785 - 1938. Grade yang dipergunakan adalah ST-37 dengan kategori, BJTP 24 yang sesuai dengan tabeì 3.7.1. PBI 1971.

b. Penyimpanan.

Tulangan besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.

c. Pemasangan.

Sebelum beton dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karat, lepas, kulit giling atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua tulangan harus dipasang dengan posisi yang tepat sehingga tidak dapat berubah atau begeser pada waktu adukan ditumbuk-tumbuk atau dipadatkan. Tulangan besi beton dan penutup beton tingginya harus tepat, dengan penahan-penahan jarak beton (tahu beton) yang telah disetujui Ahli/ Konsultan Pengawas.

d. Pengujian (testing).

Pada umumnya pengujian untuk tulangan besi beton dilakukan sesuai dengan PBI 1971 yaitu yang mempunyai kekuatan leleh minimaì 370° kg/cm2. Jika besi beton tersebut tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum di dalam Uraian dan Syarat-syarat yang tercantum dalam pengujian, maka kelompok yang tidak memenuhi syarat-syarat itu tidak boleh dipakai dan pemborong harus menyingkirkannya dari tempat pekerjaan.

e. Selimut Beton.

Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan penggunaannya (tidak termasuk plesteran), adalah sebagai berikut :

1. Pondasi atau pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan tanah = 3,0 cm.

2. Kolom dan balok-balok beton = 2,5 cm.

3. Slab/plat beton diatas tanah = 2,0 cm.

5. Cetakan (bekisting). a. B a h a n.

Bekisting harus dipakai multipleks 12 mm dan kayu klas III yang cukup kering dan sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari beton sebagaimana diperlihatkan dalam gambar arsitektur. Bekisting harus cukup untuk menahan getaran vibrator atau kejutan-kejutan lain yang diterima, tanpa berubah bentuk. Cetakan harus dibuat dari papan-papan yang bermutu baik atau plywood :

Untuk beton tidak diexposed dipakai kayu terentang tebal minimum 2,5

cm.

Untuk beton exposed dipakai multiplek 18 mm, fibre glass atau tego film

18 mm yang tidak reaktif terhadap beton.

Tebalnya tergantung dari kwalitas dan jarak rangka p enguat cetakan tersebut. b. Konstruksi.

Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat menahan getaran yang merusak atau lengkung akibat tekanan adukan beton yang cair  atau sudah padat. Cetakan harus dibuat sedemikian rupa hingga mempermudah penumbukan-penumbukan untuk memadatkan pengecoran tanpa merusak konstruksi. Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran seperti tahi gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton. Tiang-tiang acuan harus diatas papan atau baja untuk memudahkan pemindahan perletakan. Tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu. Tiang-tiang dari dolken ukuran 8/10 cm atau kaso 5/7 cm. Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan palang papan/balok secara silang.

c. Alat untuk Membersihkan.

Pada pencetakan untuk kolom atau dinding harus diadakan perlengkapan-perlengkapan untuk menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk gergaji, potongan-potongan kawat pengikat dan lain-lain.

d. U k u r a n.

Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar arsitektur dan sama disemua tempat untuk bentuk dan ukuran tiang yang dikehendaki sama. e. Kawat Pengikat.

Kawat pengikat besi beton/rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971).

f. Pelapis Cetakan.

Untuk mempermudah pembongkaran cetakan dan menyingkirkan penutup-penutup, pelapis cetakan dari merk yang telah disetujui dapat dipergunakan. Minyak pelumas, baik yang sudah maupun yang belum dipakai, tidak boleh digunakan untuk ini.

Dalam dokumen RKS TEKNIS (Spesifikasi Teknis) (Halaman 58-61)

Dokumen terkait