• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan dan Pengendalian

Dalam dokumen Statistik BKSDA Kaltim 2009 (Halaman 72-75)

Kegiatan pengawasan dan pengendalian merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menilai

keinerja yang telah dilakukan. Melalui kegiatan ini setiap kegiatan dievaluasi dari tahap rencana, pelaksanaan sampai

hasil yang diperoleh. Hasil kegiatan ini dapat dijadikan pertimbangan untuk menyusun program yang lebih baik.

The supervising and controlling activity is an evaluation of a programme. Through this activities, every step of a

programme starting from planning, executing and outcomes are evaluated to find any obstacles that may impede the

goals achievement. All the obstacles will be analyze to solve the problem. The result of supervising and controlling

activities will be used as reference in making a better programme.

Tabel 11. 1 HASIL AUDIT BADAN PENGAWAS KEUANGAN THE TREASURY SUPERVISOR AGENCY AUDIT RESULT

BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2009 EAST KALIMANTAN NATURE RESOURCES CONSERVATION AGENCY 2009

1 TWA. Pulau Sangalaki dan SM. Pulau Semama

Sampai saat ini belum dilakukan kegiatan tata batas, sehingga Balai KSDA kaltim belum menganggarkan untuk kegiatan pemeliharaan batas pada dua kawasan tersebut. Untuk kegiatan pengamanan batas kawasan telah dilakukan melalui patroli rutin kawasan setiap bulan bersamaan dengan kegiatan pengamanan kawasan.

Adapun upaya untuk penataan batas kawasan TWA Pulau Sangalaki dan SM Pulau Semama telah dilakukan oleh Balai KSDA Kaltim dengan kronologis sebagai berikut :

- Balai KSDA Kalimantan Timur telah mengusulkan pengukuhan kawasan TWA Pulau Sangalaki dan kawasan lainnya kepa Direktur Jenderal PHKA melalui surat nomor S. 2131/IV-K.24/KK/2005 tanggal 1 September 2005 perihal Usul Pengukuhan Kawasan Konservasi di Kalimantan Timur. Upaya ini juga didukung Direktur Konservasi Kawasan dengan mengirimkan surat nomor S. 436/IV/KK-3/05 tanggal 5 Oktober 2005 perihal Usulan Pengukuhan Kawasan Konservasi di Kalimantan Timur kepada Kepala Pusat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, Badan Planologi Kehutanan.

- Selain itu, BKSDA Kalimantan Timur juga pernah mengusulkan penataan batas kawasan TWA Pulau Sangalaki, SM Pulau Semama dan TN Kayan Mentarang kepada Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV melalui surat nomor S. 2132/IV-K.24/KK/2005 tanggal 1 September 2005 perihal Usul Penataan Batas TN Kayan Mentarang, TWA P. Sangalaki dan SM P. Semama. Menanggapi surat ini, Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV melalui surat nomor 4571/BPKH IV-2/2005 tanggal 4 Oktober 2005 perihal Usul Pengukuhan Kawasan Konservasi di Kalimantan Timur menyatakan bahwa penataan batas kawasan hutan berikut perairannya selama ini ditangani langsung oleh pusat. Sehingga upaya penataan batas kawasan TWA Pulau Sangalaki sampai saat ini belum mendapatkan respon yang positif

2 CA. Padang Luway

Kawasan ini telah dilakukan rekonstruksi sebagian batas kawasan pada tahun 2005 oleh BPKH seluas 4.896,35 ha dengan panjang 33,20 km. Dalam kegiatan ini juga melibatkan staf Balai KSDA Kalimantan Timur, oleh sebab itu, Balai KSDA Kaltim tidak menganggarkan kegiatan pemeliharaan batas kawasan CA Padang Luway. Untuk kegiatan pengamanan batas kawasan, telah dilakukan patroli rutin kawasan setiap bulan bersamaan dengan kegiatan pengamanan kawasan.

Tanggapan Terhadap Hasil Temuan BPK Hasil Temuan

Balai KSDA Kalimantan Timur tidak menganggarkan kegiatan pemeliharaan dan pengamanan batas pada kawasan hutan konservasi

Tanggapan Terhadap Hasil Temuan BPK Hasil Temuan

3 CA. Muara Kaman Sedulang

CA Muara Kaman Sedulang telah dilakukan rekonstruksi sebagian batas kawasan pada tahun 2006 oleh BPKH seluas 64.700 ha dengan panjang 80.41 Km. Dalam kegiatan ini juga melibatkan staf Balai KSDA Kaltim, oleh sebab itu, Balai KSDA Kaltim tidak menganggarkan kegiatan pemeliharaan batas kawasan CA Muara Kaman Sedulang. Untuk kegiatan pengamanan batas kawasan, telah dilakukan patroli rutin kawasan setiap bulan bersamaan dengan kegiatan pengamanan kawasan.

4 CA. Teluk Adang

CA Teluk Adang sebagian telah ditata batas atau belum temu gelang, sehingga sampai saat ini belum ada penetapan kawasan. Rekonstruksi sebagian batas kawasana telah dilakukan pada tahun 2004 - 2005 oleh BPKH. Dalam kegiatan ini juga melibatkan staf Balai KSDA Kaltim, oleh sebab itu Balai KSDA Kaltim oleh sebab itu, Balai KSDA Kaltim tidak menganggarkan kegiatan pemeliharaan batas kawasan CA Teluk Adang. Untuk kegiatan pengamanan batas kawasan, telah dilakukan patroli rutin kawasan setiap bulan bersamaan dengan kegiatan pengamanan kawasan. Selain itu, CA Teluk Adang sejak tahun 2005 telah dilakukan kegiatan rasionalisasi kawasan oleh BAPLAN, namun sampai saat ini Balai KSDA Kaltim belum mendapat informasi perkembangannya.

5 Berdasarkan peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 02/menhut-II/2007 tanggal 1 Pebruari 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam Kelas II, maka tugas pokok dan fungsi dai Balai KSDA Kaltim adalah sebagai berikut :

- Tugas:menyelenggarakan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya dan hutan lindung serta konservasi tumbuhan dan satwa liar di luar kawasan konservasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai KSDA Kaltim sebagai unit pelaksana teknis konservasi sumber daya alam menyelenggarakanfungsisebagai berikut :

a Penataan blok, penyusunan rencana kegiatan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, serta konservasi tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di luar kawasan konservasi;

b Pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, serta konservasi tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di luar kawasan konservasi;

c Koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya dan hutan lindung;

d Penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil hutan dan tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di luar kawasan konservasi; e Pengendalian kebakaran hutan;

f Promosi, informasi konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;

g Pengembangan bina cinta alam serta penyuluhan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya; h Kerjasama pengembangan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya serta pengembangan kemitraan;

i Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi;

j Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam; k Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

Kegiatan pemeliharaan dan pengamanan batas kawasan dilakukan melaui kegiatan patroli pengamanan hutan, yang merupakan tupoksi poin b pengelolaan kawasan, Saat ini kami sedang menyusun petunjuk teknis patroli rutin pengamanan hutan, yang didalamnya memuat petunjuk pemeliharaan batas kawasan.

BAB XII. PENERIMAAN DAN PENGELUARAN ANGGARAN

Dalam dokumen Statistik BKSDA Kaltim 2009 (Halaman 72-75)

Dokumen terkait